Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gus Minging D. Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagian besar kasus HIV ditularkan meialui hubungan seksual. Oieh karena itu, orang yang mempunyai resiko lebih tinggi untuk tertular dan menularkan HIV adalah orang yang berganti-ganti pasangan seksualnya, antara lain pekerja seks komersial (PSI^ dan pelanggannya. Survei yang diadakan oleh Yayasan Kerti Praja, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan School of Public Helath University of Michigan (UMABS) menunjukkan bahwa supir (termasuk supir truk) adalah saiah satu pelanggan PSK yang proporeinya cukup besar. Survei kualitatif pada supir Jawa-Bali yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain menunjukkan bahwa 68 % dari supir dan kemet truk Jawa Ball pemah mengadakan hubungan seksual dengan PSK dalam satu bulan terakhir, dan sebagian besar dari mereka tidak memakai kondom. Mereka sering melakukan perjalanan panjang sehingga mempunyai potensi yang besar dalam mempereepat penularan PMS/HIV dari satu daerah ke daerah lainnya dl Indonesia (Wirawan, 1996). Penggunaan kondom merupakan salah satu perilaku preventif yang menjadi prioritas utama dalam usaha pencegahan AIDS dan lebih efektif daripada usaha untuk mengurangi jumlah pasangan seks (Reiss & Leik, 1989 dalam Poppen & Reisen, 1994). Kerangka teori HBM (Health Belief Model, Rosenstock dalam raclemente,1994) merupakan kerangka teori yang sangat balk untuk memahami dan menjelaskan perilaku preventif terhadap HIV. Selain Hu. Janz dan Becker (1984) melakukan studi dari 46 penelitian, kemudian mereka menyimpulkan bahwa selama tiga dekade inl, model ini merupakan salah satu pendekatan psikososial yang sangat beipengaruh terhadap perilaku kesehatan. Berdasarkan pertimbangan di atas, peneliti kemudian menggunakan HBM sebagai kerangka teori yang akan menjelaskan perilaku preventif. yaitu perilaku pencagahan dengan menggunakan kondom pada supir dan kemet toik di Jalur Pantura. Teori ini beranggapan bahwa perilaku preventif dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, dan cues to action. Bila individu meyakini bahwa ancaman penyakit AIDS besar {perceived severity besar), merasa dirinya beresiko terkena AIDS {perceived susceptibility besar), merasa yakin bahwa tindakan pencegahan yang akan dilakukan (penggunaan kondom) lebih banyak memiltki keuntungan-keuntungan {perceived benefits) dari pada kerugian-kemgian {perceived barriers) serta adanya cues yang memicu perilaku penggunaan kondom tersebut, maka kemungkinan terjadinya tindakan pencegahan itu akan lebih besar (Kirscht, dalam Becker 1974). Menuajt Rosenstock (1974). perceived severity dan perceived suscepfibiiity menjadl dorongan untuk berperilaku, sedangkan perceived benefits dan perceived barriers merupakan jalur dari perilaku penggunaan kondom. Dan cues (misalnya informasi dari media massa, diskusi dengan teman, dsb.) menjadi pemicu perilaku penggunaan kondom. Timbul pertanyaan bagaimana sumbangan masing-masing komponon HBM teriiadap perilaku penggunaan kondom pada supir dan kernel truk Jalur Pantura di Indonesia. Dengan demikian, peneliti ingin meneliti kembali sumbangan masing-masing komponen HBM terhadap perilaku penggunaan kondom pada supir dan kernel Iruk Jalur Pantura. Perilaku penggunaan kondom diukur dengan nilai proporsi penggunaan kondom selama 3 bulan lerakhir berhubungan seks. Selanjutnya, Indeks penggunaan kondom dipakai sebagai dependent variable untuk menggambarkan perilaku penggunaan kondom. Peneliti mengadakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian Ex post fycto field study (Robinson. 1981). peneliti tidak memanipulasi IV {Independent variable) dan melakukannya pada situasi yang sebenamya (bukan di laboratorium). Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui sumbangan masingmasing komponen HBM teriiadap perilaku penggunaan kondom dengan mengukur masing-masing variabel melalui suatu wawancara terstruktur. Sampel yang diperoleh adalah 141 supir dan kernel truk di pangkalan truk Rawapasung yang pemah mendengar tentang AIDS dan kondom, dan pemah melakukan hubungan seksual dengan PSK Data yang diperoleh diolah dengan mulfiple lltrear regression dengan metode step wise. Diperoleh hasil bahwa perceived benefits memberikan sumbangan yang signifikan teriiadap indeks penggunaan kondom pada supir dan kernel truk. Akan tetapi, perceived susceptibility, perceived severity, perceived barrier, dan cues to action tidak memberikan sumbangan yang signifikan terhadap indeks penggunaan kondom.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Thanthowy Syamsuddin
Abstrak :
