Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reyna Hemas Wening Riswanto
"Kepemimpinan merupakan hal yang penting bagi kehidupan mahasiswa sebagai agen perubahan. Dalam penelitian ini, kepemimpinan ditinjau dalam perspektif Teori Identitas Sosial, yaitu leader prototypicality, atau tingkat seorang pemimpin dianggap sebagai representasi kelompoknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh persepsi performa pemimpin pada leader prototypicality di kalangan mahasiswa. Hipotesis penelitian adalah semakin tinggi persepsi performa pemimpin, maka leader prototypicality akan semakin meningkat (1-tailed). Hipotesis dalam penelitian korelasional ini diuji dengan melakukan metode kuantitatif, yang dilakukan dengan melihat hubungan linier antara dua skor, yaitu skor persepsi performa pemimpin yang diperoleh menggunakan Leader Performance Scale (Steffens, 2012) dan Leader Ingroup Prototypicality Scale (Platow & van Knippenberg, 2001). Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Universitas Indonesia (n=104) berusia 18-25 tahun (M=20.54) yang pernah menjadi atau merupakan anggota organisasi kemahasiswaan dengan jumlah partisipan laki-laki sebanyak 34 orang, partisipan perempuan sebanyak 68 orang, dan 2 orang lainnya memilih tidak menjawab. Hasil yang diperoleh dari analisis statistik multiple regression (B= 1.412, p < .001) menunjukkan bahwa peningkatan skor persepsi performa pemimpin akan meningkatkan skor leader prototypicality. Berdasarkan hasil tersebut, ditemukan bahwa persepsi performa pemimpin mempengaruhi secara positif leader prototypicality. Temuan tersebut dapat menjadi implikasi untuk menguatkan hasil studi tentang persepsi performa pemimpin dan leader prototypicality yang belum konklusif, dan diharapkan dapat menjadi landasan bagi mahasiswa Universitas Indonesia untuk mengembangkan kepemimpinan di organisasi mahasiswa.

Leadership is important in college students’ life as an agent of change. In this study, leadership will be reviewed through the perspective of Social Identity Theory, namely leader prototypicality, defined as the extent which the leader is seen as the group’s representative. This research aims to study the effect of perceived leader performance on leader prototypicality in college student. We proposed that increased perceived leader performance results in increased leader prototypicality (1-tailed). The hypotheses are tested in this correlational study, using quantitative method done by reviewing the linear relationship between two score, namely Leader Performance Scale (Steffens, 2012) to assess perception of leader performance, and Leader Ingroup Prototypicality Scale (Platow & van Knippenberg, 2001) for leader prototypicality. This research participants are Universitas Indonesia students ranging from age 18-15 (n=104, M=20.54), had the experience of being a member of student organization, consists of 34 male, 68 female, and 2 others chose not to answer. Results from the multiple regression (B= 1.412, p < .001) showing perceived leader performance and leader prototypicality are related positively. The research finding provides implication to affirm the prior study in perceived leader performance and leaderprototypicality. Further implication from this study is to develop leadership in college students. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Putra Mahendra
"Pemilih muda pada Pemilu 2024 sebanyak 428.000 pemilih, dengan banyaknya pemilih muda, peneliti berusaha meneliti faktor yang lebih dipertimbangkan oleh pemilih muda untuk memilih kandidat pemimpin dengan cara membandingkan faktor identitas dan performa sebagai dasar perilaku memilih pemilih muda. Hipotesis penelitian ini adalah performa kandidat lebih dipertimbangkan oleh pemilih Generasi Z sebagai dasar dalam memilih kandidat pemimpin dibandingkan dengan identitas. Penelitian kuantitatif eksperimental ini menggunakan treatment yang ditranslasi dari penelitian (Hudson, Mcloughlin, Margret & Pandjaitan, 2018). Treatment diberikan setelah partisipan penelitian membuat modelling kandidat prototipikal dan non-prototipikal. Partisipan penelitian ini adalah Generasi-Z yang sudah bisa memilih dalam Pemilu yaitu Generasi Z dengan umur 18-25 tahun (n=194). Dari hasil analisis statistik Factorial ANOVA, ditemukan bahwa nilai Sig. PNP (Tingkat Prototipikalitas Kandidat) adalah .768 > 0.05, nilai tersebut mengindikasikan tidak adanya relasi yang signifikan antara tingkat prototipikalitas kandidat dengan keinginan partisipan untuk memilih kandidat tersebut kembali. Nilai Sig. GB (Tingkat Keberhasilan Kandidat) adalah .058 > 0.05, nilai tersebut mengindikasikan tidak adanya relasi yang signifikan antara tingkat keberhasilan kandidat dengan keinginan partisipan untuk memilih kandidat tersebut kembali. Oleh karena tidak ditemukannya dasar perilaku memilih Generasi Z di Indonesia, diperlukan penelitian lanjutan yang diharapkan dapat mengatasi limitasi dari penelitian ini dengan mendalami faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini yang dapat memengaruhi keputusan memilih partisipan khususnya pada konteks Generasi Z di Indonesia.

Young voters in the 2024 elections amounted to 428,000 voters. With the significant number of young voters, researchers attempted to examine factors considered by young voters in selecting leadership candidates by comparing identity and performance factors as the basis for young voters' voting behavior. The hypothesis of this research is that the performance of candidates is more considered by Generation Z voters as the basis for choosing leadership candidates compared to identity. This quantitative experimental research utilized treatments translated from the study (Hudson, McLoughlin, Margaret & Pandjaitan, 2018). Treatments were administered after research participants created prototypes of candidate models, both prototypical and non-prototypical. The research participants were Generation Z individuals eligible to vote in elections, aged 18-25 years (n=194). From the Factorial ANOVA statistical analysis, it was found that the Sig. PNP value (Level of Candidate Prototypicality) was .768 > 0.05, indicating no significant relationship between the level of candidate prototypicality and participants' desire to vote for the candidate again. The Sig. GB value (Level of Candidate Success) was .058 > 0.05, indicating no significant relationship between the level of candidate success and participants' desire to vote for the candidate again. Therefore, due to the absence of a basis for Generation Z voting behavior in Indonesia, further research is needed to address the limitations of this study by exploring other factors not examined in this research that may influence participants' voting decisions, particularly in the context of Generation Z in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library