Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Mohamad Rangga Afianto
"Latar belakang tesis ini adalah berdasarkan tuntutan bagi anggota kepolisian dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, dalam proses menyeimbangkan antara sisi pekerjaan (kehidupan kerja) dengan sisi kehidupan pribadi/rumah tangga (kehidupan non-kerja), di mana kontekstual keseimbangan tersebut disebut dengan istilah work life balance. Kajian work life balance dalam tesis ini dilihat dari 3 (tiga) variabel yaitu peran kerja, beban kerja dan praktik manajemen, di mana ketiganya memiliki korelasi yang erat dengan tercapainya fungsi keseimbangan tersebut.
Tujuan tesis ini adalah untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keseimbangan kehidupan kerja, yang dikaitkan pula dengan fungsi-fungsi operasional yang ada pada anggota kepolisian diantaranya adalah Reserse, Intel, Binmas, Sabhara, Lantas dan Brimob.
Metode penelitian yang dilakukan dalam tesis ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, melalui desain penelitian secara eksplanatif terhadap uji hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan kajian literatur dan penelitian empiris sebelumnya terhadap ketiga variabel yang telah disebutkan.
Hasil temuan penelitian dalam tesis ini dapat disimpulkan bahwa dari ketiga variabel tersebut, variabel peran kerja dan praktik manajemen memiliki pengaruh yang positif terhadap keseimbangan kehidupan kerja. Sementara itu, variabel beban kerja memiliki pengaruh yang negatif terhadap work life balance. Dari hipotesis tersebut, semakin anggota kepolisian di Polda Metro Jaya diberikan peran kerja dan praktik manajemen yang baik, maka keseimbangan kehidupan kerjanya akan semakin baik pula, dan semakin beban kerjanya ditambah maka keseimbangan kehidupan kerjanya akan semakin buruk.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifkan terhadap beban kerja, praktik manajemen dan keseimbangan kehidupan kerja antara fungsi unit Reserse, Intelkam, Binmas, Brimob, Sabhara dan Lantas, melainkan signifikansi perbedaannya adalah pada variabel peran kerja antara fungsi-fungsi tersebut.

The background of this thesis is based on the demands for members of the police in carrying out their daily duties, in the process of balancing the work side (work life) with the personal/home life side (non-work life), in which contextual balance is referred to as work life balance. The study of work life balance in this thesis can be seen from 3 (three) variables, namely work role, workload and management practices, in which all the three variable have a close correlation with the achievement of the balance function.
The purpose of this thesis is to find out which variables have the most influence on work life balance, which is also related to the operational functions that exist in police officers including Reserse, Intel, Binmas, Sabhara, Lantas and Brimob.
The research method that are used in this thesis referred to quantitative approach, through an explanatory research design to test hypotheses that have been formulated based on literature review and previous empirical research on the three variables that have been mentioned.
The results of the research findings in this thesis can be concluded that from the three variables, work role and management practices variables have a positive influence on work life balance. Meanwhile, the workload variable has a negative effect on work life balance. From this hypothesis, the more police officers at Polda Metro Jaya are given work role and good management practices, then the better their work life balance will be, and the more workload they add, then the worse their work life balance will be.