Dewasa ini program loyalitas menjadi cara yang efektif untuk menjaga loyalitas pelanggan dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Salah satu bentuk program loyalitas adalah frequent flyer program di industri penerbangan. Penelitian ini membahas tentang pengaruh perceived benefits dari program loyalitas terhadap relationship quality pada maskapai penerbangan dengan menggunakan studi anggota Garuda Frequent Flyer. Pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling dengan program LISREL 8.5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi entertainment dan social benefits mempengaruhi perceived relationship investment dan perceived relationship investment mempengaruhi relationship quality. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan meningkatkan manfaat entertainment dan social benefits dalam penawaran program maka kualitas relasional anggota GFF kepada perusahaan juga akan meningkat. ......Nowadays, loyalty program becomes an effective way to keep loyalty of customers and increasing financial performance of the company. One of the form of loyalty program is frequent flyer program which is a loyalty program in airline industry. This thesis examining the role of perceived benefits of loyalty programs on relationship quality in the airline using Garuda Frequent Flyer members as study case. Data processed by Structural Equation Modeling with LISREL 8.5 program. The results indicate that entertainment and social dimensions affect the perceived benefits and perceived relationship investment affects relationship quality. This indicates that increasing benefits in entertainment and social benefits of the program would also increase relational quality of GFF members toward company.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fairuz Luthfiyyah
Abstrak :
Community-Based Tourism (CBT) adalah bentuk pariwisata yang menempatkan penduduk sebagai pelaku utama dan fokus utama. Dalam konsep CBT, partisipasi penduduk menjadi sangat penting dalam rangka mencapai kesuksesan CBT yaitu menumbuhkan persepsi positif di masyarakat. Salah satu objek wisata yang menerapkan konsep CBT adalah Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh residents’ participation terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Penelitian ini dilakukan pada anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di kawasan wisata Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa residents’ participation memiliki pengaruh terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Dalam partisipasi, hasil menunjukkan bahwa tingkat perencanaan masih lebih rendah daripada pelaksanaan. Selain itu, dalam penelitian ini terlihat bahwa masyarakat merasa pariwisata CBT memiliki manfaat yang paling besar pada aspek lingkungan namun kurang berdampak besar pada infrastruktur desa. Penelitian ini merekomendasikan agar Pokdarwis memperbaiki kegiatan perencanaan pengembangan desa wisata menjadi lebih baik lagi, bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk memperbaiki infrastruktur, dan mempertahankan kebijakan dan kegiatan terkait pelestarian lingkungan ......Community-Based Tourism (CBT) is a form of tourism that places residents as the main actors and main focus. In the CBT concept, residents' participation is very important to achieve CBT's main goal, which is fostering a positive perception in society. One of the tourist objects that applies the CBT concept is Nglanggeran Volcano which is located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. This study was conducted to analyze the effect of residents' participation on perceived benefits in rural tourism development. This research was conducted on Tourism Awareness Group (Pokdarwis) representatives in the Nglanggeran Volcano tourist area, located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. The results of the study show that residents' participation influences perceived benefits in rural tourism development. In terms of participation, the results show that the level of planning is still lower than implementation. Besides, in this study, it appears that the community feels that CBT tourism has the greatest benefit in the environmental aspect but has less impact on village infrastructure. This research recommends that Pokdarwis improve planning activities for tourism village development to be even better, cooperate with the local government to improve infrastructure and maintain policies and activities related to environmental conservation.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Riani Novitasari
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan data pribadi ke aplikasi mobile wallet di Indonesia menggunakan privacy calculus theory. Jumlah pengguna aplikasi mobile wallet semakin meningkat dan untuk menggunakan fitur lanjutan dari aplikasi ini, memberikan informasi pribadi tidak dapat dihindari, terlepas dari fenomena kebocoran informasi yang terjadi beberapa tahun terakhir ini. Studi perilaku konsumen yang sebenarnya dalam mengungkapkan data pribadi hingga saat ini masih terbatas. Untuk melengkapi literatur, penelitian ini akan mengadopsi privacy calculus theory dalam konteks aplikasi mobile wallet. Hasil self-administered survey yang dikumpulkan dari 294 individu pengguna aplikasi mobile wallet diolah menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat tetap mengungkapkan informasi pribadinya untuk mendapatkan keuntungan (benefit) meskipun ada risiko yang dirasakan. Immediate gratification menunjukkan pengaruh terbesar dalam pengungkapan data