Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyoman Ayu Saura Nandita
"Media sosial adalah bagian dari kehidupan sebagian besar orang. Maka dari itu, banyak penelitian tertarik pada hubungan antata penggunaan media sosial dan kesejahteraan penggunanya. Namun, sedikit penelitian yang telah fokus pada TikTok, platform media sosial yang relatif baru. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara penggunaan Tiktok dengan perilaku perbandingan sosial dan kepuasan tubuh. Survei yang dilakukan oleh 381 pengguna TikTok menunjukan bahwa konsumsi TikTok berkorelasi positif dengan perbandingan sosial dan berkorelasi negatif dengan kepuasan tubuh. Ini mengindikasi bahwa pengguna TikTok harus lebih berhati-hati dengan konsumsi TikTok karena dapat menurunkan kesejahteraan. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan desain kuasi-eksperimental untuk menentukan kausalitas penggunaan TikTok terhadap perbandingan sosial dan kepuasan tubuh. Selain itu, studi berikutnya dapat mengeksplorasi jenis konten TikTok yang dapat menjelaskan perbandingan sosial dan kepuasan tubuh.

Social media is a part of most people's lives. Thus, studies have taken an interest in the relationship between social media usage and its users' well-being. However, not much has focused on TikTok, a newly emerging social media platform. This study aims to explore the relationship between TikTok consumption with social comparison and body satisfaction. A survey of 381 TikTok users showed that TikTok consumption correlated positively with social comparison and negatively with body satisfaction. This implies that users should be more careful with their TikTok consumption as it may lower their well-being. Future studies should use a quasi-experimental design to further confirm the causality direction of TikTok usage to social comparison and body satisfaction. Furthermore, future studies can also explore which content type from TikTok can better explain social comparison and body satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Putri Devitasari
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena praktik manipulasi ukuran (vanity sizing) dan perbandingan sosial yang terjadi pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur bagaimana pengaruh praktik vanity sizing dan perbandingan sosial terhadap keputusan pembelian produk busana siap pakai. Dengan metode eksperimen, akan diuji pengaruh manipulasi ukuran yang terbagi menjadi 3 kelompok,yaitu ukuran pakaian normal, ukuran 1x lebih kecil, dan ukuran 2x lebih besar. Variabel lain yaitu perbandingan sosial juga akan terbagi menjadi 3 yaitu, upward comparison,  downward comparison dan kontrol.

Hasil dari penelitian mebuktikan bahwa praktik manipulasi ukuran pakaian dan perbandingan sosial dapat memppengaruhi keputusan pembelian secara positif, dan terbukti juga  secara signifikan bahwa perbandingan sosial dapat memberikan efek berbeda sesuai dengan ukuran pakaian. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemasar dalam menyusunstrategi pemasaran industry busana siap pakai.


