Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Yusra Nusa
"Penerapan analogi perpindahan massa dan perpindahan panas mengalami penyimpangan untuk laju penguapan yang tinggi. Penelitian ini membuktikan penyimpangan tersebut. Pengujian dilakukan menggunakan media cairan Isopropyl alcohol. Zat ini rnemiliki Iaju penguapan yang relatif besar pada suhu rendah. Peralatan yang digunakan adalah berupa sebuah tabung pengamatan tetesan yang dialiri udara panas dari arah yang berlawanan. Udara disuplai dari sebuah blower dan orifis kemudian dipanaskan di heater. Tetesan diatur dengan seperangkat droplet generator. Untuk merekam data tetesan digunakan kamera digital dan dengan penerangan sepasang Iampu neon dari arah samping. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa penguapan yang terjadi jauh lebih besar dari prediksi penguapan menggunakan analogi perpindahan massa dan perpindahan panas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Sofwan Lukito
"ABSTRAK
Telah berhasil dibuat sebuah alat yang dapat berfungsi sebagai stasiun
penguapan/evaporasi otomatis yang telah terintegrasi dengan pengamatan
parameter iklim lainnya yang berhubungan dengan proses evaporasi. Alat ini
diberi nama ?Automatic Evaporation Station (AES)?, dengan kemampuan
mengukur 6 (enam) parameter klimatologi seperti penguapan, suhu permukaan
air, suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin. Selain itu
alat AES ini juga dilengkapi dengan 2 (dua) buah sistem kontrol untuk
mempertahankan ketinggian air di Open Pan Evaporimeter agar tetap 5 cm dari
bibir panci (sesuai ketentuan dari World Meteorological Organization, WMO).
Keberadaan AES ini dapat menggantikan sistem pengamatan penguapan
konvensional yang masih dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG), atau dapat pula digunakan untuk menggantikan stasiun hujan
kerjasama yang dimiliki BMKG. Pengantian stasiun hujan kerjasama dengan
stasiun evaporasi otomatis diharapkan akan lebih bermanfaat bila ditinjau dari
segi biaya, kemudahan pengoperasian, jumlah parameter klimatologi yang dapat
diukur dan tingkat keakurasian data yang tetap terjaga walau diamati oleh
petugas/observer yang tidak memiliki latarbelakang pendidikan khusus dibidang
meteorologi/klimatologi."
2010
T29118
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Anandika Putra
"Pengembangan teknologi spray drying diarahkan untuk menemukan cara efisien dan efektif dalam usaha penghematan energi. Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap tingginya temperatur udara pengeringan. Untuk mengatasi kelembaban udara di Indonesia yang tinggi maka dalam penelitian spray drying yang dilakukan di DTM FT UI memanfaatkan sistem dehumidifier sehingga proses pengeringan dapat dilakukan pada temperatur rendah. Penambahan sistem refrigerasi pada alat pengering semprot ini akan menghasilkan panas yang terbuang pada kondensor. Panas yang terbuang bisa dimanfaatkan sebagai pengering dari pompa kalor. Sehingga dapat mengurangi beban daya pemanas listrik.
Penelitian dilakukan dengan melakukan simulasi CFD untuk memperoleh laju penguapan air pada spray drying terhadap beberapa variasi, laju udara, temperatur udara pengeringan dan titik embun udara pengeringan. Hasil simulasi menujukan pengaruh dari peningkatan laju udara pengeringan terhadap penurunnan laju penguapan air. Penurunnan kelembaban udara berpengaruh terhadap meningkatnya laju penguapan air. Penambahan pemanas pompa kalor dikombinasikan dengan pemanas listrik meningkatkan kinerja spray drying.

Development of spray drying technology is conducted to find the most efficient and effective way in energy saving. The air humidity become one of factors that drying process involve high temperature. Indonesia is a country which is covered by high humidity so spray drying research in DTM FT UI used dehumidifier system to reduce air humidty. This refrigeration system produce heat which is not used in spray drying process. This unused energy can be aplied as heat pump dryer so power supplied by electric heater can be decreased.
