Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Fariz Iqbal
Abstrak :
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam mensukseskan pembangunan nasional. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman, timbul masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan, salah satunya perilaku merokok sejak dini. Prevalensi perokok terutama di Indonesia meningkat setiap tahunnya, terutama pada kelompok remaja. Perilaku merokok saat ini merupakan kebiasaan lazim yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini menarik untuk ditelaah mengingat bahwa rokok merupakan isu utama dalam mempengaruhi kesehatan. Berangkat dari permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai perilaku merokok berdasarkan faktor umur, jenis kelamin, pengetahuan dan sikap tentang rokok, teman dan keluarga khususnya pada remaja di lingkungan RW. 22 Kelurahan Sukatani Kecamatan Cimanggis, Depok. Penelitian ini menggunakan rancangan survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni tahun 2008 dengan jumlah sampel sebesar 107. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden sedangkan data sekunder yang diperoleh berupa data jumlah remaja di lingkungan RW. 22 Kelurahan Sukatani Kecamatan Cimanggis, Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 59,8% responden menyatakan pernah merokok. Diantara responden yang pernah merokok, 7,8% menyatakan merokok pertama kali pada usia kurang dari 10 tahun, 34,4% pada usia 10-15 tahun, 53,1% pada usia 16-20 tahun, dan 4,7% pada usia lebih dari 20 tahun. Dari 59,8% responden yang pernah merokok, 81,3% diantaranya masih merokok. Diantara responden yang masih merokok, 46,2% responden menghisap rokok sebanyak 1-5 batang setiap hari, 44,2% menghisap 6-10 batang per hari, dan 9,6% menghisap 11-15 batang setiap harinya. Proporsi responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tinggi mengenai rokok adalah 30,8%, sedangkan 69,2% lainnya mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah. Proporsi responden yang bersikap negatif terhadap rokok lebih banyak (56,1%) daripada responden yang bersikap positif (43,9%). Sebagian besar responden (98,1%) memiliki satu atau lebih teman yang berperilaku merokok. 70,1% responden pernah ditawarkan/diberi rokok oleh temannya, sedangkan 29,9% lainnya tidak pernah ditawarkan/diberi rokok oleh temannya. 75,7% responden memiliki salah satu atau lebih dari anggota keluarga yang merokok, 24,3% lainnya menyatakan bahwa salah satu atau lebih dari anggota keluarganya tidak ada yangmerokok. Diantara responden yang memiliki anggota keluarga yang merokok, 90,1% memiliki ayah yang merokok, 8,6% memiliki ibu yang merokok, 42% memiliki kakak yang merokok, dan 25,9% memiliki adik yang merokok. Hasil analisis bivariat menyimpulkan ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,000), pengetahuan (p = 0,02), dan faktor teman (p = 0,033) dengan perilaku merokok responden. Selain itu, tidak ada hubungan yang signifikan antara umur (p = 0,47), sikap (p = 0,185), dan faktor keluarga (p = 0,715) dengan perilaku merokok responden. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Dinkes Depok untuk melakukan penyuluhan tentang rokok dan bahayanya secara intensif sehingga timbul kesadaran masyarakat terutama remaja untuk tidak merokok dan menghentikan kebiasaan merokok. Selain itu, pemerintah daerah Depok agar memberlakukan peraturan yang lebih ketat seperti larangan merokok bagi anak-anak dan remaja.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giur Hargiana
Abstrak :
[ABSTRAK
Tujuan diketahuinya pengaruh cognitive behavior therapy terhadap perubahan perilaku merokok, ketergantungan nikotin dan ansietas. Metode Quasi experiment non-equivalent control group pre-test-post test. Sampel 80 perokok diambil secara proportional stratified random. Pengumpulan data diukur dengan kuesioner Glover Nilsson Smoking Behavior, Fagerstrom Test Nicotine Dependence dan Hamilton Anxiety Rating Scale. Hasil Perilaku merokok, ketergantungan nikotin dan ansietas kelompok yang mendapat cognitive behavior therapy menurun secara signifikan (P-value ≤ 0,05) dan ketiganya menunjukan hubungan yang sangat kuat dengan arah positif, sementara pada kelompok yang tidak mendapatkan cognitive behavior therapy ketiganya menunjukan peningkatan. Cognitive behavior therapy direkomendasikan sebagai psikoterapi untuk membantu berhenti merokok.
ABSTRACT
esearch goal Determine effect of cognitive behavior therapy to changes smoking behavior, nicotine dependence and anxiety. Methods Quasi-experimental non-equivalent control group pretest-posttest. Samples 80 smokers by proportional stratified random. Data Collection used Glover Nilsson Smoking Behavior, Fagerstrom Test Nicotine Dependence and the Hamilton Anxiety Rating Scale. Results Smoking behavior, nicotine dependence and anxiety in a group with cognitive behavior therapy significantly decreased (P-value ≤ 0.05) and it was very strong relationship with the positive direction, while in group without cognitive behavior therapy it was increased. Cognitive behavior therapy recommended as psychotherapy to help smoking cessation. , esearch goal Determine effect of cognitive behavior therapy to changes smoking behavior, nicotine dependence and anxiety. Methods Quasi-experimental non-equivalent control group pretest-posttest. Samples 80 smokers by proportional stratified random. Data Collection used Glover Nilsson Smoking Behavior, Fagerstrom Test Nicotine Dependence and the Hamilton Anxiety Rating Scale. Results Smoking behavior, nicotine dependence and anxiety in a group with cognitive behavior therapy significantly decreased (P-value ≤ 0.05) and it was very strong relationship with the positive direction, while in group without cognitive behavior therapy it was increased. Cognitive behavior therapy recommended as psychotherapy to help smoking cessation. ]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover