Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Riska Komala Putri
Abstrak :
Proyek konstrulcsi menghasilkan satuan informasi yang sangat besar dan kompleks. Dengan sistem informasi yang balk, masalah yang timbul dapat dideteksi lebih awal, sedemikian sehingga altematif-altematif penyelesaian dapat diperoleh. Oleh karena itu telah dikembangkan suatu sistem infoxmasi manajernen pengendalian proyek (Project Management Information Control System) yaitu sebuah sistem informasi berbasis komputer yang berfungsi sebagai database dalam suatu proyek konstruksi. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan clilakukan suatu Analisa Wewenang yang merupakan tahap awal dalam penerapan PMICS. Analisis yang dilakul-can adalah mempelajari sejumlah inforrnasi dalam penanganan suatu proyek yang dikhususkan pada kegiatan engineering dan memetakan berbagai jenis informasi yang ada terhadap iimgsi manajemen konstruksi atau personil yang bertanggung jawab menyediakan dan juga mengakses informasi tersebut. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan di PT Rekayasa Engineering. Pengoiahan data dilakukan dengan menggmmakan alat bantu analisis berupa model matriks. Diharapkan dcngan hasil analisis tahap awal dari PMICS bempa Matrix Personil terhadap Fungsi dan Matrix Personil terhadap Informasi dan kemudian dilanjutkan dengan tahap-tahap berikumya pada akhirnya akan dapat dikembangkan suatu sistem informasi yang berbasis komputer untuk meudukung penanganan berbagai permasalahan pada manajemen informasi proyek. ......Construction project produce a complex and large amount of information. With a good information system, manager can detect problems earlier, so some alternative solutions can be deiined. Because of that, Project Management Injbrmation Control .Sjvstem (PMICS), a computer based of information system as a database in a construction project, has been developed. Related with that matters, so in this Enal assignment will be discussed a Domain Analysis as the first phase of PMICS implementation. This paper describes a study of the extent information in project handling of engineering activities and mapped a various types of project information against the construction management functions that provide and access the information. The analysis using case study method at PT Rekayasa Engineering and using matrix as a analysis tools. With the analysis result of PMICS first phase, matrix of Personnel versus Function and matrix Personnel versus Information and then continued with the next phase, we can develop a computer based information system to support tasks on construction project management.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martino, R.L.
Yogyakarta: Kanisius, 1974
658.403 2 MAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sihabudin Irpan
Abstrak :
Sebagai bagian dari Proyek pengendalian lingkungan di wilayah Duri Riau, PT. Caltex Pacific Indonesia bermaksud ingin membuat satu fasilitas untuk pembuangan hasil produksi eksplorasi minyak. Sampah produksi tersebut terdiri dari dua jenis yaitu sampah yang padat dan sampah produksi yang berupa cairan pembuangan hasil produksi. Dari hasil observasi yang dilakukan maka direkomendasikan untuk membuat satu fasilitas pengaluran pembuangan untuk sampah yang padat serta memperbaiki dan memperbaharui fasilitas pembuangan sampah cair di wilayah tersebut. Tender proyek pembuatan bid paket untuk pembangunan fasililas dialas dimenangkan oleh PT. Erraenersi Konstruksindo selaku konsultan perencana. Sistem perencanaan, penjadwalan dan pengendaliannya proyek merupakan salah sam hal yang penting, sehingga proyek tersebut dapat terlaksana sesuai dengan rencanaan. Dalam satu proyek untuk membuat suatu sistem penjadwalan dan cara pengendalian biasanya di butuhkan satu sarana pembantu sehingga dapat memudahkan kita untuk melakukannya. Maksud dan tujuan dari studi perbandingan ini adalah penulis mengharapkan dapal ditcmukannya salu sistem penjadwalan dan pengendalian proyek yang baku sehingga dapat di gunakan oleh PT. Erraenersi Konstruksindo di setiap proyek. Banyak cara yang dipergunakan untuk pembuatan jadwal serta pengendalian proyek yang dilakukan oleh konsultan di Indonesia. Dalam penulisan ini penulis membatasi Studi banding hanya dilakukan pada sistem pembuatan jadwal serta pengendalian proyek yang dilakukan di PT. Erraenersi Konstruksindo saja.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Kamaluddin Ularan
Abstrak :
Sektor konstruksi merupakan sektor industri penyumbang Pendapatan Domestik Bruto keempat terbesar di Indonesia berdasarkan data yang dilansir BPS 2021. Melihat hal tersebut industri disektor konstruksi ini memiliki pontesi yang cukup besar digali lebih jauh lagi. Pada saat ini pemerintah sedang mendukung para UMKM di sektor konstruksi untuk berkolaborasi dengan para BUMN. Salah satu metode yang digunakan dalam menjalakan proyek konstruksi sendiri adalah proyek EPC yang merupakan singkatan dari Engineering, Procurement, dan Construction. Untuk dapat memaksimalkan kesempatan tersebut diperlukan pengendalian proyek yang baik agar proyek dapat berjalan sesuai rencana. Penggunaan alat digital di nilai dapar meningkatkan efektifias dan efisiensi dari pengendalian dalam proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kerangka sistem informasi pengendalian proyek EPC untuk perushaan kontraktor skala menegah. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan rancangan 10 Use Case Diagram, 21 entitas Entity Relationship Diagram, 21 tabel Relational Database, 8 Data Flow Diagram, 57 Activity Diagram untuk pengembangan kerangka dari sistem informasi pengendalian proyek EPC. ...... The construction sector is the industrial sector that contributes the fourth largest Gross Domestic Product in Indonesia based on data reported by BPS 2021.  Seeing this, the construction sector industry has a fairly large number of opportunities. Currently, the government is supporting MSMEs in the construction sector to collaborate with SOEs.  One of the methods used in running construction projects itself is EPC projects which stands for Engineering, Procurement, and Construction. To be able to maximize this opportunity, good project control is needed to make sure the project can runs according to plan. The use of digital tools in value can increase the effectiveness and efficiency of control in construction projects.  This study aims to design an EPC project control information system framework for a large-scale contractor company. This study generate information system framework that consists of 10 Use Case Diagrams, 21 Entity Relationship Diagram entities, 21 Relational Database tables, 8 Data Flow Diagrams, 57 Activity Diagrams for the development of a framework of information systems EPC project control.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Iryanto
Abstrak :
Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang diperlukan organisasi dalam mengevaluasi kinerja suatu proyek. Pada proyek EPC diperlukan tools untuk dapat membantu mengevaluasi biaya dan progress. Untuk itu melalui Sistem Informasi Pengendalian Proyek (SIPP) dapat diketahui prognosa biaya maupun progress proyek. Penelitian ini menggunakan metode mix method yang bertujuan untuk menganalisis kinerja SIPP pada proyek Open Access Sorong dengan cara membandingkan laporan Rencana Kerja Keuangan (RKK) dengan data yang terinput pada sistem SIPP dan metode wawancara kepada user, atasan langsung dan manajemen atas, sehingga dapat dihasilkan suatu kesimpulan serta rekomendasi perbaikan input data dan penggunaan SIPP pada proyek EPC. Hasil penelitian kuantitatif yang telah dilakukan pada persentase kesesuaian data item biaya dan item progress RKK yang terinput pada SIPP bulan Desember 2022, Januari 2023 dan Februari 2023 nilai kesesuaiannya masih kecil. Program SIPP dinyatakan sudah cukup bagus berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan metode wawancara kepada user, atasan user dan manajemen tingkat atas. Namun diperlukan perbaikan dalam proses verifikasi data setelah dilakukan penginputan. Usulan proses bisnis baru diharapkan dapat memperbaiki proses input data dan kesesuaian data terinput adalah 100%. Sehingga permasalahan pembayaran kepada supplier dan progress tidak mengalami hambatan akibat terjadi ketidaksesuaian data pada SIPP. ......Information System is a system that is needed by organizations in evaluating the performance of a project. In EPC projects, tools are needed to help evaluate costs and progress. For this reason, through the Project Control Information System (SIPP), the prognosis of costs and project progress can be known. This study uses a mix method that aims to analyze the performance of SIPP in the Sorong Open Access project by comparing the Financial Work Plan (RKK) report with data inputted in the SIPP system and interview methods to users, direct supervisors and upper management, so that a conclusion and recommendations can be produced for improving data input and the use of SIPP in EPC projects. The results of quantitative research that have been carried out on the percentage of suitability of cost item data and RKK progress items inputted in the SIPP in December 2022, January 2023 and February 2023 the conformity value is still small. The SIPP program is stated to be quite good based on the results of qualitative research with interview methods to users, user superiors and upper management. However, improvements are needed in the data verification process after input. The proposed new business process is expected to improve the data input process and the conformity of the input data is 100%. So that payment problems to suppliers and progress do not experience obstacles due to data discrepancies in SIPP.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Puji Astuti
Abstrak :
ABSTRAK
Krisis ekonomi Asia muncul di tengah pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan selama beberapa dasawarsa, ironisnya selama kurang lebih Empat (4) tahun krisis moneter melanda Asia, Indonesia menjadi negara yang paling parah mengalami kerumuhan ekonomi. Akibat yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi tersebut sangat besar bagi dunia Konstruksi di Indonesia.

Bidang konstruksi mempunyai karakteristik yang dinamis, yaitu persaingan harga, penawaran yang keras, padat buruh, pengadaan material berlomba dengan waktu dan peluang merugi yang lebih tinggi. Para Pengusaha yang bergerak di bidang konstruksi harus memahami dengan sungguh-sungguh karakteristik tersebut, tidak konvensional dengan hanya bermodalkan semangat, ketekunan kerja dan uang tetapi harus dilengkapi dengan tenaga-tenaga ahli yang terlatih yang mampu memeoahkan masalah-masalah dalam situasi yang kritis.

Pekerjaan proyek selalu berhadapan dengan situasi kritis, karena semua kegiatan dan resources (buruh, peralatan dan material) dijadwalkan menurut lintasan kritis. - Pengerahan tenaga buruh besar jumlahnya dengan klasifikasi mulai dari yang kurang terampil sampai tenaga ahli dari berbagai macam disiplin ilmu. - Peralatan banyak dperlukan mulai dari alat-alat kecil sampai ke alat-alat besar dimana memerlukan anggaran biaya mobilisasi dan demobilisasi yang besar jumlahnya bila lokasi proyek jauh letaknya. - Aneka jenis kebutuhan material serta besar jumlahnya memerlukan sistem pemecahan yang tidak mudah dalam hal pengadaannya . Oleh karena itu suatu proyek yang akan diselesaikan sesuai dengan anggaran biaya (budget) dan jangka waktu tertentu harus dikelola oleh suatu management yang memiliki sistem pengendalian yang baik, salah satunya adalah Sistem Pengendalian Biaya.

Unsur biaya dalam mengelola suatu proyek adalah unsur yang sangat penting karena setiap aktivitas terkait dengan biaya-biaya yang hams dibatasi jumlahnya. Dalam kasus Proyek Pembangunan Pabrik Sepatu PT. Mitra Catur Artha Sembada, Tangerang akan dibahas masalah Pengendalian biaya, dimana sistem pengendalian yang baik mempunyai unsur-unsur utama yaitu dasar pengendalian (budget dan Cashflow) yang baik dan cemlal, laporan-laporan yang akurat dan secara berkala dari persetujuan dan pembelanjaan yang sebetulnya, sistem yang baik untuk memulai tindakan pembetulan dan mekanisme peramalan yang membayangkan pandangan biaya yang mutakhir.

Adapun data-data yang diperlukan adalah lingkup pekerjaan, jenis pekerjaan, metode pelaksanaan yang dipakai dimana ada kaitannya dengan pemakaian tenaga kerja dan alat, batasan waktu proyek serta harga material, tenaga kerja dan peralatan.

Rencana Anggaran Biaya yang dihitung adalah Rencana Anggaran Proyek (RAP) yang merupakan Rencana Biaya Operasional, sedangkan kurva ?S? merupakan dasar untuk penyusunan Cash Flow baik untuk pengeluaran biaya (cash out) maupun penerimaan biaya (cash in). Cash Flow tersebut ditinjau terhadap Rencana Anggaran Proyek dan Rencana Anggamn Biaya tanpa kredit bank dan Kurva ?S? merupakan alat pengontrol kondisi keuangan proyek.

