Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isnaeni Safitri
Abstrak :
Terjadi peningkatan intensitas gempabumi Jawa Barat. Daryono (2022) mengungkapkan Jawa Barat merupakan daerah dengan seismik aktif dan kompleks. Guncangan aktif yang terjadi akibat banyaknya sumber gempa di Jawa Barat, di antaranya bersumber dari megathrust dan sesar aktif. Dengan mempertimbangkan kondisi tektonik Jawa Barat yang rentan terhadap bencana gempabumi maka dilakukanlah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis probabilitas bahaya gempabumi berdasarkan nilai Peak Ground Acceleration (PGA) di Jawa Barat. Metode yang digunakan untuk mencari nilai PGA adalah metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA). Metode PSHA memperhitungkan berbagai macam skenario selain parameter gempabumi, yaitu faktorfaktor ketidakpastian seperti lokasi, ukuran, dan frekuensi gempabumi (Kramer, 1996). Penelitian ini menggunakan sumber data berupa riwayat gempabumi, informasi karakteristik sesar aktif, zona megathrust, dan zona background di sekitar Jawa Barat, serta fungsi atenuasi sesuai dengan sumber gempabuminya. Seluruh data diproses melalui konversi magnitudo, pemisahan gempa utama, identifikasi dan karakterisasi sumber gempa, memasukkan fungsi atenuasi, pembobotan dengan logic tree, perhitungan total PSHA hingga menghasilkan tiga peta persebaran nilai PGA batuan dasar dengan probabilitas terlampaui (PoE) 10%, 5%, dan 2% dalam masa guna bangunan 50 tahun. Peta pertama dengan PoE 10% nilai PGA di Jawa Barat berkisar antara 0.2 g - 0.8g. Peta kedua dengan PoE 5% nilai PGA berkisar antara 0.3 g - 1 g. Peta ketiga dengan PoE 2% nilai PGA berkisar antara 0.3 g - 1.3 g. Jika dikonversikan dalam skala MMI, maka nilai ini termasuk intensitas VIII (getaran terasa hebat dan potensi kerusakan sedang) hingga intensitas X (getaran terasa ekstrem dan potensi kerusakan sangat parah). Nilai PGA dipengaruhi oleh jarak lokasi penelitian terhadap sumber gempabumi berupa megathrust dan patahan. Pada penelitian ini juga dihasilkan peta percepatan spektral (SA) saat periode 0.2 detik dan 1 detik. Ketika periode 0.2 detik nilai SA berkisar antara 2 g - 2.8 g dan ketika periode 1 detik nilai SA berkisar antara 0.3 g - 1.3 g. ......There has been an increase in the intensity of the West Java earthquake. Daryono (2022) revealed that West Java is a seismically active and complex area. The active shaking that occurs due to West Java has many earthquake sources, including megathrust and active faults. By considering the tectonic conditions of West Java that are vulnerable to earthquake disasters, this study aims to analyze the probability of earthquake hazard based on Peak Ground Acceleration (PGA) values in West Java. The method used to find the PGA value is the Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA). The PSHA method takes into various scenarios besides earthquake parameters, such as location, size, and frequency of earthquakes (Kramer, 1996). This study uses earthquake history data, information on the characteristics of active faults, megathrust zones, and background zones around West Java, as well as attenuation functions according to the earthquake source. All data has been processed through magnitude conversion, declustering of main earthquakes, identification and characterization of earthquake sources, insertion of attenuation functions, logic tree, calculation of total PSHA, resulting three distribution maps of bedrock PGA with a probability of exceedance (PoE) of 10%, 5%, and 2% within a 50-year building life. The first map with a PoE of 10% PGA values in West Java range 0.2 g - 0.8g. The second map with a PoE of 5% PGA range 0.3g - 1g. The third map with a PoE of 2% PGA range 0.3g - 1.3g. If converted to the MMI scale, these values are included in intensity VIII (severe vibration and moderate damage potential) to intensity X (extreme vibration and severe damage potential). The PGA value is influenced by the distance of the research location to the earthquake source (megathrust and fault). This study also produced spectral acceleration (SA) maps for periods of 0.2 seconds and 1 second. During the 0.2-second period, the SA values 2 g - 2.8 g and during the 1-second period, the SA value ranges 0.3 g - 1.3 g. The PGA value is influenced by the distance of the study location.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamsyah
Abstrak :
Proses pemulangan pasien di Rumah Sakit Masmitra saat ini masih belum optimal, oleh karena belum ada alur yang menggambarkan proses pemulangan pasien secara menyeluruh. Dengan mengaplikasikan Konsep Lean, dilakukan pemetaan aliran nilai kondisi sekarang (Value Stream Map) yang menunjukkan bahwa pada proses pemulangan pasien terdapat 41 kegiatan dan hanya 51 % bersifat Value Added, dan tentu saja mempunyai implikasi adanya pemborosan. Dari hasil analisis akar masalah diperoleh ide-ide perbaikan, kemudian dilakukan desain ulang kedalam alur proses baru yang dianggap ideal menghasilkan total hanya 17 kegiatan, 83 % diantaranya bersifat Value Added. Dengan diterapkannya Konsep Lean di RS Masmitra, diharapkan efisiensi juga akan terjadi bila pekerjaan dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pasien, tepat waktu, tepat ukuran dan tepat sasaran.
