Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Zulfa Giyardin Febrilina Nugrahaini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara social ostracism dengan perilaku agresi pada remaja di DKI Jakarta. Hubungan tersebut tidak hanya dilihat berdasarkan hasil keseluruhan variabel tetapi juga hubungan antara bentuk social ostracism dan perilaku agresi. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen yang dilakukan dengan pengisian self-report oleh 289 partisipan berusia 14 hingga 19 tahun yang tersebar pada lima daerah di DKI Jakarta. Partisipan merupakan siswa sekolah menengah atas atau sederajat dari lima sekolah di DKI Jakarta dimana dalam pemilihan sekolahnya dilakukan secara random dengan metode cluster sampling pada masing-masing daerah. Dalam proses pengambilan data, alat ukur yang digunakan yaitu The Ostracism Experience Scale for Adolescence OES-A untuk mengukur social ostracism dan Buss-Perry Aggression Questionaire BPAQ untuk mengukur perilaku agresi. Teknik statistik yang digunakan dalam pengolahan data yaitu Pearson Correlation. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara social ostracism dengan perilaku agresi pada remaja di DKI Jakarta. Akan tetapi, terdapat hubungan antara social ostracism dengan bentuk perilaku agresi berupa permusuhan. Perilaku agresi juga menunjukkan adanya hubungan dengan bentuk social ostracism berupa socially neglected dan berhubungan negatif dengan socially rejected. Bentuk socially neglected juga menunjukkan hubungan dengan semua bentuk perilaku agresi, tetapi socially rejected berhubungan negatif hanya dengan agresi fisik dan agresi verbal.
ABSTRACT
Purpose of this quantitative study is to determine the relationship between social ostracism and aggression of adolescents in DKI Jakarta. This research is also to determine the relationship between the type of each variables. This research is a non experimental research conducted by self report of 289 participants aged 14 to 19 years in five regions in Jakarta. Participants are high school students or equivalent from five schools in DKI Jakarta which randomly selected of schools conducted by cluster sampling method in each region. Measurement tool used is Ostracism Experience Scale for Adolescence OES A to assess social ostracism and Buss Perry Aggression Questionnaire BPAQ to assess aggression behavior. The statistical technique used in data processing is Pearson Correlation. The results of this study indicate that there is no relationship between social ostracism and aggression of adolescents in Jakarta. However, there is a relationship between social ostracism and the type of aggression in the form of hostility. Aggression also shows a relationship with the type of social ostracism in the form of socially neglected and negatively related to socially rejected. The socially neglected form also shows a relationship with all type of aggression, but socially rejected is negatively related to physical aggression and verbal aggression.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aria Ahmad Mangunwibawa
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3398
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7230
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fardhan Zaka Ramzy
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai kota dengan populasi terpadat di Indonesia, DKI Jakarta masih menghadapi masalah perkelahian massal atau yang dikenal dengan istilah tawuran. Belum selesai dengan tawuran warga, etnis dan tawuran antar sekolah, saat ini berkembang tawuran berbasis teritori yang diinisiasi oleh geng pemuda. Fenomena ini muncul sebagai respon atas tekanan sosial wilayah perkotaan, serta hasil interaksi antara lingkungan sosial dengan individu pelaku tawuran. Adapun penelitian kualitatif-deskriptif ini menguraikan determinan perilaku dari tawuran pemuda yang salah satunya terjadi secara pasang dan surut di wilayah RW X Kelurahan Lestari nama disamarkan . Studi yang membagi penyebab perilaku agresi ini kedalam faktor internal dan eksternal, juga menggambarkan adanya hubungan di antara faktor-faktor tersebut. Dengan informan yang terdiri dari kelompok orang tua pemuda, perangkat pengendali sosial setempat serta pemuda itu sendiri, hasil studi menunjukkan beberapa peranan lingkungan sosial komunitas justru memungkinkan dan mengekalkan proses sosialisasi perilaku agresi diantara pemuda RW X. Inisiasi kegiatan perubahan terencana secara holistik direkomendasikan sebagai upaya revitalisasi geng pemuda dan pemberdayaan pemuda di tingkat komunitas yang berkelanjutan.
ABSTRACT
As the highest population density in Indonesia, The Special Capital Region of Jakarta still facing with the mass fight problems. Not yet completed with the citizen, ethnic and student fight problems, there is another fight who initiated by the youth gang. This phenomenon emerged as the result of social pressure and the interaction of social environment between the youth. This qualitative descriptive research explains the determinants of aggressive behavior which up and down occur in Lestari sub district area. The study that divides the cause of aggressive behavior into the internal and external factors, also portray the interrelationship between the two factors. With the informant that consist of parents, local stakeholders, and the youth, this study has shown the roles of the social environment which enables and perpetuates the socialization of aggressive behavior among the youth. A comprehensive social intervention that covering all these factors are recommended to revitalize the youth gang and actuating the idea of sustainable community empowerment.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library