pribadi pelanggan. Temuan ini memberikan wawasan kepada perusahaan aplikasi mobile wallet untuk lebih memahami perilaku penggunanya dalam mengungkapkan informasi pribadi. Mengingat pentingnya data pelanggan, temuan ini dapat membantu para pelaku usaha untuk menyesuaikan penawaran mereka dan meminimalkan risiko privasi bagi pelanggan. ......This study investigates factors affecting individual’s information privacy disclosure in the context of mobile wallet applications in Indonesia by adopting privacy calculus theory. Number of mobile wallet applications users are increasing and to use advanced features of these applications, providing personal information is inevitable regardless the phenomenon of information leakage occurred these past few years. There are limited studies on the actual behavior of consumer in disclosing their information. To supplement the literature, this study will adopt privacy calculus in the context of mobile wallet. The proposed model is using self-administered survey data collected from 294 individuals who use mobile wallet application using PLS-SEM. The result indicates that people still disclose their personal information to obtain benefit even though there are perceived risks occurs. Instant gratification shows the biggest influence in customers’ personal information disclosure. The findings provide insight to the mobile wallet application companies to better understand the behavior of their users in disclosing personal information. Given the importance of customer data, these finding may help these actors to tailor their offers and minimize privacy risk to customers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aland Diknas Tanada
Abstrak :
[ABSTRAKbr Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh karakteristik interaksi di dalam komunitas tersebut bisa mempengaruhi perceived benefits yang dirasakan anggota komunitas, apakah perceived benefit yang mereka rasakan bisa mengembangkan community commitment mereka, serta melihat pengaruh dari community commitment terhadap oppositional brand loyalty. Sampel penelitian ini adalah anggota beberapa komunitas mobil yang ada di Indonesia, dengan jumlah sampe valid sebanyak 133 responden. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling. Hasil analisis menunjukkan bahwa community engagement dari brand community membuat anggota merasakan banyak benefits. Selanjutnya, learning benefits merupakan faktor utama untuk membentuk community commitment. Tapi, ketika anggota memiliki community commitment, mereka tidak akan membentuk oppositonal brand loyalty terhadap merek pesaing lainnya. ;This study aims to analyze how the influence of the interaction characteristics in the community can affect the perceived benefits are felt by members of the community, whether the perceived benefits they feel they can develop community commitment, as well as see the influence of community commitment towards oppositional brand loyalty. The sample of this research are member of several existing automobiles community in Indonesia, with the number of valid sample as many as 133 respondents. The data is processed by using Structural Equation Modeling. The analytical results reveal that community engagement of brand community make members perceive many benefits. Furthermore, learning benefits are the main factors to form community commitments. But, when members have community commitments, they will not form oppositional brand loyalty to other rival brands. ;This study aims to analyze how the influence of the interaction characteristics in the community can affect the perceived benefits are felt by members of the community, whether the perceived benefits they feel they can develop community commitment, as well as see the influence of community commitment towards oppositional brand loyalty. The sample of this research are member of several existing automobiles community in Indonesia, with the number of valid sample as many as 133 respondents. The data is processed by using Structural Equation Modeling. The analytical results reveal that community engagement of brand community make members perceive many benefits. Furthermore, learning benefits are the main factors to form community commitments. But, when members have community commitments, they will not form oppositional brand loyalty to other rival brands. ;This study aims to analyze how the influence of the interaction characteristics in the community can affect the perceived benefits are felt by members of the community, whether the perceived benefits they feel they can develop community commitment, as well as see the influence of community commitment towards oppositional brand loyalty. The sample of this research are member of several existing automobiles community in Indonesia, with the number of valid sample as many as 133 respondents. The data is processed by using Structural Equation Modeling. The analytical results reveal that community engagement of brand community make members perceive many benefits. Furthermore, learning benefits are the main factors to form community