Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Penelitian berjudul hubungan antara Pola Asuh Orangtua dengan Perilaku anak bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara pola asuh orangtua dengan perilaku anak. Lokasi penelitian di kabupaten Sleman. Teknik pengambilan sampel dengan mempergunakan purposive sampling, melalui teknik tersebut di tetapkan 30 responden Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan panduan wawancara. Adapun teknik analisis data dengan deskriptip kualitatif....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Riadi
Abstrak :
Jajanan anak sekolah adalah makanan dan minuman jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok tahun 2016. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan daftar tilik. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 82 responden. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ketersediaan jajanan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Depok 2016. Maka perlu dilakukan pemantauan ketersediaan jajanan dan membuat regulasi mengenai jenis makanan dan minuman yang boleh diperjual belikan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok. ...... Snacks school children is food and beverage snacks sold in school environments . The purpose of this study is to describe and factors relating to the snacks consumption behavior of school children at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016. This study was a cross sectional study using instruments such as questionnaires and checklists. Total sample used in this study were 82 respondents. The results in this study is a correlation between availability of snacks with behavior of school children in choosing snack at SDN Beji, Depok 8 of 2016. So need to monitoring availability of snacks and making regulation about availability of snacks at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Awlia
Abstrak :
Perilaku maladaptif yang tidak ditangani sejak dini akan mengganggu keberhasilan anak untuk menghadapi stresor yang muncul seiring perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran temperamen pada anak usia 0-7 tahun dikecamatan Tanjung Priok dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan cluster sampling pada 14 RT di kecamatan Tanjung Priok. Hasil penelitian ini menemukan bahwa anak di wilayah ini memiliki kecenderungan afektivitas negatif tinggi serta ekstraversi/surgensi rendah. Upaya kontrol tinggi juga ditemukan pada sebagian besar anak. Penelitian ini merekomendasikan orang tua dan perawat anak untuk melakukan pendekatan yang sesuai dengan kecenderungan temperamen untuk menstimulasi afek positif danpengaturan diri anak. ......Untreated maladaptive behavior in early childhood lead to inhibit the child rsquo ssuccessfulness to cope with the stressor that challenge them as they grow. Thepurpose of this study is to give a description about early childhood temperament inthe district of Tanjung Priok by using cross sectional method. The samples were collected through cluster sampling. This study discovered that the majority of children in this area show higher negative affectivity response, lower extra version surgency reactivity, and also higher in effortful control. This researchen courage parents and to maintain proper approach that appropriate for each temperament in order to stimulate their child rsquo s positive affect and self regulation.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perry, Philippa
Abstrak :
The most influential relationships are between parents and children. Yet for so many families, these relationships go can wrong and it may be difficult to get back on track. In The Book You Wish Your Parents Had Read (and Your Children Will Be Glad that You Did), renowned psychotherapist Philippa Perry shows how strong and loving bonds are made with your children and how such attachments give a better chance of good mental health, in childhood and beyond. She'll help you to: - Understand how your own upbringing may be impacting upon your parenting style - Contain, express, accept and validate your own and your child's feelings - Understand that all behaviour is communication - Break negative cycles and patterns - Accept that you will make mistakes and what to do about them Almost every parent loves their children, but by following the refreshing, sage and sane advice and steps in this book you will also find yourselves liking one another too.
Jakarta: Renebook, 2022
155.2 PER b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah
Abstrak :
[ABSTRAK
Anak talasemia sering mengalami masalah perubahan perilaku. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan perilaku anak talasemia. Metode penelitian ini adalah metode potong lintang menggunakan kuesioner pada 105 orang tua dan anak talasemia usia 6-18 tahun. Hasilnya tidak terdapat hubungan antara faktor karakteristik anak, hospitalisasi berulang, multitransfusi, dan faktor orang tua terhadap kecemasan dan penurunan perhatian. Usia anak, jenis kelamin, suku, dan hospitalisasi berulang berhubungan dengan masalah sosial. Hasil analisis regresi menyatakan bahwa remaja beresiko 0,4 kali mengalami masalah sosial sedangkan ekonomi rendah 2,37 kali meningkatkan resiko masalah penurunan perhatian. Perawat bertanggung jawab untuk mengidentifikasi perubahan perilaku pada anak talasemia.