ABSTRACT
This research conduct based on phenomenon, the practice of vanity sizing and social comparison that occurs in female students of the Faculty of Economics and Business, University of Indonesia. The purpose of this study was to measure how the influence of the vanity sizing and social comparison on purchase intention, ready to wear fashion products. With the experimental method, the effect of size manipulation will be tested which is divided into 3 groups, such as normal clothing size, 1x smaller size, and 2x larger size. Other variables, namely social comparison will also be divided into 3, such as, upward comparison, downward comparison and control. The results of the study prove that the practice of clothing size manipulation and social comparison can positively influence purchase intention, and it is also proven that social comparisons can occur different effects according to clothing size. This research can be useful for marketers in developing a marketing strategy in ready to wear fashion industry."
2019
T55198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ukhti Salamah
"ABSTRAK
Dibalik popularitasnya, Instagram merupakan media sosial yang memiliki dampak negatif paling tinggi bagi penggunanya. Hal ini dikarenakan konten yang diunggah oleh pengguna Instagram merupakan gambar ideal yang dapat mengecilkan hati pengguna lain yang melihatnya. Penelitian ini menguji hubungan antara up-social comparison dengan self-esteem pada siswa yang menggunakan Instagram. Penelitian ini menggunakan Skala Self-Esteem Rossenberg sebagai alat pengukur harga diri, serta Social Comparison di Facebook yang dikonstruksikan oleh Vogel et al (2014) yang telah diadaptasi oleh peneliti sebagai alat ukur dari upward social comparison. Sebanyak 472 mahasiswa S1 terlibat dalam penelitian ini. Data partisipan diolah dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sosial ke atas secara signifikan berkorelasi negatif dengan harga diri. Hal ini menunjukkan kecenderungan bahwa semakin tinggi perbandingan sosial ke atas yang dialami individu diikuti dengan harga diri yang semakin rendah. Selain itu, ditemukan juga bahwa 2,3% varians harga diri dapat dijelaskan dengan perbandingan sosial ke atas
ABSTRACT
Behind its popularity, Instagram is a social media that has the highest negative impact on its users. This is because the content uploaded by Instagram users is an ideal image that can discourage other users who see it. This study examines the relationship between up-social comparison and self-esteem in students who use Instagram. This study uses the Rossenberg Self-Esteem Scale as a means of measuring self-esteem, as well as Social Comparison on Facebook which was constructed by Vogel et al (2014) which has been adapted by researchers as a measuring tool for upward social comparison. A total of 472 undergraduate students were involved in this study. Participant data was processed using simple linear regression analysis. The results showed that upward social comparison was significantly negatively correlated with self-esteem. This shows a tendency that the higher the upward social comparison experienced by the individual is followed by the lower self-esteem. In addition, it was also found that 2.3% of the variance in self-esteem can be explained by upward social comparisons"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Natasya Berliana Putri
"Kebijakan pembatasan dalam melakukan interaksi sosial, menyebabkan penggunaan media sosial meningkat selama pandemi COVID-19. Mahasiswa merupakan pengguna media sosial terbanyak di Indonesia, dimana media sosial Instagram dan TikTok populer di kalangan mahasiswa. Adanya beragam fitur yang ada pada Instagram dan TikTok dapat menyebabkan mahasiswa melakukan social comparison, dimana hal tersebut dapat menimbulkan emosi negatif yang mengarah pada penurunan subjective well-being mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antara social comparison dan subjective well-being pada mahasiswa pengguna Instagram dan TikTok. Terdapat dua alat ukur yang digunakan, yaitu The Iowa-Netherlands Comparison Orientation Scale untuk mengukur social comparison dan The Perma-Profiler untuk mengukur subjective well-being. Partisipan di dalam penelitian ini berjumlah 191 mahasiswa pengguna media sosial Instagram dan TikTok, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan rentang usia 19-25 tahun (M = 21,37, SD = 1,028) dari berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan uji korelasi yang dilakukan menggunakan teknik analisis Pearson Correlation, ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara social comparison dan subjective well-being pada mahasiswa pengguna Instagram dan TikTok (r (191) = -0,130, p < 0,05). Oleh karena itu, semakin tinggi social comparison yang dilakukan mahasiswa, semakin rendah pula subjective well-being mahasiswa, demikian pula dengan sebaliknya.

