Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riszky Pertiwi Ramadhanty
Abstrak :
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang dan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Paper ini dibuat menggunakan pendekatan studi kasus, pada pasien stroke yang dirawat di salah satu RS di Jakarta. Berdasarkan hasil pengkajian selama merawat pasien, diagnose keperawatan utama yang ditemukan adalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral akibat interupsi aliran darah ke otak dan peningkatan tekanan intrakranial. Selain kolaborasi pemberian medikasi obat antihipertensif dan antiplatelet, salah satu intervensi keperawatan mandiri yang dilakukan untuk memperbaiki perfusi jaringan serebri pada pasien adalah memberikan posisi elevasi kepala 30o, dengan tujuan untuk memfasilitasi aliran balik darah balik ke otak agar lebih optimal. Hasil intervensi posisi elevasi kepala 30o yang telah dilakukan selama 3 hari parke, menujukkan hasil bahwa terjadi penurunan nilai Mean Arterial Pressure (MAP), dari  hari pertama perawatan, nilai  MAP 123mmHg, menurun mejadi  94mmHg dihari ketiga. Dengan demikian, hal tersebut menunjukkan bahwa posisi elevasi kepala 30 terbukti mampu menurukan TIK pasien stroke dan akan berdampak pada perbaikan perfusi serebal pasien dengan stroke.  

° head elevation position, with the aim of facilitating the return of back flow blood to the brain to be more optimal. The results of the 30° head elevation position intervention that had been carried out for 3 days of treatment, showed that there was a decrease in the Mean Arterial Pressure (MAP) value, from the first day of treatment, the MAP value was 123mmHg, decreased to 94mmHg on the third day. Thus, it shows that the 30° head elevation position is proven to be able to reduce the ICP of stroke patients and will have an impact on improving cerebal perfusion of patients with stroke.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Zainal Irvan
Abstrak :
Meningitis criptococus yang disebabkan oleh infeksi jamur Cryptococcus neoformans tetap menjadi penyebab utama morbiditas dan kematian di antara klien dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun khususnya di negara berkembang. Meningitis criptococus merupakan infeksi jamur yang paling umum dari sistem saraf pusat dan menjadi infeksi oportunistik yang serius pada klien dengan HIV/AIDS lanjut. Masalah keperawatan yang sering muncul adalah perubahan kesadaran akibat penurunan perfusi jaringan cerebral karena inflamasi dan peningktan tekanan intrkranial. Intervensi keperawatan mandiri yang dapat diberikan adalah dengan memberikan posisi elevasi kepala 30o, posisi ini dapat memfasilitasi aliran darah vena sehingga dapat mempertahankan oksigen otak dan mepertahankan tekanan intrkranial yag berdampak pada perfusi jaringan serebral yang adekuat. Hasil intervensi posisi elevasi kepala 30o pada klien meningit criptococus dengan HIV AIDS dapat mengurangi tingkat kegelisahan klien. Hasil ini menunjukan bahwa posisi elevasi kepala 30o dapat meningkatkan perfusi jaringan otak tetapi harus diberikan bersamaan dengan tindakan kolaboratif lainnya. Perawat juga perlu memperhatikan kontraindikasi ketika memberikan posisi elevasi 30o


Cryptococcal meningitis caused by fungal infections of Cryptococcus neoformans remains a major cause of morbidity and death among patients with a decreased immune system especially in developing countries. Cryptococcal meningitis is the most common fungal infection of the central nervous system and becomes a serious opportunistic infection in patients with advanced HIV/AIDS. Nursing problems that often arise are changes in consciousness due to decreased perfusion of cerebral tissue due to inflammation and increased intranranial pressure. The mandatory obedient intervention that can be given is by giving a head elevation position of 30o, this position can facilitate venous blood flow so that it can maintain brain oxygen and maintain intracranial pressure which impacts on perfusion of adequate cerebral tissue. The results of the intervention position of the head elevation of 30 degrees in patients with cryptococcal mening with HIV AIDS can reduce the level of client anxiety. These results indicate that a 30 degree head elevation position can improve brain tissue perfusion but should be given in conjunction with a collaborative medication. Nurses need to pay attention to contraindications when giving an elevation position of 30 degrees

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library