Research is done by using CFD simulation to get water eveporating rate in spray drying by some variations, air flow, air temperature dan dew point. The result show that the influence of air flow and humidity to evaporating rate. The involvement of heat pump drying from dehumidifier system increase the psray drying performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiki Prasetyo
"Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang kian pesat saat ini menuntut setiap individu untuk terus berkarya. Berbagai institusi juga berlomba-lomba untuk melakukan riset yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu fenomena yang sering dijumpai dalam menunjang keseharian kita adalah fenomena penguapan. Suatu proses penguapan yang terjadi pada bahan bakar cair, yang saat ini masih menjadi sumber energi utama di dunia. Pengujian tetesan merupakan salah satu langkah yang dapat dipergunakan untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kinerja yang efektif dan juga efisien. Salah satu parameter utama dari analogi perpindahan panas dan massa yang dimiliki pada pengujian tetesan adalah nilai dari bilangan Lewis yang dimiliki adalah sama dengan satu. Berbagai model telah dirumuskan guna memperoleh kesesuaian perhitungan perpindahan panas dan massa suatu zat.
Berbagai peneliti juga telah melakukan percobaan menggunakan cairan yang berbeda. Permasalahan yang ditemukan adalah cairan yang memiliki nilai Lewis tidak sama dengan satu akan menunjukkan korelasi yang kurang baik. Pada penelitian kali ini, dilakukan analisis lebih mendalam mengenai fenomena yang dapat menyebabkan korelasi kurang baik tersebut. Didapatkan hasil bahwa korelasi yang kurang baik tersebut timbul karena pengaruh dari stagnan film model yang digunakan. Konsentrasi cairan pada stagnan film menuju lingkungan tampak patah dan hal tersebut dirasa tidak natural.

The development of science and technology which is rapidly increasing now requires each individual to continue working. Various institutions are also competing to conduct research that can benefit human life. One phenomenon that is often found in supporting our daily life is the phenomenon of evaporation. An evaporation process that occurs in liquid fuels, which is still the main energy source in the world. Drop test is one step that can be used to determine the characteristics possessed so as to improve effective and efficient performance. One of the main parameters of the analogy of heat and mass transfer in the droplet test is that the value of the Lewis number is equal to one. Various models have been formulated in order to obtain a suitable calculation of the heat transfer and mass of a substance.
Various researchers have also conducted experiments using different liquids. The problem found is a liquid that has a Lewis value not equal to one will show a bad correlation. In this study, a more in-depth analysis of the phenomena that can cause such unfavorable correlations. The results show that the unfavorable correlation arises because of the influence of the stagnant film model used. The concentration of fluid in the stagnant film into the environment seems broken and this is not natural.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Trisahala
"Laju penguapan pada droplets penting untuk diketahui dalam melakukan simulasi pada combustion. Yosuo Moriyoshi dan Yasuo Imai melakukan penelitian tentang pengukuran distribusi kosentrasi tekanan uap pada bahan bakar dalam phase gas dan liquid[9]. Christopher J. Rutland and Yunliang Wang melakukan simulasi terhadap semprotan campuran cairan turbulen menggunakan software DNS[10]. Banyak simulasi combustion menggunakan software Fluent ataupun DNS yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model analogi tersebut dapat digunakan pada premium dan pertamax yang memiliki bilangan lewis besar (3-4) serta membandingkan dengan model E. A. Kosasih [6].
Penelitian ini menggunakan alat berupa jarum yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan dan temperatur bervariasi. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.

Evaporation rate on the droplets is important to note in doing simulation on combustion. Yosuo Imai Yasuo Moriyoshi and conducts research on measurement of concentration distribution in the fuel vapor pressure in the gas and liquid phase[9]. Christopher J. Rutland and Wang Yunliang simulation of Turbulent liquid spray mixing and combustion by using DNS software[10]. Many combustion simulation using FLUENT software or DNS which uses the analogy of Ranz-Marshall model of stagnant film approach as a basis for calculating the rate of heat and mass transfer. This study aimed to see whether the analogy model can be used on premium and pertamax which has a large Lewis numbers (3-4) and compare with model modification E.A Kosasih[6].
