Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Sastyo Aji Darmawan
"Salah satu kemajuan besar yang telah dicapai oleh Pemerintah dalam pengadaan barang/jasa atau tender adalah pemberlakuan pengadaan barang/jasa melalui sistem elektronik (e-procurement). Meskipun implementasi e-procurement dipercaya dapat meningkatkan transparansi, dan akuntabilitas, namun praktik persaingan dalam yang tidak sehat dalam tender masih ditemui. Sementara itu, dalam upaya penegakan Hukum Persaingan Usaha, selama ini KPPU menggunakan alat bukti tidak langsung (indirect evidence) yang dapat berupa metode analisis ekonomi atau bukti komunikasi untuk memutus perkara-perkara kolusi dalam tender.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku persusahaan dalam tender dengan metode pengujian yang mengacu pada kaidah penawaran tender yang kompetitif, yaitu memenuhi uji conditional independence dan exchangeability. Metode pengujian tersebut diharapkan dapat mendukung upaya pendeteksian awal perilaku kolusif dalam rangka menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah. Dengan fokus pada penawaran-penawaran tender perbaikan jalan di Provinsi DKI Jakarta, penelitian ini mengidentifikasi terdapat tujuh perusahaan yang diduga melakukan perilaku kolusif di dalam tender, karena gagal melewati kedua uji tersebut.
One of the great progress that has been achieved by the Government in the procurement of goods services or tender is the implementation of the procurement of goods services through an electronic system e procurement Although the implementation of e procurement is believed to increase transparency and accountability however in practice the unfair competition tenders are still found Meanwhile to enforce the Competition Law KPPU uses indirect evidence that can be either an economic analysis or the evidence of communication for deciding collusion in tenders.This study aimed to analyze firm behavior in tender by testing a method that refers to the rules of a competitive tender offer which are conditional independence and exchangeability test. The method is expected to support the pre detection of collusive behavior to make fair competition in government procurement. Focusing on Jakarta rsquo s road repairs tender this study identifies that there are seven firms that suspected of doing a collusion in the tender as they are failed to pass both of tests."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45453
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lazuardi Bani Muslim
"Meningkatnya arus pengiriman barang menyebabkan permintaan akan sarana transportasi meningkat. Kapasitas angkut truk sering terjadi yang menyebabkan kelebihan muatan. Pada penelitian ini dilakukan simulasi beban tambahan sebesar 5%, 10%,15%, 20%, 25%, dan 30% dari beban standar. Simulasi ini untuk mengetahui tambahan biaya konstruksi akibat overload. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung biaya dendan yang diberikan kepada truck dengan muatan berlebih, Biaya tambahan struktur perkerasan dihitung per ton per km. Metodologi penelitian ini mengunakan analisis volume lalu lintas yang mana dari hasil tersebut didapat nilai Cummulative Ekivalent Single Axle (CESA), setelah itu dihitung nilai Faktor Perusak menggunakan analisis Vehicle Damage Factor (VDF), untuk kebutuhan tebal lapis tambah digunakan metode Falling Weight Deflectomerer (FWD). Peningkatan beban lebih 5% berdampak pada penurunan umur layanan dari 10 tahun menjadi 7 tahun, bahkan dengan peningkatan 30% mengurangi umur perkerasan jalan hingga 6 tahun. Biaya tambahan akibat kelebihan muatan dibebankan kepada pengguna dengan biaya tambahan. Hasil perhitungan untuk kasus jalan dengan lalu lintas khusus diperoleh nilai Rp. 20,-/ton/km sebagai muatan karena kelebihan muatan. Biaya ini dihitung dari biaya pemeliharaan selama umur layanan.
The increasing flow of goods shipments causes the demand for transportation facilities to increase. Truck hauling capacity often occurs which causes overload. In this study, an additional load simulation of 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, and 30% of the standard load was carried out. This simulation is to find out the additional construction costs due to overload. The purpose of this study is to calculate the cost of fines given to trucks with excess loads. The additional cost of the pavement structure is calculated per tonne per km. The methodology of this study uses traffic volume analysis where from these results the Cumulative Equivalent Single Axle (CESA) value is obtained, after that the Damage Factor value is calculated using Vehicle Damage Factor (VDF) analysis, for the need for additional layer thickness the Falling Weight Deflectomerer (FWD) method is used. ). An increase in overload of 5% resulted in a decrease in service life from 10 years to 7 years, even with an increase of 30% reducing the life of pavement up to 6 years. Additional costs due to overload are charged to the user at an additional fee. The calculation results for the case of roads with special traffic obtained a value of Rp. 20,-/ton/km as load due to overload. This fee is calculated from maintenance costs during the service life."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ferdinand Trestanto
"Kerusakan jalan banyak memberikan banyak memberikan dampak negatif, khususnya kepada pengguna jalan, seperti memaksa pengendara untuk mereduksi kecepatan berkendara yang berdampak langsung pada peningkatan waktu tempuh perjalanan dan menjadi salah satu penyebab terjadinya antrian kendaraan. Dampak negatif dari kerusakan jalan ini secara tidak langsung menyebabkan kerugian ekonomi berupa peningkatan biaya pengguna jalan sebesar 47%-78% untuk kendaraan ringan; 16%-28% untuk kendaraan medium; 15%-33% untuk kendaraan berat; dan 59%-99% untuk sepeda motor. Jika tidak segera diambil tindakan perbaikan, kerusakan pada suatu jalan berpotensi menjadi semakin panjang dan parah di mana hal ini dapat meningkatkan kerugian signifikan yang dialami oleh pengguna jalan dibandingkan dengan biaya perbaikannya. Tindakan perbaikan jalan ini sering kali mengalami penundaan karena kurangnya perhatian dari pihak agensi terkait seberapa besar kerugian implisit yang dialami oleh pengguna jalan, mengingat model yang digunakan saat ini untuk menghitung biaya pengguna jalan memerlukan data dan survey yang memakan waktu cukup panjang.
Road damage has many negative impacts, especially on road users, such as forcing drivers to reduce driving speed, which has a direct impact on increasing travel time and is one of the causes of vehicle queues. The negative impact of road damage indirectly causes economic losses in the form of increased road user costs of 47% – 78% for light vehicles; 16%-28% for medium vehicles; 15%-33% for heavy vehicles; and 59% – 99% for motorcycles. If no immediate remedial action is taken, road defects have the potential to become longer and more severe, which can significantly increase the losses experienced by road users compared to the cost of repair. Road repair actions are often delayed due to a lack of concern on the part of the agency regarding the implicit costs to road users, given that the current models used to calculate road user costs require time-consuming data and surveys."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library