Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadlan Putranto Aji
"Fenomena pengetahuan pengendara ojek di salah satu wilayah Jakarta menunjukkan masih rendah karena minimnya edukasi terkait Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Pengetahuan yang kurang terkait ISPA memberikan risiko gangguan pernapasan pada pengendara ojek daring, sehingga meningkatkan kejadian ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan kejadian ISPA pada pengendara ojek daring di wilayah Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 107, terdiri dari pengendara motor ojek daring (online) di Wilayah Jakarta Timur, menggunakan modifikasi kuesioner pengetahuan ISPA pada Polisi Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur oleh Nahak tahun 2017 dan kuesioner modifikasi dari Kemenkes berdasarkan tanda dan gejala ISPA. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dengan tendensi sentral serta proporsi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada tidak ada hubungan antara pengetahuan dan kejadian ISPA pada pengendara ojek daring di wilayah Jakarta Timur (p > α; α=0,05). Penelitian ini merekomendasikan kerjasama antara institusi pekerja dan perawat kesehatan kerja untuk mengevaluasi pengetahuan dan kejadian ISPA pada pengendara motor ojek daring (online).

The phenomenon of online motorcycle taxi drivers's knowledge in on of Jakarta's region shows that it is still low due to the lack of education related to Acute Respiratory Infection (ARI). Less knowledge related to ARI presents risk of respiratory distress to online motorbike riders, thereby increasing the incidence of ARI. This study aims to identify the relationship between knowledge and ARI events in online motorcycle taxi drivers in East Jakarta. The research design used was cross sectional with a sample of 107, consisting of online motorcycle taxi riders (online) in East Jakarta, using ARI knowledge questionnaire at the East Jakarta Regional Traffic Police by Nahak in 2017 and a modified questionnaire from the Ministry of Health based on ARI signs and symptoms. The collected data were analyzed univariately with central tendency and proportion and bivariate analysis with chi square test. The results of this study indicate there is no relationship between knowledge and ARI events in online motorcycle taxi drivers in the East Jakarta area (p > α; α = 0.05). This study recommends collaboration between workers' institutions and occupational health nurses to evaluate the knowledge and incidence of ARI in online motorcycle taxi riders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annes Waren
"Latar Belakang: Pterigium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah konjungtiva menuju kornea pada daerah interpalpebra. Pengendara ojek memiliki risiko pterigium karena faktor risiko utamanya antara lain paparan sinar ultraviolet, iritasi kronis debu, angin. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan face shield (helm) serta faktor lain yang berhubungan terhadap kejadian pterigium pada pengendara ojek.
Metode: Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, desain penelitian yang digunakan pada tahap pertama adalah potong lintang dan disain penelitian tahap kedua adalah kasus kontrol dengan matching kelompok umur, dan jumlah responden sebanyak 131 pengendara ojek yang diambil secara total sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan kuesioner (mengisi sendiri), daftar tilik (observasi), dan pemeriksaan fisik mata. Variabel yang digunakan meliputi umur, tingkat pendidikan, riwayat konsumsi antioksidan, kebiasaan merokok, masa kerja, lama kerja, jenis helm, pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan face shield (helm).
Hasil: Dari 131 responden diperoleh prevalensi pterigium sebesar 19.1%. Faktor yang mempengaruhi kejadian pterigium pada pengendara ojek adalah tingkat pendidikan (p=0.029, OR=3.310), riwayat konsumsi antioksidan (p=0.018, OR=5.087), pengetahuan penggunaan face shield helm (p<0.001, OR=10.286), perilaku penggunaan face shield helm (p<0.001, OR=11.156).
Kesimpulan dan Saran: Untuk mengurangi terjadinya pterigium pada pengendara ojek dapat dilakukan dengan penggunaan face shield (helm) dengan baik.

