Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 403 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: LIPI Press, 2006
633.74 STU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Earle, R.L.
Bogor: Sastra Hudaya, 1982
664.02 EAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ballard, Dana H.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, 1982
621.380 414 BAL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Florentinus Gregorius Winarno
Bogor: M-BRIO press, 2004
664.02 WIN g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Mindo Herbert
"Pembangunan sektor industri pengolahan merupakan prioritas dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Namun dilain pihak telah terjadi perubahan komposisi sektoral di Indonesia sama dengan halnya yang terjadi di negara berkembang. Berdasarkan GBHN sasaran dari REPELITA adalah terwujudnya strukur ekonomi yang seimbang antara pertanian dan industri. Dilain sisi dengan semakin meningkatnya kemampuan para pelaku ekonomi khususnya di sektor industri melalui akumulasi modal dan aset menimbulkan akibat sampingan yakni kecenderungan semakin terkonsentrasinya sektor industri di Indonesia. Hal ini dapat menimbulkan distorsi terhadap harga, dalam hal ini yang dimaksud adalah tingkat upah tenaga kerja. Dalam skripsi ini penulis berupaya, pertama, menjabarkan kerangka teori Struktur - Perilaku - Kinerja. Kedua, untuk menganalisa apakah di sektor industri di Indonesia telah muncul konsentrasi dihitung berdasarkan nilai tambah dan output. Ketiga, menjabarkan perbedaan perhitungan antara konsentrasi berdasarkan nilai tambah dengan konsentrasi berdasarkan output yang dipengaruhi oleh impor dan ekspor. Keempat, untuk mengetahui apakah ada hubungan nyata antara indikator struktur pasar antara lain Konsentrasi berdasarkan Nilai tambah, Rasio Modal Tenaga Kerja, Skala, Hambatan Masuk dan Luas Pasar terhadap indikator Kinerja yakni Upah Tenaga Kerja. Dan terakhir, menjabarkan pengaruh aspek Perilaku dari faktor kelembagaan antara lain; Asosiasi industri, SPSI, dan Pemerintah terhadap Kinerja Upah Tenaga Kerja. Dalam pengujian hipotesa hubungan antara Struktur Pasar terhadap Kinerja, penulis menggunakan persamaan yang akan diuji dengan metode "Pangkat Dua Terkecil Biasa (Ordinary Least Squares/OLS)" dengan menggunakan data Cross Section sektor industri pengolahan besar dan sedang. Dalam pengujian selanjutnya, penulis mengklasifikasikan konsentrasi empat perusahaan terbesar, berturut-turut sebagai industri struktur pasamya berbentuk High Oligoply, industri Moderate Oligoply, dan Non Oligopoly. Dari hasil pengujian terhadap total industri pengaruh dari lima variabel bebas Struktur Pasar, antara lain; Konsentrasi berdasarkan Nilai tambah, Rasio Modal Tenaga Kerja, Skala, Hambatan Masuk dan Luas Pasar secara bersama-sama terdapat hubungan nyata terhadap indikator Kinerja yakni Upah Tenaga Kerja. Kecuali variabel skala, secara terpisah variabel bebas lainnya memiliki hubungan nyata dengan Kinerja. Implikasi dari pengujian terhadap total industri menunjukan bahwa industri akan membayar upah yang tinggi jika industri tersebut akan pula menentukan syarat-syarat tenaga kerja antara lain; ketrampilan, pengalaman kerja yang sesuai dengan pekerjaan yang tersedia. Dan disisi lain profit yang tinggi mengakibatkan industri yang bersifat oligoply mempunyai kemampuan untuk memberikan upah yang tinggi antara lain disebabkan mereka dapat mengatasi cost tambahan kepada konsumen yang mana mereka memiliki kemampuan untuk mengatur harga, dalam hal ini adalah upah tenaga kerja. Pengujian terhadap sepuluh industri High Oligopoly pada tahun 1982 maupun 1988, kelima variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh nyata terhadap Kinerja Upah. Pada industri Moderate Oligopoly kecuali skala secara bersama-sama indikator struktur pasar terhadap Kinerja Upah terdapat hubungan nyata. Pada industri Non Oligopoly secara terpisah rasio modal tenaga kerja, luas pasar dan skala berpengaruh terhadap peningkatan upah. Implikasi dari hasil pengujian tersebut adalah bahwa faktor modal dan luas pasar berpengaruh terhadap pemberian upah, sedangkan hambatan masuk dan konsentrasi tidak mempunyai pengaruh, yang berarti tidak terdapat arus hambatan masuk. Dad hasil penelitian lapangan mengenai aspek perilaku terhadap Kinerja Upah terjadinya distorsi upah antara lain disebabkan kurang efisien dan efektifnya faktor kelembagaan antara lain Asosiasi, SPSI dan Pemerintah