Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Abstrak Protein memiliki sifat yang dapat digunakan sebagai biosensor untuk kebutuhan diagnostik. Protein glukosa dehidrogenase tipe B (GDH-B) merupakan enzim yang larut dalam air, sehingga mudah digunakan sebagai biosensor dan memberikan hasil yang akurat. Untuk itu, diperlukan pengembangan sistem produksi massal yang efisien dan berbiaya rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekspresikan gen penyandi pirrolokuinolin kuinon glukosa dehidrogenase (PQQGDH-B) Acinetobacter calcoaceticus ke dalam Escherichia coli. Untuk mengekspresikan gen ini, digunakan inducer IPTG yang berperan seperti laktosa pada lac operon. Enzim rekombinan PQQGDH-B merupakan enzim intraselular, sehingga diperlukan pemecahan sel bakteri yang kemudian diambil supernatan untuk dipisahkan menggunakan kolom terbuka dengan matriks DEAE-Sepharose dan CM-Sepharose. Hasil elusi kolom diidentifikasi kandungan proteinnya menggunakan sodium dodesilsulfat elektroforesis gel poliakrilamid (SDS PAGE). Protein glukosa dehidrogenase muncul pada gel dari elusi matriks CM-Sepharose sebesar 52,7 kDa. Kata kunci: kolom CM-Sepharose; PQQGDH-B; SDS PAGE.
[Universitas Indonesia, ], 2005
S30284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herson Cahaya Himawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debie Rizqoh
Abstrak :
Indonesia is one country with highest number cases of H5N1 influenza virus infection. Therefore, it is necessary to attempt to overcome the infection and prevent a pandemic. Vaccines are one of the effective efforts for the prevention of infectious diseases. This study will be developed H5N1 virus-like particle (VLP) vaccine detection system with green fluorescent protein (GFP). H5N1 VLP and GFP protein encoding plasmid was constructed in a transient pBACgus4x-1 which has four promoters of baculovirus expression, two polh promoters and two p10 promoters. Construction of plasmid transient conducted gradually. Each H5N1 VLP protein (HA, NA, and M) encoding gene and the eGFP gene was inserted in a different promoter. Based on analysis of polymerase chain reaction (PCR), restriction enzymes and sequencing, the recombinant plasmid construction pBACM1H5N1eGFP successfully obtained. Co-transfection of pBACM1H5N1eGFP with BacVector® 1000 showed GFP successfully expressed. GFP expressed continuously from co-transfection until 5th passage and used as a parameter of recombinant baculovirus infection and VLP encoding protein expression. Until the passage of the 5th, the highest percentage of expression is 3%. PCR results have confirmed the presence of VLP and GFP gene in Sf9 cells infected with recombinant baculovirus. Results of immunostaining using polyclonal antibodies against HA, NA and M are observed in confocal microscopy have shown the presence of H5N1-forming protein expression is at GFP expressing cells. GFP detection system to control the H5N1 VLP expression has been successfully performed. The increase of titer recombinant baculovirus in Sf9 cells is required to detect recombinant baculovirus and VLP.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus infeksi virus influenza H5N1 terbanyak dibandingkan negara lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk menanggulangi infeksi dan mencegah terjadinya pandemi. Vaksin merupakan salah satu upaya yang efektif untuk pencegahan penyakit infeksi. Dalam penelitian ini akan dikembangkan vaksin virus-like particle (VLP) H5N1 dengan sistem pendeteksi green fluorescent protein (GFP). Protein pengkode VLP H5N1 dan GFP dikonstruksi dalam satu plasmid transien pBACgus4x-1 yang memiliki empat promotor ekspresi baculovirus yaitu dua promotor polh dan dua promotor p10. Konstruksi plasmid transien dilakukan secara bertahap. Setiap gen pengkode VLP H5N1 (HA, NA, dan M) serta gen eGFP diinsersi di promotor yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis polymerase chain reaction (PCR), enzim restriksi dan sekuensing, konstruksi plasmid rekombinan pBACM1H5N1eGFP berhasil diperoleh. Kotransfeksi pBACM1H5N1eGFP dengan BacVector® 1000 memperlihatkan GFP berhasil diekspresi. Protein GFP berhasil diekspresi secara kontinu dari tahap ko-transfeksi hingga pasase ke-5 dan dijadikan sebagai parameter infeksi baculovirus rekombinan dan ekspresi protein pembentuk VLP. Hingga pasase ke-5, persentase ekspresi paling tinggi hanya 3%. Hasil PCR telah mengkonfirmasi adanya gen penyandi VLP dan GFP di sel SF9 yang terinfeksi baculovirus rekombinan. Hasil immunostaining menggunakan antibodi poliklonal terhadap HA, NA dan M yang diamati pada mikroskop konfokal telah menunjukkan adanya ekspresi protein pembentuk H5N1 yang berada pada sel pengekspresi GFP. Sistem pendeteksi GFP untuk kontrol ekspresi VLP H5N1 telah berhasil dilakukan. Peningkatan titer baculovirus rekombinan pada sel SF9 diperlukan untuk mendeteksi Baculovirus rekombinan dan VLP.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Salah satu bakteri penyebab diare yang sering ditemui adalah galur Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC). Uji biokimia dan penentuan serotipe tidak dapat membedakan galur ETEC dengan galur Escherichia coli nonpatogenik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ETEC menggunakan faktor virulensinya yaitu enterotoksin heat-labile (LT). Metode yang diaplikasikan untuk identifikasi enterotoksin LT adalah Polymerase Chain Reaction (PCR) multipleks karena metode ini tidak hanya sensitif, spesifik, cepat, tetapi juga praktis karena mampu mengidentifikasi gen LT bersamaan dengan gen toksin lainnya yaitu gen enterotoksin heatstable (ST). Setelah diidentifikasi, sampel positif ETEC-LT ditentukan prevalensi dan pola infeksi musimannya. Selain itu, ditentukan pula perbedaan prevalensi ETEC-LT pada kelompok kasus-kontrol, kategori umur, kategori jenis kelamin dan kategori asal sampel. Dari 683 isolat Escherichia coli pasien diare anak-anak di Jakarta, metode ini berhasil mengidentifikasi 44 (6,4%) isolat yang positif ETEC, 8 (18,2%) diantaranya positif ETEC-LT. Sementara pada 156 sampel kontrol, tidak ada isolat yang positif ETEC-LT. Melalui analisis statistik Fisher Exact Test didapatkan perbedaan prevalensi ETEC-LT yang tidak bermakna pada kelompok kontrol dan kelompok kasus diare. Demikian pula pada kategori asal sampel dan jenis kelamin. Namun pada kategori usia, kelompok usia 6-11 bulan mendominasi kelompok usia lainnya. Analisis pola musiman infeksi ETEC-LT menyatakan bahwa prevalensi tertinggi ETEC-LT terjadi pada bulan Februari yang merupakan pertengahan musim hujan di Indonesia.
Universitas Indonesia, 2006
S32543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai optimasi ekstraksi total DNA (metagenom) dan deteksi gen penyandi lipase dari sampel tanah dengan metode PCR. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah gembur dan tanah lingkungan sampah organik di kawasan PUSPIPTEK, Serpong. Ekstraksi metagenom menggunakan metode direct extraction dan indirect extraction. Deteksi gen lipase menggunakan metode PCR dengan primer bsublip dari gen lipase Bacillus subtilis dan primer geobaclip dari gen lipase Geobacillus sp. Hasil ekstraksi DNA secara indirect dan optimasi PCR dengan primer EU forward dan U reverse berhasil mendapatkan gen 16S rDNA sehingga membuktikan adanya organisme prokariotik pada kedua sampel tanah tersebut dan tidak adanya inhibitor yang menghambat proses PCR. Hasil amplifikasi dengan menggunakan primer yang didesain dari multiple alignment tidak mendapatkan gen penyandi lipase. Desain primer yang lebih optimal sangat diperlukan untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Indonesia, 2009
S31575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library