Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nopita Eka Rizna
"Pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan Upaya kesehatan yang memiliki peran untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi Masyarakat. Ada beberapa aspek dalam pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yaitu perencaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan, serta pemantauan dan evaluasi. Kurang baiknya manejemen pengelolaan obat akan menyebabkan terjadinya kesalahan seperti salah dalam pemberian obat. Dalam penelitian dilakukan pengawasan dan pengendalian obat-obatan yang meliputi pengendalian persediaan, pengendalian penggunaan, dan pengendalian sediaan farmasi hilang, rusak, dan kadaluarsa. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi pengawasan dan pengendalian obat-obat yang perlu diwaspadai. Metode yang digunakan yaitu observasional deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan dan pengendalian obat di puskesmas kecamatan pasar rebo cukup baik.

Pharmaceutical services at community health centers are an integral part of the implementation of health efforts which have a role in improving the quality of services for the community. There are several aspects in managing pharmaceutical supplies and consumable medical materials, namely planning, requesting, receiving, storing, distributing, controlling, recording and reporting, as well as monitoring and evaluating. Poor drug management will result in errors such as incorrect drug administration. In the research, supervision and control of medicines is cariied out which includes inventory control, use control and control of lost, demaged and expired pharmaceutical preparations. The aim of the research is to evaluate the supervision and control of drugs of concern. The method used is descriptive observational. The research results show that supervision and control of drugs at the Pasar Rebo subdistrict health center is quite good.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Uli Artha Br
"Pengendalian diperlukan untuk memastikan ketersediaan obat agar tidak terjadi kekosongan dan kelebihan obat di puskesmas. Namun, kegiatan ini memiliki permasalahan dalam mengelola stok obat yang akan kedaluwarsa. Oleh karena itu perlu dilakukan pencatatan stok obat yang belum menggunakan aplikasi pemrograman komputer. Google Spreedsheet dapat mempermudah suatu pekerjaan karena software ini menawarkan sebuah sistem yang oleh pengguna dapat melakukan sharing activities di sheet yang sama secara online kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan monitoring dan evaluasi pengelolaan sediaan injeksi dan supositoria Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur dan meminimalisasi waktu dan volume obat kedaluwarsa dalam pengelolaan sediaan injeksi dan supositoria di Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur. Pembuatan PQR dilakukan dengan mengolah data pada Google Sheet. Hasil menunjukan monitoring dan evaluasi pengelolaan sediaan injeksi dan supositoria Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur dapat dilakukan dengan menggunakan Google Spreadheet sehingga dapat diakses banyak pihak dan meminimalisasi waktu dan volume obat kedaluwarsa dalam pengelolaan sediaan injeksi dan supositoria di Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur dapat dilakukan dengan menggunakan Google Spreadheet sehingga dapat mempermudah pemantauan kedaluwarsa obat

Control is needed to ensure the availability of drugs so that there are no vacancies and excess drugs at the puskesmas. However, this activity has problems in managing drug stocks that will expire. Therefore it is necessary to record drug stocks that have not used computer programming applications. Google Sheets can make work easier because this software offers a system where users can share activities on the same sheet online anytime, anywhere and with anyone. This study aims to facilitate monitoring and evaluation of the management of injection preparations and suppositories at the Pulogadung Health Center, East Jakarta and to minimize the time and volume of expired drugs in the management of injection and suppository preparations at the Pulogadung Health Center, East Jakarta. Making PQR is done by processing data on Google Sheets. The results show that monitoring and evaluation of the management of injection preparations and suppositories at Pulogadung Health Center, East Jakarta can be carried out using Google Spreadsheet so that it can be accessed by many parties and minimizes the time and volume of expired drugs in managing injection preparations and suppositories at Pulogadung Health Center, East Jakarta can be done using Google Spreadsheet can facilitate monitoring of drug expiration
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adira Kori Kallista
"Hasil obversasi awal pada tahun 2021 didapatkan informasi bahwa terdapat beberapa obat mati (dead stock) di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Hal ini dikarenakan perhitungan safety stock obat yang belum tepat sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan obat (overstock). Selain itu, terdapat kendala dalam pemesanan obat dikarenakan tidak adanya penentuan obat yang harus diutamakan dalam pemesanan. Oleh karena itu, studi perencanaan obat berdasarkan Quick (2012) menggunakan analisis ABC (Always, Better, Control), EOQ (Economic Order Quantity), dan ROP (Reorder Point) di Puskesmas Kecamatan Jatinegara dilakukan sehingga dihasilkan pembelian obat dengan jumlah yang ekonomis, pada waktu yang tepat, dan mencegah terjadinya kelebihan obat (overstock) maupun kekosongan obat (stockout). Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data pemakaian obat pada tahun 2021. Sampel pada penelitian ini adalah obat yang digunakan di Puskesmas Kecamatan Jatinegara pada tahun 2021. Dari hasil penelitian, analisis ABC terhadao 251 obat menunjukkan bahwa obat yang masuk kedalam kelompok A adalah sebanyak 40 item obat dengan nilai investasi sebesar 79,47%, kelompok B sebanyak 48 item obat dengan nilai investasi sebesar 15,43%, dan kelompok C sebanyak 163 item obat dengan nilai investasi sebesar 5,10%. Perhitungan EOQ pada penelitian menghasilkan jumlah pemesanan persediaan obat yang ekonomis dengan variasi mulai dari 1-377 botol, 1-243 box, dan 2-13 kolf. Pemesanan obat dilakukan kembali ketika persediaan telah mencapai jumlah minimummnya (reorder point), dengan variasi mulai dari 1-11.019 satuan dari 21 unit obat yang berbeda.

