Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lee, Nancy R.
Thousand Oaks: Sage, 2016
658.8 LEE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Udin Sumantri
"ABSTRAK
Era globalisasl memberi dampak positlp atas pertumbuhan peranan transportasi
udara dewasa ini rnaupun dimasa mendatang, dimana tingk.at pertumbuhan
mencapai 6,6% per tahun. Pertumbuhan transportasl udara ini akan berdampak
langsung pada pertumbuhan perawatan pesawat udara itu sendiri.
PT. Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan nasional Indonesia
dengan fokus jalur penerbangan luar negri. Dalam mendukung kelancaraan
operasional penerbangan pesawat udara Garuda Indonesia, Garuda Maintenance
Facility (GMF) merupakan pusat perawatan pesawat udara Garuda Indonesia.
Dalam mengantlsipasi persaingan penerbangan yang semakin ketat, Garuda
Miantenance Facility selalu berusaha untuk mengembangkan kapabilitas dan
kapasitasnya. Hal ini telah dilaksanakan melalui perluasan hanggar dan
fasilitasnya, serta peningkatan kemampuan dari para personelnya.
Jumlah personel Garuda Maintenance Facility telah mencapai 2981 pegawai
dengan aneka ragam profesi. Jurnlah personel yang demikian besar rnerupakan
asset perusahaan yang sangat vital yangakan menentukan masadepan perusahaan.
Sumber Daya Manusia di Garuda maintenance Facility merupakan critical succes
factor, yang harus dikelola, dibina dan dik.embangkan demi mas a de pan perusahaan.
Garuda Maintenance Facility harus mampu untuk membina para personelnya
untuk menjadi pegawai-pegawai yang profesional, yang memiliki kemampuan
tinggi dalam perawatan pesawat udara dan komponennya. Tantangan untuk
Gruuda Maintenance Facility tidak h~ya untuk perawatan pesawat udara yang
dimiliki Garuda Indonesia, tapi juga pesawat-pesawat luar dalam rangka sebagai
profit centre
Dalam upaya pembinaan para personelnya tersebut, Garuda Maintenance Facility
harus mengadakan pembenahan yang serius khususnya pada hal-hal yang sangat
rawan dibidang SDM. Hal-hal yang saat ini merupakan permasalahan utama
dibidang SDM Garuda Maintenance Facility adalah tentang tidakadanyajenjang
pegawai fungsional, Pola pendidikan dan latihan, sistim Production Planning &
Control/PPC dan budaya kerja.
Fokus penekanan pada tulisan ini adalah tentang penyusunan jenjang karir
fungsional, dimana melalui pengaturan pola ini maka akan termasuk pengaturan
Pola pendidikan dan latihan, peningkatan produktifitas kerja yang (selanjutnya
harus dikaitkan pada sistim PPC) dan budaya perusahaan serta sebagai sarana
dalrun pembinaan dan motivasi pegawai yang efektif.
Jenjang karir jabatan fungsional di Garuda Maintenance Facility mencakup
jabatan Teknisi, Inspector, Planner dan Engineer, yang secara organisatoris
dibawahkan oleh pejabat struktural tapi sistim k.epangkatan berdasarkan profesinya
dan tidak dibatasi oleh pejabat struktural yang membawahkannya.
Sistim jenjang karir ini bersifat terbuka, dalam arti memungkinkan teljadinya
perubahan profesi antara jabatan fungsional itu sendiri atau antara jabatan
fungsional dan struktural.
Pembinaan jenjang karir fungsional ini merupakan upayastrateglsdibidangbisnis
penerbangan. Tampaknya tidak akan pen1ah te:tjadi suatu perusahaan penerbangan
akan memiliki keunggulan dari para pesaingnya dengan mengabaikan pembinaan
sumber daya manusia."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rusmi Widayatun
Jakarta: Sagung Seto, 2009
616.89 TRI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mowen, John C.
Jakarta: Erlangga, 2002
658.834 2 MOW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
George, Jennifer M.
New Jersey: Prentice Hall,, 2002
658.001 GEO u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ristiyanti Prasetijo
Yogyakarta: Andi Yogyakarta , 2005
658.834 2 RIS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amril
"Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak diamati secara langsung, oleh pihak luar. Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang diberikan secara Iangsung kepada klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan, bersifat humanistik pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan proses perawatan, dengan tahapan yang terdiri atas pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan tindakan keperawatan, evaluasi dan pendokumenfasian keperawatan. Perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan bila tidak dilaksanakan sesuai standar prosedur akan menimbulkan keluhan bagi pasien, yang berakibat tidak puasnya klien yang dilayani.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap RSUD Pariaman tahun 2004. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah semua perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap yaitu ruangan kebidanan, bedah, IKA, penyakit dalam, Neurologi, paviliun Gandofnah, pavilitm Nan Tongga RSUD Pariaman. Sampel penelitian, semua populasi dijadikan sampel (total sampling) yang berjumlah 70 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, dan checklist. Pengolahan data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat dengan bantuan komputer.
Hasil penelitian ditemukan perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik sebesar 62,9%. Hasil analisis bivariat, yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah pengetahuan, beban kerja, SOP keperawatan. Hasil analisis multivariate regresi logistik, variabel pengetahuan merupakan variabel yang secara statistik paling sigifikan berhubungan dengan perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap RSUD Pariaman tahun 2004, dengan Odds Ratio 4,96 (95% CI: 1,55-15,86), artinya perawat yang pengetahuannya baik mempunyai peluang untuk berperilaku baik dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan kepemwatan sebesar 4,96 kali dibanding perawat yang mempunyai pengetahuan kurang setelah dikontrol variabel beban kerja.
Unluk merubah perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap RSUD Pariaman ke arah yang Iebih baik sesuai standar, disarankan agar pihak rnanajemen rumah sakit melakukan peningkatan pengetahuan melalui pendidikan tenaga keperawatan dari SPK, PPB ke jenjang yang lebih tinggi minimal D Ill Keperawatan, dan melaksanakun pelatihan on the job training, maupun pelatihan formal di bidang pelayanan keperawatan yang dihaksanakan oleh institusi terkait, dan disediakan dana untuk pendidjkan dan pelatihan tersebut. Agar beban kerja tenaga keperawatan dibuatkan standar operasional prosedurnya (SOP), diatur sedemikian rupa sehingga semua perawat mendapatkan pembagian tugas yang merata dan seimbang, peraturan tentang standar operasional prosedur keperawatan dilakukan kaji ulang untuk perbaikan dan revisi sesuai kondisi rumah sakit.
Agar perawat meningkatkan perilakunya dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian keperawatan, penegakkan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan terutama evaluasi keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan, supaya pelanggan merasa lebih puas dan nyaman setelah mendapat pelayanan keperawatan di rumah sakit umum daerah Pariaman."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ujang Sumarwan
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004
658.8342 UJA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stinnett, Bill
New York: McGraw-Hill, 2005
658.834 2 STI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>