Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Agus Zaenul Fitri
"Anggapan bahwa madrasah merupakan pendidikan kelas dua memang masih muncul dikalangan masyarakat umum. Uoaya untuk meningkatkan mutu dan performansi madrasah telah dilakukan kementerian agama melalui kebijakan membuat contoh Madrasah bertaraf internasional (MBI) yang tersebar di dua belas wilayah di Indonesia."
Tulungagung: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2012
297 JPIK 7:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini membahas tentang bagaimana meniongkatkan mutu perpustakaan perguruan tinggi. Mutu perpustakaan dapat diartikan sebagai sebuah pencapaian yang dilakukan melalui serangkaian proses, baik dalam kegiatan jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun serangkaian proses menciptakan mutu perpustakaan dapat dispesifikasikan dalam tiga hal, yaitu memperhatikan mutu input, mutu proses dan konteks serta mutu outcome. Artinya pencapaian mutu dilihat secara input memiliki kesiapan mental, adanya proses layanan yang didukung dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan outcomes yang berkualitas sebagai produk dari rangkaian sebelumnya. Selanjutnya untuk meningkatkan mutu perpustakaan perguruan tinggi setidaknya memerlukan strategi khusus, dengan harapan agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Strategi khusus yang dimaksud antara lain: perencanaan strategis, penerapan prinsip learning organization, serta berorientasi kepada kepuasan dan kebuuhan pemustaka dengan mempersiapkan kualitas koleksi, SDM, layanan, komitmen petugas serta dukungan dana yang cukup."
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Rupaedi
"Tesisi ini membahas tentang peranan pengawas sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Indramayu. Latar belakang penelitian ini adalah adanya ketidaksetabilan mutu pendidikan di SMK Kabupaten Indramayu dan Pengawas Sekolah belum melaksanakan perannya secara maksimal sebagai inspecting, advising, monitoring, reporting, coordinating, performing leadership. Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui bagaimana kesenjangan peran pengawas di SMK Kabupaten Indramayu saat ini. Tujuan kedua adalah untuk mendapatkan gambaran tentang upaya apa yang dilakukan untuk menghilangkan kesenjangan peran pengawas sekolah di SMK Kabupaten Indramayu tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data campuran atau mix method. Teknik pengumpulan data kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang pertama. Teknik pengumpulan data secara kuantitatif digunakan untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian. Informan terdiri dari kepala dinas pendidikan, korwas, pengawas, kepala sekolah, komite, dan kepala sekolah. Pengumpulan data kuantitatif melalui pemberian angket kepada tujuh puluh lima responden terpilih.
Kesimpulan penelitian ini pengawas sekolah Kabupaten Indramayu belum berperan secara maksimal sebagai supervisor, sebagai advising, sebagai monitoring, sebagai reporting, sebagai coordinating, dan performing leadership sesuai dengan Tupoksi pengawas. Saran yang bisa diberikan adalah Tugas pokok dan fungsi pengawas harus dijalankan dan berpedoman pada Permenpan No.21 Tahun 2010, sehingga gap atau kesenjangan peran yang terjadi selama ini dapat dibangun kembali dengan suatu kebersamaan dan semata-mata tugas Negara yang mulia, yaitu mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Termasuk di dalam Permenpan tersebut bahwa intensitas kehadiran pengawas pada sekolah binaan harus lebih ditingkatkan kembali agar tidak ada jarak diantara kita, sehingga keberadaan dan kehadiran pengawas sangat dirindukan sebagai supervisor, advising, monitoring, reporting, coordinating, performing leadership.

The aims of this tesis is about the role of school supervisor in increasing education quality in Indramayu regency. The background of this thesis is about there isn't instability of quality at Vocational High School in Indramayu and the supervisor don't implement their role maximally yet as inspector, advisor, monitor, reporter, coordinator, performer on leadership. The first aim is for knowing how the role gap at Vocational High School in Indramayu Regency for now. The second aim is to get description about an effort to neutralize of the role supervisor gaps.
This research use qualitative method by using mix method. The collecting qualitative data used for answering the first research. The collecting quantitative data used to answer the second research. Informans comes from the head of national education in Indramayu, supervisor coordinator, supervisor, headmaster, and school committee. The collecting quantitative data used questioner to seventy respondent.
This research concludes that school supervisor in Indramayu regency don't do yet maximally as supervisor, advisor, monitor, reporter, coordinator and performer on leadership based on seven obligation of supervisor. The suggestions are seven obligation have to do based on Permenpan No.21 2010 year, so the gap or the role can be built again together based on state obligation , that is to educate our children. In Permenpan no. 21 2010 year that the present intensity of supervisor have to increase again. So that there isn't space between supervisor and teacher, by this existence that the present of supervisor will be missed as supervisor, advisor, monitor, reporter, coordinator and performer on leadership based on seven obligation of supervisor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30224
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin Aziz
"Artikel ini membahas tentang bagaimana meningkatkan mutu perpustakaan perguruan tinggi. Mutu perpustakaan dapat diartikan sebagai sebuah pencapaian yang dilakukan melalui serangkaian proses, baik dalam kegiatan jangka pendek mauapun jangka panjang. Adapun serangkaian proses menciptakan mutu perpustakaan dapat di spesifikasikan dalam tiga hal, yaitu memperhatikan mutu input, mutu proses dan konteks serta mutu outcome. Artinya perncapaian mutu dilihat secara input memiliki kesiapan mental, adanya proses layanan yang didukung dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan outcomes yang berkualitas sebagai produk dari rangkaian sebelumnya. Selanjutnya untuk meningkatkan mutu perpustakaan perguruan tinggi setidaknya memerlukan strategi khusus, dengan harapan agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Strategi khusus yang dimaksud antara lain: perencanaan strategis, penerapan prinsip learning organization, serta berorientasi kepada kepuasan dan kebutuhan pemustaka dengan mempersiapkan kualitas koleksi, SDM, layanan, komitmen petugas serta dukungan dana yang cukup"
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2010
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ngalim Purwanto
Bandung: Ramaja Karya, 1988
371.2 PUR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andriana Thaofik
"ABSTRAK
Berbagai cara dapat ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan mutu cara kerja dan hasil kerja untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Salah sate cara adalah melalui Gugus Kendali Mutu. Dimana merupakan suatu sistem manajemen parsipasi yang dinamis yang mengikut sertakan secara aktif seluruh karyawan dan pimpinan secara kesinambungan mengendalikan, melestarikan dan meningkatkan mutu disegala bidang demi kemajuan perusahaan, karyawan serta kepuasan pelanggan.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis melakukan studi kasus pada perusahaan PT. Adhi Karya. Dalam melakukan kegiatan pengendalian dan peningkatan mutu ( pemecahan-pemecahan masalah ) GKM menerapkan prinsip pengendalian yaitu siklus Plan-Do-Check-Action ( PDCA ). Selain itu juga memakai alat-alat Bantu yang dikenal dengan seven tools ( 7 alat ) yaitu Lembar Periksa, Stratifikasi, Diagram Pareto, Diagram Sebab Akibat, Diagram Tebar, Histogram dan Peta Kontrol. Dari kegiatan pengendalian mute ini dapat ditingkatkan mutu baik cara kerja dan hasil kerja ( kualitas dan kuantitas ).
Kegiatan pengendalian mutu melalui GKM ini dapat dilakukan pada lingkup kelompok kecil karyawan dengan dilakukan secara teratur, berkesinambungan dalam bidang pekedaan dengan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengendalian mutu.

"
2001
S35667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1988
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhattati
Depok: Rajawali Press, 2021
371.2 NUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>