Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sahat Farida Berlian
"Indonesia saat ini memasuki peningkatan jumlah populasi lanjut usia, Yogyakarta merupakan wilayah dengan populasi lansia tertinggi secara nasional. Salah satu populasi lansia di Indonesia saat ini adalah mereka para korban Peristiwa 1965. Selama hidupnya mengalami diskriminasi secara sistemik, kembali mengalami diskriminasi sebagai lansia. Di Yogyakarta, kumpulan anak muda bernama Fopperham melakukan terobosan advokasi untuk memberdayakan lansia penyintas 65. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana strategi advokasi yang dilakukan Fopperham untuk memberdayakan lansia penyintas 65. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara kepada 13 orang yang terdiri dari 4 orang pengurus Fopperham, 5 orang penyintas 65, 3 orang perwakilan lembaga jaringan Fopperham dan 1 orang perwakilan pemerintah kota Yogyakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, advokasi untuk memberdayakan lansia penyintas 65 oleh Fopperham di Kota Yogyakarta dilakukan dengan beberapa strategi yaitu, lobi pengambil keputusan, mengorganisir kelompok-kelompok konstituen dan membangun koalisi. Hasil dari advokasi yang dilakukan Fopperham salah satunya dapat dilihat dengan menguatnya komunitas kelompok korban.

Indonesia is currently entering an increasing number of elderly population. Yogyakarta is the region with the highest population of elderly people in this nation. One group among the elderly population is a group consisting of elderly 1965 victims and survivors. During their lifetime, they experience systemic discrimination conducted by the state, as they get older, they once again experience discrimination as a group of elderly people. However, in Yogyakarta, a group of young people under the organization Fopperham made a breakthrough in empowerment through organizing advocacy for these elderly 1965 survivors. This paper is intended to find out Fopperham's advocacy to empower these survivors. This research applies qualitative research with a descriptive approach. Data collection was carried out through documentation study and in-depth interviews with 13 people consisting of 4 Fopperham administrators, 5 65 survivors, 3 representatives of the Fopperham network institution and 1 representative of the Yogyakarta city government. The results found out that the Fopperham's advocacy efforts to empower elderly survivors 65 in Yogyakarta City are carried out with various approaches, lobbying decision makers, organizing constituent groups and building coalitions. One of the results of Fopperham's advocacy can be seen in the strengthening of the victim group community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorio Surya Abdi Julianto
"Generasi muda berada dalam dua kutub narasi yang saling bertentangan, namun secara bersamaan digunakan untuk memahami Peristiwa 1965. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini melakukan intervensi terhadap generasi muda pelajar SMA melalui ingatan kolektif perempuan penyintas 1965 yang tergabung dalam paduan suara Dialita. Penelitian ini bertujuan menganalisis sejauh mana ingatan kolektif penyintas dapat mempengaruhi sikap dan pemahaman generasi muda, pelajar SMA terhadap Peristiwa 1965. Intervensi yang diberikan berupa penayangan video Dialita dan mendengarkan kesaksian hidup dari anggota Dialita, menunjukkan terjalinnya interaksi antar generasi yang berkontribusi pada pembentukan pemahaman pelajar SMA. Analisis berdasarkan data statistik yang diintegrasikan dengan data wawancara pribadi, diskusi kelompok, dan refleksi akhir, mengungkapkan transmisi ingatan kekerasan 1965 kepada pelajar SMA mampu mengurangi kepercayaan terhadap narasi resmi dan meningkatkan keberpihakan terhadap narasi alternatif serta korban politik 1965. Dalam prosesnya, transmisi ingatan antar generasi belum sepenuhnya menghilangkan pengaruh narasi resmi dalam pemahaman sejarah pelajar SMA. Hal ini disebabkan karena tidak maksimalnya proses transmisi ingatan dalam diskusi yang dibangun antar generasi. Penelitian ini turut menegaskan pelarangan diskusi peristiwa 1965 yang dilakukan institusi pendidikan formal—mencerminkan ketakutan yang dipelihara—berkontribusi pada tidak efektifnya intervensi yang diberikan.

The young generation found themselves in two polars of narratives which are opposing each other while remain interwoven in understanding the 1965 Event. Utilizing mixed method, this research conducts intervention towards the young generation of senior high school students through the collective memory of 1965’s women survivors which are joined in the choir group, Dialita. This research aims to analyze how far the collective memory of the survivors could affect the behavior and understanding of the young generation, the high school students, towards the 1965 Event. The given intervention as manifests in the screening of Dialita’s video and the listening of the oral testimony by Dialita’s members, showcases the interaction between generations which contributes to the understanding of the high school students. The analysis based on statistic data which is integrated with personal interview, group discussion, and final reflection, exposes that the memory transmission regarding the 1965 violence to the high school students is able to lessen the reliance towards the official narrative as well as improve the partiality to the alternative narrative and the 1965’s political victims instead. In the process, the memory transmission between generations has yet been fully repealed the influence of the official narrative as embodied within the understanding of the high school students. It is due to the less-than-optimum memory transmission as built between generations. This research also asserts the restriction towards the discussion about the 1965 Event as done by the formal education institution—represents a persisted fear—contributing to the ineffectiveness of the given intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library