This research is using a nozzle filled with solution. After the solution is injected on thermocouple, then air flow is given with some velocity and temperature variations. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The modification model E. A. Kosasih has stronger correlation than stagnant film model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50967
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwien
"Penting untuk mengetahui laju penguapan droplets untuk meningkatkan efisiensi pada mesin pembakaran dalam. K. Luo dan H. Pitsch melakukan penelitian tentang laju penguapan droplet dan pembakaran di dalam pembakar yang berputar. S de Chaisemartin et. all melakukan simulasi pembakaran turbulen menggunakan software DNS.
Banyak penelitian ataupun simulasi menggunakan software Fluent dan DNS yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini menggunakan pertamax yang memiliki bilangan Lewis 4,0-4,2 bertujuan untuk mengetahui apakah model analogi tersebut dapat dipakai dan membandingkanya dengan model analogi E. A. Kosasih.
Penelitian ini menggunakan alat suntik yang berisi bahan bakar pertamax. Bahan bakar diteteskan pada wire-probe thermoucouple, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan aliran bervariasi pada temperatur 500C dan 750C. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model analogi E. A. Kosasih memiliki korelasi yang lebih baik dibandingkan dengan model film stagnan.

It is important to know the evaporation rate of droplets to improve the efficiency of internal combustion engines. K. Luo and H. Pitsch doing research on the rate of droplet evaporation and swirling combustion. S de Chaisemartin et. all turbulent combustion simulation using DNS software.
Many studies or simulations using Fluent software and DNS that uses the analogy of Ranz-Marshall model of stagnant film approach as the basis for calculating the rate of heat transfer and mass. This study uses a number pertamax 4,0-4,2 Lewis aims to determine whether the model can be used and compare with the model analogy E. A. Kosasih.
This research is using a nozzle filled with pertamax. After the solution is injected on wire probe thermocouple, then air flow is given with variation of velocity at temperature 500C and 750C. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The modification model E. A. Kosasih has better correlation than stagnant film model."
2010
S1087
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arrahmansyah Muhamad
"Fabrikasi kompleks Tb[EO4-Pic] ke dalam bentuk mikropartikel dengan metode represipitasi-penguapan telah berhasil dilakukan dalam penelitian ini, dimana EO4 = tetraetilena glikol, Pic = anion pikrat. Untuk perbandingan dikaji juga fabrikasi dengan metode In situ. Mikropartikel kompleks Tb[EO4-Pic] yang dihasilkan didispersikan ke dalam matriks polimer polimetilmetaakrilat (PMMA) menjadi komposit Tb[EO4-Pic]/PMMA. Komposit dilapiskan pada substrat dengan teknik spin-coating. Pada penelitian ini dikaji juga pengaruh polimer dan substrat terhadap sifat luminesensi dari mikropartikel kompleks Tb[EO4-Pic] dan kompositnya. Ukuran partikel dan fluoresensi dari mikropartikel kompleks Tb[EO4-Pic] dan kompositnya masing-masing diukur dengan Particle Size Analyzer dan spektrofluorometer. Partikel komposit yang dibuat dengan metode represipitasi-penguapan berukuran lebih kecil (191,0 nm) dibandingkan yang diperoleh dengan metode In situ (431,8 nm). Puncak hipersensitif pada 548 nm (transisi 5D4 à 7F5) sebagai karakter ion terbium(III) meningkat dengan kenaikan rasio intensitas transisi 5D4 à 7F5 terhadap transisi 5D4 à 7F6 dari 9,31 menjadi 11,87 yang disebabkan oleh adanya polimer dan kenaikan rasio intensitas dari 7,38 menjadi 48,50 yang disebabkan oleh pelapisan komposit pada substrat aluminum permukaan kasar. Mikropartikel kompleks Tb[EO4-Pic] dan kompositnya dapat digunakan sebagai pusat luminesensi untuk aplikasi fotosensor emisi hijau.

