Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sovy Aisy
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26810
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kassirsky, I.
Moscow: Peace Publisher, [Date of publication not identified]
R 616.9 KAS d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Bahri
Abstrak :
Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia. diperkirakan ± 1,5 juta - 2.7 juta jiwa meninggal setiap tahunnya. Di Indonesia Pada tahun 2002 dilaporkan ada 15 juta kasus klinis. Dilaporkan bahwa dibeberapa daerah malaria masih endemis terutama daerah terpencil dan sebagian besar penderitanya dari goIongan ekonomi lemah. Dari 2 I kabupaten /kota di NAD,66 6% merupakan daerah endemis malaria. Kabupatcn Aceh Tenggara yang merupakan daerah pegunungan dengan jarak 900 km dari ibu kota provinsi selama empat tahun berturut-turut megalami kenaikan kasus malaria. Pada tahun 2003 teroatat 741 kasus, 2004 tercatat 531 kasus, 2005 tercatat 1.112 kasus dan 2006 tercatat l.787 kasus kejadian malaria. Perhatian dunia terhadap malaria cukup besar. Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Global Fund, pemerintah Jerman dan pemerintah Indonesia yang berbunyi menghapus hutang Indonesia sebesar 50juta euro (600 milyar) dengan syarat setengah dari dana tersebut digunakan untuk program pemberantasan penyakit menular termasuk malaria. Program pemberantasan penyakit malaria merupakan palayanan esensial yang harus disubsidi oleh pemerintah dalam upaya mencapai ?kesehatan untuk semua? (health for all) sesuai dengan kemampuan Negara Indonesia. Diharapkan Dinas Kesehatan Kaabaupaten dapat mempengaruhi para pengambil keputusan di daerah untuk mendapaatkan prioritas dana APBD Kabupaten guna membiayai program malaria. Penelitian ini ingin melihat anggaran program pemberantasan penyakit malaria di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2005 s/d 2007 dimulai dari proses perencanaan penerimaan anggaran dari berbagai sumber peruntukan anggaran tersebut, siapa pegelolanya dan bagaimana dukungan pemangku kepentingan. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitalif yang bersifiat deskriftif. Hasil penelitian menemukan pembiayaan program pemberantasan penyakit malaria di Dinas Kesehatan Kabupeten Aceh Tenggara pada tahun 2005 sld 2007 menunjukan hanya terdapat dua sumber yaitu ABPD Kab dan BLN yang jumlahnya cenderung naik yaitu tahun 2005 Rp 314,480.000, tahun 2006 Rp 444.380.000 dan tahun 2007 Rp 2.806.450.000. Pembiayaan operasional hampir tidak ada perubahan dari tahun ketahun. Komponen biaya terbesar adalah pemberian kelambu sebesar Rp. 2.512.200.000. Biaya untuk kuratif sangat sedikit yaitu hanya Rp 86.970.000. selama tahun 2005 s/d 2007. Dari hasil wawancara mendalam dengan peieabat terkait diperoleh gambaran bahwa keinginan mereka untuk memberantas: penyaki.t malaria cukup tinggi hanya saja belum diikuti dengan jumlah anggaran. Penelitian ini menyarankan agar pengelola Program pemberantasan penyakit malaria Dinas Kesahatan Kabupaten Aceh Tenggara lebih aktif lagi mencari sumber pembiayaan lain, tidak hanya bertumpun pada sumber yang ada sekarang dengan cara membuat perencanaan yang tepat dan melakukan advocasi ke pemerintah daerah. ......Malaria is a communicable disease that is still be one of health problem throughout tbe world. There are estimated ± I ,5 - 2,7 million people died every year because of malaria. It has been reported that there were 15 miliion cases in Indonesia in 2002. Malaria is still be an endemic disease in rural area and most of patients are the poor people. There are 21 districts in NAD and 66 6%malatia. Aceh Tenggara District is a mountainous area in the distance of 900 km from capital city. For 4 years malaria cases increased year to year. In 2003, it was recorded that there were 741 cases, 842 cases in 2004, !.!12 cases in 2005 and 1.787 cases in 2006. The international contribution toward malaria is great enough. The MOU bertween global fund, German and Indonesia has been signed, it stated they agreed to eliminate Indonesia debt at anount 50 million Euro (600 million) with a specific condition that half of that loan should be used to eliminate communicable disease including malaria. Malaria elimination program is an essential service subsidized by government to achieve "health for all" in accordance with government ability. It's expected that District Health Office (Dinas Kesehatan Kabupaten) could influence the district policy stake holder to get a priority budget from Annual district budget called ?APBD? for malaria program This study was aimed to describe the budget of malaria program in district health office in Aceh Tenggara in 2005 to 2007. This study enrolled the planning budgeting process, financing sources, agent, provider and beneficiary for malaria program. This study was on descriptive operational study with qualitative and quantitative approaches. The results of study showed that the sources of fund are District APBD and BLN. The funding tends to increase from Rp. 314.480.000 in 2005, Rp. 444.380.000 in 2006 to Rp. 2.806.450.000 in 2007. The major component of 1hat funding waspurchasing mosquito net and it cost 2.512.200.000. Curative funding component is only 86.970.000 from 2005 to 2007. The result of study recommended 1hat the District Hea1th Office ( Dinkes ) ofAceh Tenggara should proactively find others potential resources, not only depending on the available resourcesby making a better planning process and advocate district government.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susana
Jakarta: UI-Press, 2011
616.936 2 DEW d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Zahira Syarif
Abstrak :
ABSTRAK
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah manusia, ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Malaria merupakan penyakit menular yang mengancam daerah tropis dan subtropis, penyakit ini mematikan lebih dari satu juta manusia setiap tahunnya. Berdasarkan hasil riset Kementrian Kesehatan RI tahun 2016 menunjukkan bahwa kasus malaria terkonsentrasi pada wilayah Indonesia bagian timur. Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB merupakan salah satu target wilayah eliminasi yang bersih dari malaria pada tahun 2020 Depkes, 2010 . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi NTB tahun 2005 ndash; 2015, serta hubungan perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi NTB tahun 2005 ndash; 2015. Adapun risiko penularan malaria dapat dikaji dengan melakukan perhitungan Malaria Vulnerability Index MLI . MLI tersebut merupakan suatu metode untuk menghitung tingkat risiko penularan malaria berdasarkan nilai bahaya dan kerentanan. MLI tersebut akan di korelasikan dengan kasus malaria guna mengetahui hubungan perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB . Hasil menunjukkan adanya perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria sejak tahun 2005 ndash; 2015. Adapun berdasarkan analisis spasial dan uji statistik dengan menggunakan perhitungan Chi-Square diketahui bahwa tidak ada hubungan antara perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi NTB.