Dengan pengendalian biaya yang efektif diharapkan dapat mencapai sasaran anggaran biaya seperti yang telah ditetapkan sebelurnnya dengan mengendalikan semua kendala/ hambatan yang bersifat negatif selama pekerjaan proyek berlangsung, sehingga memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi
2001
S35666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
Abstrak :
Keberhasilan suatu proyek konstruksi sangat tergantung pada pengendalian terhadap biaya, waktu/jadwal, dan kualitas. Salah satu faktor pengendalian tersebut yaitu pengendalian biaya menjadi lebih penting dibandingkan dengan yang lainnya, karena pada umumnya pengendalian biaya akan menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu proyek konstruksi. Sehingga diperlukan suatu system pengendalian biaya untuk mendeteksinya secara dini kemungkinan terjadinya cost overruns yang dapat mengakibatkan bertambahnya biaya akhir proyek dan berkurangnya profit. Sistem pengendalian biaya ini, baik pada saat perencanaan (cstimasi), monitoring, dan controlling, akan sangat didukung keberhasilannya dengan adanya spesialis yang berkualitas (qualified) yaitu diantaranya cost engineer, cost estimators. Peran mereka menentukan pengendalian biaya yang efektif terutama pada saat pelaksanaan proyek. Hasil penelitian pada skripsi ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pengendalian biaya ditinjau dari peran cost estimators berdasarkan skala intensitas pengukuran hasil kuisioner, analisa korelasi dan analisa regresi. Skala intensitas pengukuran menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengendalian biaya adalah tugas dan tanggung jawab cost estimators dalam membuat bill of quantities, kualitas estimator dalam mengintrepretasikan gambar dan spesiflkasi, dan tugasnya dalam mempersiapkan dokumen. Sedangkan berdasarkan analisa korelasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja biaya adalah cost estimators dituntut mempunyai pengetahuan yang baik dalam hal finansial (cash flow, anggaran, bunga), memahami dan mampu menggunakan sistem perhitungan/estimasi yang terdapat pada perusahaan, mampu menyusun strategi pada tahap penawaran (bid) dan negosiasi proyek, membuat laporan perbandingan antara standard cost dengan actual cost, membuat kurva S yang menunjukkan hubungan antara pekerjaan yang telah diselesaikan dengan waktu dan biaya, menganalisa penyimpangan biaya berdasarkan jadwal proyek, mempersiapkan dan membuat laporan perhitungan akhir (final costs) keuangan dan pekerjaan rutin, serta menganalisa penyimpangan prestasi terhadap kontrak. Kontribusi yang diberikan oleh variabel, hasil dari analisa regresi, untuk meningkatkan kinerja biaya adalah membuat laporan perbandingan antara standard cost & actual cost, mampu menyusun strategi pada tahap penawaran & negosiasi proyek. ......The successful of a construction project depends on cost, schedule, and quality control. One of the most important control is to control cost rather than schedule or quality, because it usually determines the success or failure of a project. Therefore a cost control system is needed to minimize project failure due to cost overruns. This system including planning (estimating), monitoring, controlling (updating), should be supported by qualified engineers, such as cost engineering or cost estimators. Their roles are important in controlling cost, especially in construction phase. This thesis is providing factors that affect process in controlling cost based on cost estimators' roles. Those factors are identified and ranked by degree of importance. The findings are indicate that cost estimators' roles in making of bill of quantities, cost estimators' quality in interpretation drawings and specifications, and preparing documents for payments of physical working in project are factors that affect process in controlling cost. Correlation analysis method are identified that having good knowledge in financial, understanding process of estimating in a construction company, cost estimators' ability in bidding and negotiating, reporting standard cost versus actual cost, making analysis of variance, analyzing cost overruns based on schedule, preparing and making final costs and analyzing variance between earned and contractual are variables that increasing total project cost performance. Regression analysis is finding that analyzing variance between earned and contractual, cost estimators' ability in bidding and negotiating are contributing in increasing total project cost performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Bayu Sejati
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan pada proyek Packing Plant PT.Semen dimana terjadi deviasi progress. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh perbandingan waktu dan biaya akhir jika melakukan tindakan korektif dengan tanpa tindakan korektif. menggunakan metoda Earned Value Management (EVM) untuk mengukur waktu dan biaya akhir dan metoda Crashing sebagai pengendali waktu dan biaya menggunakan penambahan jam kerja sebagai alternatif pengendalianya. Hasil pengukuran dengan metoda Earned Value Management terjadi penyimpangan durasi dari 412 hari menjadi 499 hari dengan biaya akibat denda penalti perhari adalah Rp 74.861.670.482,00, setelah menerapkan metoda Crashing durasi menjadi 474 hari dan biaya menjadi Rp. 73.291.760.982,00, sehingga dapat disimpulkan perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp.1.569.909.500,00.
