Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Bhakti Eko Nugroho
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S6473
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Guruh Heriansyah
Abstrak :
Penggusuran yang terjadi dimanapun jarang sekali yang memihak pada kepentingan masyarakat. Pelibatan polisi dalam penggusuran memang sering terjadi. Penelitian ini membahas tentang faktor faktor yang mempengaruhi aparat brimob melakukan penggusuran kios kios pedagang di Stasiun Lenteng Agung. Teori yang digunakan untuk membantu menjelaskan kasus tersebut adalah teori komponen sistem hukum oleh Lawrence M Friedman. Metode penelitian adalah kualitatif dengan analisis deskriptif-eksplanatif. Teknik penggumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan. Kesimpulan dari penelitian ini memperlihatkan bagaimana faktor faktor yang mempengaruhi keterlibatan polisi dalam penggusuran kios kios pedagang di stasiun Lenteng Agung dipengaruhi oleh Faktor Internal (Stuktural, Kultural dan Substantif) dan Eksternal ......When the eviction is happening wherever the siding is rarely on the interests of the community. Police involvement in the eviction does occur. This study discusses the factors that affect the involvement of Brimob in the eviction kiosk at the station kiosks Lenteng Agung. The theory is used to help explain the case is the theory component of the legal system by Lawrence M. Friedman. The research method was qualitative descriptive analysis with-explanative. The data collected through in-depth interviews with informants. The conclusions of this study shows what factors affect police involvement in the eviction at the station kiosks kiosk Lenteng Agung was influenced by internal factors (Cultural, structural, and substantive) and external.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Khairani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Putri Prakoso
Abstrak :
Pada dasarnya, tak ada pembangunan yang tak menggusur. Pertanyaannya, apakah penggusuran tersebut selalu membawa dampak yang buruk? Tulisan ini berfokus pada bagaimana sebuah pembangunan infrastruktur berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat setempat, dan direspon serta diterima oleh masyarakat dengan berbagai macam pengalaman. Kemampuan dan kuasa seorang individu dalam mengakses sebuah keuntungan dari dibangunnya bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) ini lalu ditemukan berperan penting dalam membuat keragaman akan respon dan pengalaman yang dimiliki oleh masyarakat Glagah, Kulon Progo sebagai masyarakat terdampak. Kompleksitas dari kemampuan dan kuasa tersebut memberikan dampak yang sama kompleksnya bagi masing-masing masyarakat di sana. Pengambilan data dengan metode etnografi dan cakupan pendekatan antropologi yang holistik dirasa tepat untuk menganalisis peliknya permasalahan kompleks ini. ...... Principally, there is no development that does not displace. The question is, does the displacement always give a bad impact? This paper focuses on how an infrastructure development impacts almost all aspects of local community life, and is responded to and accepted by the community with various experiences. The ability and power of an individual to access a benefit from the development of the New Yogyakarta International Airport (NYIA) is then analyzed played an important role in the variety of responses and experiences that the Glagah community, Kulon Progo had as an affected community. The complexity of these abilities and powers has an equally complex impact on each community there. Using ethnographic methods in data collection and a holistic anthropological approach seems right to analyze the complexity of this complex problem.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Romario
Abstrak :
ABSTRAK Dalam merealisasikan penggusuran, ada banyak faktor yang terlibat dalam pertimbangan estetika untuk melihat wilayah mana yang akan digusur. Kejadian penggusuran hampir selalu melibatkan hunian informal yang dianggap ugly, kemudian digantikan oleh sebuah rupa baru yang dianggap beautiful. Dalam konteks penggusuran di Jakarta belakangan ini, dikotomi beauty dan ugly dalam pertimbangan estetika membangkitkan rupa arsitektur yang cenderung modernis, dan bagaimana banyak upaya penggusuran akhirnya seolah berusaha untuk melawan ugliness daripada bangunan-bangunan sebelumnya. Salah satu kejadian yang baru saja terjadi adalah penggusuran wilayah Kalijodo. Menurut saya, apabila membandingkan Kalijodo sebelum dan sesudah dibangun RPTRA, akan ada beberapa hal yang cenderung kontras, yang terlihat sebagai upaya untuk melawan ugliness dari rupa arsitektur di Kalijodo sebelumnya.Dalam merealisasikan penggusuran, ada banyak faktor yang terlibat dalam pertimbangan estetika untuk melihat wilayah mana yang akan digusur. Kejadian penggusuran hampir selalu melibatkan hunian informal yang dianggap ugly, kemudian digantikan oleh sebuah rupa baru yang dianggap beautiful. Dalam konteks penggusuran di Jakarta belakangan ini, dikotomi beauty dan ugly dalam pertimbangan estetika membangkitkan rupa arsitektur yang cenderung modernis, dan bagaimana banyak upaya penggusuran akhirnya seolah berusaha untuk melawan ugliness daripada bangunan-bangunan sebelumnya. Salah satu kejadian yang baru saja terjadi adalah penggusuran wilayah Kalijodo. Menurut saya, apabila membandingkan Kalijodo sebelum dan sesudah dibangun RPTRA, akan ada beberapa hal yang cenderung kontras, yang terlihat sebagai upaya untuk melawan ugliness dari rupa arsitektur di Kalijodo sebelumnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bela Ukhoyya Nasywa Wijaya
Abstrak :
