Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marco Van Basten
Abstrak :
Bank Indonesia dalam bidang sistem pembayaran telah menyediakan dua fasilitas yaitu Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Dalam Peraturan Bank Indonesia untuk sistem tersebut harus memiliki suatu contigency plan untuk menjaga kesinambungan dan kelancaran pelaksanaan transfer dana. Bank XYZ dalam menjamin ketersedian sistemnya telah menyediakan sistem pembayaran cadangan di data center cadangan dan juga menerapkan proses replikasi sistem antara data center utama dan data center cadangan, akan tetapi permasalahan yang dihadapi adalah belum maksimalnya penggunaan sistem pembayaran di data center cadangan karena belum optimalnya penggunaan infrastruktur yang ada. Penelitian difokuskan kepada permasalahan teknologi dengan tujuan melakukan perancangan infrastruktur sistem pembayaran pada Bank XYZ untuk mendukung proses bisnis dan menyediakan sistem yang handal sehingga dapat mewujudkan strategi bisnis. Tahapan dalam penelitian ini mengacu kepada TOGAF yang dihasilkan oleh Kurniawan & Suhardi. Hasil penelitian ini adalah menyatukan proses bisnis BI-RTGS dan SKN Kredit dan merubah proses kerja manual ke otomasi dengan sistem. Untuk arsitektur aplikasi dilakukan penyederhanaan dari 5 sistem yaitu STPK, SmartInward, Passthrough, Connect Direct, dan KUMF menjadi 1 sistem yaitu Middleware Payment System. Untuk teknologi sudah membuat kedua data center menjadi aktif-aktif dengan memanfaatkan Domain Name System, load balancer, database konsolidasi, server virtual, message queue dan menambahkan jalur komunikasi ke Bank Indonesia.
Bank Indonesia provides two facilities in the payment system. There are Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) and Bank Indonesia National Clearance System (SKNBI). Bank Indonesia Regulation for such a system should have a contingency plan to maintain the continuity and reliablity of funds transfer operations. Bank XYZ in ensuring the availability of the system has been providing backup payment system in alternative data center and also replicating the proses between main and backup data center, but the problem we faced is that the payment system in backup data center had not maximal used because not optimal use of the existing infrastructure. The research focused on technology issues with the aim of designing payment systems infrastructure at XYZ Bank to support business processes and provides a reliable system that can realize business strategies. Steps in this study refer to the TOGAF produced by Kurniawan & Suhardi. Results of this research is to combine BI-RTGS and SKN Credit business process and change the manual work processes to automation system. For application architecture made simplification from 5 system there are STPK, SmartInward, Passthrough, Connect Direct, and KUMF into one system that is Middleware Payment System. Technology has made a both of data center into an active-active by using Domain Name System, load balancer, database consolidation, virtual server, message queue and add communication line to Bank Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wirawan Bharata
Abstrak :
Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang semakin maju berdampak pada munculnya platform yang beranekaragam. Muncul pula tantangan-tantangan besar dalam perencanaan TI yaitu: 1). Memastikan keselarasan antara arsitektur, rencana TI dengan kebutuhan bisnis; serta 2). Menjaga keseimbangan antara efisiensi TI dan inovasi bisnis. Kedua tantangan tersebut dapat dipecahkan jika ada sebuah framework yang mengintegrasikan arsitektur bisnis dengan TI. Penelitian yang dilakukan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) ini bertujuan menghasilkan rancangan infrastruktur TI yang dapat menyokong kegiatan inti dan pendukung dari proses BPN. Penelitian ini melakukan analisis terhadap proses bisnis dan infrastruktur TI yang sedang digunakan dengan menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang memiliki pendekatan berbasis enterprise architecture. Hasil penelitian ini adalah pemetaan proses bisnis, arsitektur sistem informasi dan infrastruktur TI yang berorientasi layanan.
The rapidly increasing development and utilization of information technology (IT) has lead to emergence of different platforms. It also results to challenges in IT design, i.e: 1). Ensuring synchronization between IT architecture, IT plan with business needs; and 2). aintaining balance between IT efficiency and business innovation. Those two challenges can be solved with an framework which tegrates business architecture with IT architecture. This research, conducted in Badan Pertanahan Nasional (BPN), aims to build an IT infrastructure design which can support the core and supporting activities of process within BPN. This research analyzes the current business process and IT infrastructure using The Open Group Architecture Framework (TOGAF) with its enterprise architecture-based approach. The result is the mapping of business process, information systems architecture and service oriented IT infrastructure. Keywords : IT infrastructures, enterprise architecture-based approach, The Open
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-849
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irma Olivia
Abstrak :

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang di mana luas wilayahnya sebagian besar adalah laut sehingga membuat wilayah pesisir memiliki potensi perekonomian yang besar salah satunya adalah daerah pesisir di kabupatan Karawang. Hal tersebut juga harus didukung dengan perancangan infrastruktur yang baik .Seperti yang diketahui bahwa infrastruktur merupakan kunci utama untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi infrastruktur dan merancang infrastruktur yang dibutuhkan di kawasan pesisir karawang yang dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan dengan bantuan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan melakukan survey ke salah satu kecamatan di daerah pesisir karawang kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa statistik deskriptif serta analisa silang, ditemukan infrastruktur seperti jalan, tempat pelelngan ikan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan, sanitasi, sarana air bersih, telekomunikasi dan pasar dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Kondisi infrastruktur seperti jalan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan dan tempat pelelangan ikan  di sana sudah baik akan tetapi terdapat beberapa fasilitas penunjang yang masih kurang pada daerah tersebut sehingga dibuat perencanaan pembangunan fasilitas tersebut serta ditemukan juga bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan oleh masyarakat pesisir dilihat dari cara mereka mendapatkan informasi sehari-hari melalui internet,telepon dan televisi.

 


Indonesia is known as an archipelagic country where most of its area is the sea, making coastal areas have large economic potential, one of which is the coastal area in Karawang regency. It must also be supported by good infrastructure design. As is known that infrastructure is the main key to advancing economic growth and improving the quality of human life. The purpose of this study is to identify infrastructure and design the infrastructure needed in the Karawang coastal area which can increase the income of fishermen and with the help of the development of information and communication technology. By conducting a survey to one of the sub-districts in the Karawang coastal area then proceeding to do descriptive statistical analysis and cross-analysis, found infrastructure such as roads, fish tanks, fisheries refueling stations, sanitation, clean water facilities, telecommunications and markets can help increase income coastal communities. Infrastructure conditions such as roads, fishermen refueling stations and fish auction sites there are already good but there are still some supporting facilities that are still lacking in the area so that the facility development plan is made and it is also found that information and communication technology development is needed by coastal communities from the way they get information everyday through the internet, telephone and television.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library