The policy of limiting social interactions caused the use of social media increases during the COVID-19 pandemic. College students are amongst the most active users on social media, also Instagram and TikTok are popular among them. The various features on Instagram and Tiktok can cause college students to do social comparison, which can elevate negative emotions that lead to decreased student’s subjective well-being. Thus, this study aims to find out whether social comparison has an effect on college student’s subjective well-being. There are two measurement instruments used, The Iowa-Netherlands Comparison Orientation Scale to measure social comparison and The Perma-Profiler to measure subjective well-being. Participants in this study were 191 college students using Instagram and TikTok, consisting of male and female, with an age range of 19-25 years (M = 21,37, SD = 1,028) from various areas in Indonesia. According to the correlation test that conducted using Pearson Correlation, there is a negative and significant correlation between social comparison and subjective well-being of college students using Instagram and TikTok (r (191) = -0,130, p < 0,05). Thus, the higher level of social comparison that students did, the lower the subjective well-being of college students using Instagram and TikTok as well, and vice versa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Diandra Vienesha
"Penggunaan media sosial menjadi sangat lazim di masyarakat saat ini seiring dengan bangkitnya digitalisasi. Penelitian telah menunjukkan pengaruh penggunaan media sosial terhadap rasa kesepian dan orientasi perbandingan sosial. Namun, interaksi spesifik antara rasa kesepian, orientasi perbandingan sosial, dan konsumsi TikTok masih belum dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara rasa kesepian dan orientasi perbandingan social dengan konsumsi TikTok. Peserta yang diidentifikasi sebagai pengguna TikTok (N = 381) direkrut melalui survei korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa kesepian dan orientasi perbandingan sosial memiliki hubungan positif dengan konsumsi TikTok yang menunjukkan bahwa pengguna yang merasa lebih kesepian dan memiliki orientasi perbandingan sosial yang tinggi akan cenderung lebih sering mengkonsumsi TikTok. Berdasarkan hasil studi ini disarankan untuk membatasi waktu pemakaian gadget dan memperhatikan jenis konten yang dilihat.

The use of social media has become highly prevalent in today’s society with the rise of digitalization. Past research has shown the effect of social media use on people’s loneliness and social comparison orientation respectively. However, the specific interplay between loneliness, social comparison orientation, and TikTok consumption has yet to be explored. The current study aims to investigate the relationship between loneliness and social comparison orientation with TikTok consumption. Participants who identified as TikTok users (N = 381) were recruited through a correlational survey. Results showed both loneliness and social comparison orientation had a positive relationship with TikTok consumption which suggests its users who are highly lonely and have a high social comparison orientation will tend to have higher consumption of TikTok. Based on the findings of this study, it is suggested to limit one’s screen time and keep mindful of the type of content viewed. Keywords: Loneliness; Social Comparison Orientation; Social Media; TikTok Consumption."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriyah Amalia
"Studi mengenai penggunaan Instagram mayoritas fokus pada konsekuensi negatifnya, tetapi tidak pada konsekuensi positifnya (Meier & Schafer, 2018). Penelitian ini hendak menjawab kondisi apa yang membuat Instagram berdampak positif atau negatif dengan menguji pengaruh tipe pos (positif, netral), profil pengunggah yang terdiri dari sosok pengunggah pos (orang tidak dikenal, selebgram) dan usia pengunggah (seusia, lebih tua), serta orientasi perbandingan sosial (OPS) terhadap afek. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan (n= 437), afek positif partisipan menurun setelah melihat pos selebgram seusia, tetapi meningkat setelah melihat pos selebgram lebih tua. Afek negatif partisipan menurun jika partisipan memiliki OPS rendah lalu melihat pos netral milik selebgram yang seusia dan pos positif milik selebgram yang lebih tua. Peningkatan afek negatif tidak ditemukan dalam kondisi apapun. Dari hasil ini, terlihat bahwa selebgram menjadi target perbandingan sosial yang lebih dapat mempengaruhi kondisi afek individu daripada orang tidak dikenal. Ini mendukung studi Wheeler dan Miyake (1992) yang menyatakan bahwa perbandingan sosial cenderung dilakukan individu dengan orang lain yang ia kenal, termasuk selebritas di dalamnya, daripada dengan orang yang tidak ia kenal.

