Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agnes Nauli Shirley
"ABSTRAK
Dunia politik dan pendidikan tinggi yang maskulin menuntut setiap perempuan yang bekerja dl bidang-bidang tersebut memiliki kemampuan penyesuaian diri dan kompetensi personal yang lebih tinggi. Seorang yang androjini diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan situasi, dan tidak dibatasi dengan batasan-batasan kultural pada perempuan dan laki-laki, sehingga lebih mampu menyesuaikan dlrl dalam berbagal kondisi dan mampu memelihara kesejahteraan psikologisnya. Dengan fnckientai sampling technique, 60 orang perempuan (30 orang aktivis perempuan dan 30 orang akademisi perempuan), diminta untuk mengisi self-questionnaire, yaitu Skala M-F yang diadaptasikan dari Bem Sex Role Inventory. Hasil uji X2 memberi 3 kesimpulan, yaitu: ada perbedaan orientasi peran Jenis kelamin yang signifikan antara aktivis perempuan dibandingkan dengan akademisi perempuan. Jumlah aktivis androjini tidak berbeda signifikan dengan aktivis non androjini. Jumlah akademisi androjini lebih banyak daripada akademisi non androjini. Penelitian Ini menyarankan agar kerjasama seluas-luasnya dibuka antara lembaga swadaya masyarakat perempuan dan Institusi pendidikan tinggi untuk memperkaya perspektif gerakan perempuan dan setiap individu di dalamnya, serta untuk meningkatkan produktivitas kajian-kajian sosial Ilmiah tentang perempuan."
2005
S3504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Harris
Universitas Indonesia, 2008
T25292
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Astuti Irmalita
"Program Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) dan Uji Kompetensi Guru (UKG) telah menjadi program nasional sejak tahun 2012. Dalam pelaksanannya program ini mengalami berbagai perubahan kebijakan. Salah satu perubahannya adalah kebijakan penerapan self assessment guru dalam penyelenggaraan moda pembelajaran. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perubahan kebijakan self assessment guru yang diterapkan pada penyelenggaraan program PKB terhadap capaian kelulusan UKG yang telah ditetapkan oleh pemerintah setiap tahunnya sebagai salah satu indikator peningkatan kompetensi guru di Indonesia. Self assessment pada awalnya digunakan sebagai acuan penyelenggaraan alternatif moda pembelajaran (aneka moda) menjadi hanya menerapkan satu moda tatap muka untuk semua hasil pemetaan self assessment guru. Dengan memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKB yang berisi database peserta program PKB (guru) guna mempertajam analisis penelitian maka faktor internal dan faktor eksternal guru digunakan sebagai variabel kontrol untuk melihat pengaruhnya terhadap capaian kelulusan UKG setelah guru mengikuti program PKB. Dengan menggunakan metodelogi model regresi logit data panel dari sampel sebanyak 5759 guru mapel dan vokasi yang konsisten mengikuti program PKB sejak tahun 2016 sampai dengan 2018, hasil utama penelitian menemukan bahwa penerapan self assessment pada moda pembelajaran berpengaruh signifikan dan positif. Dengan analisis yaitu diterapkannya self assessment dalam penyelenggaran aneka moda pada program PKB akan menaikan probabilitas kelulusan UKG sebesar 4,1 %. Hasil dari variabel kontrol faktor internal dan faktor eksternal menujukan bahwa faktor kualifikasi pendidikan, status sertifikasi, jenjang mengajar, masa kerja, wilayah dan status sekolah memberikan pengaruh yang signifikan dan positif. Pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap capaian kelulusan UKG diberikan oleh faktor bidang keahlian dan usia guru. Sedangkan faktor jenis kelamin dan status kepegawaian guru tidak memberikan pengaruh yang signifikan kepada guru didalam mencapai nilai kelulusan UKG.

The Sustainable Competency Improvement Programme (PKB) and Teacher Competency Test (UKG) have become a national programs in Indonesia since 2012. There have been several policy changes during the implementation of the program. One of the changes is teacher self assessment policy that used as an instrument for maping teacher competency level for implementation multiple learning methods in 2016 into a single leraning method (face to face) for all teacher competency level in 2017-2018. The main objective of this study is to analyze the impact of teacher self assessment as an instrument for implementation from multiple learning methods changes into a single learning method (face-to-face) to the achievement of UKG. The achievement of UKG is indicated by the acceptable scoring level of UKG defined annually by the government. In addition, the study includes internal and external factors of teachers as control variables. The study utilizes the Management Information System (SIM) consisting the database of PKB participants from the Ministry of Education and Culture. The data consists of 5,759 teachers who consistently have participated in the PKB since 2016 to 2018. Applying panel logit regression, the study finds that teacher self assessment that used as an instrument for maping teacher competency level for implementation multiple learning methods has a significant and positive impact in achieving UKG acceptable level. Using multiple learning methods increases 4.1% of probability in passing UKG acceptable level. The results from the control variables of internal and external factors indicate that educational qualifications, certification status, teaching level, years of work, region and school status have a significant and positive impact on achieving UKG acceptable level. Whereas teachers expertise and age have significant and negative impacts, gender and teachers status do not have a significant impact on achieving UKG acceptable level.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library