terhadap Kinerja Upah Tenaga Kerja. Dan terdapat kemungkinan kolusi di Asosiasi industri dalam hal penentuan tingkat upah tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, perlu adanya langkah nyata dalam hal peningkatan upah tenaga kerja misalkan melalui pelatihan dan pendidikan terhadap tenaga kerja dan pembinaan terhadap perusahaan-perusahaan. Diharapkan pula kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi terus dilanjutkan, khususnya dalam hal mengatur perilaku yang negatif dari industri konsentrasi tinggi, misalkan terjadinya kelebihan kapasitas, penentuan upah, dan lain-lain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penulisan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi suatu instalasi bangunan pengolahan lindi lahan zone II LPA Bantar Gebang, Bekasi. Diduga mempunyai kualitas nilaa BQD diatas ambang yang telah disyaratkan didalam perencanaan. Hal ini perlu ditakukan evaluasi terhadap parameter - parameter yang ada sesuai dengan baku mute effluent air limbah golongan II, sesuai ketentuan menurut Kep. Men. LH. No. 51 tahun 1995. Bertambahnya jumlah penduduk, dengan berbagai aktivitasnya menyebabkan kenaikan timbulan Iimbah padat (sampah) sehingga kebutuhan akan sarana pembuangan yang layak menjadi meningkat??"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2010
TA1102
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2010
TA1106
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fiddyana Rizqi Kusumahayu
"ABSTRAK
Bertambahnya jumlah penduduk di Kota Depok menambah pula kebutuhan ruang untuk tempat tinggal. Townhouse merupakan bentuk hunian baru bagi masyarakat kota Depok. Adanya pembangunan hunian baru biasanya mendorong juga perubahan pemanfaatan tanah dan bangunan di sekitarnya. Hal ini juga terjadi di sekitar Townhouse di Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan fungsi bangunan di sekitar Townhouse di Kota Depok berdasarkan perubahan jumlah penduduk, jarak dari pusat kota, dan jarak dari jaringan jalan. Data sekunder yang didapat dari berbagai instansi serta data primer yang didapatkan melalui pengamatan, pengukuran dan wawancara dengan tokoh setempat, selanjutnya dianalisis dengan melakukan overlay peta. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perubahan fungsi bangunan yang terjadi disekitar Townhouse dapat diklasifikasikan rendah, serta mengalami pola linier di sepanjang jalan utama. Overlay antar peta dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara perubahan fungsi bangunan dengan perubahan jumlah penduduk, jaringan jalan serta jarak terhadap pusat kota. Perubahan fungsi bangunan terjadi bukan karena variabel jumlah penduduk, jarak terhadap pusat kota, jarak dari jaringan jalan, namun dipengaruhi oleh jarak terhadap pusat pertumbuhan lain, seperti Universitas Indonesia. Jenis kegiatan ekonomi baru yang dilakukanpun adalah kegiatan yang tidak untuk mendukung kebutuhan penghuni Townhouse melainkan untuk mendukung kegiatan pusat pertumbuhan lain.

ABSTRAK
The increase of population in the city of Depok add to the need for residential space. Townhouse is a form of new housing for the city of Depok. The construction of new homes also typically encourage land use changes and the surrounding buildings. It is also going around Townhouse in Depok. The purpose of this study was to knowing a changes in the function of the building around Townhouse in Depok based on changes in population size, distance from the city center, and the distance of the road network. Secondary data were obtained from various agencies as well as primary data obtained through observations, measurements and interviews with local leaders, then analyzed by overlaying a map. The results obtained showed that, changes in the function of the building going on around Townhouse be classified low, and experiencing the linear pattern along the main road. Overlay between the map can be seen that there is no relationship between changes in the function of the building with the changes in population size, the road network as well as the distance to the city center. Building function changes occur not because a variable, but influenced by the distance to other growth centers, like the University of Indonesia. Kind of new economic activities that do are activities that do not support the needs of residents Townhouse but to support the activities of other growth centers."
2016
S65027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>