Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Peni Pujiastuti
Abstrak :
The effect of socio-cultural status on periodontal condition in pregnant women has been reported by a number of researchers. This study aimed to investigate the effect of socio-cultural status on periodontal condition in pregnancy. The periodontal condition was evaluated for 84 pregnant women at their first, second, and third trimesters. The clinical indices include gingival index, plaque index, and the amount of subgingival plaque bacterial colonies. Statistical testing used one way Anova at 95% confidence level (a = 0.05), and t-test for the differences in the gingivitis severity of each group. The results of the study showed that gingival index, plaque index, and the amount of subgingival plaque bacterial colonies increased gradually in the first, second, and third trisemesters, and that most severe gingivitis in pregnant women was associated wth low level of education and unemployment. The conclusion of this study showed (1) increasing severity of gingivitis in pregnancy, (2) higher level of education is related to lower severity of gingivitis, and (3) employed women have lower rate of severe gingivitis than unemployed women.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2005
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rudy Joelijanto
Abstrak :
Latar belakang dan Cara penelitian : Berkurangnya produksi estrogen banyak menimbulkan keluhan termasuk perubahan-perubahan di dalam rongga mulut yaitu gigi yang mudah goyang. Estrogen adalah hormon steroid yang terutama dihasilkan oleh folikel ovarium. Pada usia 40 tahun hingga menopause terdapat penurunan ukuran ovarium secara lambat tetapi pasti yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Salah satu masalah yang timbul adalah hilangnya jaringan penyambung. jaringan penyambung - mempunyai fungsi utama sebagai penyangga tubuh, Jaringan penyambung dalam rongga mulut adalah jaringan periodontal yang berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi. Di dalam penelitian ini hendak dicari pengaruh ovariektomi yang diasumsikan dengan keadaan defisiensi estrogen terhadap keadaan jaringan periodontal.Sebanyak 24 ekor tikus wistar digunakan dalam penelitian ini, yang dibagi dalam 4 kelompok kontrol dan ovariektomi hari ke-50 dan hari ke-100 untuk kemudian dibuat preparat histologis jaringan gigi dengan pulasan trikrom Masson Goldner. Parameter yang diteliti adalah lebar ligamen periodontal, tinggi tulang alveolar, jumlah osteosit dan intensitas pulasan kolagen. Data yang diperoleh diuji variasi normalnya dengan menggunakan Lavene `s-test dan juga berdistribusi homogen setelah diuji menggunakan Kolmogorov-Smirnov test sehingga dilakukan t-test pada setiap parameter.
Hasil dan kesimpulan : Hasil penelitian berdasarkan uji t menunjukkan bahwa semua parameter menghasilkan p > 0,05 yang berarti tidak menghasilkan perbedaan yang bermakna terhadap pengaruh ovariektomi pada jaringan periodontal. penelitian mendatang hendaknya dilakukan dengan pulasan khusus dan menggunakan metoda yang lebih akurat sehingga informasi yang akan di dapat memperjelas hasil yang telah dilakukan saat ini.
Background and methode : The lower level os estrogen resulting in any complaint including alterations in oral cavity as unstable teeth. Estrogen is steroid hormone that produced by follicle in ovarium. Starting at 40 up to get menopause, there were decreasing the ovarium size by slowly resulting health problem as the loosing of connective tissue. The connective tissue have the main function as body supporting in oral cavity, periodontal tissue have function as supporting tissue of the teeth. This research aim to explain the effect of ovariectomy that assumed by deficiency of estrogen on periodontal tissue. Twenty four female rats were divided into 4 groups, each consisting 6 rats in control and ovariectomy group at day 50 and day 100 post ovariectomy. Sample removed periodontal tisssue on preparat histology procedure with Trichrome Masson Goldner. Parameter in this research are width of periodontal ligament, height of alveolar bone, amount of osteocyt and intencity of collagen stainning. The result data wasw test by Kolmogorov - Smirnov test and each parameter was evaluated by t-test.
Results and conclusions : All parameter resulting p > 0,05 mean there was no significant difference on ovariectomy rats on periodontal tissue. In the future the research better used by methode specific stainning to get accurate information.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T 13633
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Widi Marsha Fadila
Abstrak :
Latar Belakang: Perawatan yang telah ada selama ini tidak memberikan hasil yang maksimal pada defek besar sehingga berkembang konsep rekayasa jaringan yang memiliki komponen scaffold, signaling molecule, dan sel. Scaffold yang digunakan adalah chitosan karena karakteristiknya yang biokompatibel dan biodgradable. RGD ditambahkan sebagai signaling molecule, yang berfungsi berperan untuk merangsang sel berdiferensiasi dan memproduksi matriks untuk perkembangan sel dalam membentuk jaringan.
Tujuan: Mengetahui ekspresi protein OPN sebagai indikator regenerasi jaringan periodontal setelah pemberian bahan regeneratif.
Metode dan Bahan: Model defek tulang horizontal pada tulang alveolar di sekitar gigi insisif lateral M.nemestrina yang dipaparkan bahan regeneratif chitosan atau RGD modified chitosan. 4 minggu setelah pemaparan bahan regeneratif jaringan dibiopsi dan diproses dengan metode IHK dengan antibodi OPN yang menandakan regenerasi jaringan periodontal, dianalisis melalui % area pewarnaan dan intensitas warna dengan metode grid pada aplikasi ImageJ.
Hasil: Tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara kelompok chitosan dengan median % area pewarnaan positif 21,81 yang lebih tinggi dibanding RGD modified chitosan dengan median % area pewarnaan positif 10,88.
Kesimpulan: Terapi regeneratif dengan pemberian chitosan atau RGD modified chitosan berpotensi meregenerasi jaringan periodontal. Penambahan RGD pada chitosan dievaluasi secara histologis tidak mempengaruhi ekspresi OPN.
......Background: Treatment that has existed so far doesn’t provide maximum results in large defects, so develops concept of tissue engineering that have scaffold, signaling molecule, and cell as components. The scaffold material used is chitosan because of its charactheristics which have high viscocity, the ability to bind to water, biocompatible, and biodgradable. RGD is added as a signaling molecule, which act to stimulate cells to differentiate and produce matrices for cell development in forming tissue.
Objective: To know expression of OPN as periodontal tissue regeneration indicator after exposure with regenerative materials.
Methods and Materials: The horizontal bone defect model in the M.nemestrina’s alveolar bone around lateral insisive was exposed by chitosan or RGD modified chitosan and biopsied after 4 weeks. Slides were processed through IHC method with OPN as antibody. The expression of OPN signifies periodontal tissue regeneration, analized through % area of staining and color intensity with grid method on ImageJ.
Result: There was no significant difference stastically between chitosan with % positive staining area median 21.81 which was higher than RGD modified chitosan with % positive staining area median 10.88.
Conclusion: Regenertive theraphy with chitosan or RGD modified chitosan potentially regenerate the periodontal tissue. Addition of RGD to chitosan evaluate histologically didn’t affect the expression of OPN.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library