Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Bulan Purnama
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran kepemimpinan Bupati Ali Sutan Harahap pascapemekaran di Kabupaten Padang Lawas. Teori yang digunakan adalah konsep kepemimpinan, peran kepemimpinan, fungsi kepemimpinan. Pendekatan penelitian ini adalah post positivist dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini adalah peran kepemimpinan Bupati Ali Sutan Harahap dalam menjalani peran dilihat dari 3 tiga dimensi yaitu interpersonal role, informasional role, dan decisional role. Hanya peran informasional role yang sudah sesuai sedangkan peran interpersonal role dan decisional role belum sesuai dengan peran seorang pemimpin yang sesungguhnya. Hal tersebut dilihat dari masih banyaknya permasalahan yang dihadapi Kabupaten Padang Lawas dan belum adanya solusi yang tegas dan cepat dari pemimpinnya sendiri yaitu Bupati Ali Sutan Harahap.

This research aims to describe the leadership role of Regent Ali Sutan Harahap post expansion in Padang Lawas distric. The theory used is the concept of leadership , the role of leadership , the function of leadership. This research approach is post positivist the data collected with the literature study and in depth interviews.
The results of this study are leadership role Regent Ali Sutan Harahap in the lead role of the views from 3 three dimensions interpersonal roles, informational roles, and decisional role. Only the informational role that is appropriate role while the role interpersonal role and decisional role is not in accordance with the role of a real leader. This can be seen from the number of problems facing the Padang Lawas and yet their hard and fast solutions of its own leaders, namely Regent Ali Sutan Harahap.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Citra Diango
"ABSTRACT
Peran kelurahan sebagai ujung tombak pemerintahan terendah untuk menjalankan segala bentuk kebijakan sekaligus menampung kebutuhan masyarakat. Dengan demikian dibutuhkannya sosok pemimpin yang tepat untuk memimpin organisasi kelurahan. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan lurah berdasarkan sepuluh indikator peran kepemimpinan Henry Mintzberg. Indikator tersebut yaitu monitor, disseminator, spokesman, entrepreneur, disturbance handler, resource allocator, negotiator, liaison, leader dan figurehead. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivist dan termasuk dalam penelitian deskriptif. Manfaat penelitian ini murni, segi waktunya cross sectional dan pengambilan datanya melalui wawancara mendalam dengan narasumber terkait, observasi langsung serta studi pustaka. Melalui analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Lurah Dodo Supendi dalam menjalankan perannya di Lingkungan Bambu Apus secara umum sudah menerapkan sepuluh indikator peran kepemimpinan Mintzberg. Hasil analisis menjelaskan masih ditemukan peran kepemimpinan yang buruk. Berdasarkan indikator spokesman yang berkaitan tentang koordinasi yang buruk dengan perangkat warga. Indikator disturbance handler berkaitan aturan yang dilanggar. Indikator resource allocator dan negotiator berkaitan peran lurah yang tidak merata untuk wilayah yang dipimpinnya, khususnya dalam Musrenbang. Serta indikator liaison dan leader berkaitan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan pemimpinnya. Semua indikator memiliki kekurangan berdasarkan analisis dari peran lurah ini, namun peneliti memberi saran khususnya dalam indikator leader karena menyangkut intergritas aparatur daerah secara umum.

