Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Id Hilmy
Abstrak :
Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit merupakan suatu unit dimana setiap harinya terjadi aktivitas pelayanan terhadap pasien baik yang datang karena keinginan sendiri maupun rujukan dari puskesmas, rumah sakit lain, praktek dokter dan bidan. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran mengharuskan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi mutu pelayanan dan data diagnosa pelayanan. Data dan informasi pelayanan yang di berikan kepada pasien disimpan di dalam berkas rekam medis. Rekam Medis merupakan catatan yang berisikan semua informasi tentang identitas dan riwayat pasien selama menerima pelayanan medik di sebuah organisasi kesehatan yang disajikan secara kronologis sesuai dengan kejadian sampai dengan pemeriksaan, diagnosa, tindakan serta pengobatannya. Unit Rawat Jalan berkaitan erat dengan unit rekam medis karena data dan informasi yang disajikan di unit rekam medis di ambil dari unit rawat jalan yang direkapitulasi dalam bentuk laporan bulanan, triwulan dan tahunan. Permasalahan yang ada dalam Sistem Informasi Rawat Jalan di RSUD Kota Sabang adalah terkait dengan prosedur, basis data, integrasi laporan serta sarana dan prasarana yang belum mendukung dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien serta data/informasi yang belum tepat waktu dan akurat. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah metodologi / model incremental, yang menggabungkan elemen-elemen dalam model urutan linear / System Development Life Cycle (SDLC) dengan filosofi iteratif dari metoda prototipe. Metode ini terbagi dalam 4 tahap yaitu analisis sistem, desain sistem, pengkodean sistem dan uji coba sistem. Identifikasi dan analisis masalah sistem dilakukan dengan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi pada instalasi pendaftaran, instalasi rekam medis dan beberapa informan yang terkait. Perancangan prototype dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data mysql yang bersifat open source. Uji coba prototype dilakukan menggunakan data sampel di Laboratorium Komputer Fakultas Kesehatan Masayarakat Departemen Biostatistika Universitas Indonesia. Prototipe yang dihasilkan dapat mengintegrasikan data/informasi dari instalasi pendaftaran, instalasi rekam medis dan direktur rumah sakit dengan menggunakan Lacal Area Network. Komitmen staf instalasi pendaftaran, rekam medis serta direktur rumah sakit sangat diperlukan untuk memberikan masukan dalam pemeliharaan dan pengembangan sistem. ......Hospital is one of health instrument that function to do elementary health's effort or reference health and or effort of support health. Outpatient in Hospital is unit where do service activity to the patient both for come because desire its self or reference from puskesmas, other hospital practice doctor and midwife. According Health Law Number 29 of Year 2004 about doctor practice, health care was given in hospital must be responsible from facet of service quality and data of service diagnosis. Data and service information that given to patient is in binded medical record. Medical Record is note that comprising of all informations about identify and patient history during accept medical service in a health organization that presented chronologically in accordance with occurence up to inspection, diagnosis, its action and medication. Ambulatory health care have correlation with medical record unit because data and information that presented in medical record unit is taken away from ambulatory health care unit that summarized in the form of monthly report, quarter and annual. Method as used in system development this is the methodologies / model incremental, that join elements in model of linear sequence / System Development Life Cycle (SDLC) with philosophy iteratif from prototype method. This Method is divided into 4 phase that is system analysises, system design, coding system and system test-drive. Identification and analysis of the system were performed by depth interview, document survey and observation of ambulatory health care installation, medical record installation, director and related informant. Prototype design is performed by using PHP programming language and open source mysql database. Prototype testing is performed by using sample data in Computer Laboratory of Biostatistic Departement of Public Health Science Faculty, University of Indonesia. Existing Prototipe will be related between registratition installation, medical record and general hospital manajement by using Local Area Network. The comitment of registration installation staff and record medical in hospital director have been needed to give input maintenance and development system.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T30832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Trisdiana Kusumawardani
Abstrak :
Kegiatan pencatatan dan pelaporan saat pelaksanaan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo Kota Madiun berulang (double report) yaitu ditulis manual kemudian merekap data dalam bentuk file excel offline untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Madiun, hal ini tidak efektif karena tidak jarang data peserta Posbindu PTM dan hasil pemeriksaan pada formulir excel offline tersebut kosong atau tidak lengkap, penumpukan saat menginput data dari kertas hasil pemeriksaan ke file excel offline oleh petugas pencatatan dan pelaporan diakhir kegiatan Posbindu PTM sehingga tidak selesai saat itu juga. Sekitar 82,35% surveilans Posbindu PTM dilakukan secara offline sehingga tidak lengkap dan tidak tepat waktu (Renyaan EY, dkk., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM di Puskesmas Banjarejo Kota Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus menggunakan tahapan perancangan System Development Life Cycle (SDLC) dengan model pendekatan prototype. Hasil penelitian ini berupa perancangan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo Kota Madiun. Tim Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo sebagai user merasa puas, mudah dalam menggunakan rancangan sistem informasi, dan merasa lebih efektif serta efisien menggunakan sistem informasi yang dirancang. Pengembangan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo dapat meringankan beban kerja petugas, mempercepat dan mempermudah kegiatan pencatatan dan pelaporan Posbindu PTM, dapat menampilkan kembali data dari pelaksanaan Posbindu PTM yang dibutuhkan puskesmas, dan menghasilkan laporan kegiatan Posbindu PTM yang lengkap dan berkualitas. Sebaiknya pengembangan sistem informasi pendukung pencatatan dan pelaporan kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo berlanjut hingga sistem informasi dapat diimplementasikan dalam kegiatan Posbindu PTM, dilakukan proses uji coba yang mendalam kepada user mengenai dampak terhadap kemudahan dan kepuasan dari kinerja sistem informasi dalam kegiatan Posbindu PTM Puskesmas Banjarejo. ......Recording and reporting activities during the implementation of Posbindu PTM Banjarejo Health Center in Madiun City repeatedly (double report) that is written manual then they fill the data in the form of offline excel files to be sent to the Madiun City Health Office, this is not effective because it is not uncommon for posbindu PTM participants data and the results of checks on offline excel forms are blank or incomplete,  buildup when inputting data from the examination paper to offline excel files by the recording and reporting officer at the end of Posbindu PTM activities so that it is not completed at that time. About 82.35% of Posbindu PTM surveillance is conducted offline so it is incomplete and not on time (Renyaan EY, et al., 2018). This research aims to develop an information system supporting the recording and reporting of Posbindu PTM activities in Banjarejo Health Center in Madiun City. This research is qualitative research with a case study approach using the design stages of the System Development Life Cycle (SDLC) with a prototype approach model. The results of this study are in the form of the design of information systems supporting the recording and reporting of Posbindu PTM Banjarejo Health Center in Madiun City activities. Posbindu PTM Banjarejo Health Center team as users feel satisfied, easy to use the design of information systems, and feel more effective and efficient using the information system designed. The development of information systems supporting the recording and reporting of Posbindu PTM Banjarejo Health Center activities can ease the workload of officers, accelerate and facilitate the recording and reporting activities of Posbindu PTM, can display data from the implementation of Posbindu PTM needed by the health center, and produce a complete and quality Posbindu PTM activity report. We recommend that the development of information systems supporting the recording and reporting of Posbindu PTM Banjarejo Health Center activities continues until the information system can be implemented in Posbindu PTM activities, an in-depth trial process to users regarding the impact on the ease and satisfaction of information system performance in Posbindu PTM Banjarejo Health Center activities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Nurmaini
Abstrak :
Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kini muncul kembali (re-emerging). Untuk menanggulangi penyakit ini, sejak tahun anggaran 1995/1996 Program Pemberantasan Tuberkulosis (P2TB) melaksanakan strategi baru yaitu DOTS (Directly Obsertied Thecumem Shot-course) yang telah direkomendasikan oleh WHO. Guna mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sarana berupa obat-obatan, alat dan bahan laboratorium yang menunjang. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informsi mengenai ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium, khususnya di tingkat kabupaten. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat membantu proses evaluasi terhadap ketersediaan sarana-sarana tersebut. Sistem informasi yang dikembangkan ini merupakan suatu model, dengan mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Serang. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium untuk program TB Paru di Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, termasuk pembuatan solfivareidentifikasi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, sumberdaya pengguna dan prosedur operasional standar. Penelitian ini menggunakan disain penelitian riset operasional dengan tahapan pengembangan sistem diawali dengan kebijakan dan perencanaan sistem, analisis sistem hingga disain sistem terinci. Berdasarkan hasil penelitian, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang memiliki kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak serta sumber daya pengguna yang cukup memadai untuk menjalankan aplikasi sistem informasi yang based-on computer. Ketersediaan komputer bukan merupakan hal yang baru bagi tenaga di kabupaten khususnya Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) yang menangani program TB Paru. Dari hasil penelitian juga dibuat suatu rancangan alur informasi ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium untuk Program TB Para, dimana pengumpulan data di lakukan di puskesmas oleh petugas gudang obat dan programmer TB Paru, sedangkan pemasukan, pengolahan dan penyajian data dilakukan di Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten oleh Wakil Supervisor (Wasor) Kabupaten. Sistem informasi yang dirancang ini ditujukan untuk program TB Paru. Untuk program penyakit menular lainnya seperti demam berdarah, malaria, kusta dan Iain-lain kebutuhan. informasi mengenai ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium juga semakin dirasa perlu. Oleh karena itu diusulkan untuk mengkaji model rancangan sistem informasi yang terintegrasi antar program tersebut (integrasi lintas program) daiam proses monitoring dan evaluasi sebagai upaya efisiensi kerja dan dana.