The process discharge of patients in hospital Masmitra is still not optimal, because there is no groove that describes the process of returning the patient as a whole. By applying the concept of Lean, value stream mapping current conditions which shows that the process of returning patients there were 41 activities and only 51% are value added, and of course has implications for wastage. From the analysis of the root causes of acquired ideas repair, and then carried into the re-design of the new process flow is considered ideal to produce a total of only 17 activities, 83% of which is value added. With the implementation of Lean Concept in RS Masmitra, expected efficiency will also occur when the work is done in accordance with what is required by the patient, right time, the right size and right on target.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmah Sari Ramadhani
Abstrak :
ABSTRAK
UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang UUK-PKPU merupakan penyempurnaan dari Peraturan Kepailitan yang lama yaitu Faillissementsverordening dan UU No. 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan UUK . Penyempurnaan tersebut dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah yang timbul berkaitan dengan kepailitan. Namun walaupun telah terjadi perubahan dan penyempurnaan terhadap peraturan tersebut masih dijumpai masalah-masalah yang timbul terutama menganai percepatan waktu penagihan utang akselerasi . Dalam UKK dan Faillissementsverordening percepatan waktu penagihan utang akselerasi tidak diatur secara normatif. Sehingga hakim mempunyai diskresi untuk melakukan penemuan hukum secara berbeda-beda dalam setiap kasus. Dalam UUK-PKPU ditemukan ketentuan mengenai percepatan waktu penagihan utang akselerasi yatu pada penjelasan Pasal 2 ayat 1 UUK-PKPU namun ketentuan tersebut dirasakan masih kurang memadai. Hal ini terlihat dari pertimbangan hakim dalam putusan-putusan pada masa berlakunya UUK-PKPU yang melakukan interpretasi secara berbeda-beda dalam hal mengakui adanya percepatan waktu penagihan utang akselerasi . Sehingga tidak tercipta kepastian hukum bagi para kreditor maupun para debitor. Kata kunci: percepatan, penagihan, utang, akselerasi, kepailitan. "
" "ABSTRACT
" Law Number 37 of 2004 UUK PKPU is a refinement of the old bankruptcy regulation of Faillissementsverordening Fv and Law Number 4 of 1998 UUK . Completion is done in order to meet the needs and solve problems that arise in connection with bankruptcy. However, despite the changes and improvements to the regulation, there are still problems that arise, especially in accelerating the timing of debt collection acceleration . In the UKK and Fv acceleration is not regulated normatively. So the judge has the discretion to make the discovery of the law differently in each case. In UUK PKPU acceleration found in the explanation of Article 2 paragraph 1 of UUK PKPU, but the provision is felt still inadequate. This can be seen from the judges consideration during the validity period of UUK PKPU which interpret differently about acceleration. Therefore that does not create legal certainty for the creditors and the debtors. Keywords billing, debt, acceleration, bankruptcy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sumantri
Abstrak :
Abstrak
Penelitian dengan judul Simulasi Nilai Percepatan Gempa Di Ibu Kota Kabupaten Dan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam bertujuan untuk mengetahui nilai percepatan gempa maksimum di Ibu Kota Kabupaten dan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dimana nilai ini sangat diperlukan untuk perencanaan gedung tahan gempa dan juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan nilai percepatan gempa maksimum di Ibu Kota Kabupaten dan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam berdasarkan peta wilayah gempa Indonesia menurut SNI 1726 2012 dengan berdasarkan metode analisis resiko gempa dengan menggunakan data kejadian gempa sampai tahun 2016 (sampai tahun terakhir yang sudah terlampaui). Bentuk rancangan penelitian adalah simulasi nilai percepatan puncak gelombang gempa yang merambat pada lapisan batuan dasar dengan bantuan program komputer dimana data
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Richo Reynaldo
Abstrak :