Fabrication complex of Tb[EO4-Pic] into microparticle size with reprecipitation-evaporation method has been studied, where EO4 = tetraethylene glycol, Pic = picrate anion. For comparison purpose, the In situ method was also investigated. The result of the Tb[EO4-Pic] microparticle complex was dispersed into polymethylmethaacrylate (PMMA) polymer matrix to be a composite Tb[EO4-Pic]/PMMA. The composite is coated to substrate by using spin-coating technique. In this research is also studied the effect of polymer and substrates to the luminescence property of the Tb[EO4-Pic] microparticle complex and its composite. Particle size and fluorescence of the Tb[EO4-Pic] microparticle complex and its composite were carried out by Particle Size Analyzer and spectrofluorometer, respectively. The particle composite that prepared by reprecipitation-evaporation method is smaller (191.0 nm) than that in the In situ method (431.8 nm). The hypersensitive peak at 548 nm (5D4 à 7F5 transition) is character of the terbium(III) ion increased with increasing intensity ratio of the 5D4 à 7F5 / 5D4 à 7F6 transitions from 9.31 to 11.87 due to the polymer and increasing intensity ratio from 7.38 to 48.50 due to the composite coating on aluminum substrate rough surface. Microparticle complex of Tb[EO4-Pic] and its composite can be applied as luminescent center in photosensor application for green emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purwinda Herin Marliasih
"ABSTRAK
HPMCP HP-55 dan Eudragit L 100-55 adalah polimer sensitif pH yang dapat menahan pelepasan obat pada pH asam dan melepaskan obat pada pH diatas 5,5 serta digunakan sebagai bahan penyalut dalam sediaan lepas tunda. Natrium diklofenak merupakan golongan antiinflamasi AINS yang memiliki efek samping mengiritasi mukosa lambung dipilih sebagai model obat. Mikrokapsul HPMCP HP-55 dibuat dengan metode penguapan pelarut sedangkan mikrokapsul Eudragit L 100-55 dengan metode semprot kering. SEM, PSA, sieve analizer, dan uji pelepasan obat secara in vitro digunakan untuk mengkarakterisasi mikrokapsul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikrokapsul HPMCP HP-55 terdistribusi pada rentang 181-1180 μm dan mikrokapsul Eudragit L 100-55 pada rentang 0,4-20 μm. Uji pelepasan natrium diklofenak dari mikrokapsul HPMCP HP-55 dengan rasio 1:2 dan 1:3 menunjukkan pelepasan sebesar 7,31 dan 5,75% dalam medium HCl pH 1,2 serta 96,04% dan 93,27% dalam medium dapar fosfat pH 6,8. Sedangkan mikrokapsul Eudragit L 100-55 pada rasio 1:1 menunjukkan pelepasan sebesar 0,47% dalam medium HCl pH 1,2 dan 88,75% dalam medium dapar fosfat pH 6,8. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa mikrokapsul HPMCP HP-55 rasio 1:2 dan 1:3 serta mikrokapsul Eudragit L 100-55 rasio 1:1, memenuhi persyaratan sebagai sediaan lepas tunda.

ABSTRACT
HPMCP HP-55 and Eudragit L 100-55 are pH sensitive polymers which can retain drug release at acidic pH, releases drug at pH above 5.5 and used as coating material in the delayed release dosage form. Diclofenac sodium is an antiinflammatory NSAID which has side effect irritating gastric mucosa, was chosen as model drug. HPMCP HP-55 microcapsules prepared by solvent evaporation method, while Eudragit L 100-55 microcapsules by spray-dry method. SEM, PSA, sieve analyzer, and drug release test in vitro is used to characterize microcapsules. The results showed that HPMCP HP-55 microcapsules distributed in range 181-1180 μm and microcapsules Eudragit L 100-55 in range 0.4 to 20 μm. The release test of diclofenac sodium microcapsules HPMCP HP-55 with ratio 1:2 and 1:3 showed the release 7.31 and 5.75% in medium HCl pH 1.2, 96.04% and 93.27% in the medium buffer phosphate pH 6.8. Meanwhile, Eudragit L 100-55 microcapsules at ratio of 1:1 showed the release of 0.47% in acid medium pH 1.2 and 88.75% at phosphat medium pH 6.8. From the results it is concluded that the HPMCP HP-55 microcapsules ratio 1:2 and 1:3 and Eudragit L 100-55 microcapsules ratio 1:1, qualify as delayed release dosage form."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1471
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Mikrokapsul adalah sediaan obat yang dapat memberikan pola pelepasan obat secara lambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pelepasan propranolol hidroklorida dari mikrokapsul yang dibuat dengan menggunakan pati singkong suksinat sebagai bahan penyalut. Mikroenkapsulasi dilakukan menggunakan metode penguapan pelarut dengan perbandingan zat aktif-penyalut 1:1, 1:2, dan 1:3. Mikrokapsul yang dihasilkan dievaluasi ukuran partikel, kandungan zat aktif tersalut, dan pola pelepasan obatnya. Pola pelepasan obat diamati dengan uji disolusi menggunakan alat Tipe I (keranjang) dengan medium dapar klorida pH 1,2 selama 2 jam dan dapar fosfat pH 6,8 selama 6 jam. Mikrokapsul yang dihasilkan tidak menunjukan pola pelepasan obat secara lambat, pada jam ke-2 propranolol hidroklorida yang telah dilepas sebanyak 85-91% dan pada jam ke-8 telah dilepas sebanyak 92-95%. Pelepasan obat dari mikrokapsul terjadi secara cepat karena propanolol hidroklorida tidak tersalut dengan baik sehingga tidak dihasilkan mikrokapsul yang bagus. Hal ini diperkirakan karena pati singkong suksinat tidak cocok sebagai bahan penyalut mikrokapsul, atau metode yang dipergunakan tidak cocok untuk melakukan mikroenkapsulasi menggunakan pati singkong suksinat."
