Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Christy
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur, perilaku dan kinerja perusahaan penerbangan serta dampak kebijakan Kementerian Perhubungan tentang batas tarif bawah penerbangan terhadap persaingan industri penerbangan domestik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan data sekunder dan analisis dilakukan dengan pendekatan Structural, Conduct dan Performance. Hasil analisis menunjukan bahwa struktur pasar penerbangan domestik adalah struktur pasar oligopoli longgar yang mengarah kepada struktur pasar oligopoli ketat, sedangkan hambatan masuk pasar yang tercermin pada perilaku perusahaan penerbangan domestik yang dialami perusahaan penerbangan domestik sebagai pelaku pasar rata-rata masih cukup besar serta kinerja rata-rata seluruh perusahaan penerbangan domestik selama tahun 2008 ? 2013 berfluktuasi menaik dan menurun, dimana kinerja rata-rata seluruh perusahaan penerbangan domestik tertinggi adalah pada tahun 2011 sedangkan kinerja rata-rata seluruh perusahaan penerbangan domestik terendah adalah pada tahun 2008. Hasil analisis lainnya menunjukkan bahwa adanya kebijakan Kementerian Perhubungan tentang kenaikan tarif batas bawah yang diperlakukan untuk maskapai penerbangan berbiaya rendah, berdampak cukup besar terhadap maskapai penerbangan domestik berbiaya rendah yang melakukan pelayanan kelas ekonomi , sehingga kondisi struktur pasar oligopoly longgar akan mengarah kepada struktur pasar oligopoly ketat dalam waktu yang tidak begitu lama setelah adanya kenaikan tarif batas bawah yang diperlakukan untuk maskapai penerbangan berbiaya rendah. Sedangkan, adanya kebijakan Kementerian Perhubungan tentang penurunan atau peningkatan batas tarif bawah, mengakibatkan fleksibilitas harga yang dapat dilakukan perusahaan penerbangan domestik berbiaya rendah dengan pelayanan kelas ekonomi sampai batas tertentu menjadi terganggu. Selanjutnya, kebijakan Kementerian Perhubungan tentang regulasi tarif akan berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan penerbangan domestik karena tidak adanya perlakuan yang berbeda terhadap rute penerbangan dengan tingkat pengisian kapasitas kursi penumpang yang tersedia yang relative rendah dengan rute penerbangan dengan tingkat pengisian kapasitas kursi penumpang yang tersedia yang relative tinggi.
The purpose of this study was to determine the structure, conduct and performance of the airline as well as the Ministry of Transportation policy impact of tarif lines under the cost domestik airline industri to competition. The method used is qualitative descriptive study, using secondary data and the analysis performed by Structural approach, Conduct and Performance. Results of the analysis showed that the structure of the domestik aviation market is a loose oligopoly market structure that lead to a tight oligopoly market structure, while the market entry barriers are reflected in the behavior of domestik airline companies experienced domestik airline companies as market participants the average is still quite large and the mean performance overall average domestik airline company during the year 2008 - 2013 fluctuated ascending and decline, where the average performance across the enterprise is a top domestik flights in 2011 while the average performance across the enterprise lowest domestik flight was in 2008. Other analysis results indicate that the policy of the Ministry of Transportation about the lower limit tarif hikes were treated for low-cost airlines, a significant impact on domestik low-cost airline which is in the service economy class, so that the condition of a loose oligopoly market structure would lead to a tight oligopoly market structure in the not so long after the tarif increase in the lower limit is treated for low-cost airlines. Meanwhile, the policy of the Ministry of Transportation of a decrease or increase in tarif limit down, resulting in pricing flexibility to do a low-cost domestik airline with economy-class service to a certain extent be disturbed. Furthermore, the Ministry of Transportation policy regarding the regulation of tarifs will have a direct impact on the performance of domestik airlines in the absence of unequal treatment of flights by the charge level of passenger seats available capacity is relatively low in cost with the level of service charging capacity of passenger seats available is relatively high.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramastia Candra Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini mengestimasi pengaruh penerapan tarif tunggal pada Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) terhadap indikasi penggelapan pajak (tax evasion). Pengukuran indikasi penggelapan pajak menggunakan hasil pemeriksaan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) selama kurun waktu 6 tahun (2007-2012). Hasil statistik deskriptif dan analisis Tobit maximum likelihood menunjukkan penerapan tarif tunggal cenderung menurunkan indikasi penggelapan pajak. Hasil penelitian menyarankan bahwa penerapan tarif tunggal pada Pajak Penghasilan Badan dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Badan. Selain itu, semakin tinggi tarif pajak penghasilan cenderung menstimuli indikasi penggelapan pajak.
ABSTRACT
This paper investigates the difference effects of progressive rate and single rate implementation on corporate income tax to tax evasion indication. Using firm level data of tax audit results as a measure of tax evasion indication for six years observations (2007-2012), the empirical results from the sample data show that the implementation of single rate on corporate income tax reduces the tax evasion indication. In addition, the results show that the higher the marginal income tax rate, the higher the tax evasion indication.
