Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Rina Sari S.
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang menggunakanpendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dari data Survei RencanaPembangunan Jangka Menengah 2017. Sampel adalah remaja umur 15-24 tahun diIndonesia dengan total sampel 23.821 responden. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui gambaran perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja 15-24 tahun diIndonesia dan faktor-faktor mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwasebanyak 3,7 responden mengaku telah melakukan hubungan seksual pranikah.Analisis Bivariat diperoleh semua faktor predisposisi berhubungan dengan perilakuhubungan seksual pranikah yaitu umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pengetahuankontrasepsi, pengetahuan KRR dan sikap penerimaan terhadap perilaku hubunganseksual pranikah , semua faktor pemungkin tidak ada yang menunjukkan hubungandengan perilaku seksual pranikah, faktor penguat yang berhubungan dengan perilakuhubungan seksual yaitu pengalaman berpacaran. Hasil analisis multivariat didapatkanbahwa variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan perilaku seksualpranikah adalah pengalaman berpacaran dengan OR sebesar 42,67 95 CI = 34,9152,15 .
This study is an analytical descriptive research using a quantitative approachwith Cross Sectional design that analyzes secondary data of RPJMN Survey in 15 24years old adolescents in Indonesia with a total sample of 23,821 respondents. The aimsof this study were to determine premarital sexual behavior in adolescents 15 24 years inIndonesia and influencing factors based on the data of RPJMN Survey 2017. Findingsthat 3.7 of respondents claimed to have premarital sexual intercourse. Bivariateanalysis results in all predisposing factors related to premarital sexual behavior ie age,sex, shelter, contraceptive knowledge, adolescent reproductive health knowledge andattitudes of premarital sexual behavior , all enabling factors unrelated to premaritalsexual behavior, reinforcing factors related to the behavior of sexual relations is theexperience of dating. Multivariate analysis showed that the most dominant variableassociated with premarital sexual behavior was the experience of dating with OR of42.67 95 CI 34.91 52.15 . "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rina Sari S.
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dari data Survei Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2017. Sampel adalah remaja umur 15-24 tahun di Indonesia dengan total sampel 23.821 responden. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja 15-24 tahun di Indonesia dan faktor-faktor mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 3,7% responden mengaku telah melakukan hubungan seksual pranikah.
Analisis Bivariat diperoleh semua faktor predisposisi berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah (yaitu umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pengetahuan kontrasepsi, pengetahuan KRR dan sikap penerimaan terhadap perilaku hubungan seksual pranikah), semua faktor pemungkin tidak ada yang menunjukkan hubungan dengan perilaku seksual pranikah, faktor penguat yang berhubungan dengan perilaku hubungan seksual yaitu pengalaman berpacaran. Hasil analisis multivariat didapatkan bahwa variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah adalah pengalaman berpacaran dengan OR sebesar 42,67 (95% CI = 34,91-52,15).

