Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dendi Wijaya
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini mengkaji verba bahasa Enggano dalam hubungan keaspekan. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan fungsional sedangkan metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data penelitian ini adalah berupa data lisan berupa tuturan bahasa Enggano yang dituturkan oleh penutur asli bahasa daerah tersebut. Tuturan tersebut diambil dengan menggunakan instrumen gambar yang kemudian direkam, ditranskripsi, dan ditransliterasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perihal seluk-beluk verba khususnya verba transitif bahasa Enggano dalam hubungan keaspekan dan menjawab bagaimana proses gramatikalisasi pada verba transitif bahasa Enggano terjadi, serta bagaimana pengaruh pemunculan bentuk kata leksikal penunjuk keaspekan tersebut. Penelitian hanya dibatasi pada penelisikan terhadap pemarkah aspek perfektif dan imperfektif serta proses morfofonemik yang terjadi pada verba transitif bahasa Enggano. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teori aspek yang dikemukakan oleh Comrie 1976 untuk menemukan pemarkah aspek perfektif dan imperfektif verba transitif bahasa Enggano dan teori pembentukan kata dengan model proses IP yang digunakan oleh Kridalaksana 2010 . Hasil dari penelitian ini adalah bahwa bahasa Enggano adalah bahasa yang memiliki aspek perfektif dan imperfektif yang ditandai dengan prefiks. Aspek perfektif bahasa Enggano dimarkahi dengan ho- dan hodeher yang disertai dengan proses morfologis dan sebagian verba mengalami proses morfofonemik dalam proses pembentukan katanya. Sementara aspek imperfektif ditandai dengan prefiks ka-, kah-, dan ki-. Di sisi lain, proses morfofonemik juga terjadi pada verba transitif bahasa Enggano, antara lain; proses perubahan fonem, pelesapan fonem, dan penambahan fonem. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar dilakukan kajian lebih jauh terkait morfologi dan morfofonemik verba dalam bahasa Enggano.
ABSTRACT
This thesis studied the verbs of Enggano language in aspect relations. This research uses a descriptive research methodology with a functional approach and a qualitative design as the method of the research. The data used in this research is an oral data sourced from the speech of the Enggano language produced by the native speaker. The speeches were taken by a picture as an instrument of the researcher, then it was continued to be recorded, transcribed, and translated. This research aims to explain the details of the verbs especially on the transitive verb of Enggano language in aspect relation and to answer how the grammatical process of the transitive verb of Enggano language is formed and to see the effects of inferential lexical word form aspect emergence. The research limited only to investigating the perfective and imperfective signifiers, and the process of morphophonemic appear on the transitive verbs of Enggano language. In this research, the researcher used the theory of aspect proposed by Comrie 1976 to find the signifier of the perfective and imperfect aspect of Enggano transitive verbs and the word formation theory with the IP model process used by Kridalaksana 2010 . The result of this research shows that the Enggano language is a language which has perfective and imperfective aspects signed by the prefixes. The perspective aspect of Enggano language signified by ho and hodeher accompanied by its morphological process and numbers of verbs encountered morphophonemic process on its word formation. Besides, the imperfective aspect signified by the prefixes ka , kah , and ki . On the other hand, the morphophonemic process also appears on the transitive verbs of Enggano language, such as the process of phoneme transformation, the phoneme vanishing, and the phoneme inclusion. Based on the result of the research, researcher suggests to expandingly study morphology and morphophonemic verbs in Enggano Language.
2018
T49482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Armelia
Abstrak :
ABSTRAK
Prefiks -aus digunakan dalam pembentukan kata bahasa Jerman dan prefiks -aus ini juga banyak ditemukan dalam cerita pendek Kuckucksspucke yang menjadi korpus data dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, masalah penelitian yang diangkat adalah pengunaan pola prefiks aus- apa saja yang digunakan dalam cerita pendek Kuckucksspucke dan bagaimana pembentukan kata dengan pola prefiks -aus yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola prefiks -aus yang muncul dalam cerita pendek berjudul Kuckucksspucke. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa cerita pendek Kuckucksspucke menggunakan kedua pola dari prefiks -aus , yaitu pola lokal dan pola perfektif, dengan variasi kelas kata berupa kata kerja, adjektif, nomina dan kata kerja lampau PII.
ABSTRACT
The Prefix aus is used in the formation of German word, and the prefix aus is also commonly found in short story titled Kuckucksspucke which became the corpus data of this study. The research problem raised in this study is the prefix rsquo s aus pattern used in Kuckucksspucke and how is the formation of the word. The purpose of this study was to analyse the pattern that emerged in the light short story titled Kuckucksspucke. The method of research used is qualitative research with literature study. The result of this study show that the short story Kuckucksspucke used both pattern of prefix aus , which are local and perfective pattern with varying word classes.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khodijah As Saffanah
Abstrak :
Penelitian ini membahas aspek progresif perfektif bahasa Jepang dalam novel Aokute, Itakute, Moroi ('biru, menyakitkan, dan rapuh') karya Sumino Yoru. Dalam teori aspek bahasa Jepang, pemarkah gramatikal -te ita termasuk aspek yang berfungsi menggambarkan kegiatan yang sedang dilakukan pada masa lampau. Hal itu sejalan dengan teori Matsuo Soga (1983) bahwa aspek progresif perfektif merujuk pada kegiatan di masa lalu dan kelanjutan dari kegiatan sedang berlangsung dari masa lalu hingga masa kini dan waktu sekarang (1983: 151). Namun, berdasarkan pencermatan awal, tampaknya pemarkah gramatikal -te ita tidak hanya memiliki fungsi itu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menjelaskan fungsi-fungsi aspek -te ita. Temuan penelitian ini adalah aspek -te ita bahasa Jepang memilik fungsi, (i) menggambarkan kegiatan yang sedang dilakukan pada masa lampau, (ii) menggambarkan keadaan di masa lampau, dan (iii) mengukuhkan selesainya suatu proses. Fungsi yang ketiga inilah yang menjadi temuan baru dan memberikan kontribusi modifikasi teori, terutama berkenaan dengan fungsi aspek -te ita bahasa Jepang. ......This study discusses the Japanese perfect progressive aspect in the novel Aokute, Itakute, Moroi ('blue, painful, and brittle') by Sumino Yoru. In Japanese aspect theory, the grammatical marker -te ita is an aspect that functions to describe activities that are being carried out in the past. This is in line with Matsuo Soga's (1983) theory which explains that the perfect progressive aspect refers to activities in the past and the continuation of ongoing activities from the past to the present and present time (1983: 151). However, based on preliminary observation, it seems that the grammatical marker -te ita does not only have that function. Therefore, this study aims to explain the functions of the -te ita aspect. The findings of this study are that the Japanese -te ita aspect has the functions of (i) describing an activity that is being carried out in the past, (ii) describing a situation in the past, and (iii) confirming the completion of a process. This third function is a new finding and contributes to the modification of the theory, especially with regard to the function of the Japanese -te ita aspect.
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library