Depok: Univesitas Indonesia. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, 2018
T50536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nurmalia Mandasari
Abstrak :
Perkembangan dunia perbankan saat ini begitu pesatnya seiring dengan Era Globalisasi. Perkembangan ini meliputi penciptaan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan peningkatan kualitas pelayanan (service excellent). Hal ini mengakibatkan muncul persaingan untuk menjadi yang terbaik. Kompetitor pun berupaya menarik perhatian masyarakat dengan berupaya meningkatkan citra perusahaannya tersebut. Seperti diketahui, bisnis perbankan adalah bisnis jasa yang memberikan tingkat kepercayaan kepada pelanggannya yakni nasabah bank yang mana merupakan hal yang sangat penting. Agar dapat bersaing, bertahan dan berkembang, bank dituntut untuk mampu memberikan pelayanan berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabahnya selain menawarkan produk-produknya yang tercermin dari identitas perusahaannya. Identitas perusahaan mencakup dua komponen yaitu perilaku perusahaan dan tampilan visual. Tampilan visual mencakup apa yang diperlihatkan perusahaan untuk mendapatkan kesadaran khlayaknya. Tampilan visual sendiri terwakili oleh logo perusahaan, nama perusahaan, media promosi, dan lain-lain. Sementara itu komponen perilaku lebih berkaitan dengan pelayanan, corporate social responsibility, dan lain-lain. Identitas perusahaan yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan citra perusahaan. Citra perusahaan adalah gambaran yang dimiliki khalayak tentang organisasi melalui akumulasi semua pesan yang diterima. Pesan yang diterima dengan sengaja maupun tidak disengaja secara terus-menerus, digali dalam bentuk komunikasi yang lebih terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh identitas perusahaan pada citra perusahaan. Penelitian ini menggunakan teori Hierarchy of Effect yang mengukur sikap khalayak, yaitu sikap terhadap identitas perusahaan dan juga menerapkan Corporate Identity Models yang dikemukakan oleh Allessandri serta konsep Public Relation. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatif dengan paradigma positivis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dan teknik pemilihan sampel dilakukan secara stratified random sampling. Sedangkan untuk metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis multivariat. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa identitas perusahaan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembentukan citra perusahaan. Dan penelitian ini membuktikan bahwa Corporate Identity Models yang dikemukakan oleh Allesandri memang terbukti benar, yaitu identitas perusahaan memiliki pengaruh terhadap citra perusahaan.. Nasabah Bank Mandiri yang menjadi sampel pun ternyata memiliki sikap yang positif terhadap identitas perusahaan Bank Mandiri, baik komponen tampilan visual maupun perilaku perusahaan. Citra Bank Mandiri di mata nasabahnya pun ternyata positif. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa di antara dua komponen identitas perusahaan, ternyata komponen perilaku perusahaan terbukti secara signifikan lebih mempengaruhi terbentuknya citra perusahaan dibandingkan dengan tampilan visual. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa identitas perusahaan merupakan aspek penting dalam kegiatan kehumasan. Oleh karenanya, penelitian ini dapat menjadi masukan kepada perusahaan untuk tetap meningkatkan program identitas perusahaan ini agar dapat meningkatkan citra perusahaannya, baik pada tampilan visual maupun perilakunya. ......The development in banking world is moving faster along with The Globalization Era. This development includes product's innovation which becomes people's necessity and the increasing of service quality (service excellent). It causes so many competitions to be the best. Competitors try to get people's attention with increasing their corporate image. As we know, banking world is a kind of service business which gives trust to its customers. In order that competing, bearing up and growing up, bank is claimed to be able to give the best service that can answer costumer's necessary and willingly in stead of just offering the products Corporate identity includes two dimension; visual appearance and corporate behavior. Visual appearances cover visible things of the corporate to get public awareness. Visual appearances consist of corporate symbol, corporate name, corporate color, promotion tools, etc. Meanwhile, corporate behaviors include services, community relations, CSR's program, etc. Good plan of corporate identity can increase the corporate image. Corporate image is a public description about organization thru the accumulation of received message. Messages which are received intensively, extractive to communication form which controllable, example advertising, Public Relation's Champaign. Those programs are made to create the right description about the corporate. This research is held to analysis how big the impact of corporate identity in creating the corporate image. Researcher applies the Hierarchy of Effect Theory to measure audience attitude (attitude toward corporate identity) and Corporate Identity Model which is said by Sue Wescott Allessandri and also includes the concept of Public Relations. Approach which is used in this research is quantitative explanative with positivist paradigm. The method of collecting data which is used is survey with stratified random sampling technique. Then, researcher used analysis multivariate as an analysis method. The result from this research is proofing that corporate identity have a significant impact toward corporate image. Then, this research proofs that Corporate Identity Model which is said by Allessandri is right. The customer of Bank Mandiri which become sample have a positive attitude about corporate identity, both in visual appearance and corporate behavior. Bank Mandiri's image is also positive. This research also finds that between two dimensions of corporate identity, corporate behavior is more important in influencing corporate image in stead of visual appearance. So, researcher can make an inference that corporate identity becomes an important aspect in Public Relation's activities. So that, this research can becomes insertion to the company to maintain the corporate identity program in order that increasing the corporate image, both visual appearance and corporate behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library