Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arik Sulandari
"Perairan Prigi termasuk Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Samudera Hindia, merupakan kawasan dengan status pemanfaatan tinggi. Nelayan Prigi umumnya menangkap ikan-ikan pelagis dengan alat tangkap jarring, pancing tonda dengan menggunakan alat bantu penangkapan lainnya berupa rumpon. Pada umunmya para nelayan Prigi masih menangkap dengan peralatan sederhana, sehingga hasilnya kecil.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian yang terkait dengan strategi peningkatan produksi hasil tangkapan bagi Nelayan Pancing Tonda ini. Berdasarkan variabel yang menpengaruhi produktivitas pancing tonda antara lain adalah jumlah trip penangkapan,ukuran kapal, daya mesin, panjang tali, ukuran mata pancing, jumlah Anak Buah Kapal (ABK), pengalaman ABK dan nahkoda. Dengan mengunakan pengujian model Cobb Douglas , hasilnya menunjukan jumlah trip, jumlah ABK, Pengalaman ABK mempengaruhi hasil produksi . Jumlah trip paling berpengaruh terhadap produktivitas nelayan pancing tonda. Faktor-faktor produksi yang terdapat dalam model dapat menjelaskan perubahan hasil tangkapan dengan alat tangkap pancing tonda pada armada kapal sekoci sebesar 87,5% sedangkan sisanya yaitu 12,5% disebabkan karena faktor-faktor lain ataupun variabel ? variabel yang tidak termasuk dalampenelitian.
Strategi yang dianggap tepat adalah : (i) perlu dilakukan penambahan waktu trip dan memperhatikan pengalaman ABK dan nahkoda kapal; (ii) perlu adanya pengembangan alat bantu penangkapan seperti Fish Finder dan pemakaian umpan yang lebih menarik bagi ikan sasaran dan(iii) pemberian pelatihan dan pengetahuan dasar tentang teknologi alat bantu penangkapan sesuai sifat dasar ikan yang menjadi sasaran penangkapannya.

Prigi waters including the Regional Fisheries Management (WPP) of the Indian Ocean, is a different region on the status of high utilization. Prigi Fishermen generally catch pelagic fish with nets and fishing gear trolling lines by using the tools of rumpon other catching. In general, the fishermen are still experiencing the limitations of capture technology. With a simple fishing gear sehingaan average revenue per month small.
Based on the description above, it is necessary to research associated with increased production strategy for Fishermen Fishing catches this Trolling Variables that menpengaruhi productivity between assessments adalahjumlah trip fishing, boat size, engine power, length of rope, hook size, number of crew (ABK), the experience of ABK and helmsman. Using a Cobb model the results show the amount of trips,amount of ABK, ABK experience affect the results of production. The amount of trips the most influence on the productivity of fishermen fishing trolling lines. Production factors included in the model can explain the changes in the catch by fishing gear fishing boat trolling lines on a fleet of ships at 87.5% while the remaining 12.5% is due to other factors or variables - variables that are not included dalampenelitian.
In order to achieve optimal results the proposed strategies are: (i) the need to do additional trip time and attention to the experience of crew and ship captains, (ii) is necessary to arrest the development of assistive devices such as Fish Finder and use of bait is more attractive to fish targets and delivery training and basic knowledge of technology tools and the nature of the capture of fish that were targeted.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Ketidakmampuan memenuhi permintaan dari konsumen menjadi permasalahan utama pada penyulingan minyak sereh wangi di Desa Cimungkal Sumedang. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan alternatif tindakan dalam rangka meningkatkan produksi minyak sereh wangi hasil penyulingan di Desa Cimungkal. Pemetaan proses produksi dilakukan dengan Value Stream Mapping (VSM) sebagai langkah awal untuk mengetahui waktu proses (lead time produksi) dan mengidentifikasi pemborosan yang terjadi, menganalisis penyebab terjadinya masalah di level manufaktur, serta merumuskan tindakan perbaikan untuk meningkatkan produksi minyak sereh wangi. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa aktivitas pada proses produksi minyak sereh wangi yang merupakan pemborosan dan harus diminimalkan. Dengan pemetaan dapat diketahui bahwa lead time penyulingan minyak sereh wangi awal adalah sebesar 647 menit atau 10,78 jam. Setelah dilakukan perbaikan (Future State) terjadi perbaikan Total lead time menjadi 274 menit. Value added activity mengalami peningkatan sebesar 38,93%, nonvalue added mengalami penurunan sebesar 3,63%, dan necessary but nonvalue added turun sebesar 35,3 %. Penelitian ini juga menghasilkan rumusan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak sereh wangi."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Mariam
"ABSTRAK
Ikan koki baster (carasius auratus) selain sebagai ikan hias juga digunakan sebagai pakan ikan dan umpan pancing yang permintaannya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun demikian, dari tahun 2012 hingga 2015, produksi ikan baster mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan menganalisa penerapan manajemen usaha budidaya ikan koki baster di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi sehingga dapat dirumuskan startegi pengelolaan dalam pengembangan budidaya ikan koki baster di kabupaten Sukabumi yang ramah lingkungan."