ABSTRACT
Malaria is an infectious disease caused by plasmodium parasites that live and multiply in human blood cells, transmitted by female Anopheles mosquitoes. Malaria is an infectious disease that threatens the tropics and subtropics, this disease kills more than one million people every year. Based on the research from the Ministry of Health in 2016 shows that the case of malaria is concentrated in the eastern part of Indonesia. West Nusa Tenggara Province NTB is one of the target areas of malaria elimination in 2020 MOH, 2010 . This study aims to analyze the changes in the risk region of malaria transmission and malaria cases in the West Nusa Tenggara Province in 2005 2015, as well as the relationship of changes in the risk of transmission of malaria and malaria cases in the West Nusa Tenggara Province in 2005 2015. The risk of malaria transmission can be assessed by calculation Malaria Vulnerability Index MLI . MLI is a method to calculate the risk level of malaria transmission based on hazard and vulnerability values. MLI will be correlated with malaria case to know the relation of change in risk region of malaria transmission and malaria case in West Nusa Tenggara Province NTB . The results show that there are changes in the risk of malaria transmission and malaria cases from 2005 to 2015. Based on spatial analysis and statistical test using Chi Square calculation it is known that there is no correlation between the change of risk region of malaria transmission and malaria cases in NTB Province.
2017
S69695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misriyah
Abstrak :
Malaria di beberapa daerah di Indonesia termasulc Jawa, masih sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) yang mengakibatkan kematim Kabupaten Banjamegara merupakan daerah endemis malaria. Salah satu penyebab texjadinya KLB antara lain adalah faktor penibahan lingkungan. Pertambahan luas lahan untuk perkebiman salak di Kec Banjarmangu, Kabupaten Banjamegara. seiring dcngan meningkatnya kasus malaria di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan perkebunan salak dengan kejadian malaria di daerah endemis malaria di Kabupaten Banjarnegara Rancangan penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus adalah penderita malaria klinis hasil pemeriksaan sediaan darah positif malaria sedang kontrol adalah penderita lain dengan hasil pemeriksaan sediaan darah negatif malaria. Pengolahan data menggunakan analisis regrcei logistik. Hasil peneiitian menunjukkan perkebunan salak di daerah endemis malaria mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian malaria. Responden disekitar rempm unggainya ada perkebunan salak bmsiko 1,99 lcali untuk mandarin malaria dibandingkan dengan tidal: ada perkebunan saialt. Faktor lain yang berhubungan dengan kejadian malaria adalah genangan atau mata air kecil, kebiasaan keluar malam, sawah., kawat kasa. Adanya perkebunan saiak, genangan atau mata air kecil, sawah, keluar malam dan kawat kasa secara independent berhubungan dengan kejadian malaria di daerah endernis malaria di Kabupaten Banj arnegara. Dari hasil penelitlan ini disarankan agar petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada masyarakat pentingnya merawat perkebunan salaknya, menimbun atau mengeringkan genangan dan memasang kawat kasa pada lubang angin di rumahnya serta pencegahan individu lainnyah Selajn itu perln dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor risiko (deierminant) yang menyebabkan adanya malaria di perkebunan salak. ...... Malaria is still often lead to a outbreak with resulting in a death in several areas in Indonesia including Java. Banjamegara district is malaria endemic area. The environmental changing is among other factors of the outbreak. The increasing of land areas for salak plantation in Banjarmangu sub district of Banjarnegara district are parallel with the increasing of malaria cases in their areas. The objective of this research was to assess relationship -between salak plantation factor and malaria cases in malaria endemic areas at Banjarnegara district Design research was a case-control. The case is clinical malaria sufferer with examination results of their available blood-slide of malaria positive while the control is other suferer with examination results of their available blood-slide of malaria negative. The data analyzed by the logistic regression. The salek plantation in malaria endemic areas had significant associated with malaria cases. The respondents around their places with salak plantation had a risk 1,99 times affected malaria compared to the respondents around their places with non~salak plantation. The other factors associated with malaria cases are puddle or small spring, paddy field, behavior of the out side night time and a wire netting on the ventilators.The salak plantation; puddle or small spring, paddy tield, behavior of the out side night time and a wire netting on the ventilators have independently a significant associated with malaria cases in malaria endemic area at Banjarnegara district From this research is suggested that the health officials give information service to the public of the importance to maintenance their salak plantation, to iill up or to dry out a puddle and to install a wire netting on the ventilator of their houses and other individual preventions. Further research is required to find the risk factors of malaria cases in the salak plantation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library