This study is an analytical descriptive research using a quantitative approach with Cross Sectional design that analyzes secondary data of RPJMN Survey in 15-24 years old adolescents in Indonesia with a total sample of 23,821 respondents. The aims of this study were to determine premarital sexual behavior in adolescents 15-24 years in Indonesia and influencing factors based on the data of RPJMN Survey 2017. Findings that 3.7% of respondents claimed to have premarital sexual intercourse.
Bivariate analysis results in all predisposing factors related to premarital sexual behavior (ie age, sex, shelter, contraceptive knowledge, adolescent reproductive health knowledge and attitudes of premarital sexual behavior), all enabling factors unrelated to premarital sexual behavior, reinforcing factors related to the behavior of sexual relations is the experience of dating. Multivariate analysis showed that the most dominant variable associated with premarital sexual behavior was the experience of dating with OR of 42.67 (95% CI = 34.91-52.15).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Miladia Sari
"Angka hubungan seksual pranikah pada remaja di Indonesia tidak mengalami penurunan yang signifikan sepanjang tahun 2007 hingga 2017. Berbagai penelitian menemukan bahwa remaja usia pertengahan (pelajar SMA) lebih banyak yang melakukan hubungan seksual pranikah dibandingkan remaja usia awal (pelajar SMP). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor determinan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMP dan pelajar SMA di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder Global School-based Student Health Survey (GSHS) tahun 2015. Sampel penelitian ini adalah pelajar SMP dan SMA yang berusia 11 – 18 tahun yang terdapat pada data GSHS 2015. Hasil penelitian menunjukkan 5,8% pelajar SMP dan 3,7% pelajar SMA di Indonesia pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan hasil penelitan, ditemukan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMP terdiri dari keterikatan dengan orang tua, peran teman sebaya, pendidikan seksualitas dan HIV/AIDS di sekolah, keinginan bunuh diri, dan konsumsi alkohol. Sementara faktor yang berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMA, yaitu usia, keterikatan dengan orang tua, peran teman sebaya, keinginan bunuh diri, merokok, dan konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol menjadi faktor yang paling berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah, baik pada pelajar SMP maupun pelajar SMA.

Prevalence of premarital sexual intercourse among adolescents in Indonesia did not decrease during 2007 to 2017. Various studies found that middle-aged adolescents (high school students) had more premarital sexual intercourse experience than early adolescents (junior high school students). This study was conducted to determine the determinants of premarital sexual intercourse behavior in junior high and high school students in Indonesia. This study is a quantitative study with cross sectional design and uses secondary data from the Global School-based Student Health Survey 2015. The sample of this study was junior and high school students aged 11-18 years in the GSHS 2015. The results showed 5,8% of junior high school students and 3,7% high school students in Indonesia ever had premarital sex. It found that factors related to premarital sexual behavior in junior high school students consisted of parental connectedness, role of peers, education on sexuality and HIV/AIDS at school, suicidal ideation, and alcohol consumption. Meanwhile, factors related to premarital sexual behavior in high school students, namely age, parental connectedness, role of peers, suicidal ideation, smoking, and alcohol consumption. Alcohol consumption is the most related factor to premarital sexual behavior, both in junior high school students and high school students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Christabel Fidelia Tionauli
"Berdasarkan data SDKI 2017, persentase remaja laki-laki empat kali lebih besar untuk melakukan hubungan seks pranikah dibandingkan dengan remaja perempuan (2%). skripsi ini meneliti prevalensi dan faktor mental distress yang berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah diantara 4009 remaja sekolah laki-laki menggunakan Global School-based Health Survey (GSHS) Indonesia tahun 2015. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah pelajar laki-laki umur 11 – 18 tahun yang terdapat pada data sekunder GSHS 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan 6,3% pelajar laki-laki pernah berhubungan seks dan terjadinya penetrasi (masuknya alat kelamin pria dalam alat kelamin wanita). Keinginan bunuh diri dan perundungan merupakan faktor risiko yang signifikan untuk perilaku seksual pranikah, sedangkan jumlah teman dekat merupakan faktor protekif yang signifikan untuk perilaku seksual pranikah pada pelajar laki-laki.

Based on the 2017 IDHS data, the percentage of male adolescents is four times more likely to have premarital sex compared to female adolescents (2%). This study examined the prevalence and factors of mental distress that influence premarital sex behavior among 4009 school-going male adolescents using the 2015 Indonesia Global School-based Health Survey (GSHS). The design of this study used quantitative methods with cross-sectional studies. The sample of this study was male students aged 11-18 years who were included in the 2015 GSHS secondary data. The results showed that 6.3% of male students had ever had sex and penetration occurred (the insertion of the male genitalia into the female genitalia). Suicidal ideation and being bullied were significant risk factors for premarital sex behavior. Meanwhile, the number of close friends was a significant protective factor for premarital sex behavior among male students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library