Overall, it can be concluded that there are no significant differences in perceptions of workload, management practices and work life balance between the functions of the Reserse, Intel, Binmas, Sabhara, Lantas and Brimob, but the significance of the difference is in the work role variables between these functions.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Karimatul Udawi
"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya sikap negatif terhadap penyandang disabilitas yang menghambat partisipasi dan integrasi sosial penyandang disabilitas di masyarakat; dan adanya lembaga keswadayaan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah bernama Rumah Inklusif yang bergiat mendorong terwujudnya masyarakat inklusif melalui program dan kegiatannya. Urgensi penelitian ini untuk mengkaji peran Rumah Inklusif dalam mengatasi hambatan sikap yang dihadapi penyandang disabilitas di Kebumen dari perspektif kesejahteraan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan deskriptif. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu dari bulan Juni 2023 sampai Juni 2024, dengan pengumpulan data melalui studi dokumentasi, observasi, dan wawancara pada lima informan yang terpilih secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan konsep peran kerja masyarakat/pelaku perubahan yang dikelompokan ke dalam empat golongan yaitu peran fasilitatif, peran edukasi, peran representasi, dan peran teknis. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa hambatan sikap yang dihadapi oleh informan penyandang disabilitas yaitu: (a) sikap negatif keluarga yang meliputi: sikap penolakan dan kesulitan menerima; sikap pengabaian dan kurangnya dukungan emosional; kurangnya sikap dan kesadaran keluarga yang memiliki anak tuli untuk belajar bahasa isyarat; (b) sikap negatif masyarakat yaitu adanya stigma bahwa penyandang disabilitas adalah seseorang kotor dan menjijikan. Peran Rumah Inklusif dalam mengatasi hambatan sikap yang dihadapi penyandang disabilitas tersebut yaitu berupa: (a) peran fasilitatif yang meliputi: semangat sosial yaitu dengan memotivasi, menggerakan, dan mendorong penyandang disabilitas dan keluarga untuk aktif dalam komunitas/lembaga guna membangun jaringan untuk mendorong keberdayaan; fasilitasi kelompok yaitu dengan memfasilitasi berbagai tindakan kelompok, diantaranya diskusi untuk berbagi pengetahuan dan mencari solusi untuk tantangan yang tengah dihadapi, dan mewadahi teman-teman anggota komunitas untuk mengembangkan keterampilan dan berkarya; pemanfaatan berbagai keterampilan dan sumber daya yaitu dengan merangsang perkembangan ekonomi dengan memaksimalkan potensi teman-teman anggota komunitas dalam kegiatan wirausaha di Rumah Inklusif; peran dukungan yaitu dengan selalu memberikan dorongan dan menyediakan diri apabila teman-teman anggota komunitas perlu membicarakan sesuatu atau mendiskusikan masalah yang tengah dihadapi; (b) peran edukasi yang meliputi: peningkatan kesadaran yaitu dengan membangun kesadaran keluarga untuk mengajak anak penyandang disabilitas bersosialisasi dan dan menghilangkan stigma serta rasa malu, membangun mental positif penyandang disabilitas melalui pengembangan keterampilan dan karya, membangun kesadaran inklusif dalam masyarakat; pelatihan yaitu membantu teman-teman anggota komunitas menciptakan sebuah karya, dan membantu merespon kebutuhan teman-teman tuli dalam mengatasi hambatan komunikasi melalui pelatihan bahasa isyarat.

This research is motivated by the presence of negative attitudes toward people with disabilities, which hinder their social participation and integration in society. It also considers the existence of a self-help organization in Kebumen, Central Java, named Rumah Inklusif, which actively promotes the realization of an inclusive society through its programs and activities. The urgency of this research is to examine the role of Rumah Inklusif in overcoming attitudinal barriers faced by people with disabilities in Kebumen from a social welfare perspective. This study employs a qualitative approach with a descriptive aim. The research was conducted from June 2023 to June 2024, with data collection through documentation studies, observations, and interviews with five informants selected by purposive sampling. This study uses the concept of community work/change agent roles, categorized into four groups: facilitative role, educative role, representative role, and technical role. The research findings reveal that the attitudinal barriers faced by disabled informants are: (a) negative family attitudes, including rejection and difficulty in acceptance; neglect and lack of emotional support; and a lack of attitude and awareness among families with deaf children to learn sign language; (b) negative societal attitudes, including the stigma that people with disabilities are dirty and disgusting. The roles of Rumah Inklusif in overcoming these attitudinal barriers include: (a) facilitative role, encompassing social motivation by encouraging, moving, and motivating people with disabilities and their families to be active in the community/organization to build networks and empowerment; group facilitation by facilitating various group actions, including discussions to share knowledge and find solutions to challenges faced, and providing a platform for community members to develop skills and create; utilizing various skills and resources by stimulating economic development by maximizing the potential of community members in entrepreneurial activities at Rumah Inklusif; support role by always providing encouragement and making themselves available when community members need to talk or discuss problems they are facing; (b) educational role, including raising awareness by building family awareness to encourage disabled children to socialize and eliminate stigma and shame, building a positive mentality for people with disabilities through skill development and creation, fostering inclusive awareness in society; training by helping community members create a work and responding to the needs of deaf friends in overcoming communication barriers through sign language training."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library