Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akemat
Abstrak :
Praktik pengikatan orang dengan skizofrenia masih dilakukan di rumah sakit jiwa.. Seringkali pengikatan didasarkan pada alasan subyektif, belum ada instrumen standar untuk menentukan keputusan tindakan pengikatan. ODGJ yang diikat mengeluh bahwa mereka tidak dapat memahami alasan mereka dilakukan diikat. ODGJ menjadi dendam dan tidak kooperatif ketika diikat, bahkan dapat meningkatkan tingkat agitasi. Tujuan penelitian adalah untuk menyusun instrumen prediktor pengikatan orang dengan skizofrenia (ODS) di rumah sakit jiwa. Metoda yang digunakan dalam penelitian adalah gabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang diperoleh adalah tersusunnya instrumen prediktor pengikatan Akemat (IP2 Akemat) pada ODS di rumah sakit jiwa yang terdiri dari 4 instrumen meliputi Instrumen Perilaku ODS, Instrumen Kebijakan dan SOP, Instrumen Sarana dan Prasarana Pengikatan, dan Instrumen Keberadaan Petugas yang valid, reliabel, sensitif, dan spesifik dalam menentukan tindakan pengikatan ODS di rumah sakit jiwa. Studi memperoleh skor sebagai titik cutoff untuk menentukan tindakan pengikatan atau tidak melakukan tindakan pengikatan. Diskusi: Instrumen IP2 Akemat direkomendasikan untuk digunakan dalam menetapkan apakah ODS perlu diikat.
The practice of restraint people with schizophrenia is still carried out in mental hospitals. Often restraining is based on subjective reasons, there is no standard instrument to determine the decision of restraint. People with shyzophrenic (PWS) who were tied complained that they could not understand the reason they had been bound. PWS becomes vengeful and uncooperative when tied up, it can even increase the level of agitation. The aim of the study was to compile predictive instruments for restraint people with schizophrenia (ODS) in mental hospitals. The method used in the study is a combination of qualitative and quantitative methods. The results obtained were the arrangement of Akemat restraint predictors (Akemat IP2) for PWS in mental hospitals consisting of 4 instruments that valid, reliable, sensitive , and specific including PWS Behavior Instruments, Policy and SOPs Instruments, Infrastructure for Restraint Instruments, and Health Provider Existence Instruments in determining restraint for PWS in mental hospitals. The study obtained a score as a cutoff point to determine the restraint or unrestraint. Discussion: The Akemat IP2 instrument is recommended for use in determining whether PWS needs to be restrained.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2630
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franciscus Adi Prasetyo
Abstrak :
Fokus kajian penelitian ini adalah membahas tentang transformasi orang dengan schizophrenia dari sembuh ke pulih melalui kemampuan pengendalian diri. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan pengendalian diri yang dikuasai oleh orang dengan schizophrenia dapat menghantarkannya mencapai pemulihan diri yang diperoleh melalui latihan mengelola pikiran, perasaan, dan tindakannya. Perubahan yang dicapai orang dengan schizophrenia setelah pulih meliputi perubahan cara pandang terhadap schizophrenia, rasa nyaman hidup bersama schizophrenia, kemampuan mengelola perilaku, memiliki empati, mampu beraktivitas, memiliki pengetahuan tentang gangguannya. Orang dengan schizophrenia memiliki strateginya masing-masing untuk mengembangkan kemampuan pengendalian diri sebagai cara mempertahankan pemulihan jangka panjangnya.
The main fokus of this research is discusses the transformation of people with schizophrenia from heal to recovery through sself-control abilities. This research is qualitative research with a case study approach. The results of this study prove that self-control abilities of person with schizophrenia can help him achieve self-recovery through managing his thought, feeling, and behavior. Some changes achieved by people with schizophrneia after recovery include changes in perspective on schizophrenia, feeling confortable living with schizophrenia, able to manage behavior, having emphaty, being able to activity in his commnity, having knowledge of schizophrenia. People with schizophrenia have different strategies to develop their self-control ability as a way to maintain their long-term recovery.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library