The results of initial observations in 2021 obtained information that there were several dead stock drugs at Jatinegara Sub-district Health Center. This is due to the inaccurate calculation of drug safety stock, which causes overstocking of drugs. In addition, there are obstacles in ordering drugs because there is no determination of which drugs that should be prioritized in ordering. Therefore, the study of drug planning inventory control based on Quick (2012) was carried out through ABC analysis (Always, Better, Control), EOQ (Economic Order Quantity), and ROP (Reorder Point) systems at Jatinegara Sub-district Health Center so that the purchase of drugs in economical quantities was carried out, at the right time and prevent overstocks or stockouts. This study was conducted retrospectively using drug use data in 2021. The sample in this study was drugs used at the Jatinegara Sub-district Health Center in 2021. From the results of the study, the ABC analysis showed that the drugs included in group A were as many as 40 drug items with an investment value of 79,47%, group B as many as 48 drug items with an investment value of 15,43%, and group C as many as 163 drug items with an investment value of 5,10%. The EOQ calculation in the study resulted in an economical number of drug supply orders with variations ranging from 1-377 bottles, 1-243 boxes, and 2-13 kolf. Drug orders are made again when supplies have reached their minimum amount (reorder point), with variations ranging from 1-11.019 units from 21 different drug units."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Priatna
"ABSTRAK
Pertumbuhan Rumah sakit di Indonesia sangat cepat, perlu antisipasi dari pengelola perumahsakitan untuk meningkatkan mutu layanannya.Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, rumah sakit perlu meningkatkan kemampuan manajemennya dengan meningkatkan pengelolaan yang efektif dan efisien. Unit farmasi yang merupakan salah satu unit penting yang perlu di optimalkan dalam kegiatan dan fungsinya sebagai penyedia obat sekaligus pemberi layanan bagi konsumen. Penelitian ini dilakukan di gudang farmasi rumah sakit Melati, pada penggunaan obat-obatan periode januari 2009 sampai dengan desember 2009, dengan tujuan mengidentifikasi tingkat persediaan obat di gudang farmasi, merencanakan dan mengendalikan jumlah pemesanan obat yang ekonomis. Dari hasil penelitian didapatkan ternyata alur pemenuhan kebutuhan obat di rumah sakit Melati dalam perencanaannya tidak melibatkan dokter sebagai pemakai. Hal lainnya adalah belum dibuatnya formularium obat ? obatan, belum pernah dilakukan pengelompokan obat berdasarkan analisis ABC, analisis indeks kritis ABC, serta trend penggunaan obat ? obatan oleh para dokter yang berubah - ubah. Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit Melati, dalam hal penyediaan obat ? obatan di gudang farmasi, maka perlu dibuat model pengendaliaan persediaan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Abstract
The growth of Hospital in Indonesia become very fast. The hospital management need to anticipate by improved their quality services. With the high demand from community for quality health sevices, the hospital need to improve their managerial capability effectively and efficiently. Pharmacy is one of the important unit which is need to be optimilized in their function and activity as pharmaceutical provider and also to deliver services to the customer. This study was performed on the pharmaceutical supplies of ?Melati? hospital available consumed from january 2009 until December 2009. The objective of study is to identify the level of stock availability, planning and controlling the reasonable stock. Other important factors are the lack of formularium, medicinal classification according to ABC analysis, ABC critical index analysis, and trend on utilization of medicines by doctors. To improve the service quality of ?Melati? hospital, specifically in pharmaceutical managament, it is essential to create a stock control model that meets the supply needs."
2010
T31673
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jais Rauf
"Apoteker memiliki peranan yang penting untuk masyarakat terutama dibidang apotek, industri farmasi maupun pedagang besar farmasi. Untuk mempersiapkan apoteker yang profesional maka dilakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dibeberapa tempat, sehingga diharapkan para calon apoteker dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan selama kuliah. Selain itu para calon apoteker mendapatkan ilmu baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya di tempat PKPA. Pada kesempatan kali ini penulis berkesempatan melakukan PKPA di Apotek Safa, PT. Harsen Laboratories dan PT. Sammarie Tramedifa Periode September-Desember 2020. Selama PKPA diharapkan dapat menjadi calon apoteker yang profesional dan siap memasuki dunia kerja.

Apothecary have an important role for society, especially in the pharmacy, pharmaceutical industry and pharmaceutical wholesalers. To prepare apothecary pharmacists, the apothecary Professional Work Practice (PKPA) is carried out in several places, so that prospective pharmacists are expected to be able to apply the knowledge they have gained during college. In addition, prospective apothecary get new knowledge that has never been obtained before at the PKPA place. On this occasion the author had the opportunity to do PKPA at the Safa Pharmacy, PT. Harsen Laboratories and PT. Sammarie Tramedifa September-December 2020 period. During PKPA, it is hoped that you can become professional apothecary candidates who are ready to enter the world of work."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Kamila
"Perencanaan pengadaan obat yang baik memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan stok obat yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dengan mutu terjamin serta dapat diperoleh pada saat diperlukan. Apabila perencanaan pengadaan obat dikelola dengan sistem yang kurang baik, akan meyebabkan terjadinya penumpukan obat dan atau kekosongan obat. Untuk menjaga kelangsungan ketersediaan obat yang cukup dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian, maka perlu dilakukan evaluasi dan pengendalian ketersediaan obat yang cermat dan tepat. Pengendalian ketersediaan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah atau mengatasi kekosongan atau kekurangan obat di rumah sakit. Salah satu cara untuk mengendalikan ketersediaan obat adalah dengan mengidentifikasi obat yang tergolong fast moving atau slow moving. Identifikasi obat yang termasuk ke dalam kategori fast moving dan slow moving perlu dilakukan khususnya di depo Farmasi ICU dimana, pasien membutuhkan perawatan yang intensif dan obat-obat yang digunakan mayoritas merupakan obat vital yang ketersediaannya harus selalu ada.Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui obat-obatan yang termasuk ke dalam kategori fast moving dan slow moving di depo Farmasi ICU Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) berdasarkan data penggunaan obat periode Januari – Desember 2022. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Terdapat 57 obat (9,73%) yang termasuk obat fast moving, dan 441 obat (75,26%) yang slow moving. Obat yang pergerakannya tergolong fast moving antara lain, N-asetil sistein 200 mg kapsul, norepinefrin 4mg/ml injeksi, parasetamol 500 mg tablet, WFI 25 ml, dan VIP Albumin kapsul sementara obat yang tergolong slow moving antara lain Cal 95 tablet, glucophage XR 500 mg tabet, Nexium 40 mg tablet, prontosan gel 30 ml, dan scabimite cream 30 gr.

A well planned drug procurement has a very important role to determine the stock of drugs that is in line with the needs with guaranteed quality and can be obtained when needed. If drug procurement planning is managed with a poor system, it will lead to drug accumulation and or drug vacancies. To maintain the availability of adequate drugs in providing pharmaceutical services, it is necessary to evaluate and control the availability of drugs appropriately. Availability control is made to prevent or overcome drug vacancies or shortages in hospitals. One way to control the availability of drugs is to identify drugs that are classified as fast moving or slow moving. Identification of drugs in the fast moving and slow moving categories needs to be done, especially in the ICU Pharmacy depot where patients need intensive care and the drugs used are mostly vital drugs whose availability must always be available.This report aims to identify drugs that are classified as fast moving and slow moving in the ICU Pharmacy depot of the University of Indonesia Hospital (RSUI) based on drug usage data for the period January - December 2022. Based on this data, it can be concluded that there are 57 drugs (9.73%) which are fast moving drugs, and 441 drugs (75.26%) which are slow moving. Fast moving drugs include N-acetyl cysteine 200 mg capsules, norepinephrine 4mg/ml injection, paracetamol 500 mg tablets, WFI 25 ml, and VIP Albumin capsules while slow moving drugs include Cal 95 tablets, glucophage XR 500 mg tablets, Nexium 40 mg tablets, prontosan gel 30 ml, and scabimite cream 30 gr"
Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Unggul Widodo
"ABSTRAK
Nama : Irwan Unggul WidodoProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Perencanaan Obat Berdasarkan Metode ABC Indeks Kritis diInstalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah CiawiPembimbing : Dr. Pujiyanto, SKM.,M.Kes.Instalasi farmasi berperan penting dalam menentukan pelayanan di rumah sakit.Untuk menunjang pelayanan, RSUD Ciawi menggunakan obat sesuai formulariumnasional yang berisi 1.176 jenis obat dengan nilai investasi sebesar Rp.17.315.126.250,-. RSUD Ciawi telah menjadi provider Jaminan Kesehatan Nasionalsejak tahun 2014 dengan pasien BPJS tahun 2016 mencapai 74,04 dan terus semakinmeningkat. Besarnya investasi yang dikeluarkan untuk obat dan jumlah obat yangbanyak sehingga memerlukan pengendalian perbekalan obat yang akurat di instalasifarmasi agar tercapai efektifitas dan efisiensi persediaan obat. Metode konsumsi yangdigunakan oleh RSUD Ciawi belum dapat memenuhi kebutuhan obat dengan tepat,masih banyak obat yang stock out dan stock over.Penelitian ini adalah penelitian analitik untuk melihat gambaran perencanaankebutuhan obat di RSUD Ciawi, dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalampenelitian ini dilakukan wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen danpenghitungan analisis ABC pemakaian, ABC investasi dan ABC indeks kritis darikelompok A pemakaian dan kelompok A investasi. Kemudian dilakukan peramalandengan metode moving average periode 4 bulan untuk obat kelompok A analisis ABCindeks kritis tahun 2018 dan dihitung jumlah obat yang harus dipesan EOQ , frekuensipemesanan, Safety Stock SS dan titik pemesanan kembali ROP .Hasil analisis ABC pemakaian menunjukkan tingginya obat kelompok Cmencapai 990 item 84,18 merupakan obat-obatan slow moving. Penghitungananalisis ABC indeks kritis kelompok A sebanyak 45 item obat dengan nilai investasisebesar Rp. 5.876.003.324,- kelompok B sebanyak 100 obat dengan nilai investasi Rp.9.147.434.944,-. Tingginya biaya investasi kelompok obat A dan B memerlukanperencanaan dan pengendalian obat dengan penghitungan EOQ, SS dan ROP. Denganmenghitung EOQ akan menghasilkan biaya total terkecil, sehingga efisiensi dapattercapai. RSUD Ciawi diharapkan dapat membuat rencana perbekalan obat denganmenerapkan prinsip efisiensi kendali mutu dan biaya serta memiliki penghitunganjumlah obat yang harus dipesan, Safety stock dan titik kapan dilakukan pemesanankembali.Kata kunci : Jaminan Kesehatan Nasional, Analisis ABC, EOQ, Safety Stock, ROP,pengendalian obat.

ABSTRACT
Name Irwan Unggul WidodoStudy Program The Study of Hospital AdministrationTitle Pharmacy Planning Analysis Based on ABC Crictical Index Method InPharmacy Unit at Ciawi Region Public HospitalCounsellor Dr. Pujiyanto, SKM.,M.Kes.Pharmacy unit has important role to determine service quality in hospital. Forsupporting patients service, Ciawi Region Public Hospital used drugs based on nationalformulatorium which is contain 1.176 kind of drugs with investation value Rp.17.315.126.250, . Ciawi Region Public Hospital already became National HealthCoverage provider since 2014 with 74,04 the Indonesian National HealthcareInsurance BPJS patients and getting increase everyday. The big investation andamount of drugs need to supervise for accurate drugs support and getting effectivity andeficiency. Consumption method which already used by Ciawi Region Public Hospital isnot fulfillt he drugs demand yet, still making drugs stock out and stock over.This is an analytic research to see the description of drugs need planning inCiawi Region Public Hospital, with qualitative and quantitative approach. This researchincluding deep interview, observation, document study and ABC method countinganalysis for drug using, ABC investation method anlysis and ABC critical index methodfrom Grup A using and Grup A investation . The research also doing moving averageforecasting method for 4 months period for Grup A, critical indeks ABC analysis in2018 and counting amount of drugs order EOQ , order frequency, Safety Stock SS and repeat order point ROP .ABC method counting analysis for drug using showed that Grup C has 990items 84,18 slow moving type. ABC critical index method from Grup A showed 45items with investation value Rp. 5.876.003.324, and Grup B has 100 items withinvestation value Rp. 9.147.434.944, . The Grup A and B investation cost is very highand need to plan and controll with EOQ, SS and ROP counting methods. EOQ willproduce smallest total cost that will give efficient result. Ciawi Region Public Hospitalis expected to make drugs supporting plan with quality controll and cost efficiency. Thehospital also expected for having drugs amount order counting, safety stock and repeatorder point.Keywords National Health Coverage, ABC Analysis, EOQ, Safety Stock, ROP, drugscontrol"
2018
T50026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library