Information System Development Model Of Medicine And Laboratory Equipmentimaterial Availability For Lung Tuberculosis Program In The Health Service Of The Regency Of Serang, West Java In The Year 2000Lung tuberculosis is a re-emerging disease that still causes health problems to people, To fight this disease, the Tuberculosis Elimination Program applies a new strategy since 1995/1996 fiscal year, named DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) as recommended by WHO. To achieve this goal, supporting facilities like medicine, equipment and laboratory materials are needed. Therefore, an information system of medicine and laboratory equipment/material availability is required, particularly at the level of regency. The existence of this information system is expected to help evaluation process of those facilities availability. The developed information system was a model resulted from a research located in the Regency of Serang. The research aimed to design an information system of medicine and laboratory equipment/material availability for Lung Tuberculosis Program in the Health Services of the Regency of Serang, including software development, hardware and Software requirement identification, user resources and standard operational procedure. The research applied operational research design which system development began with policy and system design, system analysis, to a detailed system design. According to the research results, the Health Services of the Regency Of Serang has adequate hardware, software and user resource requirement to run an information system application which based on computer. Computer provision is not new for human resources in the regency, particularly for the Disease Prevention and Cure Section in charge of the Lung Tuberculosis Program. An information flow design of medicine and laboratory equipment/material availability was also developed based on the research results with data collected from community health services by medicine warehouse officer and Lung Tuberculosis Programmer. Whereas, data entry, processing and presentation were conducted in the Disease Prevention and Cure Section by the District Vice-Supervisor. The designed information system aimed for Lung Tuberculosis Program. For other infectious disease such as dengue DHF, malaria, leprosy etc., the need of information on medicine and laboratory equipment/material availability is increasing. Therefore, it is proposed to assess an integrated information system design model (inter Program integration) in the process of monitoring and evaluation as an effort for task and fund efficiency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem Informasi sudah dijalankan di Rumah Sakit A. Yani Pekanbaru sejak Mei 2015. Pengembangan sistem informasi farmasi perlu dilakukan karena sistem informasi saat ini dinilai belum baik oleh manajemen. Masih banyak obat dead stock, obat kadaluarsa dan obat kosong saat diperlukan. Penelitian ini merupakan operational research dengan metode kualitatif. Data diambil melalui wawancara, observasi lapangan maupun telaah dokumen. Dengan metode Framework for Application of System Techniques (FAST) diketahui sistem informasi farmasi sudah terintegrasi, konsistensi tampilan bagus, keamanan dan integritas sistem bagus, sistem informasi mudah dipahami dan dioperasikan oleh pengguna. Kekurangan sistem informasi saat ini adalah susahnya koneksi ke jaringan terutama saat jam sibuk, penyajian informasi belum memenuhi semua kebutuhan pengguna, kurangnya sumber daya Information Technology (IT), belum adanya akses khusus ke ruangan IT dan server. Disarankan penambahan kekuatan jaringan internet, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga IT, penjagaan keamanan ruangan IT dan server saat ini, penyediaan ruangan IT dan server dengan akses khusus, sosialisasi teratur oleh bagian IT ke pengguna sistem dan pengembangan menu sistem informasi farmasi yang lebih lengkap.
ABSTRACT
Information systems have been run at A. Yani Hospital Pekanbaru since May 2015. The development of pharmaceutical information systems need to be done because the current information systems have not been well assessed by management. There are still a lot of dead stock, expired and empty medication when needed. This study is an operational research with qualitative methods. Data retrieved through interviews, observation and study of the document. With the Framework for Application of System Techniques (FAST) method known that pharmacy information system had integrated and consisten, had good security and integrity, easy to operated by the user. Disadvantages of current information systems is lack of connection especially during peak hours, the presentation of information do not meet all the needs of users, less of Information Technology (IT) personnel, none of special access to IT and server rooms. Recommended to increase the power of the internet network, increasing the quality and quantity of IT personnel, increasing security of server room at this time, the provision of IT and server rooms with special access, regular socialization by the IT to the users of the system and completing the information system menu
2016
T53726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library