Background: Pterygium is triangle form of fibrovascular tissue that grows from conjunctiva to cornea in interpalpebra area. Ojek drivers are at risk of pterygium because its risk factors such as ultraviolet exposure, chronic irritation of dust, and wind. The aim of this study is to determine the effect of face shield (helmet) and other factors related to pterygium on ojek driver.
Method: The Research was conducted in two stages, the first stage was cross sectional study and the second stage was case control study with age group matching. The participant was 131 ojek driver taken from total sampling. Instruments used in data collection are self-administered questionnaires, check list (observation), and eye/cornea examination. The variables used in this study were age, level of education, history of antioxidant consumption, smoking habit, work period, time length of work, helmet type, knowledge, attitude and behavior of wearing face shield (helmet).
Result: The results showed that the prevalence of pterygium was 19.1%. Effecting factors of pterygium in ojek drivers were level of education (p=0.029, OR=3.310), history of antioxidant consumption (p=0.018, OR=5.087), knowledge of wearing face shield helmet (p<0.001, OR=10.286), behavior of wearing face shield helmet (p<0.001, OR=11.156).
Conclusion and Recommendation: To reduce the occurrence of pterygium on ojek drivers can be done with wearing face shield (helmet) properly.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Putri Habibah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap, pencarian sensasi dan norma kelompok terhadap perilaku berisiko berkendara. Variabel yang diteliti adalah sikap, pencarian sensasi, norma kelompok, dengan karakteristik jenis kelamin, usia, jumlah tanggungan dan pelatihan keselamatan berkendara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang didukung dengan wawancara. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 156 pengendara ojek daring yang bekerja di wilayah DKI Jakarta. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan regresi logistik menggunakan SPSS 25. Didapatkan proporsi perilaku berkendara dengan risiko pada pengendara ojek daring sebesar 62,8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, pencarian sensasi, dan norma kelompok memiliki hubungan yang signifikan berhubungan dengan perilaku berkendara ojek daring dengan pencarian sensasi sebagai variabel yang dominan.

The objective of this research was to identify the relations between attitude, sensation seeking, and group norms and risky riding behavior. The variables studied were attitude, sensation seeking, group norms, with socio-demographic variables which are commonly found to influence road user behavior such as gender, age, number of dependents, and education of safe riding. A questionnaire survey was conducted on 156 online motorcycle taxi riders working in Jakarta. Data analysis performed bivariate with the Chi-Square test and multivariate with logistic regression using SPSS. Results showed that the proportion of risky riding behavior of online motorcycle taxi riders reaches 62,8%. Attitudes, sensation seeking, and group norms had a significant association with riding behavior, with sensation-seeking as the dominant variable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aziz Hakim Ramadhan
"Latar belakang. Pengendara ojek online berisiko terhadap gangguan fungsi pernapasan akibat pajanan polutan, khususnya PM2,5, di jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kejadian PPOK pada pengendara ojek online di Kota Bogor dan Kota Depok dan hubungannya dengan penggunaan APD, lama kerja, status gizi dan juga derajat berat merokok.
Metode. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 100 pengendara ojek online. Desain studi dalam penelitian ini yaitu cross sectional. Data dianalisis secara bivariat dengan uji chisquare dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya derajat berat merokok yang berhubungan signifikan dengan kejadian PPOK OR= 3,482 95 ; CI: 1,231 ndash; 9,846 . Sementara itu, penggunaan APD, lama kerja, dan status gizi tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian PPOK. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor dominan terhadap kejadian PPOK pada pengendara ojek online di Kota Bogor dan Kota Depok.
Simpulan. Untuk mencegah terjadinya PPOK pada pengendara ojek online, upaya harus difokuskan terhadap pencegahan dan pengehentian pajanan terhadap rokok dan polutan lainnya, serta menjaga status gizi.

Background. Taxibike online drivers are the population at risk of lung function impairment caused by exposure of traffic air pollutions, particularly PM2,5. This study aims to know the incidences of COPD, and its relationship with working hours behaviour, the use of PPE, nutritional status and the degree of smoking among taxibike online drivers in Bogor and Depok City.
Methods. This study used primary and secondary data with the number of research subjects as many as 100 taxibike online drivers. The design study in this research was cross sectional. Data were analyzed bivariately with chi square test and multivariately with logistic regression test.
Results. The bivariate analysis shows that only degree of smoking is significantly related to the incidence of COPD OR 3,482 95 CI 1,231 9,846 . Meanwhile, the use of PPE, length of work, and nutritional status have no significant association with COPD incidences. The multivariate analysis shows that the degree of smoking is the major cause of COPD among taxibike online drivers in Bogor and Depok City.
Conclusions. To prevent COPD among taxibike online drivers, the efforts must focus on prevention and cessation of smoking and exposure to the traffic air pollution, and also maintaining nutritional status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library