Study of Instagram focuses mostly on its negative consequences, but not on the positive consequences (Meier & Schafer, 2018). This study would like to answer what kind of conditions produce Instagrams positive or negative impact. Influence of post types (positive, neutral), figure which consist of uploader types (stranger, celebgram) and age differences (same age, older), and social comparison orientation (SCO) on affect tested. Based on the experiment (n = 437), participants positive affect decrease after saw same age celebgrams posts, but increase after saw older celebgrams posts. Participants negative affect with low SCO decrease after saw same age celebgrams netral posts and older celebgrams positive posts. Negative affect doesnt increase in any conditions. From these results, celebgrams post influence participants affect more than strangers post. This supports Wheeler and Miyake (1992) who stated that social comparison tended to be done by individuals to other people they knew, including celebrities, rather than strangers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsyifa Dewi Maharani
"Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan TikTok telah mengingkat pesat. Namun, sampai sekarang hanya ada sedikit studi yang meneliti faktor-faktor psikologis yang terkait dengan penggunaannya. Untuk menanggulangi hal ini, studi ini mengkaji hubungan antara orientasi perbandingan sosial dan harga diri dalam konsumsi TikTok. Studi ini berhipotesis bahwa orientasi perbandingan sosial memiliki korelasi positif yang signifikan dengan konsumsi TikTok, sedangkan harga diri memiliki korelasi negative yang signifikan dengan konsumsi TikTok. Untuk mengukur hubungan ini, studi ini merekrut sampel dengan 381 partisipan yang menggunakan TikTok untuk melakukan survei korelasional. Hasil yang ditemukan mengkonfirmasi hipotesis yang dibuat. Hasil menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara orientasi perbandingan social dan konsumsi TikTok. Sebuah korelasi negatif yang signifikan juga ditemukan antara harga diri dan konsumsi TikTok. Hasil ini mungkin mengindisikan pengadopsian TikTok yang negatif oleh partisipan yang dijelaskan dengan adanya orientasi perbandingan sosial sebagai mediator antara konsumsi TikTok dan harga diri. Dengan hasil yang ada, studi ini menyarankan untuk pengguna TikTok agar lebih memperhatikan kondisi psikologis mereka dan tingkatan konsumsi TikTok.

The growth of TikTok has been increasing rapidly over recent years. However, few studies have investigated the psychological factors linked to the use of it. To address this, our study examines the relationship between social comparison orientation and self-esteem in TikTok consumption This study hypothesize that social comparison orientation has a significant positive relationship with TikTok consumption while self-esteem has a significant negative relationship with TikTok consumption. To assess this relationship, a convenience sample of 381 participants who use TikTok were recruited to complete a correlational survey. The results found confirmed the hypotheses made. It was revealed that there is a significant positive correlation of social comparison orientation and TikTok consumption. A significant negative correlation of self-esteem and TikTok consumption was also found. This may imply participants’ negative adoption of TikTok, explained by having social comparison orientation as the mediator between TikTok consumption and self-esteem. Therefore, our findings suggest that TikTok users should be mindful about their psychological state and consumptions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Robin
"Sebuah studi mengenai media sosial, seperti Facebook, menemukan bahwa ada hubungan antara social comparison orientation, self-esteem, dan penggunaan Facebook. TikTok adalah media sosial yang cukup baru tetapi hanya menerima sedikit penelitian mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah ada asosiasi antara penggunaan TikTok dengan social comparison orientation and self-esteem. Studi ini menggunakan desain penelitian korelasional. Tiga ratus delapan puluh satu partisipan telah direkrut melalui penyebaran survei daring dengan menggunakan convenience sample dari komunitas. Hasil dari studi ini adalah penggunaan TikTok memiliki korelasi positif dengan social comparison orientation dan korelasi negatif dengan self-esteem. Studi ini menawarkan rekomendasi praktikal untuk pengguna TikTok yaitu untuk membatasi penggunaan TikTok atau berhati-hati dalam penggunaan untuk mengurangi dampak buruk dari penggunaan TikTok.

