Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Early Melati Daliilah Putri
Abstrak :
Dengan total 1,5 milyar pengguna di tahun 2022, Instagram adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan. Instagram memfasilitasi penggunanya untuk mengikuti kegiatan orang lain kapan saja dan dimana saja. Adapun, populasi yang paling banyak menggunakan Instagram adalah mahasiswa S1 yang berusia 18-25 tahun. Seiring dengan hal tersebut, muncul Fear of Missing Out (FoMO) yang membuat individu takut tidak mendapatkan pengalaman yang berharga ketimbang orang lain. Sehingga, individu semakin terdorong untuk menggunakan Instagram untuk melihat kegiatan orang lain. Temuan sebelumnya menunjukkan bahwa FoMO berdampak pada tiga aspek psikologis individu yaitu afektif, kognitif, dan perilaku. Salah satu dampak FoMO terhdadap aspek afektif dan kognitif individu adalah kepuasan hidup. Terdapat 373 responden mahasiswa S1 pengguna Instagram yang terlibat dalam penelitian. Adapun, alat ukur yang digunakan adalah FoMOs dari Przybylski et al. (2013) dan SWLS dari Diener (1985). Hasil analisis dengan Spearman Correlation menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara FoMO dan kepuasan hidup pada mahasiswa S1 pengguna Instagram. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya dapat mencoba melihat hubungan antara FoMO dan aspek kehidupan lainnya yang lebih spesifik terhadap mahasiswa, misalnya FoMO dan perilaku penggunaan media sosial yang mendistraksi pembelajaran. ......With a total of 1.5 billion users in 2022, Instagram is one of the most used social media. Instagram facilitates users to see other people's activities anytime and anywhere. Meanwhile, the population that uses Instagram the most is undergraduate students aged 18-25 years. Along with this, there is a Fear of Missing Out (FoMO) where individuals are afraid of not getting valuable experience compared to others. Thus, individuals are increasingly encouraged to use Instagram to view other people's activities. Previous findings show that FoMO impacts three individual psychological aspects: affective, cognitive, and behavioral. One of the impacts of FoMO on individuals affective and cognitive aspects is life satisfaction. There were 373 respondents from undergraduate students using Instagram who were involved in the research. The measuring tools used are FoMOs from Przybylski et al. (2013) and SWLS from Diener (1985). The Spearman Correlation analysis shows no significant relationship between FoMO and life satisfaction in undergraduate students who use Instagram. For the upcoming research, researchers should outlook the relationship between FoMO and other aspects of life that are more specific to undergraduate students, such as between FoMO and the problematic usage of social media that distracts learning.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Latif Maulani
Abstrak :
Fenomena detoksifikasi Instagram merupakan fenomena kontemporer dimana pengguna menjauhi Instagram selama kurun waktu tertentu karena penggunaannya telah menjadi negatif bagi dirinya baik secara fisik maupun mental. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi motivasi, refleksivitas pengalaman, dan pengaruh dari detoksifikasi Instagram terhadap konsumsi media sosial individu di masa depan. Menggunakan pendekatan analisis fenomenologi interpretatif (IPA) melalui wawancara mendalam dengan 3 individu yang mewakili generasi digital, peneliti menemukan bahwa partisipan memutuskan untuk melakukan detoksifikasi Instagram karena adanya paparan yang tinggi akan hidup orang lain melalui Instagram, adanya persepsi bahwa Instagram bukanlah ruang aman bagi partisipan, serta munculnya perasaan beban saat Instagram menjadi sebuah kewajiban. Selama proses refleksi pengalaman detoksifikasi Instagram, partisipan juga menemukan bahwa mereka tetap dapat menjalani hidupnya dengan baik tanpa Instagram, berhenti membandingkan hal yang sedang mereka sedang jalani, dan menyadari tidak ada hal-hal yang benar-benar mereka lewatkan. Partisipan juga mengembangkan pemaknaan yang lebih baik akan waktu, ruang, dan diri setelah selesainya periode detoksifikasi Instagram, sehingga dapat mengendalikan perilaku media sosialnya secara lebih sehat di masa depan ......Instagram detox is a relatively new phenomenon where Instagram users refrains from using Instagram for a certain period of time because it has negative effects on their mental and physical state. This thesis attempts to explore the motivation, reflective experience, and impact of Instagram detox to the participant’s future social media consumption. Using Interpretative Phenomenology Analysis approach through in-depth interviews with 3 participants who are part of digital natives, it was found that participants decide to do Instagram detox because there’s a high exposure to other people’s life through Instagram, a perception that Instagram is not their safe place, as well as a heavy feeling that comes when Instagram becomes an obligation. When reflecting about their Instagram detox experience, participants also found that they still live well without Instagram, stop comparing the things that they were experiencing, and realize that they did not really miss out on anything. Participants also develop a better sense of time, space, and self after Instagram detox period, thus they can control their future social media behavior in a healthier way.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library