ABSTRACT
The role of the village as the spearhead of the lowest government is to carry out all forms of policy while accommodating the needs of the community. Thus the right leader is needed to lead the village organization. For this reason the aim of this study was to analyze the leadership role of the lurah based on ten indicators of Henry Mintzberg's leadership role. The indicators are monitor, disseminator, spokesman, entrepreneur, disturbance handler, resource allocator, negotiator, liaison, leader and figurehead. This study uses a positivist approach and is included in descriptive research. The benefits of this study are purely, in terms of time, cross sectional and data collection through in-depth interviews with related sources, direct observation and literature. Through the analysis carried out, it can be concluded that the Head of Dodo Supendi in carrying out his role in the Bambu Apus Environment in general has applied ten indicators of Mintzberg's leadership role. The results of the analysis explain that bad leadership roles are still found. Based on the spokesman's indicators relating to poor coordination with citizen devices. Indicators of disturbance handlers relate to rules that are violated. Indicators of resource allocators and negotiators relate to the unequal role of village heads for the regions they lead, especially in Musrenbang. As well as liaison and leader indicators related to abuse of authority carried out by their leaders. All indicators have shortcomings based on the analysis of the role of this lurah, but the researcher gives advice especially in leader indicators because it involves the integrity of regional apparatus in general."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartanto
"Kepala Ruangan adalah manajer operasional yang merupakan pimpinan yang secara langsung mengelola seluruh sumber daya di unit perawatan untuk menghasilkan pelayanan yang bermutu. Kepala Ruangan merupakan jabatan yang cukup penting dan strategis, karena secara manajerial kemampuan Kepala Ruangan ikut menentukan keberhasilan pelayanan keperawatan. Studi ini menganalisis Hubungan Antara Peran Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Kinerja Klinis Perawat Dalam Menerapkan Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RS Imanuel Way Halim Bandar Lampung Tahun 2012.
Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung meliputi 6 ruang rawat inap dengan melibatkan 105 perawat pelaksana sebagi responden. Penelitian dilaksanakan pada November-Desember 2012, dan hasilnya peran kepemimpinan kepala ruangan dalam kategori baik sebanyak 70 orang (66,7%), kinerja klinis perawat dalam kategori baik sebanyak 68 orang (64,8%). Ada hubungan yang bermakna antara peran kepemimpinan (keteladanan, motivasi, pemberdayaan,supervisi, pengembang askep dan komunikasi) dengan kinerja klinis perawat pvalue=0,000, tidak ada hubungan yang bermakna antara peran penghargaan dengan kinerja klinis perawat. Peran yang paling dominan yaitu peran pemberi motivasi.
Berdasarkan hasil penelitian perlu penghargaan yang nyata, penjenjangan kepala ruangan yan sesuai standar, pemberian motivasi dan penilaian kinerja secara periodik sesuai SAK.

Head room is operational managers are leaders who are directly managing all resources in the care unit to produce quality services. Head room is a pretty important position and strategic, as the head of the room managerial ability in determining the success of nursing services. This study analyzes the Relationship Between Leadership Role Head Room And Nurse Clinical Performance in Nursing Standard Apply In Space Immanuel Hospital Inpatient Way Halim Bandar Lampung in 2012.
Bandar Lampung Immanuel Hospital includes sixt wards, involving 105 nurses as a respondent. The experiment was conducted in November-December 2012, and the result is a leadership role head room in both categories as many as 70 people (66.7%), the clinical performance of nurses in both categories as many as 68 people (64.8%). There is a significant relationship between the leadership role (role models, motivation, empowerment, supervision, developers askep and communication) with the clinical performance of nurses pvalue = 0.000, no significant association between the role of the clinical nurse rewards with performance. The most dominant role is the role of motivator.
Based on the results of the research have a real appreciation, the selection of appropriate standards of head room, providing motivation and periodic assessment of performance in accordance with SAK.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ossa Malika Wimasari
"One Village One Product (OVOP) merupakan pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk yang khas dan unik dari sumber daya lokal tetapi dapat bersaing secara global yang diperuntukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi kerakyatan guna meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Dalam mewujudkan pengembangan ekonomi lokal tersebut diperlukan adanya peran dan komitmen dari pimpinan daerah guna pengembangan komoditas unggulan daerah melalui pendekatan One Village One Product (OVOP). Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan bupati dalam pelaksanaan program One Village One Product (OVOP) berdasarkan teori peran kepemimpinan yang dikemukakan oleh Mintzberg (1973). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan positivist. Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian deskriptif, murni, cross-sectional dan studi lapangan melalui metode wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian peran kepemimpinan bupati dalam pelaksanaan OVOP di Wonosobo meliputi figurehead, leader, liaison, monitor, disseminator, spokesperson, disturbance handler, ressource allocator, dan negotiator.