ABSTRACT
Children with thalassemia often have behavioral changes. The study aims is to identify factors related to behavioral changes in thalassemia?s children. This cross sectional study consist of 105 children respondent (6-18 years old) and their parents to filled questionnaire. The results shown that there are no associaton between children caracteristic, repeated hospitalization, multitransfusi, and parents factors with anxiety and attention deficits. Age, sex, ethnic, and repeated hospitalization have significant association with social problem. Regression analysis states that adolescents affecting social problem 0,4 times and low economic affecting attention deficits 2,37 times. Nurses responsible to asses behavioral change in thalassemia?s children, Children with thalassemia often have behavioral changes. The study aims is to identify factors related to behavioral changes in thalassemia’s children. This cross sectional study consist of 105 children respondent (6-18 years old) and their parents to filled questionnaire. The results shown that there are no associaton between children caracteristic, repeated hospitalization, multitransfusi, and parents factors with anxiety and attention deficits. Age, sex, ethnic, and repeated hospitalization have significant association with social problem. Regression analysis states that adolescents affecting social problem 0,4 times and low economic affecting attention deficits 2,37 times. Nurses responsible to asses behavioral change in thalassemia’s children]
2015
T43593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Adip Pradipta
Abstrak :
Infeksi parasit usus seperti cacing usus masih menjadi masalah di Indonesia. Infeksi cacing usus digolongkan sebagai neglected tropical diseases dan 800 juta penderita di antaranya adalah anak-anak. Anak panti asuhan tinggal di lingkungan yang padat dan rentan mengalami infeksi cacing usus sehingga diperlukan informasi mengenai sikap dan perilaku pencegahan infeksi cacing usus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dengan sikap dan perilaku pencegahan infeksi cacing usus anak panti asuhan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 10 Juni 2012 di Jakarta Timur dengan menggunakan kuesioner berisikan 13 pertanyaan tentang sikap dan perilaku pencegahan infeksi cacing usus. Data diolah dengan program SPSS for mac versi 20 dan dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis, Mann-Whitney dan Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata skor penilaian sikap dan perilaku pencegahan infeksi cacing masing-masing 20,2 dan 29,1. Nilai maksimal dari skor penilaian sikap dan perilaku masing-masing 25 dan 40. Terdapat hubungan antara jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan dengan perilaku (p<0,05), serta jenis kelamin dengan sikap (p<0,05). Disimpulkan sikap anak panti asuhan terhadap pencegahan infeksi cacing usus tergolong baik dan jika akan memberikan edukasi maka perlu memperhatikan usia, tingkat pendidikan dan jenis kelamin.
Intestinal parasite infection, intestinal helminths for instance, remains a major problem in Indonesia. Intestinal helminths infection is regarded as a neglected tropical diseases and 800 million children are infected globally. Orphanage live in a densely populated place and are susceptible to intestinal helminths infection, thus it is necessary to know attitude and behavior of intestinal helminths infection. The purpose of this study is to understand the relationship between Attitude and Behavior of Street Children about Soil Transmitted Helminths Infection Prevention and demographic characteristic. This study used analytic cross sectional design. Data were collected on June 10th 2012 in East Jakarta using a questionnaire consists of 13 questions about attitude and behavior of intestinal helminths infection prevention. The data collected were processed using SPSS for Mac version 20 program and Kruskal-Wallis, Mann-Whitney and Spearman statistic test. The results showed that attitude and behavior scores are 20,2 and 29,1, respectively. Maximum score of attitude and behavior are 25 and 40, respectively. The results indicated that there is a relationship of gender, age, and education level with behavior (p<0,05), and also gender with attitude (p<0,05). It can be concluded that orphanage children attitude of intestinal helminths infection prevention is good meanwhile the behavior is poor and education methods should consider age, education level and gender.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovi Nur Utami
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Fokus penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana pengaruh dukungan sosial kelompok teman sebaya terhadap perilaku anak untuk melakukan pull ups. Populasi penelitian yang dipilih yaitu para AN/ABH yang tinggal di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta dengan sampel sebanyak 90 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dukungan sosial dari kelompok teman sebaya terhadap perilaku anak untuk melakukan pull ups di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta karena penelitian ini tidak mengukur tingkat kedekatan dan kualitas pertemanan teman sebaya. ......This research is a quantitative research with descriptive design. This research focus on how the effect of peer social support on child’s behavior to doing pull ups. This study population are AN/ABH who stay in Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta. Sample of this research is 90 respondents. Theresults showed that there is not effect of peer social support on child’s behavior to doing pull ups at Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta because this research did not measure the level of closeness and the quality of peer friendship.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Kusumowardhani
Abstrak :
ABSTRAK
Tes Bender Gestalt adalah tes yang dirancang oleh Dr. Lauretta Bender untuk penggunaan klinis khususnya mengukur kemampuan organisasi persepsi visual-motor. Bender menggambarkan secara detil mengenai proses kematangan persepsi visual-motor. Menggambar sembilan figur tes Bender Gestalt menurutnya berkaitan dengan prinsip biologis dari sensori-motor yang tergantung pada perkembangan tingkat kematangan dari individu dan ada tidaknya keadaan patologis baik dalam fungsi maupun organisnya. Melalui banyak penelitian ternyata terbukti bahwa tes Bender Gestalt juga dapat mengungkap indikasi brain injury melalui beberapa indikntor pada beberapa figur, mengukur kematangan persepsi visual-motor, dan mengungkap kondisi gangguan emosi melalui kriteria-kriteria gangguan emosional. (Koppitz 1970).

