Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azri Dwi Mahfudzi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku berkendara aman (Safety riding), seperti pendidikan, pelatihan, penetahuan, motivasi, penegakan hukum, intervensi penumpang, nilai kelompok dan kondisi kendaraan. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 100 pengendara ojek onlinedi wilayah Depok, Jawa Barat. Hasil penelitian ini diketahui bahwa pengendara yang berperilaku aman adalah 49%.Penelitian ini juga menghasilkan hubungan antara varibel bebas dengan variabel terikat. Dimana perilaku bekendara aman tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi, intervensi penumpang dan nilai kelompok dengan p value pada variabel pengetahuan adalah <0,001. ......This research aims to get the factors affecting safety riding behavior, such as education, training, knowledge, motivation, law enforcement, interventions of passengers, the value of team within organization, and vehicles conditions. This research uses descriptive analytic method using cross sectional study. The sample used in this research is 100 of Online Ojek drivers in Depok, West Java. The result of the researh is that there is only 49% of the total respondents who implements safety riding. This research also results in interelations between independent and dependent variables in which safety riding is affected by knowledge, motivation, and the value of team within organization. The Chi square test results in p value <0,001 on knowledge variable.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Edika Atmaja
Abstrak :
Pelumas mesin adalah zat kimia berbentuk cairan yang diberikan diantara dua benda yang bergerak untuk mengurangi gaya gesek yang terjadi. Pelumas mesin perlu diganti secara berkala untuk menjaga keawetan mesin kendaraan roda empat. Produsen pabrikan kendaraan roda empat sudah memberikan jangka waktu penggantian pelumas kepada konsumen, namun jangka waktu tersebut hanya berupa acuan. Tujuan dari penilitian ini adalah mempelajari metode perhitungan untuk menemukan waktu penggantian pelumas yang tepat beserta parameternya, mempelajari hubungan dan karakteristik antara temperatur pelumas mesin dengan temperatur coolant, serta mempelajari hubungan perilaku berkendara terhadap penurunan kondisi pelumas mesin. Penilitian ini dilakukan dengan mengambil data temperatur pelumas mesin dan coolant menggunakan Ancel kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan rumus penentuan temperatur pelumas mesin dan didapati mean absolute error sebesar 0 hingga 3,60. Penilitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian perilaku berkendara eco, normal, dan sport sejauh 300 km tiap perilaku berkendara. Pada penelitian ini, data kecepatan putaran mesin dan temperatur coolant diambil melalui OBD II lalu diolah menggunakan Raspberry Pi menjadi RPS dan temperatur pelumas mesin kemudian diolah lebih lanjut oleh backend kemudian data tersebut dikirimkan ke Android. Pada aplikasi Android, output dari hasil pengolahan data tersebut ditampilkan menjadi persentase kondisi pelumas mesin, jarak sisa tempuh pelumas mesin, dan waktu sisa tempuh pelumas mesin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada perilaku berkendara sport, kondisi pelumas mesin mengalami penurunan paling besar di angka 3,9% diikuti dengan normal sebesar 3,18% dan yang mengalami penurunan paling sedikit adalah eco dengan 2,39%.
Engine oil is a liquid chemical that is given between two moving objects to reduce the frictional force that occurs. Engine lubricant needs to be replaced periodically to maintain the durability of four-wheeled vehicles. Manufacturers of four-wheeled vehicle manufacturers have given the lubricant replacement period to consumers, but this time period is only a reference. The purpose of this research is to study the calculation method to find the right time to replace the lubricant along with its parameters, study the relationship and characteristics between engine lubricant temperature with coolant temperature, and study the relationship of driving behavior to decrease engine lubricant conditions. This research was carried out by taking data on engine lubricant temperature and coolant using Ancel and then analyzing it to get the formula for determining engine oil temperature and found the mean absolute error of 0 to 3.60. This research is done by testing the driving behavior of eco, normal, and sport as far as 300 km for each driving behavior. In this study, engine speed and coolant temperature data are taken through OBD II and then processed using Raspberry Pi into RPS and engine lubricant temperature then further processed by the backend then the data is sent to Android. On the Android application, the output of the data processing results is displayed as a percentage of engine lubricant conditions, engine lubricant remaining distance, and engine lubricant remaining time. The test results show that in sports driving behavior, the condition of engine lubricants decreased the most at 3.9% followed by normal at 3.18% and the lowest decreased was eco with 2.39%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianto Ramadhan
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara efikasi-diri dalam berkendara dan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja. Partisipan penelitian ini adalah 130 pengendara sepeda motor yang merupakan siswa SMA berusia 15 sampai 18 tahun remaja, dan berdomisili Jabodetabek. Pengukuran efikasi-diri dalam berkendara menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Adelaide Driving Self-Efficacy Scale ADSES yang dikembangkan oleh George, Clark dan Crotty 2007. Sedangkan untuk pengukuran perilaku berkendara berisiko menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur Risky Driving Behavior Questionnaire yang dikembangkan oleh Chang dan Yeh 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dalam berkendara dan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja. Dengan demikian, semakin tinggi efikasi-diri berkendara individu, maka semakin tinggi pula kecenderungan individu untuk melakukan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja.
ABSTRACT
This research aimed to examine the relationship between Driving Self Efficacy and Risky Driving Behavior Among Adolescent Motorcyclists. Participants are 130 high school students in Greater Jakarta, aged 15 to 18 years adolescence, motorcyclists. The measurement of Driving Self Efficacy using adaptation of Adelaide Driving Self Efficacy Scale ADSES developed by George, Clark and Crotty 2007 while for Risky Driving Behavior measurement using adaptation of Risky Driving Behavior Questionnaire developed by Chang and Yeh 2007 . The results showed that there are positive and significant correlation between driving self efficacy and risky driving behavior among adolescent motorcyclists.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darfian Ruswifaqa
Abstrak :
Konsumsi bahan bakar pada kendaraan roda empat tidaklah terlalu efisien. Salah satu alasan di balik kurang efisiennya penggunaan bahan bakar adalah perilaku berkendara yang tidak tepat karena didasar pada perasaan pengemudi. Hal ini menghasilkan efisiensi konsumsi BBM rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan suatu sistem di mana perilaku berkendara seorang pengemudi dan konsumsi bahan bakar yang dihasilkan dapat dinilai dan dikalkulasikan. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan sistem di mana data dari On-Board Diagnostics-II (OBD-II) Port diambil oleh Raspberry Pi dan dikalkulasikan untuk mendapat angka konsumsi BBM, dan dikirim ke backend cloud storage untuk disimpan. Data tersebut didapatkan melalui serangkaian kegiatan berkendara yang dimonitor untuk mengembangkan aplikasinya dengan mengambil data accelerator pedal position dan fuel economy, sebelum akhirnya menggunakan data sesungguhnya dari kegiatan berkendara biasa. Hasil yang didapat adalah, fuel economy perilaku berkendara sport bernilai 0,4-5,9 km/L, normal 4,8-8,5 km/L, eco 8,5-11,1 km/L. Data accelerator pedal position perilaku berkendara eco 6-12%, normal 12-24%, sport 24-45%. Data ini kemudian ditampilkan melalui telepon genggam Android melalui serangkaian protokol yang mengambil data yang sudah dikalkulasikan dari cloud storage dan menyajikannya dalam format yang lebih mudah dimengerti bagi penggunanya. Lalu dilakukan validasi konsumsi BBM melalui aplikasi dengan metode full-to-full yang menghasilkan angka Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar rata-rata 13,1%. Angka ini merupakan angka kesalahan rata-rata aplikasi.
Fuel consumption in automobiles are not particularly efficient. One of the reasons behind the inefficiency is improper driving behavio due to the usage of feeling and judgment. To mitigate this problem, there needs to be a system where driver's driving behavior and the car's fuel consumption can be assessed and calculated. This research tried to develop a system where data from car's OBD-II Port are taken by Raspberry Pi, sent to cloud database, where it is then calculated to acquire the driving behavior and fuel consumption. The data are first obtained through a series of monitored driving to develop the application, before using real data from usual driving activity. The results are driving behavior's fuel consumption figure which is sport 0,4-5,9 km/L, normal 4,8-8,5 km/L, sport 8,5-11,1 km/L. The accelerator pedal position figures fore eco is 6-12%, 12-24%, and sport 24-45%.  This data is displayed on an Android phone through sets of protocol that collect the calculated data from cloud database and serve it in a more understandable manner in order for users to acquire useful information regarding the fuel consumption and driving behavior. The final application's fuel economy figures are then validated using full-to-full method to produce Mean Absolute Percentage Error (MAPE) which is 13,1%. This is the application's average fuel consumption reading's figure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beryl Putra Sanjaya
Abstrak :
Saat ini sepeda motor menjadi salah satu transportasi dengan kepemilikan terbanyak di dunia dengan jumlah diperkirakan sebanyak lebih dari 300 juta unit sepeda motor yang tersebar di seluruh dunia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan kepemilikan sepeda motor terbanyak di dunia dengan persentase sebesar 85% yang berarti setidaknya pada setiap rumah tangga di Indonesia memiliki satu unit sepeda motor. Wilayah Metro Jaya yang mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menjadi salah satu wilayah dengan sepeda motor terbanyak di Indonesia dengan total lebih dari 17 juta unit sepeda motor. Namun kecelakaan di Indonesia didominasi oleh kecelakaan sepeda motor dengan persentase lebih dari 80% dibandingkan dengan kendaraan lain. Kecelakaan sepeda motor didominasi oleh faktor manusia. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model keselamatan bagi pengendara sepeda motor pribadi dan ojek online dengan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Penelitian ini menggunakan instrumen Motorcycle Rider Behavior Questionnaire (MRBQ) dalam mengetahui perilaku pengendara motor. Setelah melakukan pengembangan model, tahapan selanjutnya merancang strategi keselamatan bagi pengendara motor pribadi dan ojek online. Terdapat 14 rancangan strategi keselamatan bagi pengendara motor pribadi dan ojek online dan seluruh strategi tersebut dikategorikan berdasarkan empat kuadran yang terdapat pada Importance-Performance Analysis. ......Currently, motorcycles are one of the transportation vehicles with the most ownership in the world, with an estimated number of more than 300 million units of motorcycles spread throughout the world. Indonesia is one of the countries with the most motorbike ownership in the world with a percentage of 85%, which means that at least every household in Indonesia has one motorbike. The Metro Jaya area, which covers the areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi, is one of the areas with the most motorcycles in Indonesia with a total of more than 17 million motorcycles. However, accidents in Indonesia are dominated by motorcycle accidents with a percentage of more than 80% compared to other vehicles. Motorcycle accidents are dominated by the human factor. This study aims to design a safety model for personal use-used motorcycle riders and ojek online using Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). This study used the Motorcycle Rider Behavior Questionnaire (MRBQ) instrument to determine the behavior of motorcyclists. After developing the model, the next step is to design a safety strategy for personal use-used motorcycle riders and ojek online. There are 14 safety strategy designs for personal use-used motorcycle riders and ojek online and all of these strategies are categorized based on the four quadrants contained in the Importance-Performance Analysis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzaky Muhammad Daris
Abstrak :
Penelitian sebelumnya telah menemukan adanya perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara pada saat sebelum pandemi dan saat pandemi berlangsung. Sayangnya penelitian yang membandingkan persepsi resiko dan perilaku berkendara pada masa pandemi dan setelah pandemi masih sedikit dilakukan khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas, persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara, serta perilaku berkendara berisiko pengendara lain antara saat dan setelah pandemi pada pengemudi taksi online. Partisipan penelitian ini adalah pengemudi taksi online (N=95) yang berdomisili di Jabodetabek. Berdasarkan hasil analisis  paired samples t-test ditemukan tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas saat dan setelah pandemi. Meskipun begitu, pada persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara dan perilaku berisiko pengendara lain terdapat perbedaan antara saat dan setelah pandemi dimana setelah pandemi ketiga variabel tersebut mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak berwenang perlu untuk lebih memperhatikan perilaku berkendara berisiko khususnya perusahaan yang menaungi pengemudi taksi online agar keselamatan bersama di jalan dapat terwujud dan khususnya penumpang mendapatkan pelayanan yang memuaskan. ......Penelitian sebelumnya telah menemukan adanya perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara pada saat sebelum pandemi dan saat pandemi berlangsung. Sayangnya penelitian yang membandingkan persepsi resiko dan perilaku berkendara pada masa pandemi dan setelah pandemi masih sedikit dilakukan khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas, persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara, serta perilaku berkendara berisiko pengendara lain antara saat dan setelah pandemi pada pengemudi taksi online. Partisipan penelitian ini adalah pengemudi taksi online (N=95) yang berdomisili di Jabodetabek. Berdasarkan hasil analisis paired samples t-test ditemukan tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas saat dan setelah pandemi. Meskipun begitu, pada persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara dan perilaku berisiko pengendara lain terdapat perbedaan antara saat dan setelah pandemi dimana setelah pandemi ketiga variabel tersebut mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak berwenang perlu untuk lebih memperhatikan perilaku berkendara berisiko khususnya perusahaan yang menaungi pengemudi taksi online agar keselamatan bersama di jalan dapat terwujud dan khususnya penumpang mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrihan Zaki Nurhadi
Abstrak :
Manusia merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan kecelakaan di Indonesia sebesar 61%, utamanya terjadi ketika pengemudi menunjukan perilaku berkendara berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mind wandering dan usia terhadap perilaku berkendara berbahaya. Partisipan penelitian ini adalah 259 pengemudi mobil yang berusia 18 sampai 50 tahun berdomisili Jabodetabek. Pengukuran mind wandering menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari “The Four Factors of Mind Wandering (4FMW) Questionnaire dan pengukuran perilaku berkendara berbahaya menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari “The Dula Dangerous Driving Index”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mind wandering dan usia secara bersama-sama dapat memprediksi perilaku berkendara berbahaya secara signifikan, dimana mind wandering merupakan prediktor yang lebih besar dibandingkan variabel usia terhadap perilaku berkendara berbahaya. Hasil penelitian ini menunjukkan perlu upaya sosialisasi oleh pihak kepolisian yang lebih kuat tentang pentingnya kesadaran dan konsentrasi bagi pengemudi untuk keselamatan dalam berkendara. ......Humans are one of the main factors causing accidents in Indonesia, accounting for 61%, primarily occurring when drivers exhibit dangerous driving behavior. This study aims to examine the role of mind wandering and age on dangerous driving behavior. The participants of this study were 259 car drivers aged 18 to 50 years residing in the Greater Jakarta area (Jabodetabek). Mind wandering was measured using an instrument adapted from "The Four Factors of Mind Wandering (4FMW) Questionnaire" and dangerous driving behavior was measured using an instrument adapted from "The Dula Dangerous Driving Index". The results showed that mind wandering and age together significantly predict dangerous driving behavior, with mind wandering being a larger predictor than age for dangerous driving behavior. The results of this study indicate the need for stronger efforts by the police to socialize the importance of awareness and concentration for drivers to ensure driving safety.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raga Jiwanda
Abstrak :