A study on social media, such as Facebook, found that there is a relationship between social comparison orientation, self-esteem, and Facebook usage. TikTok is a relatively new social media platform yet there is less research on it. Therefore, the present study aims to investigate whether there is an association between TikTok consumption with social comparison orientation and self-esteem. This will be achieved by employing a correlational study design. Three hundred eighty-one participants were recruited through online survey dissemination that utilized a convenience sample from the community. Results showed that TikTok consumption is positively correlated to social comparison orientation and negatively correlated to self-esteem. This study offers a practical recommendation for TikTok users, suggesting that they should restrict their usage of TikTok or exercise caution while using it in order to mitigate the adverse consequences of TikTok consumption."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Deandra Kramadibrata
"Media sosial telah menjadi bagian penting dari masyarakat saat ini karena telah berkembang dan dapat memenuhi tujuan komunikasi, jaringan, memperoleh informasi, serta menciptakan dan berbagi konten. Barubaru ini, TikTok, sebuah aplikasi media sosial yang menyediakan konten berbasis video, telah menjadi salah satu aplikasi media sosial terkemuka yang digunakan orang sebagai sumber hiburan. Studi sebelumnya telah membuktikan bahwa penggunaan media sosial memiliki korelasi positif dengan materialisme serta perbandingan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan korelasi antara konsumsi TikTok dengan materialisme dan orientasi perbandingan sosial. Hasil penelitian ini (N = 381, Musia = 29.0, SDusia = 14.0) menunjukkan bahwa materialisme dan konsumsi TikTok menunjukkan korelasi positif dan perbandingan sosial dengan konsumsi TikTok juga tampak memiliki korelasi positif. Hasil ini memberikan wawasan baru dan lebih spesifik tentang konsumsi TikTok yang dapat diterapkan untuk penelitian di masa depan terkait TikTok atau media sosial secara umum, serta tujuan pribadi untuk pengembangan diri. Namun, terdapat juga beberapa keterbatasan yang diungkapkan dan dapat menjadi panduan untuk penelitian di masa depan.

Social media has become an important part of the community today as it has advanced and can fulfil the purpose of communication, networking, acquiring information, and creating as well as sharing contents. Recently, TikTok, a social media application that equips video-type contents, has been one of the prominent social media applications that people use as their source of entertainment. Previous studies had proven that the usage of social media has a positive correlation with materialism as well as social comparison. This study was to discover the correlation between TikTok consumption with materialism and social comparison orientation. The result of this study (N = 381, Mage = 29.0, SDage = 14.0) showed that materialism and TikTok consumption showed a positive correlation and social comparison with TikTok consumption also appeared to have a positive correlation as well. The results provided new and more specific insights towards TikTok consumption which can be applicable for future research related to TikTok or social media in general, as well as personal purposes for self-development. However, there were also some limitations that were reflected and can be a guide for future research as well. Keywords: Materialism; Social Comparison Orientation; Social Media; Social Psychology; TikTok Consumption"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syaifa Zahrani Kariza
"TikTok sebagai aplikasi media sosial terkini memungkinkan kita memberikan pemahaman baru tentang media sosial dan kesejahteraan psikologis individu. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan media sosial TikTok terhadap orientasi perbandingan sosial sekaligus tingkat harga diri para penggunanya. Terdiri dari 381 peserta convenience sampling (M= 29.0, SD = 14.0), penelitian ini juga menggunakan survei korelasional daring sebagai metode penelitian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa TikTok berkorelasi positif dengan perbandingan sosial dan berkorelasi negatif dengan harga diri. Individu menjadikan TikTok sebagai sarana untuk membandingkan diri mereka sendiri dan cenderung memandang diri mereka sendiri lebih rendah. Untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesejahteraan individu, pengguna TikTok disarankan untuk lebih berhati-hati saat membandingkan diri dan menjaga harga dirinya dalam pengunaan sosial media.

TikTok as the new social media application allows us to bring new understanding about social media and psychological well-being. This research explores the uses of TikTok as social media and its relationship to social comparison and self-esteem. Consisting of 381 convenience sampling participants (M= 29.0, SD = 14.0), this research uses online correlational surveys to conduct the study. This research found TikTok to be positively correlated with social comparison and negatively correlated with self-esteem. Individuals facilitated by TikTok to compare themselves and perceive themselves less. To reduce the negative impact of social media on individuals' well-being, TikTok users should be more mindful in comparing themselves protect themselves from the effects of using TikTok as a social media towards their self-esteem"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>