Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elsa P. Surbakti
Abstrak :
Latar belakang dan tujuan : Dispepsia merupakan keluhan yang diperkirakan mencapai lebih dari sepertiga penderita yang berobat ke dokter umum dan lebih dari setengah penderita yang datang ke klinik gastroenterologi. Penyebab terjadinya keluhan pada dispepsia non ulkus khususnya sampai sekarang belum jelas, tapi dikatakan 30 - 80% diantaranya ditemukan perlambatan waktu pengosongan lambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan motilitas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga pengobatan yang diberikan dapat lebih tepat. Bahan dan Cara : Dilakukan pemeriksaan waktu pengosongan lambung dengan makanan padat pada 21 orang penderita dispepsia dengan menggunakan skintigrafi dan ditentukan derajat dispepsia pada kelompok ini dengan menggunakan skor Talley. Pemeriksaan kelompok kontrol dilakukan pada 10 ~rang normal yang sudah dilakukan peneliti sebelumnya dengan cara yang sarna. Hasil : Waktu pengosongan lambung pada kelompok kontrol adalah 75,34 K 25,87 sedang pada kelompok dispepsia 77,80 K 39,42 waktu pengosongan lambung pad a laki-Iaki adalah 69,29 K 21,88 dan perempuan 86,38 K 45,78. Waktu pengosongan lambung pada dispepsia derajat ringan 67,44 K 29,85 dan pada derajat sedang 84,18 K 44,21. Usia rata-rata adalah 37,03 K 7,08 tahun, berat badan rata-rata 56,90 K 8,48 kg. Secara statistik tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok dispepsia dan kontrol (p > 0,05) dan tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara waktu pengosongan lambung dengan usia, jenis kelamin, berat badan, dan derajat dispepsia (p > 0,05). Kesimpulan : Tidak ditemukan perlambatan waktu pengosongan lambung pada kelompok dispepsia dibanding kontrol. Tidak terdapat korelasi antara waktu pengosongan lambung dengan usia, jenis kelamin, berat badan, dan derajat dispepsia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T58997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Devi Oktarina
Abstrak :
Pengosongan lambung merupakan masalah yang sering terjadi pada bayi prematur akibat imaturitas sistem gastrointestinal. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan analisis penerapan Teori Konservasi Levine pada lima bayi prematur yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui pemberian posisi miring kanan, pronasi dan miring kiri bergantian selama tiga hari. Pendekatan Teori Konservasi Levine dilakukan dengan menggunakan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal, dan konservasi integritas sosial. Hasil penerapan intervensi pengaturan posisi pronasi dengan pendekatan Teori Konservasi Levine dapat menurunkan kejadian muntah, distensi abdomen dan pengeluaran residu lambung. Perawat dapat menjadikan intervensi tersebut sebagai standar prosedur operasional pada bayi prematur yang mengalami masalah pengosongan lambung. ...... Gastric emptying is a common problem in premature infants due to immaturity of the gastrointestinal system. The objective of this case study was to analyze the application of Levine's Conservation Theory to five premature infants who had problems in fulfilllment the nutritional needs through giving alternate position in the right lateral position, pronation and left lateral position for three days. Levine's Conservation Theory was used by applying the principle of energy conservation, structural integrity conservation, personal integrity conservation, and social integrity conservation. The results showed that the implementation of pronation positioning using Levine's Conservation Theory can reduce the frequency of vomiting, abdominal distension, and gastric residual. Nurses can apply the intervention as a standard operating procedure in premature infants who experience gastric emptying.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library