Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neni Sisri
"ABSTRAK
Perawatan mulut untuk mencegah mukositis diperlukan sebelum, selama dan setelah kemoterapi. Edukasi tentang menggosok gigi pada orangtua dan anak merupakan salah satu upaya untuk mencegah keparahan mukositis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas media pendidikan AVA dan leaflet tentang menggosok gigi yang diberikan pada orang tua terhadap kejadian mukositis pada anaknya yang menderita kanker. Disain penelitian adalah quasi experiment pretest dan postest nonequivalent control group design dengan total sampel sebanyak 36 responden yang terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok inyervensi dan kelompok kontrol, yang dipilih dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menemukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pemberian edukasi menggunakan AVA dan leaflet terhadap kejadian mukositis pada anak ( p value= 0,061). Namun media AVA dan leaflet efektif meningkatkan pengetahuan orangtua menggosok gigi untuk mengurangi kejadian mukositis pada anak kanker selama kemoterapi. Hal ini dapat dilihat dengan peningkatan pengetahuan setelah perlakukan baik pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan p value masing-masing 0,003 dan 0,002. Rekomendasi: edukasi perawatan mulut dapat dilakukan dengan pendekatan multidisiplin ilmu sebelum, selama dan setelah pemberian kemoterapi.

ABSTRACT
Oral care to prevent mucositis is needed before, during, and after chemotherapy. Education about brushing teeth to parents and children is one way to prevent the severity of mucositis. The purpose of this research was to identify the effectiveness of education media AVA and leaflet about teeth brushing to parents of children suffering cancer to the incidence of mucositis. Design research is quasi experimental nonequivalent pretest and posttest control group design with a total sample of 36 respondents composed of two groups: intervention and control groups, selected with consecutive sampling method. The study found no significant differences education using AVA media and leaflets on the incidence of mucositis in children (p value = 0.061). But AVA media and leaflets effectively improve parental knowledge about brushing teeth to reduce the incidence of mucositis in children during cancer chemotherapy. This can be seen by the increase in knowledge after treatment both in the control group and the intervention group with p value respectively 0.003 and 0.002. Recommendation: educational oral care can be done with a multidisciplinary approach before, during and after administration of chemotherapy"
2016
T46394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Jumsa Oktopa Randy Andy
"Kemajuan Teknologi yang sangat cepat saat ini telah merubah sifat dan bentuk pekerjaan, yang selanjutnya dapat memberikan dampak positif dan negatif yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu pekerja dituntut dapat mengikuti perkembangan yang ada, dengan selalu menambah wawasan pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaannya, termasuk pengetahuan terhadap perlindungan dirinya dalam melakukan pekerjaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pekerja PT. X terhadap alat pelindung diri berdasarkan karakteristik responden antara lain; umur, lama bekerja, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan. Penelitian ini dilakukan dengan variabel pengetahuan tentang bahaya dan risiko di tempat kerja, pengetahuan tentang manfaat alat pelindung diri, pengetahuan tentang penggunaan alat pelindung diri, pengetahuan alat pelindung diri yang sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ada, fasilitas yang disediakan perusahaan terhadap penggunaan alat pelindung diri, pengetahuan tentang pengawasan penggunaan alat pelindung diri.
Disain penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain studi kasus yang menghasilkan hasil akhir metode penelitian ini berupa deskriptif detail, yang didapatkan dari sembilan informan dari 20 orang jumlah pupulasi yang ada. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa beberapa informan yang merupakan pekerja dari PT.X mengetahui alat pelindung diri.

Technology advances very quickly when it has changed the nature and forms of employment, which in turn can provide positive and negative impacts are even more. Therefore, workers are required to follow the changes, to always broaden the knowledge associated with his work, including knowledge of the protection of himself in doing his job.
This study aims to know the description of the knowledge workers of PT. X to the personal protective equipment based on the characteristics of the informants, among others, age, length ofwork, the last education, type of work. This research was conducted with variable knowledge of the hazards and risks in the workplace, knowledge about the benefits of personal protective equipment, knowledge about the use of personal protective equipment, knowledge of personal protective equipment appropriate to the existing Standard Operating Procedure, the facilities provided by the company against the use of personal protective equipment, knowledge about the supervision of the use of personal protective equipment.
The design of this study used qualitative case study design that produces the final result of this research method in the form of descriptive detail, obtained from nine informants from 20 people population existing number. Based on the results obtained the conclusion that some informants are workers of personal protective equipment PT. X know.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Florence Low
"Defisiensi zat besi pada anak dan remaja dapat mengakibatkan penuruanan fungsi kognitive dan psikomotor. Salah satu cara yang efektif untuk mencegah terjadinya defisiensi zat besi adalah dengan memberikan edukasi gizi terutama pada anak usia sekolah. Tujuan dari studi ini adalah mengevaluasi efek dari edukasi gizi terhadap peningkatan pengetahuan tentang zat besi pada siswa-siswi di Pesantren Tapak Sunan. Studi ini menggunakan desain pre-experimental dengan intervensi pre-post. Data dikumpulkan dari hasil penilaian kuesioner pre dan post-test. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0.
Hasil studi menunjukkan bahwa setelah pemberian edukasi, terdapat peningkatan bermakna pada pengetahuan siswa-siswa secara menyeluruh (uji t berpasangan, p<0.001). Akan tetapi, berdasarkan jenis kelamin, tidak ada perbedaan bermakna pada peningkatan pengetahuan (uji t tidak berpasangan, p>0.05). Uji one-way ANOVA juga menunjukkan perbedaan tidak bermakna pada peningkatan pengetahuan berdasarkan jenjang sekolah. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi gizi bermanfaat meningkatkan pengetahuan tentang zat besi pada siswa-siswi di Pesantren Tapak Sunan.