One Village One Product (OVOP) is a regional development approach to produce a distinctive and unique local products but can compete globally which is intended to realize the social economic development and achieve equitable prosperity for its local community. In realizing local economic development, commitment and the role of regional leaders are needed to realize the development of regional’s commodity approach through the One Village One Product (OVOP) program. This study aims to analyze the regent’s leadership role in the implementation of One Village One Product (OVOP) which is based on leadership roles theory by Mintzberg (1973). This research is using a positivist approach. This research is categorized into descriptive study, pure, cross-sectional, and field study through in-depth interviews and literature study. Based on the research results, regent’s leadership role in the implementation of One Village One Product (OVOP) in Wonosobo includes figurehead, leader, liaison, monitor, disseminator, spokesperson, disturbance handler, ressource allocator, and negotiator role.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsanudin
"Kepala desa adalah kepala pemerintahan yang dekat dengan masyarakat dan mengetahui kebutuhan masyarakat, sehingga peranannya penting dalam program pembangunan. Penelitian ini membahas peran kepemimpinan Kepala Desa Situ Udik dalam program Rereongan Sarumpi untuk pembangunan RTLH. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepemimpinan Kepala desa dalam membuat program dilakukan mulai identifikasi masalah dan kebutuhan, menjaring aspirasi, memetakan solusi, dan membuat kebijakan. Sedangkan peran kepemimpinan Kepala desa dalam menjalankan program diawali dengan sosialisasi program, membangun trust dan dukungan dari masyarakat, pemberdayaan masyarakat, memberi motivasi, menyalurkan program dengan tepat sasaran, dan menjaga program agar berkelanjutan.

Village chief is a governmental head that close to the people and know directly the people’s need and the role of chief village is very important in development program. This study discusses the leadership role of Situ Udik Village chief in Rereongan Sarumpi program. It used a qualitative approach with the type of descriptive research. The result of research showed that the leadership role of village chief in making program begin with identification of problem and need, aspiration, mapping solution, and making policy. While the leadership role of village chief in the implementing of program begin with program socialization, building trust and support from people, empowerment for people, giving motivation, delivering program right on target, and keeping program sustainable."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Dewi
"ABSTRAK
Perawat berperan penting sebagai pemutus rantai infeksi untuk menurunkan angka kejadian infeksi yang didapat di rumah sakit (HAIs). Penelitian deskriptif korelatif ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh karakteristik, peran kepemimpinan, dan fungsi manajemen kepala ruang terhadap perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi. Penelitian pada 130 perawat menunjukkan faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi adalah peran interpersonal (p=0,001; OR=7,07; 95% CI ,.25;22,2), peran pengambilan keputusan (p=0,004; OR=4,7; 95% CI 1,7;13.0), dan fungsi pengorganisasian (p=0,001; OR=21,46; 95% CI 7,2;63,9). Faktor yang paling mempengaruhi perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi adalah fungsi pengorganisasian (p=0,001; OR=0,047; 95% CI 0,016;0,139). Kepala ruang berperan sebagai role model untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat untuk berperilaku baik dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syntia Rahutami
"ABSTRAK
dalam menentukan pentingnya keberadaan teknik klinis di bidang manajemen
peralatan medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ada
pengaruh antara peran kepemimpinan, motivasi dan komitmen terhadap kesesuaian
mutu akreditasi pada MFK 8 dan keberadaan ahli teknik klinis di dua rumah sakit
yang berbeda yang dalam hal ini adalah rumah sakit umum negeri dan rumah sakit
umum swasta. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan
kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan untuk diisi sesuai dengan tingkat
persetujuan dari responden yang kemudian dihitung korelasinya menggunakan
korelasi bivariat Spearman dan dilakukan uji beda dengan metode Mann-Whitney.
Hasil yang didapat adalah ada perbedaan antara kedua rumah sakit. Perspektif
Kepemimpinan Antara Rumah Sakit Umum Negeri dan Swasta berbeda dalam hal
pengaruhnya terhadap keberadaan ahli teknik klinis di rumah sakit, di rumah sakit
negeri yang diteliti, kepemimpinan tidak berperan dalam peningkatan mutu dan
keberadaan ahli teknik klinis, namun di rumah sakit swasta cukup menunjukkan
pengaruh yang cukup baik.