ABSTRAK Pada penelitian ini telah dikembangkan komposit berbasis polimer polypropylene dengan penguat serat alam yaitu serbuk kayu falcata. Serat alam yang digunakan berasal dari limbah serbuk kayu falcata, dari proses pembuatan tuts piano. Serbuk kayu falcata yang akan digunakan sebelumnya dilakukan proses alkali dengan perendaman di NaOH 5% selama 1jam. Proses pembuatan komposit dengan menggunakan extruder dan compression molding pada suhu 190°C, 25 MPa. Komposisi yang paling optimum dari pemanfaatan serbuk kayu falcata adalah dengan komposisi 40%wt. Dengan komposisi tersebut didapat kan sifat komposit dengan densitas 0.64 gr/cm3, nilai kuat tarik 20,17 MPa, kuat tekan 33,42 MPa, kuat impak 314,73 J/m dan setelah dilakukan uji ketahanan cuaca dengan metode Accelerated Weathering Test selama 50 jam, komposit tersebut tidak mengalami perubahan fisik yang signifikan, dan mengalami perubahan warna ΔE= 2.69. Sifat mekanik dari komposit tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan material matriks Polypropylene murni. Secara morfologi dapat dilihat pencampuran terjadi secara merata, penguat filler terbungkus oleh matriks polypropylene secara optimal, dan pada patahan tidak terjadi mekanisme fiber pull out.
ABSTRACT In this study, has been developed based composite polypropylene with natural fiber that falcata wood dust. Natural fiber used comes from waste wood dust falcata, of the process of making the piano keys. Falcata wood dust to be used previously done alkali process by immersion in 5% NaOH for 1 hour. The process of making composites using the extruder and compression molding at a temperature of 190°C, 25 MPa. The most optimum composition of utilization falcata wood dust is with a composition of 40% wt. The composite characteristic of the density is 0.64 g / cm3, tensile strength value of 20.17 MPa, compressive strength is 33.42 MPa, impact strength 314.73 J/m and after the Accelerated Weathering Test for 50 hours, the composite does not had significant physical changes, and change the color is ΔE=2.69. The mechanical properties of the composites is better when compared with pure polypropylene material. The morphology can be seen mixing occurs evenly, reinforcing filler encased by a matrix of polypropylene optimally, and the fault does not occur fiber pull-out mechanism.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Sanjaya Sutikno
Abstrak :
Dalam proses pengerjaan proyek dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti keterlambatan pengerjaan proyek yang terjadi karena berbagai faktor seperti kondisi cuaca yang tidak mendukung, perubahan desain dan kesalahan perencanaan. Tidak terkecuali juga dalam pelaksanaan proyek dengan pinjaman luar negeri terdapat permasalahan terkait pencairan anggaran yang dapat mengakibatkan keterlambatan proyek. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner kepada pemilik, konsultan pengawas, dan kontraktor yang berpengalaman dalam konstruksi bendungan sehingga didapatkan model percepatan penyelesaian proyek ini. Hasil penelitian ini didapatkan 4 faktor yang mempunyai tingkat kontribusi sangat tinggi dan 6 faktor tingkat kontribusi tinggi yang penyebab menjadi keterlambatan dalam kegiatan konstruksi infrastuktur bendungan X. Strategi percepatan yang digunakan adalah metode crashing dan hasilnya penyelesaian proyek lebih cepat 101 hari dari jadwal pelaksanaan semula dan kinerja pinjaman luar negeri masih behind schedule. Namun konsekuensi dari metode ini adalah terjadi kenaikan biaya konstruksi sebesar Rp 33.666.889.879 atau 2,83% dari biaya konstruksi awal dan kebutuhan biaya tersebut diambilkan dari dana kontijensi proyek. ......In the process of working on the project, undesirable things can occur such as delays in project work that occur due to various factors such as unfavorable weather conditions, design changes and planning errors. There is also no exception in the implementation of projects with foreign loans, there are problems related to budget disbursement which can result in project delays. This study uses a questionnaire method to owners, supervisory consultants, and experienced contractors in dam construction to obtain a model for accelerating the completion of this project. The results of this study obtained 4 factors that have a very high level of contribution and 6 factors of a high level of contribution that cause delays in the construction of dam X. The acceleration strategy used is the crashing method and the result is that the project completion is 101 days faster than the original implementation schedule and performance foreign loans are behind schedule. However, the consequence of this method is an increase in construction costs of Rp. 33,666,889,879 or 2.83% of the initial construction cost and the required cost is taken from the project contingency fund..