Di Sisi lain, Attention Deficit Disorder (ADHD) adalah satu kondisi gangguan perkembangaa pada anak yang dikaitkan dengan adanya keadaan disfungsi minimal otak yang mengakibatkan burnknya perilaku kontrol motorik (Wenar, 1994). Adapun Flick (1998) mengemukakan bahwa di samping karakteristik utama yang disebutkan di dalam DSM V-R, ada karakteristik tambahan yang terdapat pada anak ADHD yaitu disorganizotion: poorpeer-sibling relalion; aggressive behavior; poor self-concept self-esteem; senstion seeking behavior; daydreaming; poor coordination; memory problem; persistent obsessive thinking; dan inconsistency. Karakteristik tersebut sesuai dengan gangguan emosional yang diungkap dalam tes Bender Gestalt melalui kriteria-kriteria yang diinterpretasi secara kualitatif. Adapun kritetia-kriteria gangguan emosional tersebut adalah confused order; wavy line; dashes for circle: progressive increase: large size of drawing: fine line: overwork; second attempt: expansion: constriction Serta frame dan spontaneous elaboration (Koppitz, 1970).

Berkaitan dengan adanya karakteristik problem perilaku dan gaugguan emosi pada anak ADHD yang sesuai dengan yang diungkap oleh tes Bender Gestalt, muncul beberapa pertanyaan yang berkisar pada (1) apakah ada kecenderungan profil yang khas dari performance anak ADHD pada tes Bender Gestair(2) apa saja kriteria gangguan emosional yang muncul atau dilakukan oleh anak ADHD dalam tes Bender Gestalt tersebut serta seberapa besar manfaat tes Bender Gestalt dalam mengungkap masalah perilaku dan gangguan emosional pada anak ADHD?

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan di samping, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. juga sebagai studi pendahuluan mengenai profil tes Bender Gestalt pada anak ADHD, khususnya mengenai ada tidaknya kekhasan dalam respon terhadap figur-figur tes Bender Gestalt serta kriteria gangguan emosional yang cenderung dibuat oleh anak ADHD, sehingga membuat psikolog klinis anak dalam menegakkan diagnosa ADHD sertn menjadi bahan pertimbangan untuk perlu atau tidaknya penggunaan tes Bender Gestalt dalam pemeriksaan kasus ADHD.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan profil yang cenderung khas dari anak ADHD pada klasifikasi kesalehan distorsi, rotasi, integrasi dan perseverasi pada masing-masing figur tes Bender gestalt. Klasifikasi kesalahan distorsi terbanyak muncul di figure 6, figur 7, dan tigur 8; rotasi terbanyak muncul di tigur 7 dan di figur 4 tetapi tidak terlalu menonjol; integrasi di figur 3 dan figur 4 sedangkan perseverasi pada frgur 6 dan figur I tetapi tidak terlalu menonjol. Untuk figur A di antara empat klasifikasi kesalahan yang ada, distorsi mempakan kesalahan yang paling banyak dilakukan. Pada figur 1, kesalahan yang paling banyak muncul adalah integrasi. Pada figur 2, klasifikasi kesalahan yang terbanyak muncul adalah Integrasi dan perseverasi tetapi kemunculannya tidak terlalu menonjol. Pada figur 3. Klasifikasi kesalahan yang banyak terjadi adalah integrasi sedangkan pada figur 4 yang terbanyak muncul adalah integtasi dan rotasi. Pada figur 5, yang terbanyak muncul adalah klasifikasi rotasi tetapi tidak menonjol. Adapun di Figur 6 sangat menonjol kemunculan klasifikasi distorsi kemudian diikuti klasifikasi perseverasi dan rotasi sangat kecil kemunculannya pada figur 6 ini. Pada figur 7 distorsi juga sangat menonjol yang diikuti pula oleh rotasi tetapi tidak terlalu menonjol untuk kesalahan integrasi, sedangkan pada figur 8 masih didominasi oleh kesalahan distorsi dan kurang menonjol pada klasifikasi kesalahan rotasi.

