Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Dirgantara Zulkarnain
Abstrak :
Penyambungan adhesive dewasa ini semakin banyak digunakan, mulai dari industri pesawat udara sampai pada penggunaan di rumah tangga. Hal ini disebabkan oleh keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh penyambungan adhesive tersebut. Namun, pada pemakaiannya sering diperoleh hasil yang kurang memuaskan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang berhubungan dengan sifat-sifa! hasil sambungan adhesive. Di antara faktor-faktor yang dapat menyebabkan sifat-sifat yang kurang balk pada sambungan adalah: ketidaktepatan pemilihan bahan adhesive, ketebalan lapisan adhesive, temperatur curing, waktu curing, panjang overlap, dan persiapan permukaan bahan yang akan disambung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis mencoba meneliti adhesive paduan-epoxy, sebagai bahan adhesive untuk menyambung lembaran baja karbon rendah SPCC-SD dan pengaruh panjang overlap serta waktu curing terhadap kekuatan tank-geser dan kelupas sambungan adhesive. Yang kemudian dilanjutkan pada analisa makro hasil pengujian tarik-geser dan kelupas tersebut. Hasil penelrtian menunjukkan bahwa peningkatan panjang overlap dan waktu curing cenderung meningkatkan kekuatan sambungan adhesive.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41148
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rita Kristiana
Abstrak :
Dalam tugas akhir ini dirancang dan dibuat prototype sebuah system pengontrol switching untuk proses pengontrol switching pada system komunikasi PLC (Power Line Communication). Sistem pengontrol switching tersebut menggunakan mikrokontroler sebagai pengatur proses switching. Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menerima data identitas pemanggil dan yang dipanggil dari mikrokontroler pelanggan, memeriksa kanal frekuensi untuk fasa yang dipanggil, memberikan indikator status switching ke mikrokontroler pelanggan dan mengirim bit-bit ke rangkaian switching sesuai dengan kontak switching pemanggil dengan kontak switching yang dipanggil.
Pembuatan prototype sistem pengatur switching ini menggunakan implementasi dari sistem tiga fasa yang berasal dari kabel listrik dan pemakaian frekuensi carrier sebesar 300 kHz - 400 kHz dalam setiap fasa. Bandwidth yang digunakan adalah sebesar 20 kHz. Dalam perancangan ini digunakan 5 buah kanal dan 5 pelanggan dalam setiap fasa. Setiap kanal tersebut bisa digunakan oleh lima pelanggan secara bergantian. Sistem pengatur switching ini dapat menghasilkan 75 kemungkinan titik switching pelanggan. Sistem penomoran yang merupakan ID pelanggan pada perancangan ini menggunakan dua digit yang masing-masing digit merepresentasikan kode fase dan kode kanal untuk bagian pemanggil. Sedangkan untuk bagian yang dipanggil merepresentasikan kode fasa dan kode pelanggan.
Rancang bangun prototype sistem pengatur switching tersebut selanjutnya diharapkan dapat dibuat dan dikembangkan ke tahap berikutnya menjadi suatu sistem switching yang terintegrasi untuk komunikasi telepon via modem PLC.
This final project has designed a controller switching system that processed the dialing switching on the PLC communication system (Power Line Communication). Controlling switching system used a microcontroller as controller of switching process. The mikrokontroler managed many tasks namely accept the calling ID and called ID from microcontroller subscriber, checking the frequency channel of every electrical phase which is called, send a switching state indicator to microcontroller subscriber and transfer bit code to switching contact calling with called switching contact.
This construction of switching controller was consist of the three electrical phases and several carrier frequences between 300 KHz - 400 KHz of each electrical phase. Each carrier had 20 KHz bandwidth. Every electrical phase consist of 5 channels and 5 subscriber. Every channel were used by 5 subscribers one by one. The switching controller can yield the 75 switching point probability. The numbering system use 2 digit. 1 digit indicated the channel code and the other 1 digit indicated the phase code of calling subscriber or called subscriber. The number of called subscriber was consist of 1 digit of the electrical phase code and 1 digit of subscriber number.
Design of the switching system that hereafter been expected to develop to the next phase as a switching system. The switching system integrated to whole communication system thought PLC modem.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40487
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Winarto
Jakarta: UI-Press, 2016
PGB 0350
UI - Pidato Universitas Indonesia Library