Pelanggaran lalu lintas melawan arah, melanggar lampu lalu lintas, dan melebihi batas kecepatan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas dan dapat mengancam keselamatan orang lain maupun diri sendiri. Berdasarkan penelitian sebelumnya, penulis melihat adanya penggunaan teknik netralisasi oleh pelaku pelanggaran berdasarkan alasan pelaku ketika melanggar aturan lalu lintas. Selain itu, penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin dan usia individu dapat memperkuat atau memperlemah perilaku berkendara berisiko ataupun tingkat pelanggaran lalu lintas, sehingga ada tendensi bahwa jenis kelamin dan usia individu dapat memoderasi atau memengaruhi kuat atau lemahnya pengaruh tingkat penggunaan teknik netralisasi terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas. Penelitian ini bermaksud untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat penggunaan teknik netralisasi Sykes & Matza (1957) terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas yang terdiri dari perilaku berkendara berisiko yaitu melawan arah, melanggar lampu lalu lintas dan melebihi batas kecepatan di kalangan pengendara sepeda motor wilayah DKI Jakarta, serta menguji bagaimana peran jenis kelamin dan usia pengendara sepeda motor sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menjadikan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Proses analisa dilakukan dengan melakukan uji tabulasi silang, uji korelasi, uji regresi dan uji regresi sub-group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor yang menggunakan teknik netralisasi memiliki pengaruh terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas dengan kekuatan hubungan sangat kuat (r: 0,802). Kemudian, semakin tinggi tingkat penggunaan teknik netralisasi maka semakin tinggi juga tingkat pelanggaran lalu lintas. Teknik netralisasi condemnation of the condemner memiliki hubungan paling kuat terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas dibandingkan teknik lainnya, sedangkan melawan arah menjadi pelanggaran yang berhubungan paling kuat terhadap penggunaan teknik netralisasi dibandingkan pelanggaran lainnya. Jenis kelamin pengendara sepeda motor tidak dapat memoderasi pengaruh tingkat penggunaan teknik netralisasi terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas, sedangkan usia pengendara sepeda motor dapat memoderasi. ......Traffic violations against the direction, violating traffic lights, and exceeding the speed limit are one of the factors that cause traffic accidents and can threaten the safety of others and themselves. Based on previous research, the author sees the use of neutralization techniques by offenders based on the offender's reasons when violating traffic rules. In addition, previous research also shows that differences in sex and age of individuals can strengthen or weaken risky driving behavior or the level of traffic violations, so there is a tendency that sex and age of individuals can moderate or affect the strength or weakness of the effect of the level of use of neutralization techniques on the level of traffic violations. This study intends to examine how the effect of the level of use of neutralization technique of Sykes and Matza (1957) on the level of traffic violations consisting of risky driving behavior, namely going against the direction, violating traffic lights and exceeding the speed limit among motorcyclists in DKI Jakarta, as well as examine how the role of sex and age of motorcyclists as moderating variables. This study uses a quantitative approach and uses a questionnaire as a data collection method. The analysis process is carried out by performing cross tabulation tests, correlation tests, regression tests and sub-group regression tests. The results showed that motorcyclists who used the neutralization technique had an effect on the level of traffic violations with a very strong relationship strength (r: 0,802). Then, the higher the level of use of neutralization techniques, the higher the level of traffic violations. The condemnation of the condemner neutralization technique has the strongest relationship on the level of traffic violations compared to other techniques, while going against the direction became the offense that was most strongly related by the use of neutralization techniques compared to other violations. The sex of motorcyclists could not moderate the effect of the level of use of neutralization techniques on the level of traffic violations, while the age of motorcyclists could moderate.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinugroho Anindito
Abstrak :
Salah satu komponen penting dalam kendaraan adalah sistem pengereman. Fungsi utama dari sistem pengereman adalah memberikan deselerasi sehingga dapat memberhentikan laju kendaraan. Bagian penting dari komponen pengereman salah satunya adalah kampas rem. Namun unttuk mengetahui kondisi fisik dari kampas rem perlu dilakukan pembongkaran komponen roda dan rem. Sehingga salah satu tahap awal pengembangan adalah dibuatnya sebuah aplikasi yang dapat melakukan prediksi sisa umur dari kampas rem tersebut tanpa harus melakukan pembongkaran. Namun aplikasi tersebut belum 100% sempurna, perlu adanya verifikasi hasil yang dapat membuktikan bahwa aplikasi siap digunakan. Maka dari itu penelitian kali ini akan melakukan verifikasi aplikasi tersebut melalui pendekatan pemantauan kondisi fisik dari kampas rem itu sendiri. Selain itu pada penelitian kali ini, penulis akan mencoba mencari hubungan antara perilaku berkendara dengan pengaruhnya terhadap laju aus kampas rem. Setelah dilakukan pengujian jalan dengan 3 perilaku berkendara berbeda, didapatkan hasil bahwa pengendara dengan