Kriteria gangguan emosional yang muncul dalam performance tes Bender Gestalt yang dibuat oleh anak ADHD sesuai dengan karakteristik emosi anak ADHD, yaitu dengan urutan peluang kemunculan sebagai berikut; large size of drawing terutama pada tigur 8; overwork yang bisa terjadi di figur munapun:fine line tertama di figul 3; confused order; wavy line terutama di figur 1 dan figur 2 progressive increase di figur 1, figur 2, dan figur 3 dengan kemunculan terbanyak pada figur 1; second attempt yang kemunculannya tidak dapat dibedakan figur mana yang menonjol karena semua figur punya persentasi rata-rata; small size of drawing tidak ada figur yang menonjol; expansion dengan maksimal 2 halaman kertas; dashes for circle di figur 3; dan constriction, box around design Serta spontaneous elaboration tidak termasuk kriteria respon yang dibuat.

Dari hasil tersebut dapat dikemukakan beberapa saran: (1) dalam pemeriksaan anak dengan keluhan yang mengarah pada karakteristik dan riwayat ADHD sebaiknya menggunakan tes Bender Gestalt sebagai salah satu alat bantu diagnostik karena tes Bender Gestalt di samping mengungkap kematangan persepsi visual motor juga mengungkap gangguan emosional yang terjadi pada anak ADHD; (2) perlu ada penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih hesar serta diuji secara statistik; (3) Informasi atau laporan hasil tes Bender Gestalt sebaiknya ditulis Secara lengkap dan rinci mulai dari observasi, skoring dan interpretasi sesuai dengan panduan skoring tes Bender Gestalt agar dapat menjadi keterangan bantu yang lebih besar manfaatnya.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Andriani Yusuf
Abstrak :
Hipotiroid kongenital didefisikan sebagai kurangnya hormon tiroid yang mempengaruhi anak sejak lahir (kongenital) disebabkan kegagalan perkembangan kelenjar tiroid atau ektopik sehingga berpengaruh bagi metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan otak yang normal Hipotiroid kongenital mempengaruhi perkembangan fisik, intelektual, dan juga emosi serta perilaku anak. Penelitian mengenai permasalahan fisik dan medis anak hipotiroid kongenital sudah banyak dilakukan namun penelitian pada aspek psikologi khususnya emosi dan perilakunya masih minim. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah emosi dan perilaku anak penderita hipotiroid kongenital yang dilakukan melalui metode observasi, wawancara, tes CBCL 4/18 dan AAMD- Adaptive Behaviour Scale Bagian II.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif Subjek penelitian diambil dari 3 pasien anak dengan diagnosa hipotiroid kongenital di bagian Endokrin RSCM, Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan terdapat masalah perilaku sosial, masalah atensi, perilaku agresif, dan reaksi buruk terhadap frustrasi anak penderita hipotiroid kongenital. Selanjutnya pada masing-masing anak terdapat variasi masalah emosi dan perilaku lainnya 1 subjek mengalami masalah perilaku menarik diri, keluhan somaris, mudah terganggu, masalah perilaku sosial, masalah atensi, perilaku soliter dan perilaku tidak menyenangkan.
Subjek lainnya mengalami masalah perilaku sosial, masalah atensi, perilaku tidak menyenangkan dan seorang subjek lagi mengalami keluhan somatis, masalah perilaku sosial dan masalah atensi. Hasil penelitian ini juga menemukan adanya perubahan perilaku sebelum dan sesudah pengobatan hipoliroid, yang awalnya pasif menjadi aktif dan lebih agresif.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadzif Ulfa
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>