commitments. But, when members have community commitments, they will not form oppositional brand loyalty to other rival brands. , This study aims to analyze how the influence of the interaction characteristics in the community can affect the perceived benefits are felt by members of the community, whether the perceived benefits they feel they can develop community commitment, as well as see the influence of community commitment towards oppositional brand loyalty. The sample of this research are member of several existing automobiles community in Indonesia, with the number of valid sample as many as 133 respondents. The data is processed by using Structural Equation Modeling. The analytical results reveal that community engagement of brand community make members perceive many benefits. Furthermore, learning benefits are the main factors to form community commitments. But, when members have community commitments, they will not form oppositional brand loyalty to other rival brands. ]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Haudialwan Zakiya
Abstrak :
Di masa pandemi COVID-19, penimbunan menjadi fenomena umum, ketika masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau swalayan untuk membeli berbagai kebutuhan mulai dari makanan hingga kebutuhan alat kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi perilaku penimbunan yang terjadi guna mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang fenomena ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyebaran informasi di media sosial yang mengandung stimulus mempengaruhi persepsi konsumen terhadap manfaat yang dirasakan dari menimbun hingga pada akhirnya konsumen memutuskan untuk menimbun. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dikumpulkan melalui kuesioner yang digunakan secara online melalui media sosial (Whatsapp dan Instagram). Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan aplikasi PLM-SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko yang diterima, tingkat keparahan yang dirasakan, dan kelangkaan yang dirasakan tidak berpengaruh signifikan terhadap manfaat yang dirasakan dari penimbunan dan penimbunan, tetapi norma sosial berpengaruh signifikan terhadap manfaat yang dirasakan dari penimbunan. Hasilnya bisa menjadi acuan untuk menentukan kebijakan dalam menghadapi fenomena panic buying yang berujung pada penimbunan. Oleh karena itu, media harus menyadari bahwa konten yang mereka terbitkan harus bebas dari berita yang dilebih-lebihkan sehingga dapat memberikan informasi yang sebenarnya kepada publik. ......During the COVID-19 pandemic, stockpiling became a common phenomenon, when people flocked to markets or supermarkets to buy various needs ranging from food to the need for health equipment. Therefore, it is important to explore the stockpiling behavior that occurs in order to get a clearer picture of this phenomenon. This study aims to find out how the dissemination of information on social media containing stimuli affect consumer perceptions of perceived benefits of stockpiling until the consumer decides to stockpile in the end. This study is survey study collected through questionnaire employed by online through social media (Whatsapp and Instagram). The data is analyzed quantitatively utilizing PLM-SEM app. The results of this study show that perceived risk, perceived severity, and perceived scarcity do not have a significant effect on the perceived benefits of stockpiling and stockpiling, but social norms have a significant effect on the perceived benefits of stockpiling. The result can become a reference for determining policies in the face of the panic buying phenomenon which leads to stockpiling. Therefore, the media must realize that the content they publish must be free from exaggerated news so that they can provide real information to the public.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Rehulina Aglaia
Abstrak :
Dengan meningkatnya jumlah pengguna internet dan koneksi seluler di Indonesia, transformasi digital dengan cepat mengambil alih dan meningkatkan kualitas hidup dengan mengembangkan cara orang berkomunikasi, berinteraksi, dan bertransaksi. Implikasi dari kemajuan teknologi yang dibawa untuk memudahkan aktivitas sehari-hari masyarakat adalah inovasi alternatif angkutan umum, yaitu layanan ride-hailing. Dengan hadirnya beberapa penyedia jasa ride-hailing yang saling bersaing di Indonesia, loyalitas pelanggan terhadap merek tertentu menarik untuk ditelaah. Penelitian deskriptif kuantitatif ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan dalam konteks ini. Sebanyak 398 responden yang merupakan pengguna layanan ojek online dikumpulkan secara purposive sampling dan data diolah menggunakan Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasilnya menunjukkan bahwa perceived benefits of ride-hailing app, perceived sales promotion, perceived app-related risks dan perceived vehicle and driver-related risks berperan penting dalam memprediksi kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan secara langsung. Sedangkan perceived service quality tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan tetapi memiliki efek mediasi melalui kepuasan pelanggan. ......With the increasing number of internet users and cellular mobile connections in Indonesia, digital transformation is rapidly taking over and improving the quality of life by evolving the way people communicate, interact, and make transactions. An implication of technological advancements that has been brought to ease people’s daily activities is the innovation in public transport alternative, ride-hailing services. With the presence of several competing ride-hailing providers in Indonesia, the loyalty of customers towards a particular brand is interesting to be explored. This quantitative descriptive research is conducted to analyze the factors influencing customer satisfaction and loyalty in this context. A total of 398 respondents who are recent customers of motorcycle ride-hailing services were collected using purposive sampling and the data was processed using Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The findings suggest that perceived benefits of ride-hailing app, perceived sales promotion, perceived app-related and vehicle and driver-related risks play a significant role in predicting both customer satisfaction and customer loyalty directly. Meanwhile, perceived service quality has no significant direct effect on customer loyalty but has a mediating effect through customer satisfaction.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Natasya Desideria
Abstrak :
Salah satu kerangka teori yang banyak digunakan dalam menjelaskan tentang perilaku berkendara adalah Health Belief Model (HBM), namun sayangnya penelitian di Indonesia yang menggunakan kerangka teori tersebut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran tiga komponen dari HBM, yaitu threat perception (perceived severity dan perceived susceptibility), behavior evaluation (perceived benefits dan perceived barriers), dan cues to action dalam memprediksi penggunaan helm pada pengendara sepeda motor. Penelitian dilakukan terhadap 294 pengendara sepeda motor berusia 18-24 tahun di Jabodetabek. Dalam pengukuran variabel, peneliti menggunakan alat ukur Health Belief Model dari Brijs et al. (2014) yang sudah terlebih dahulu diadaptasi oleh peneliti. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, ditemukan bahwa perceived susceptibility, perceived benefits, perceived barriers, dan cues to action signifikan dalam memprediksi perilaku penggunaan helm pada pengendara sepeda motor. Akan tetapi, perceived severity tidak signifikan dalam memprediksi perilaku penggunana helm. Perceived susceptibility memiliki peran yang paling kuat dalam memprediksi perilaku penggunaan helm. Hasil ini menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor dengan perceived susceptibility yang tinggi, perceived benefitsyang tinggi, perceived barriers yang rendah, dan cues to action cues to action yang rendah memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menggunakan helm sepeda motor. ......One of the most widely used theoretical frameworks in explaining driving behavior is the Health Belief Model (HBM), but unfortunately research in Indonesia that uses this theoretical framework is still limited. This current study is focused on testing three components of HBM, threat perception (perceived severity and perceived susceptibility), behavior evaluation (perceived benefits and perceived barriers), and cues to action to predict motorcycle helmet use. The participants of this study are 294 motorcycle riders aged 18-24 years old in Jabodetabek. Measurements of variables were performed using Health Belief Model measurement tools by Brijs et al. (2014) which has previously been adapted by the author. Based on multiple regression analysis, it is found that perceived susceptibility, perceived benefits, perceived barriers, and cues to action significantly predict motorcycle helmet use. However, perceived severity was not significant in predicting motorcycle helmet use. Perceived susceptibility has the biggest role in predicting motorcycle helmet use. This study concluded that motorcycle drivers who perceived a high level of perceived susceptibility, high perceived benefits, few barriers, and a few cues to action were the most likely to use a motorcycle helmet.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Surya Prawiro
Abstrak :