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasugian, Rudy
Abstrak :
Alat ini berfungsi sebagai pedometer untuk mendeteksi aktivitas gerakan tubuh seperti berdiri, duduk, tidur telentang, tidur tengkurap, dan menghitung jumlah langkah serta konsumsi energi dalam melakukan pergerakan tersebut. Pengiriman data secara wireless menggunakan bluetooth witilt 2.5. Pengukuran jumlah langkah dilakukan dengan menggunakan metode peak detection sedangkan pengukuran penggunaan energi dilakukan berdasarkan jumlah langkah yang terdeteksi dengan menggunakan nilai metabolic equivalent (MET) sebesar 3,3 untuk aktivitas berjalan dengan langkah sedang pada permukaan datar. Respons MMA7260Q terhadap perubahan tilt juga diamati dan didapat hasil korelasi linier yang memuaskan antara nilai tilt terukur dengan kemiringan sensor pada ketiga kanal sumbu (R2  1). Pada pengujian pedometer juga diperoleh hasil yang memuaskan. Namun untuk dapat merancang monitor portabel aktivitas pasien dengan akurasi tinggi masih diperlukan studi lebih lanjut menggunakan mikrokontroler.
This device?s main role is as a pedometer to detect body?s activities during any movement such sitting, standing, laying straight-up, laying facing down-ward as well as counting the number of steps taken to include the energy consumed in doing so. The data transfer is performed through wireless mode using Bluetooth witilt 2.5. Peak detection method will be used in determining the number of steps taken whereas the energy consumed for the steps shall be measured by the number of steps detected with the measured metabolic equivalent (MET) with the nominal value of 3.3 for walking movement under the condition of medium pace on a flat surface. Any responds of MMA 7260Q towards any variation occurred to the tilt will be closely observed which result a linear correlation which may satisfy the value of measured tilt value with the sensor slope of three canal axis (R2  1 ). A satisfactorily result was also obtained from the pedometer testing. However, further and more detail study using microcontroller may need to be conducted in order to be able to design a portable monitor for patient?s activity.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S29271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bona Farolan
Abstrak :
ABSTRAK
Proses perwujudan fisik bangunan adalah suatu proses yang menyangkut banyak hal dan banyak pihak, pada proses inilah keberhasilan suatu proyek ditentukan. Kebutuhan untuk menghadirkan wujud fisik bangunan dengan seefisien mungkin adalah tuntutan yang harus dapat dijawab oleh para pelaku dunia konstruksi. Untuk itu dikembangkanlah berbagai teknologi dan metode kerja yang baru yang dapat mendorong terciptanya efisiensi itu.

Salah satu metode yang berhasil dikembangkan adalah metode beton pracetak (precast concrete). Metode ini merupakan metode konstruksi yang praktis karena mempermudah dan mempercapat pekerjaan struktur dan konstruksi di lapangan. Sistem pracetak tampil sebagai salah satu solusi untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi menggantikan sistem konvensional, sebab dengan digunakannya beton pracetak maka akan mampu menjawab tantangan industrialisasi yang menuntut hasil kerja yang efisien, efektif, bermutu dan ekonomis.

Pada penulisan ini_dicoba untuk mengetahui seberapa besar efisiensi waktu yang dihasilkan dengan menggunakan metode beton pracetak ini pada pekerjaan pelat lantai bangunan dibandingkan dengan metode cast in situ dengan studi kasus pada proyek pembangunan gedung pb nu. Metode pracetak yang diterapkan pada proyek ini hanya sebatas penggantian pelat lantai cast in situ dengan pelat lantai pracetak, tanpa dilakukan proses desain ulang secara struktural yang memungkinkan dihilangkannya balok anak (akibat berat pelat yang lebih ringan), sehingga efisiensi yang diperolehpun tidak maksimal, baik dari segi waktu pelaksanaan, penggunaan material dan tenaga kerja, dan juga biaya yang dikeluarkan. Untuk itu disni dicoba dilakukan juga simulasi untuk kondisi dimana balok anak dihilangkan sehingga diharapkan dihasilkan keuntungan ekonomis yang lebih signifikan. Sehingga dari perbandingan tersebut pada akhirnya didapat suatu kesimpulan mengenai metode yang lebih baik.
2001
S35512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengukur efektivitas konteks , input, proses dan produk (output). Model evaluasi studi dengan CIPP Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi , wawancara, angket, observasi, inventori dan sosiometri....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sumantri
Politeknik Negeri Medan, 2016
338 PLMD 19:4 (216)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>