The research was conducted on the project PT.Semen Packing Plant, where the deviation occurs. The purpose of this research is to obtain time and cost comparisons end if corrective action or without corrective action. using the method Earned Value Management (EVM) to measure the time and cost and method controlling Crashing as time and cost, using the additional working hours as an alternative controller. The results of measurements by the method of Earned Value Management deviation occurs during the working time of 412 days to 499 days with the amount of the estimated cost per day due to a penalties is Rp 74,861,670,482.00, after controlled by the application of the Crashing method time reduced into 474 days and costs Rp. 73,291,760,982.00, it can be concluded that company could save costs by Rp.1.569.909.500, 00
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Indah Vita Damayanti
Abstrak :
Proyek EPC umumnya dilaksanakan pada pekerjaan kompleks dengan unsur uncertainty yang tinggi. Proses Pengawasan dan Pengendalian dalam pelaksanaan proyek sangat diperlukan oleh fungsi manajemen namun terkadang hal ini kurang diperhatikan dan dianggap sepele sehingga mengakibatkan terlambatnya suatu proyek serta juga mengakibatkan terjadinya penambahan biaya proyek. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi serta pemetaan resiko tehadap system pengawasan dan pengendalian pada pelaksanaan proyek EPC Onshore Brownfild ditinjau dari sisi pemiliki proyek dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian lingkup memiliki peran yang sangat dominan dalam pengawasan dan pengendalian proyek EPC Onshore brownfield. Integrated Control Change merupakan salah satu tindakan preventive untuk memantau perubahan lingkup kerja yang di pilih dalam rangka meningkatkan kinerja biaya proyek EPC Onshore Brownfield.
EPC projects are generally carried out on a complex job with a high element of uncertainty. Process Monitoring and controlling of a project is required by the management function but sometimes this activity considered insignificant, resulting delays in project and further impacted to project cost overun. This study intended to evaluate and map the risks of failure in project monitoring and controlling system using Structural Equation Modeling (SEM). The research resulted that the scope control has the significant role in monitoring and controlling EPC Onshore Brownfield. Integrated control change is one of the preventive response for monitoring and controlling process in onshore brownfild facilities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T54616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudrajat Abdurrahman
Abstrak :
Proyek konstruksi apartemen membutuhkan proses dan langkah-langkah tertentu karena merupakan pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko yang tinggi. Diketahui bahwa pekerjaan konstruksi apartemen merupakan pekerjaan yang memiliki risiko yang tinggi, kemudian akan meningkatkan risiko yang sudah ada apabila pekerjaan konstruksi apartemen terjadi dalam kawasan superblok karena adanya interaksi proyek konstruksi satu dengan yang lain. Tingginya risiko dan ketidakpastian pada proyek konstruksi apartemen dalam kawasan superblok dapat menjadi salah satu penyebab penyimpangan waktu proyek. Salah satu strategi pengendalian untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan waktu adalah mendeteksi risiko-risiko yang mungkin terjadi dan menelaah kembali setiap prosedur terkait proses konstruksi apartemen dalam kawasan superblok yang dimiliki oleh perusahaan, untuk kemudian dikembangkan suatu pedoman yang secara detail menjelaskan langkah kerja yang dapat menjadi acuan setiap pihak dalam mengendalikan konstruksi apartemen dalam kawasan superblok. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan suatu prosedur terkait proses konstruksi apartemen dalam kawasan superblok sehingga dapat diterapkan pada perusahaan owner proyek superblok untuk dapat meminimalisasi terjadinya deviasi waktu pada proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 4 tahap, yaitu dengan metode delphi untuk menganalisis data yang dikumpulkan di rumusan masalah (RQ1, RQ2, dan RQ4), metode analisis risiko kualitatif untuk menganalisis data yang dikumpulkan di rumusan masalah (RQ3). Hasil dari penelitian terdapat 4 variabel faktor risiko yang termasuk dalam kategori tinggi yang menyebabkan keterlambatan waktu dalam proyek konstruksi apartemen dalam kawasan superblok yaitu penghentian pekerjaan oleh owner, kesalahan dan pekerjaan ulang, subkontraktor yang tidak dapat diandalkan, dan pengerjaan ulang karena kesalahan. ......Apartment construction projects require certain processes and steps because it is a construction job that carries high risks. It is known that apartment construction work is work that has a high risk, which will increase the existing risks if apartment construction work occurs in a superblock area due to the interaction of one construction project with another. The high risk and uncertainty in apartment construction projects in superblock areas can be one of the causes of project time deviations. One of the control strategies to minimize the occurrence of time deviations is to detect risks that may occur and review every procedure related to the apartment construction process in the superblock area owned by the company, then develop a guideline that explains in detail the work steps that can be used as a reference for each party in controlling apartment construction in the superblock area. This research was carried out with the aim of developing a procedure related to the apartment construction process in the superblock area so that it can be applied to the company that owns the superblock project to minimize the occurrence of time deviations on the project. The method used in the research consists of 4 stages, namely the Delphi method to analyze the data collected in the problem formulation (RQ1, RQ2, and RQ4), the qualitative risk analysis method to analyze the data collected in the problem formulation (RQ3). The results of the research show that there are 4 risk factor variables which are included in the high category which cause time delays in apartment construction projects in superblock areas, namely work termination by the owner, errors and rework, unreliable subcontractors, and rework due to errors.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>