Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Yaumi Rahmah Maulidiah
"Satu dari empat penduduk Indonesia atau sebesar 24,1% penduduk di Indonesia melakukan perilaku menetap yang tidak sehat lebih dari 6 jam/hari. Perilaku menetap yang tidak sehat (PMTS) adalah salah satu faktor risiko terjadinya masalah penurunan kesehatan seperti kelebihan berat badan. PMTS merupakan perilaku yang terjadi pada saat duduk atau berbaring dan membutuhkan pengeluaran energi yang sedikit. Tujuan dari peneltiain ini adalah untuk mengetahui hubungan antara PMTS dengan kelebihan berat badan pada pekerja di Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Cengkareng. Desain penelitian cross sectional ini melibatkan 78 pekerja kantor di DKPPU. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner mengenai karakteristik responden, Baecke Physical Activity Scale untuk menilai aktivitas fisik idan Adult Sedentary Behaviors Surveyuntuk menilai PMTS. Uji statistik yang dilakukan menggunakan software SPSS dan menggunakan uji chi square untuk analisis bivariat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa 53,8% memiliki PMTS ringan dan 52,6% memiliki IMT tidak normal. Hasil analisis menujukan terdapat hubungan antara PMTS dengan kelebihan berat badan (p value= 0,000). Pekerja dengan PMTS ringan memiliki 10,35 kali lebih besar memiliki IMT yang normal dibandingkan dengan pekerja dengan PMTS berat (OR: 10,35). Saran penelitian ini diharapkan pekerja memiliki aktivitas fisik yang seimbang, meningkatkan kebiasaan olahraga,dan mengurangi PMTS pada saat waktu luang.
One in four Indonesian population or 24,1% of the population in Indonesia spend ≥6 hours in sedentary behavior. Sedentary behavior (SB) is one of the risk factors of health problems such as being overweight. SB is a behavior of sitting or lying down that requires little energy in a daily basis. The goal of this research is to identify the relationship between SB and overweight occurrence on Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU)s employees, Cengkareng. This research used cross sectional method and involved 78 employees of DKPPU. Questionnaire used in this research assessed respondent characteristic, Baecke Survey Activity Scale to assess physical activity, and Adult Sedentary Behavior Survey to assess SB. Chi-squared test was used to analyze the relationship between two variables. The result showed that 53.8% employees have low level of SB and 53.6% of them have abnormal BMI score. The analysis test showed that there was a significant relationship between SB and overweight occurrence (p: 0.001). Employees with low level of SB were having 10.35 times bigger chance of developing normal range of BMI than the employees with high level/ severe SB level (OR: 10.35). This result suggested all workers to have a balance physical activity, increase their exercise, and limit their SB."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ridha Syalli Adha
"Berat badan berlebih merupakan pintu gerbang berbagai penyakit dan angkanya terus meningkat. Penelitian ini membahas faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian berat badan berlebih pada pekerja Perusahaan minyak dan gas bumi di laut jawa tahun 2024. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan metode mixed method – sequencial explanatory design. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 105 orang. Variabel dependen penelitian yaitu berat badan berlebih dan variabel independen terdiri atas jenis kelamin, usia, kondisi psikologis, akses informasi kesehatan, akses makanan/minuman sehat, akses makanan/minuman tidak sehat, pola makan, aktivitas fisik, waktu tidur, perilaku menetap, lokasi kerja, dan shift kerja. Hasil penelitian menyebutkan 63% pekerja mengalami kondisi berat badan berlebih dimana 17% nya obesitas. Berdasarkan hasil analisis, akses informasi kesehatan dan pola makan memiliki hubungan signifikan dengan berat badan berlebih, pola makan merupakan faktor risiko dominan penyebab berat badan berlebih dengan OR 9. Perusahaan diharapkan dapat menyusun program kesehatan untuk pekerja terutama untuk menangani kejadian berat badan berlebih. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk melihat variabel lain yang belum diteliti yang mungkin berhubungan dengan berat badan berlebih.
Overweight is a gateway to various diseases, and its prevalence continues to rise. This study examines the risk factors associated with the occurrence of overweight among oil and gas company workers in the Java Sea in 2024. The study employs a cross-sectional design with a mixed-method sequential explanatory approach. A total of 105 respondents participated in the study. The dependent variable is overweight, while the independent variables include gender, age, psychological condition, access to health information, access to healthy food/drinks, access to unhealthy food/drinks, eating patterns, physical activity, sleep duration, sedentary behavior, work location, and work shift. The results indicated that 63% of workers experienced excess weight, with 17% being obese. Analysis revealed that access to health information and eating patterns have a significant relationship with excess weight, with eating patterns being the dominant risk factor (OR 9). It is recommended that the company develop health programs for workers, particularly to address the issue of excess weight. Future research should explore other variables that may be related to excess weight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library