Iron deficiency in children and adolescent could cause deficit in cognitive performance and lower psychomotor function. Nutritional education about dietary iron targeted at school-age children is one of the effective approaches to prevent iron deficiency. The aim of this study is to evaluate the effect of nutritional education on the improvement of knowledge about dietary iron among students in Pesantren Tapak Sunan. This study used pre-experimental design with pre-post intervention. Data was collected from scoring result of pre and post-test questionnaire. Analysis of data was conducted using SPSS ver 20.0 programme.
Result of the study showed that after receiving education, there was significant improvement of knowledge among all students by 21 points (paired sample t-test, p<0.001). Meanwhile, there was no significant difference in the improvement of knowledge between each gender (independent t-test, p> 0.05). One-way ANOVA analysis also showed insignificant difference in the improvement of knowledge among three different levels of grades (p> 0.05). In conclusion, nutritional education is effective in improving the knowledge about health aspects of dietary iron on students in Pesantren Tapak Sunan.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiati
"Berbagai upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA di Indonesia yang berbasis pada Program Pencegahan dari Sekolah (School Prevention Program) sudah dilakukan, baik oleh pemerintah, swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat. Kegiatan tersebut terutama dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan tatap muka dan melalui media cetak, namun belum diperoleh informasi sejauh mana penyuluhan itu berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh penerapan materi penyuluhan kesehatan tentang NAPZA dengan mengeluarkan metode ceramah plus dan metode hanya dengan pemberian buku penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Desain penelitian adalah quasi experimental design before and after with control dengan intervensi penyuluhan. Populasi siswa-siswi SMU Negeri di Wilayah Jakam Pusat dengan rentang usia 14-17 tahun. Sampel diambil dengan metode gugus bertahap dan acak sederhana dengan besar sampel minimal dihitung menggunakan rumus estimasi proporsi presisi mutlak. Besar sampel yang dianalisis 372 siswa. Pengumpulan data dengan cara survei dan data diolah dengan menggunakan EPI INFO 6.0 sorta SPSS 7.5. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis varians (Anova) dengan uji Scheffe.
Selama empat minggu, 372 siswa Sekolah Menengah Umum Negeri yang ada di Wilayah Jakarta Pusat diberikan penyuluhan dengan menggunakan dua metode penyuluhan, yaitu penyuluhan melalui metode ceramah plus (124 siswa), dan penyuluhan melalui media cetak, yaitu hanya diberikan buku penyuluhan (124 siswa). Selain itu dibandingkan juga dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan apa-apa sebagai kelompok kontrol (124 siswa). Sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kepada ketiga kelompok tersebut dilakukan test. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang NAPZA pada kelompok dengan ceramah plus sebesar 21,53%, kelompok yang diberikan buku penyuluhan, sebesar 13,53% dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan (kelompok kontrol) sebesar 6,3S%.
Melalui analisis varians (Anova) menunjukkan F prob. 0.00U. Keadaan ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan pengetahuan antara siswa pada kelompok yang diberikan ceramah plus dengan siswa kelompok hanya dengan pemberian buku penyuluhan dan siswa kelompok kontrol. Hasil uji Schejé pada =0.05 diperlihatkan bahwa secara bermakna ada perbedaan peningkatan pengetahuan tentang NAPZA antara kelompok yang diberikan ceramah plus dengan kelompok yang hanya diberikan buku penyuluhan; antara kelompok yang diberikan ceramah plus dengan kelompok yang tidak diberikan penyuluhan; dan antara kelompok yang hanya diberikan buku penyuluhan dengan kelompok yang tidak diberikan penyuluhan.
Peningkatan sikap responden terhadap NAPZA, pencegahan penyalahgunaan NAPZA untuk kelompok yang diberikan penyuluhan dengan ceramah plus sebesar 4.14%, Kelompok yang diberikan buku penyuluhan sebesar 2,17%, sedangkan kelompok kontrol peningkatannya sebesar 1.07%. Melalui analisis menunjukan F prob 0.000. Keadaan ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan sikap positif antara kelompok yang diberikan ceramah plus dengan kelompok yang hanya diberikan buku penyuluhan, serta kelompok kontrol. Hasil uji Scheffe pada =0.05, diperlihatkan secara bermakna ada perbedaan peningkatan sikap positif antara kelompok yang diberikan ceramah plus dengan kelompok yang hanya diberikan buku penyuluhan, antara kelompok yang diberikan ceramah plus dengan kelompok yang tidak diberikan penyuluhan, sedangkan antara kelompok yang hanya diberikan buku penyuluhan dengan kelompok yang tidak diberikan penyuluhan tidak ada perbedaan peningkatan sikap positif yang bermakna.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyuluhan NAPZA berhasil meningkatkan pengetahuan siswa tentang NAPZA dan sikap siswa terhadap NAPZA, penyalahguna NAPZA dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Metode ceramah plus lebih efektif dibandingkan dengan hanya pemberi buku penyuluhan tentang NAPZA. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan untuk melakukan penelitian serupa dan tidak hanya dilakukan pada SMU Negeri saja, tetapi juga SMU Swasta, dan membandingkannya dengan Sekolah Menengah Kejuruan. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library