perilaku eco akan terjadi aus sebesar 0.42%, perilaku normal sebanyak 1.65% dan perilaku sport sebanyak 44.96% dari tebal kampas rem semula. Terdapat hasil yang signifikan pada perilaku berkendara sport karena pada perilaku ini tekanan dan suhu pengereman akan sangat tinggi jika dibandingkan dengan eco dan normal. Selain itu juga diketahui bahwa masih terdapat salah alur perhitungan pada program yang dijalankan pada aplikasi dengan faktor koreksi sebesar 33.37. Setelah dilakukan koreksi pada program, faktor koreksi menjadi 0.99. Faktor koreksi ini adalah rasio perbandingan dengan hasil prediksi umur kampas rem berdasarkan pengamatan langsung perubahan ketebalan kampas rem hasil uji jalan. ......One important component in a vehicle is the braking system. The main function of the braking system is to provide deceleration so as to stop the vehicle speed. One important part of the braking component is the brake lining. But to know the physical condition of the brake lining, it is necessary to dismantle the wheel and brake components. So that one of the initial stages of development is to make an application that can predict the remaining life of the brake lining without having to do the demolition. However, the application is not 100% perfect, it is necessary to verify the results that can prove that the application is ready to use. Therefore this study will verify the application with the physical condition monitoring approach of the brake lining itself. In addition, in this study, the author will try to find a relationship between driving behavior and its effect on the wear rate of the brake lining. After testing the road with 3 different driving behaviors, it was found that the driver with eco behavior would consume 0.42%, normal behavior as much as 1.65% and sport behavior as much as 44.96% of the thickness of the original brake lining. There is a significant result in sports driving behavior because in this behavior the braking pressure and temperature will be very high when compared to eco and normal. In addition, it is also known that there is still a wrong calculation flow in the program running in the application with a correction factor of 33.37. After making corrections to the program, the correction factor becomes 0.99. This correction factor is the ratio of the ratio with the results of prediction of the age of the brake lining based on direct observation of changes in the thickness of the brake lining on the results of the road test.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Allysa Rahmandeyna
Abstrak :
Berbagai penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi adanya perbedaan kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara sebelum dan saat pandemi sebagai dampak dari kebijakan pembatasan sosial. Sayangnya, studi yang meneliti perbedaan kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara di Indonesia saat dan setelah pandemi masih cukup minim. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan persepsi pengendara terhadap kondisi lalu lintas, persepsi risiko, dan perilaku berkendara berisiko pada diri sendiri dan pengendara lain pada pengendara sepeda motor berusia dewasa menengah antara saat dan setelah terjadinya pandemi. Partisipan adalah 118 pengendara sepeda motor usia 26-40 tahun di Jabodetabek. Dari analisis paired sample t-test, hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lalu lintas dipersepsikan semakin negatif setelah pandemi. Di sisi lain persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pada diri sendiri maupun pengendara lain setelah pandemi lebih  tinggi dibandingkan saat pandemi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperlukan adanya intervensi pada masa setelah pandemi untuk menurunkan perilaku berkendara berisiko dan mengkampanyekan perilaku berkendara yang aman, khususnya pada pengendara sepeda motor. ......Previous studies have identified differences in traffic conditions and driving behavior before and during pandemic as a result of social restriction policies. Unfortunately, studies that examine differences in traffic conditions and driving behavior in Indonesia during and after the pandemic are still quite hard to find. Therefore, this study aims to examine differences in drivers' perceptions of traffic conditions, risk perception, and their own and others’ risky driving behavior in middle adult motorcyclists between during and after the pandemic. This study involved 118 motorcyclists aged 26-40 years in Jabodetabek. From the analysis of paired sample t-test, this study shows that traffic conditions are perceived to be more negative after the pandemic. On the other hand, risk perception, drivers’ own and others’ risky driving behavior after the pandemic are higher than during pandemic. Based on the results of this study, interventions to reduce risky driving behavior and campaigns for safe driving behavior are needed, especially for motorcyclists.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>