ABSTRACT
Leadership role leverage becomes a main issue in this study to determine the
importance of the clinical engineers existence in the medical equipment management
field. The purpose of this study is to prove that there are differences between
leadership role, motivation and commitment against the conformity of MFK 8
accreditation quality and the existence of clinical engineers in two different hospitals,
which in these cases are a public general hospital and private general hospital. The
research method that has been used is by using a questionnaire containing statements
to be filled in accordance with the level of respondent?s agreement, the correlation are
calculated using Spearman bivariate correlation and Mann-Whitney method for
difference test. The result was there was difference between the two hospitals.
Leadership Leverage between Public and Private General Hospital turned out
different in its impact against the existence of clinical engineers in hospital, in
government hospital, leadership doesn?t have the role in quality enhancement and the
existence of clinical engineer existence, however in private hospital shows good
leverage between variables."
2016
T46586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peggy Puspa Haffsari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas peran kepemimpinan Indonesia dalam upaya pengelolan
sengketa Laut Cina Selatan (LCS). Tujuan penelitian ini adalah
memahami peran negara dalam kawasan dan pengaruhnya pada dinamika
keamanan di tingkat regional secara komprehensif. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan model deduktif. Kerangka analisis menggunakan
konsep kepemimpinan dalam pendekatan kekuatan regional dan kerangka
keamanan (Regional Powers and Security Freamwork-RPSF). Terdapat lima
komponen yang menjelaskan perilaku pemimpin regional antara lain
keterlibatan dalam proses inisiasi (prosess-initiation), keterlibatan dalam
pembingkaian isu (issue framing), pertimbangan kepentingan (interest
consideration), membangun institusi (institutional development) dan
penyebaran kekuatan (deployment of power). Hasil penelitian secara umum
mendapatkan bahwa peran Indonesia dalam upaya pengelolaan sengketa LCS
cukup aktif namun berdampak terbatas. Peran Indonesia dikatakan aktif terlihat
dari telah banyak kerja sama dan diplomasi yang dilakukan Indonesia selama
dua puluh enam tahun. Peran Indonesia berdampak terbatas karena ditemukan
kendala pada tiap praktek peran kepemimpinan Indonesia dalam mendorong dan
mendukung terciptanya solusi internal penyelesaian sengketa LCS dari pihakpihak
yang bersengketa.

ABSTRACT
This thesis discusses the role of Indonesian leadership in the effort of managing
the South China Sea (LCS) disputes. The purpose of this study is to understand
the role of the state in the region and its influence on the dynamics of regional
security. This study is a qualitative reseacrh with the deductive model. the
analytical framework uses the concept of leadership in regional and security
approaches (Regional Powers and Security Framework-RPSF). There are five
components that explain the role of initiation, initiation proceedings, discussions
in framing issues, considerations of interests, institutional development, and
power dissemination. This research finds out that Indonesian role in LCS dispute
is quite active but limited impact. The active role of the Indonesian leadership
wants to create and maintain an environtement that is fulfilled the absence of
open conflict in the LCS. The role of Indonesia has limited impact because it
finds obstacles in every practice of Indonesia's leadership role in encouraging
and supporting the creation of internal dispute solution of LCS from the parties."
2018
T49046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airien Marttanti Koesniar
"Isi tesis ini membahas mengenai kepemimpinan dalam tata kelola pemerintahan yang merupakan suatu factor penentu keberhasilan atau kegagalan suatu pemerintahan. Baik itu pemerintahan pusat maupun di daerah. Tanpa kepemimpinan yang baik hampir mustahil suatu organisasi, terutama organisasi publik, dapat berhasil mencapat tujuan dan cita-cita yang diharapkan. Keberhasilan kepemimpinan dalam suatu organisasi pemerintahan tidak hanya ditentukan oleh faktor dukungan politik yang kuat ataupuan kepintaran individu pemimpin, namun juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor penentu ini dapat berasal baik eksternal organisasi ataupun eksternal pemimpin sebagai individu. Dan juga dari faktor internal, baik internal organisasi ataupun internal pemimpin sebagai individu. Dalam penelitian ini ditunjukkan suatu kondisi yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan pemimpin pemerintahan dalam melakukan penata kelolaan suatu organisasi pemerintahan di tingkat daerah.

This study discussed the role of leadership in governance as a determining factor for the success of a government—both central and regional governments. Without good leadership, it is almost impossible for an organisation, especially a public organisation, to achieve the expected goals and ideals. Leadership success in a government organisation is not only determined by solid political support or the intelligence of individual leaders but is also influenced by various factors. These determinants can come from external, both external to the organisation and external to the leader as an individual. And also, from internal factors, both internal organisations and internal leaders as individuals. The research shows a condition that affects the failure and success of government leaders in managing a government organisation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library