Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Wijayanthi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membahas pola, karakteristik, dan faktor yang mempengaruhi pola wilayah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Tangerang, Provinsi Banten tahun 2009. Variabel yang digunakan adalah kepadatan penduduk, kepadatan industri, kerapatan jaringan jalan, curah hujan, dan arah angin. Metode yang dipakai adalah analisis spasial dengan overlay peta, analisis deskriptif, dan analisis kuantitatif dengan Pearson Product Moment. Wilayah dengan penderita ISPA tinggi berada di bagian utara, barat daya, dan timur dari pusat kota dengan pola yang sama dengan kepadatan industri, dan tidak semua wilayah yang memiliki penderita penyakit ISPA tinggi berada di kepadatan penduduk tinggi, kepadatan industri tinggi, dan kerapatan jaringan jalan tinggi. Penderita ISPA tinggi dipengaruhi oleh curah hujan yang rendah. Wilayah dengan ISPA tinggi di bagian barat dan utara dari pusat kota dipengaruhi oleh arah angin yang bergerak ke arah utara dan barat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34196
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dion Hermawan
Abstrak :
Polusi udara menjadi salah satu masalah tersebar yang memberikan dampak buruk bagi kesehatan terutama pada pernafasan terutama di wilayah kot-kota besar seperti Provinsi DKI Jakarta. Salah satu penyakit yang ditimbulkan oleh polusi udara adalah penyakit ISPA. Polusi udara sendiri disumbangkan sebagian besar oleh polusi kendaraan. Pertumbuhan kendaraan di Jakarta yang semakin bertambah membuat kualitas udara di Provinsi DKI Jakarta semakin memburuk dan dapat menimbulkan penyakit pernafasan terutama ISPA. Tujuan dari penelitian ini yaitu menciptakan model spasial kualitas udara dan distribusi penyakit ISPA di Provinsi DKI Jakarta serta hubungan antara polusi udara dengan penyakit ISPA di DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persamaan interpolasi, overlay, dan korelasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan keruangan dan analisis kuantitatif dengan menggunakan metode korelasi. Hasil penelitian ini yaitu menunjukan pola yang tersebar hampir di seluruh wilayah provinsi DKI Jakarta pada penyakit ISPA maupun polusi udara. Pola pada polutan (CO, PM10,NOx)) memiliki pola yang sama yaitu pola dengan konsentrasi sangat tinggi berada pada titik Kecamatan Duren Sawit dan Kecamatan Cilandak.Pada distribusi penderita penyakit ISPA kecamatan yang memiliki konsentrasi sangat tinggi yaitu ada pada kecamatan Kalideres, dan Kecamatan Cilincing . Kualitas udaradi DKI Jakarta berdasarkan ISPU untuk PM 10 masih dibawah ambang batas udara, pada CO diatas ambang batas udara, dan pada NO2 masih berada dibawah ambang batas udara.Terdapat hubungan antara ISPA dengan polutan (CO, PM10, NOx) dan kerapatan bangunan sedangkan untuk kepadatan penduduk dan kemacetan tidak terdapat hubungan. ......Air Pollution is one of the biggest problems on health, especially on respiration in big cities such as Jakarta. One of the diseases caused by air pollution is ARI (Acute Respiratory Infections). Air pollution itself was contributed mainly by vehicles. The increasing number of vehicles makes Jakarta's air quality worse and causes respiratory diseases, especially ARI. This study aimed to create a spatial model of air quality, ARI distribution, and the relation between air pollution and ARI disease in Jakarta. The method used in this research is the equation of interpolation and correlation. The analysis used in this study is a qualitative analysis using the spatial approach and a quantitative analysis using the correlation method. The pattern on pollutants (CO, PM10, NOx) has the same pattern, and there is a pattern with very high concentrations at the point of Duren Sawit District and Cilandak District. In the distribution of patients with ARI, the sub-districts with very high concentrations are in the Kalideres sub-district and the Cilincing sub-district. Air quality in DKI Jakarta based on ISPU for PM 10 is still below the air threshold, for CO, it is above the air threshold, and for NO2, it is still below the air threshold. There is a relationship between ARI and pollutants (CO, PM10, NOx) and building density. Population density and traffic jams are not related.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Latief Bustami
Abstrak :
Angka Kematian Bayi dan Balita di Indonesia relatif tinggi. Faktor utama penyebab kematian balita adalah penyakit ISPA. Tingginya prevalensi penyakit ISPA itu diperkirakan disebabkan oleh pandangan masyarakat terhadap etiologi penyakit itu. Pandangan itu diperkirakan mempengaruhi pilihan penyembuhan penyakit. Masalah penelitian ini adalah pilihan-pilihan penyembuhan penyakit ISPA pada balita di Pulau Kangean.

Temuan penelitian ini adalah: (1), pandangan orang Kangean tentang etiologi penyakit ISPA diklasifikasikan menjadi empat, yaitu biasa (biesa), perbuatan sihir seseorang (gebeien), pengaruh makhluk halus (sapa-sapaan) dan pembalasan Tuhan di dunia terhadap perbuatan orang tuanya (belesan). Pandangan Foster dan Anderson dan Rivers tentang etiologi penyakit anak di pulau Kangean tidak bisa diterima, (2). pandangan tentang etioiogi penyakit mempengaruhi pilihan penyembuhan penyakit. Penentuan pilihan penyembuhan penyakit tidak mengacu pada keempat etiologi penyakit secara linier melainkan berpindah-pindah, coba-coba, ganda, dan bersamaan. Etiologi peoyakit yang disebabkan biesa, gebeian, sapa-sapaan, dan belesan selalu disembuhkan dengan kehadiran dukon sarad, dukon rana\ guru mengaji (Kyae Morok) dan Kyae, sedangkan yang biesa dilakukan oieh orang tua, dokter dan penyembuh lainnya secara siklus. Walaupun setelah dari dokter tetap melakukan a sarad, Pendapat Rivers tentang setiap pandangan hidup itu mempunyai kepercayaan tentang etiologi penyakit yang berhubungan dengan penentuan pilihan penyembuhan secara monolitik tidak bisa diterima, (3). prinsip dalam proses penyembuhan adalah mencari kecocokan antara pandangan mereka tentang etiologi penyakit dan kesembuhan (sadeging). Pilihan penyembuhan penyakit ditentukan oleh pandangan mereka tentang etiologi penyakit ISPA. Sumber perawatan ditentukan oleh tingkat keparahan penyakit, uasaha penyembuhan yang tidak berhasil.kondisi lokasi penderita, fasilitas medis, ketersediaan paramedis, dan pembiayaan. Temuan ini sesuai dengan pendapat Young (1980). Penyembuhan penyakit ditentukan oleh peran penyembuh. Temuan penelitian ini memperkuat pendapat Malinowski (1922) dan Geertz di Jawa (1989), Jordan di Madura (1985), (4) pandangan terhadap penyembuhan yang gagal dilakukan dengan cara pindah ke penyembuh yang lain bahkan berulang-ulang bersifat siklis. Penyembuhan penyakit yang gagal setelah berikhtiar dianggap takdir (paste) dan pasrah pada nasib (pasra), dan (5) pandangan terhadap penyembuhan yang berakhir dengan kematian bayi dipengaruhi oleh pandangannya tentang keberadaan anak dan ajaran Islam. Pandangan itu berhubungan dengan faktor kegunaan si pasien bag! kelompok yang membuat keputusan tersebut. Temuan ini sesuai dengan pendapat Foster dan Anderson, (1986).
2001
T1084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library