Universitas Indonesia, 2006
S32576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Adzani Nurandini
"Nifedipin merupakan suatu turunan dihidropiridin yang termasuk ke dalam calcium channel blocker (CCB), sesuai untuk terapi lini pertama pada pasien dengan hipertensi. Nifedipin bekerja menghalangi kalsium yang menuju otot jantung dan pembuluh darah ketika tekanan darah tinggi. Rendahnya waktu paruh nifedipin mengharuskannya untuk dikonsumsi secara berulang yang menimbulkan fluktuasi obat dalam darah. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pelepasan obat terkontrol dimana obat akan dilepaskan pada waktu yang diinginkan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mikroenkapsulasi obat menggunakan polimer sebagai penyalut. Pada penelitian ini dilakukan penyalutan nifedipin menggunakan polipaduan polikaprolakton (PCL) dan poli(etilena glikol) (PEG) dengan teknik penguapan pelarut. Mikrokapsul dengan variasi Span 80 sebanyak 4% merupakan variasi paling optimum dengan ukuran 0,3108 µm, indeks polidispersitas bernilai 0,079 dan efisiensi enkapsulasi sebesar 90,85%. Untuk mikrokapsul dengan variasi komposisi polipaduan PCL/PEG dan berat molekul PEG, persen padatan berada pada rentang 30-92% dan efisiensi enkapsulasinya sekitar 90-91%. Persen pelepasan nifedipin dari mikrokapsul berada pada rentang 7,24-16,07% untuk cairan lambung dan 12,1-34% untuk cairan usus dengan pelepasan tertinggi didapatkan pada variasi komposisi polipaduan PCL/PEG 70/30 dan berat molekul PEG 400 Da, yaitu sebesar 10,74% pada cairan lambung dan 34% pada cairan usus.

Nifedipine is a dihydropiridine derivate calcium channel blocker, suitable as a first-line therapy for patients with hypertension. Nifedipine blocks calcium from going to cardiac and blood vessel muscle when blood pressure is high. Nifedipine has a low elimination half-life that makes nifedipine needs to be consumed repeatedly which gives rise to fluctuation of nifedipine concentration in blood. Thus, controlled drug delivery system is needed wherein drug could be delivered at the desired time. One of the options is drug microencapsulation using polymer as the coating. In this study, nifedipine is coated with polycaprolactone (PCL) and poly(ethylene glycol) (PEG) polyblend using solvent evaporation technique. Microcapsule with variation of 4% Span 80 is the optimum variation, with particle size of 0.3108 µm, polidispersity index of 0.079 and encapsulation efficiency of 90.85%. Microcapsule with variation of PCL/PEG polyblend composition and PEG molecular weight had yield around 30-92% and the encapsulation efficiency about 90%-91%. The release percentage of nifedipine in microcapsule is around 7.24-16.07% in gastric fluid and 12.1-34% in intestinal fluid with the highest release of nifedipine obtained by the variation of 70/30 PCL/PEG composition with PEG molecular weight of 400 Da with release percentage of 10.74% in gastric fluid and 34% in intestinal fluid."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>