Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasanah
Abstrak :
Pendahuluan. Sekitar 75-98% orang dengan skizofrenia (ODS) mengalami penurunan fungsi kognitif. Kemampuan kognitif yang paling sering mengalami penurunan yaitu memori terutama memori verbal. Penelitian mengenai fungsi kognitif pada domain memori verbal masih terbatas dilakukan di Indonesia. Hubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi defisit memori verbal pada ODS beserta beberapa faktor yang berkaitan serta analisis faktor yang paling berpengaruh pada memori verbal ODS. Metode. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan pengambilan sampel secara konsekutif. Jumlah sampel sebanyak 81 ODS yang berusia antara 18-59 tahun. Memori verbal didapatkan dengan melakukan pemeriksaan Rey Auditory Verbal Learning Test (RAVLT) versi Indonesia yang telah divalidasi oleh tim neuropsikiatri RSCM-FKUI. Hasil. Sekitar 51% ODS mengalami defisit memori verbal pada pemeriksaan RAVLT-Immediate dan 55% defisit pada RAVLT-delayed. Penelitian ini mendapatkan bahwa terdapat faktor yang berkaitan dengan RAVLT-Immediate yaitu faktor pernikahan dan remisi. Faktor remisi juga memiliki keterkaitan dengan kemampuan learning. Diskusi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penelitian sehingga menimbulkan bias penelitian, misal metode penelitian, sebaran sampel tidak merata, serta faktor penyerta lain yang mempengaruhi masing-masing faktor yang diteliti pada penelitian. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ODS mengalami penurunan defisit memori verbal dan masih memiliki kemampuan learning yang cukup baik, sehingga tatalaksana adekuat disertai rehabilitasi yang optimal akan dapat memperbaiki keluaran ODS menjadi lebih baik. Saran. Tata laksana remediasi kognitif dapat membantu ODS memperbaiki interaksi sosial. Jika memori verbal baik akan memperbaiki kemampuan berbahasa sehingga kemampuan ODS dalam bersosialisasi akan baik dan peningkatan kualitas hidup dapat tercapai.
Introduction. Approximately 75-98% of people with schizophrenia (ODS) experience cognitive decline. The most frequently decreased domains is memory. Research for verbal memory domain in Indonesia is still limited. The relationship with the risk factors influenced in Indonesia also limited. The purpose of this research is to know the proportion of verbal memory deficits on ODS along with several related factors as well as analysis of the most related factor on ODS verbal memory. Methode. This research used cross sectional methode with a consequtively sampling, this research used 81 Subject between 18-59 years old. Verbal memory is obtained by conducting a test using the Indonesian version of Rey Auditory Verbal Learning Test (RAVLT) instruments that have been validated by the Neuropsychiatric team of RSCM-FKUI. Result. The result of the research shows about 51% subjects experience a verbal memory deficit in the RAVLT-Immediate examination and 55% deficit in the RAVLT-delayed. The related factors are the remission and marriage on the RAVLT-immediate. In this research also gained that on Schizophrenic still have learning ability, and the related factor for learning is remission. Discussion. Many factors could make influence that cause bias in this research, such as the methode, unequal sample and others factors that could make a bias for this research. This research shows that ODS still has learning ability, a very comprehensive treatment and also optimum rehabilitation can help ODS get a better outcome and quality of life. Suggestion. The management of cognitive remediation can help ODS improve social interaction. If verbal memory is good, the ability to speak well, the ability of ODSs to socialize will be good and quality of life improvement will be achieve.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Rachman
Abstrak :
Obat antidiabetes yang paling banyak diresepkan di Puskesmas Indonesia adalah metformin atau kombinasi metformin dan sulfonilurea. Studi tentang metformin telah menunjukkan berbagai dampak penurunan kognitif pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2, sedangkan sulfonilurea telah terbukti mengurangi dampak ini. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dampak metformin dan metformin-sulfonilurea pada fungsi kognitif dan menentukan faktor apa yang mempengaruhinya. Studi potong lintang ini dilakukan di Puskesmas Pasar Minggu dengan melibatkan 142 pasien diabetes melitus tipe 2 yang mengonsumsi metformin atau metformin-sulfonilurea selama >6 bulan dan usia >36 tahun. Fungsi kognitif dinilai menggunakan kuesioner Montreal Cognitive Assessment versi bahasa Indonesia. Efek dari metformin dan metformin-sulfonylurea pada penurunan kognitif tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, bahkan setelah mengontrol kovariat (aOR = 1,096; 95% CI =  13.008px;">0,523–2,297; nilai-p = 0,808). Analisis multivariat menunjukkan usia (OR = 4,131; 95% CI = 1,271–13,428; nilai-p = 0,018) dan pendidikan (OR = 2,746; 95% CI = 1.196–6.305; nilai-p = 0,017) mempengaruhi fungsi kognitif. Pendidikan yang lebih rendah dan usia yang lebih tua cenderung menyebabkan penurunan kognitif, tenaga kesehatan didorong untuk bekerja sama dengan ahli kesehatan masyarakat untuk mengatasi faktor risiko fungsi kognitif ini. ......The most prescribed antidiabetic drugs in Indonesian primary health care are metformin or a combination of metformin and sulfonylurea. Studies on metformin have shown various impacts on cognitive decline in patients with type 2 diabetes mellitus, whereas sulfonylurea has been shown to reduce this impact. This study aimed to compare the impacts of metformin and metformin-sulfonylurea on cognitive function and determine what factors affected it. This crosssectional study was conducted at Pasar Minggu Primary Health Care involving 142 type 2 diabetes mellitus patients taking metformin or metformin-sulfonylurea for >6 months and aged >36 years. Cognitive function was assessed using the validated Montreal Cognitive Assessment Indonesian version. The effects of metformin and metformin-sulfonylurea on cognitive decline showed no significant difference, even after controlling for covariates (aOR = 1.096; 95% CI = 0.523–2.297; p-value = 0.808). Multivariate analysis showed age (OR = 4.131; 95% CI = 1.271–13.428; p-value = 0.018) and education (OR = 2.746; 95% CI = 1.196–6.305; p-value = 0.017) affected cognitive function. Since a lower education and older age are likely to cause cognitive decline, health professionals are encouraged to work with public health experts to address these risk factors for cognitive function.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library