Tesis ini meganalisa faktor-faktor yang dihipotesiskan dapat mempengaruhi niat konsumen untuk membeli secara online. Ada lima variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi niat untuk membeli secara online langsung yaitu Attitude, Product Knowledge, Online Information Search, Perceived Risk, and Trust. Model penelitian ini diambil dari berbagai peneliti seperti jurnal dan juga studi orang. Menggunakan beberapa jurnal seperti, 'Online Purchase Determianants: Is Their Efect Moderated By Direct Experience?' by Broekhuizen and Huizingh 2009; 'The impact of online store environment cues on purchase intention: Trust and perceived risk as a mediator' by Chang and Chen, 2008; ?A Research Modeling to Understand Online Shopping Intention. Australian Journal of Basic & Applied Sciences? by Delafrooz, Paim, Khatibi, 2011; 'Consumer Behavior Research of Factors Influencing Online Purchase Intention' a thesis by Febriyanti, Institut Teknolgi Bandung, 2011. Ada 13 hipotesis yang disimpulkan dari model yang dibangun. Berdasarkan 341 responden konsumer online di wilayah JABODETABEK yang mengetahui secara khusus tentang Bukalapak.com, ditemukan bahwa dari 5 variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi niat beli online secara langsung, ditemukan bahwa sebenarnya dalam kenyataan hanya 2 variabel yang secara signifikan mempengaruhi niat untuk membeli secara online. Kedua variabel itu adalah Online Information Search dan Percieved Risk. ......This thesis anlayzes the factors that are hypothesised to affect a consumer's intention to purchase online. There are five variables which are hypothesised to affect intention to purchase online directly which are Attitude, Product Knowledge, Online Information Search, Perceived Risk, and Trust. The model of this research is taken from various researchers such as journals and also past studies of people. The journals used in some consists of 'Online Purchase Determianants: Is Their Efect Moderated By Direct Experience?' by Broekhuizen and Huizingh 2009; 'The impact of online store environment cues on purchase intention: Trust and perceived risk as a mediator' by Chang and Chen, 2008; 'A Research Modeling to Understand Online Shopping Intention. Australian Journal of Basic & Applied Sciences' by Delafrooz, Paim, Khatibi, 2011; 'Consumer Behavior Research of Factors Influencing Online Purchase Intention' a thesis by Febriyanti, Institut Teknolgi Bandung, 2011. There are 13 hypotheses concluded from the model constructed. Based on 341 respondents in the JABODETABEK area who are online shoppers and know specifically about Bukalapak.com, it was found that from the 5 variable that are hypothesised to affect online purchase intention directly, it was found that there were actually in reality only 2 variables that significantly affects intention to purchase online. These two variables are online information search and perceived risk.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betsy Kurniawati Witarsa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya bukti empiris bahwa perceived behavioral control, perceived benefits, perceived barriers, dan perceived susceptibility mampu memprediksi aktivitas fisik pada orang dewasa yang dalam riwayat keluarganya terdapat sejarah penyakit kardiovaskular. Tipe penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan desain korelasional. Data terkumpul dari 101 partisipan dengan rentang usia 20-60 tahun (dewasa muda dan madya). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat aktivitas fisik berdasarkan usia, jenis kelamin, dan rutinitas melakukan aktivitas fisik. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa model yang terdiri dari keempat prediktor mampu memperkirakan 14% varians aktivitas fisik, dengan perceived behavioral control dan perceived susceptibility sebagai prediktor terbaik. Temuan ini mengkonfirmasi bahwa perceived behavioral control juga mampu memperkirakan aktivitas fisik pada populasi ini, serupa dengan berbagai populasi lain yang telah diteliti sebelumnya. Selain itu, individu yang memiliki keluarga dengan PKV memiliki pengalaman-pengalaman yang tampaknya membuat mereka mampu menaksir tingkat risiko terkena PKV dengan lebih akurat, yang pada gilirannya juga memberikan kontribusi pada tingkat aktivitas fisik. Dengan demikian, intervensi aktivitas fisik pada orang dewasa dengan riwayat keluarga PKV dapat mempertimbangkan kedua faktor ini. ......This study aims to find empirical evidence that perceived behavioral control, perceived benefits, perceived barriers, and perceived susceptibility are significant predictors of physical activity in adults with a family history of cardiovascular disease. The type of research used is quantitative, with a correlational design. Data were collected from 101 participants with an age range of 20-60 years (young and middle adults). The results showed that there was no difference in the level of physical activity based on age, gender and physical activity routines. Multiple regression analysis showed that the model consisting of the four predictors was able to explain 14% variance of physical activity, with perceived behavioral control and perceived susceptibility as the best predictors. These findings confirm that perceived behavioral control can also estimate physical activity in this population, similar to other populations that have been studied previously. In addition, individuals who have families with PKV have experiences that seem to enable them to assess their risk level for developing CVD more accurately, which in turn contributes to their level of physical activity. Thus, physical activity interventions in adults with a family history of CVD should consider both of these factors.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library