Penggusuran hunian pada suatu komunitas dapat berdampak pada rentan terjadinya penurunan kualitas hidup warga tergusur, seperti kehilangan tempat tinggal, kehilangan pekerjaan, gangguan kesehatan, serta mengalami trauma dan gangguan psikologis. Dalam konteks tersebut, respon komunitas tergusur sebagai strategi bertahan hidup menjadi penting. Penelitian-penelitian sebelumnya tentang strategi bertahan hidup komunitas tergusur dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuknya, yaitu aksi protes atau demonstrasi, proses hukum, dan bekerja sama dengan pihak ketiga. Namun, ketiga jenis penelitian tersebut cenderung belum membahas mengenai kualitas relasional pada tataran internal komunitas. Oleh karena itu, studi ini ingin menyatakan bahwa pengembangan kualittas relasional dalam komunitas merupakan bentuk strategi bertahan hidup yang dinilai efektif dan dapat segera dilakukan pasca terjadinya penggusuran. Pendekatan penelitian dalam studi ini adalah kualitatif dengan jenis studi kasus yang dilakukan di Kampung Akuarium, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam pada 9 orang informan yang terdiri dari warga serta pihak NGO yang memiliki fokus pada isu-isu perkotaan. ......The eviction of settlements in a community can have an impact on the vulnerability of evicted community’s quality of life, such as homelessness, job loss, health problems, trauma, and psychological disorders. In that context, evicted community’s response to the decline in quality of life becomes important. Previous studies on the livelihood strategy of evictees are divided into three types based on their forms, those are protests or demonstrations, legal processes, and cooperating with third parties. However, these three types of studies tend not to discuss the relational quality at the internal level of the community. Therefore, this study wishes to state that the development of relational quality in evicted community is a form of livelihood strategy that is considered effective and can be done immediately after thee evictions. The research aproach in this study is qualitative approach with the type of case study conducted in Kampung Akuarium, Penjaringan Sub-district, North Jakarta. Data collection was conducted through in-depth interviews on 9 informants that consist of citizens of Kampung Akuarium and NGO that focus on urban issues.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Rahmadianti
Abstrak :
Penggusuran di Provinsi Jakarta seringkali diberitakan dan mengambil hanya dari sudut pandang pemerintah dimana pemerintah dalam opininya secara tendensius menyudutkan korban penggusuran sebagai pelanggar hukum tanpa melihat realitas lain dari korban penggusuran beserta polemik penggusuran lainnya. Tulisan ini mengindentifikasi konstruksi realitas penggusuran oleh media dan pemerintah yaitu labelisasi terhadap korban penggusuran sebagai penduduk liar dan klaim pemerintah terhadap tidak adanya pelanggaran hukum dan ham dalam kasus penggusuran Jakarta. Di dalam Kriminologi Konstitutif sendiri dikenal istilah lsquo;wacana pengganti rsquo; yang mana bertujuan untuk menggantikan wacana-wacana yang ada dan dianggap sebagai wacana yang merugikan. Jakarta Unfair dalam hal ini penulis deskripsikan sebagai wacana pengganti terhadap realitas penggusuran oleh media dan pemerintah. Dengan film Jakarta Unfair sebagai sumber data dalam bentuk audiovisual, penulis mencoba mengkonversikan data tersebut ke dalam bentuk data narasi dan visual. ......Eviction cases In Jakarta are often being portrayed biasly by media which only take the sides of the Government and take the blame on the eviction victim as the law violator without revealed another reality from eviction victims and the problem of the eviction itself. This writing identified the construction of eviction reality by media and government which are the labeling of eviction victims as the illegal resident and the government claim that there are no law and human right violation in eviction process. In Constitutive Criminology, the term of replacement discourse is being sugested as the the replacing of the harmful discourse. Jakarta Unfair is being described as the replacement discourse of the eviction reality created by media and government. As the data source of this in the form of audiovisual, the writer tried to convert those data to be narration and visual data.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Indira
Abstrak :
Sebagai pemimpin DKI Jakarta yang memiliki gaya komunikasi non-populis, Basuki Tjahaja Purnama Ahok dikenal sebagai sosok populer yang kontroversial. Popularitas Ahok membuatnya tidak mudah kehilangan pendukung meski sering diterpa isu negatif. Skripsi ini fokus pada ketidaknyamanan yang dirasakan pendukung Ahok terkait salah satu isu kontroversial, yakni penggusuran paksa, menggunakan teori disonansi kognitif. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Kuesioner diberikan pada 97 responden yang telah menyerahkan KTP pada Teman Ahok. Dengan mengukur tingkat kepentingan, rasio disonansi, dan justifikasi, temuan penelitian menunjukkan bahwa pendukung Ahok tidak merasakan disonansi kognitif yang besar terkait penggusuran paksa. Hal ini membantu memberi gambaran mengapa mayoritas responden tetap akan memilih Ahok pada pemilihan kepala daerah 2017. ...... Being The Governor of Jakarta whose communication style is non populist, Basuki Tjahaja Purnama Ahok is known as a popular yet controversial figure. Despite Ahok's controversial nature, his supporters aren't going away due to his popularity. This thesis focuses on the discomfort felt by Ahok's supporters regarding one of the controversial issues, namely forced eviction, using the cognitive dissonance theory. This research is a descriptive research with quantitative design. Questionnaires were administered to 97 respondents who gave their ID cards to Teman Ahok. By measuring the attitude importance, the ratio of dissonance, and rationale, the research findings indicate that Ahok's supporters didn't feel great cognitive dissonance regarding the forced evictions issue. This helps illustrate why the majority of respondents would still choose Ahok in the 2017 gubernatorial election.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>