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
600 JMSTUT 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mualimin
"Gunung Kemala merupakan lapangan Migas tua yang berada dalam fase decline production. Pemboran pengembangan tahun 2012 mengacu data seismik 2D memberikan hasil produksi dibawah target, berdasarkan hasil tersebut dilakukan moratorium terhadap aktivitas pengeboran  dengan menyisakan ruang lingkup POD sejumlah 14 sumur.  Upaya reaktivasi pengeboran dengan penambahan data seismic 3D yang dimulai sejak tahun 2018 dan produksi minyak pertama diperoleh pada bulan Juli 2023.  Dalam aspek operasional akusisi data seismic 3D, tantangan aspek K4L pada masa pandemi Covid 19  diatasi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. Hasil data seismic 3D dilakukan interpretasi dan evaluasi untuk mendapatkan gambaran subsurface terbaru sebagai dasar dalam pengajuan proyek pengeboran. Usulan proyek pengeboran baru tanpa melalui tahapan Inisiasi-Seleksi dan langsung ke tahapan Kajian Lanjut berdasarkan pada kebijakan khusus PUDW. Pasca pengeboran dilakukan evaluasi dan forecasting untuk mendapatkan perkiraan estimasi volume perolehan minyak. Hasil interpretasi dan evaluasi penambahan data seismic 3D dapat menggambarkan kondisi subsurface lebih detail dan terdapat beberapa area sebagai lokasi titik pengeboran baru teridentifikasi secara jelas dibandingkan data 2D sebelumnya. Sumur pertama dari proyek reaktivasi pekerjaan pengeboran dengan penambahan data 3D menghasilkan produksi minyak sebesar 800 BOPD, dan sumur berikutnya masing-masing lebih dari 1000 BOPD dan memberikan peningkatan tambahan cadangan atau volume perolehan minyak Lapangan Gunung Kemala sebesar 3.90 Juta Barrel Oil (MMBO).

Gunung Kemala is mature oil & gas field that is in the decline production phase. The drilling development in 2012 based on 2D seismic data that provides production results below the target, based on these results, a moratorium is carried out on drilling activities by leaving the scope of POD of 14 wells.  Drilling reactivation efforts with the addition of 3D seismic data began in 2018 and the first oil production was obtained in July 2023. In the operational aspect of 3D seismic data acquisition, the challenges of the K4L aspect during the Covid 19 pandemic are overcome by the implementation of strict health protocols. The results of the 3D seismic data are interpreted and evaluated to get the latest subsurface description as a basis for submitting a drilling project. Proposals for new drilling projects without going through the Inisiasi – Seleksi stage and directly to the Kajian Lanjut stage based on the Kebijakan Khusus PUDW. After drilling execution, evaluation and forecasting are carried out to get an estimate of the oil production volume. The results of the interpretation and evaluation of the addition of 3D seismic data can describe the condition of the subsurface in more detail and there are several areas as the location of new drilling points that are clearly identified compared to the previous 2D data. The first well of the drilling work reactivation project with the addition of 3D data resulted in oil production of 800 BOPD, and the next well was more than 1000 BOPD each and provided an additional increase in the oil reserves or volume of the Gunung Kemala Field by 3.90 Million Barrels of Oil (MMBO). "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library