Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nailah
Abstrak :
ABSTRAK
Kecemasan dan otonomi perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga kemungkinan besar berkaitan dengan relasi yang terjalin dengan lingkungan sekitarnya. Kompleksitas dalam relasi yang dimiliki perempuan lansia dengan berbagai pihak di sekitarnya meliputi konflik, relasi kuasa, peran, dan pemenuhan kebutuhan menjadi faktor yang mempengaruhi kecemasan dan kapasitas otonomi perempuan lansia. Oleh sebab itu, saya ingin menelusuri secara mendalam bagaimana kaitan antara kondisi lingkungan sosial terdekat di sekitar perempuan lansia, terutama relasinya dengan berbagai pihak, dengan kapasitas otonominya di satu sisi dan kecemasan yang dimilikinya di sisi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga terkait relasi, kecemasan, dan otonomi yang dimilikinya dalam menjalani kehidupan masa tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di wilayah DKI Jakarta. Subjek penelitian terdiri dari lima perempuan lansia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara dan observasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara dan catatan lapangan. Teknis analisis data menggunakan koding, analisis tematik, dan interpretasi data. Penelitian ini hanya terbatas pada perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga di wilayah DKI Jakarta dan masih dapat berkomunikasi dengan baik. Hasil penelitian menjelaskan bahwa relasi intergenerasi yang dimiliki perempuan lansia dengan berbagai pihak di sekitarnya mempengaruhi kecemasan dan otonominya. Relasi intergenerasi secara positif dapat mengurangi kecemasan perempuan lansia dan sebaliknya secara negatif dapat meningkatkan kecemasannya. Secara positif, kehadiran berbagai pihak melalui interaksi sosial perempuan lansia dengan lingkungan sekitarnya membantu dalam pemenuhan kebutuhannya di masa tua. Secara negatif, interaksi dengan orang lain memicu dan meningkatkan kecemasan yang dimiliki perempuan lansia. Adapun kapasitas otonomi perempuan lansia akan menguat jika didukung dengan relasi intergenerasi yang positif dan kapasitas tersebut akan terhambat dengan relasi intergenerasi yang negatif. Relasi tersebut menghadirkan dukungan dan bantuan bagi perempuan lansia sebagai bentuk interdependensi perempuan lansia dengan lingkungan sosialnya selama menjalani masa tua.
ABSTRACT
Anxiety and autonomy of old women who live with family are most likely related to relationships intertwined with their surroundings. The complexity of relations that old women have with people around them including conflicts, power relations, roles, and needs are factors that influence their anxiety and autonomy capacity. Therefore, I will explore the relationship between conditions of social environment around old women with their autonomy capacity and their anxiety. This study aims to discover how old women's experience living with familiy in relation to their relationships, anxiety, and autonomy. This research uses a qualitative approach. The research location is in DKI Jakarta. The subjects of research are five old women. Data collection techniques used in research are interviews and observation. The research instruments used interview guidelines and field notes. Techniques of data analysis used coding, thematic analysis, and data interpretation. This research only studied about old women who live with family in the DKI Jakarta and can communicate well. The results of the study explain that the intergenerational relations of old women with people around them affected their anxiety and autonomy. Intergenerational relations can positively reduce anxiety in old women and vice versa can negatively increase anxiety. Positively, the presence of people through old women's social interaction with their surrounding environment helps in fullfilling their needs in old age. Negatively, interactions with others trigger and increase anxiety. The autonomy capacity of old women will be strengthened if supported by positive intergenerational relations, but it will be hampered by negative intergenerational relations. The relationships provide support and assistance for old women as a form of interdependence of them with their social environment during their old age.
2020
T55327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rininta
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Lansia sedenter memiliki konsentrasi ROS yang lebih tinggi dan aktivitas antioksidan yang lebih rendah dibanding lansia yang aktif. ROS telah banyak dikaitkan dengan peningkatan ekspresi MMP-9 melalui aktivasi faktor transkripsi seperti AP-1 dan NF?B. Konsentrasi MMP-9 yang meningkat akibat peningkatan ekspresi gen, memiliki korelasi erat dengan berbagai penyakit degeneratif pada lansia. Olahraga rutin dapat meningkatkan aktivitas antioksidan, sehingga akhirnya diharapkan konsentrasi MMP-9 akan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek olahraga aerobik intensitas sedang selama 12 minggu terhadap aktivitas glutation peroksidase GPX dan konsentrasi MMP-9 lansia.Metode: Sampel penelitian bahan biologis tersimpan berupa plasma darah. Subjek perempuan lansia sedenter yang dibagi ke dalam kelompok kontrol n=22 dan kelompok perlakuan n=22 . Olahraga aerobik berjalan kaki selama 30 menit tiap sesi, tiga kali seminggu, selama 12 minggu. Aktivitas GPX diperiksa dengan metode spektrofotometri dan konsentrasi MMP-9 dengan ELISA dari plasma minggu 0 dan minggu 12.Hasil: Pada minggu 12 terdapat penurunan aktivitas GPX tidak signifikan pada kelompok kontrol p=0,285 dan peningkatan signifikan pada kelompok perlakuan p=0,00 . Konsentrasi MMP-9 minggu 12 menurun pada kelompok perlakuan p=0,024 dan meningkat pada kelompok kontrol p=0,08 .Kesimpulan: Olahraga aerobik intensitas sedang selama 12 minggu dapat meningkatkan aktivitas GPX dan menurunkan konsentrasi MMP-9 pada lansia sedenter.Kata kunci: perempuan lansia sedenter, aktivitas GPX, konsentrasi MMP-9, olahraga intensitas sedang
ABSTRACT
Background and Aims Sedentary elder have higher level of ROS and lower antioxidant activity. ROS is implicated in the increase of MMP 9 gene expression by activating several transcription factor, namely AP 1 and NF B. Higher concentration of MMP 9 is positively correlated with many degenerative diseases seen in elderly. Routine exercise can increase antioxidant activity. This study aims to analyse the effects of 12 week moderate intensity aerobic exercise on sedentary elderly women rsquo s glutathione peroxidase GPX activity and MMP 9 plasma level.Methods Samples were plasma from subject rsquo s peripheral blood which was obtained from the previous study and have been stored in 80 oC freezer. Subjects were sedentary elder women control group n 22, exercise group n 22 with no prior comorbidities. Exercise group performed a 12 week walking program, 30 minutes session, 3x week. GPX activity was measured by spectrophotometry and MMP 9 plasma level by ELISA. Parameters measurement was performed to week 0 dan week 12 plasma.Results Control group GPX activity in week 12 was non significantly lower p 0,285 . Meanwhile exercise group GPX activity in week 12 was significantly elevated in exercise group p 0,00 . MMP 9 plasma level in week 12 was lower for exercise group p 0,024 , but higher for control group p 0,08 .Conclusions Moderate intensity aerobic exercise elevates GPX activity and lowers MMP 9 plasma level in previously sedentary elder women. This changings could be important to attenuate the progressive nature of various organes fibrosis due to ageing process.Keywords sedentery elder women, GPX activity, MMP 9 concentration, moderate exercise
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library