Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Anka Yehezkiel
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nandia Gresita Trinanda
"ABSTRAK
Timbulan sampah Kota Depok terus meningkat. Dalam rangka mengatasi hal tersebut, beberapa UPS (Unit Pengelolaan Sampah) dibangun dengan tujuan mengurangi volume sampah yang akan dikirimkan ke TPA. Keterbatasan lahan membuat pembangunan UPS sering kali dilakukan di tengah wilayah pemukiman. Kegiatan yang dilakukan di dalam UPS meliputi kegiatan pengomposan.
Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukan bahwa konsentrasi bioaerosol dalam jumlah besar dihasilkan dari kegiatan pengomposan yang dilakukan di dalam UPS. Bioerosol ini tidak hanya mencemari udara di dalam UPS, namun juga di wilayah sekitar.
Tujuan penelitian adalah mengetahui konsentrasi bioaerosol di UPS Jalan Jawa dan lingkungan sekitar, mengetahui faktor yang mempengaruhi sebaran mikroba di lingkungan sekitar UPS, dan mengetahui hubungan antara paparan bioaerosol dengan gejala penyakit yang dialami pekerja UPS. Bioaerosol yang diamati adalah
total bakteri dan total jamur di udara. Pengukuran dilakukan di dalam ruang pengomposan UPS Jalan Jawa, serta kantor pekerja, ruang kelas SDN Beji IV, dan luar ruang yang masing-masing memiliki jarak 14m, 35m, dan 250m dari ruang pengomposan. Pengukuran dilakukan setelah dilakukan pengadukan pada kompos dan selama 1 fase pengomposan yaitu November-Desember sehingga data yang didapatkan merupakan data musim hujan. Hasil pengukuran menunjukan bahwa kualitas udara di seluruh lokasi pengukuran
melebihi standar. Faktor yang mempengaruhi sebaran mikroba di lingkungan sekitar UPS adalah jarak dari ruang pengomposan serta kondisi cuaca. Untuk mencapai konsentrasi latar bakteri di udara sebesar 1.000 CFU/m3 dibutuhkan jarak aman sebesar 95,06m dan untuk mencapai konsentrasi latar jamur di udara sebesar 1.000 CFU/m3 dibutuhkan jarak aman sebesar 161,15m. Konsentrasi
bioaerosol terlihat memberikan pengaruh yang nyata terhadap kejadian penyakit iritasi hidung dan iritasi pernafasan seperti halnya batuk berkepanjangan, bersinbersin, dan sesak nafas pada petugas UPS.

ABSTRACT
Waste in the city of Depok continues to increase. In order to overcome this situation, several UPS (stands for Unit Pengelolaan Sampah or waste management unit) built to reduce the amount of waste sent to landfill. The limited land makes the construction of the UPS is often carried out in the middle of residential areas. The activities performed in the UPS include composting activities. Some previous studies showed that large amounts of bioaerosol concentrations are resulted from composting activities performed in the UPS.
Bioerosol is not only pollute the air inside the UPS, but also in the surrounding area.
The research is aimed to determine the concentration of bioaerosol in UPS Jalan Jawa and the surrounding environment, the factors influencing microbes distribution in the environment around the UPS, and the relationship between bioaerosol exposure and the symptoms experienced by UPS workers. Bioaerosol which was observed is the total bacteria and total fungi. Measurements were made in the composting area, workers? office, class of SDN Beji IV, and outdoor, each of which with a distance of 14m, 35m and 250m from the composting area.
Measurements were taken after turning and during November-December, so that data was obtained in rainy season. Measurements show that the air quality at all sites had exceeded the standard. The
factors which affect the distribution of microbes in the environment around the UPS are the distance from the composting area and weather conditions. The concentration of bacteria in the air is reduced to b ackground concentration (1000 CFU/m3) within 95.06m and for fungi?s case is within 161.15m. Bioaerosol concentration appeared to give a noticeable effect on the incidence of respiratory diseases and irritation of nasal irritation and persistent cough, wheezing, and
asphyxiate on a UPS worker."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1472
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Hertanto Syafei
"Modifikasi Permukaan Ti6Al4V dengan variasi metode anodisasi yang berupa variasi tegangan 30, 40, 50, dan 60 volt dengan menggunakan pengadukan magnetic stirrer dan variasi waktu anodisasi 30, 60, dan 90 menit dengan menggunakan pengadukan ultrasonic telah selesai dilakukan. Hasil karakterisasi pada sampel menunjukan adanya perubahan diameter TiO2 nanotubes pada variasi tegangan anodisasi dan juga perubahan kristalinitas bahan pada variasi tegangan anodisasi dan waktu anodisasi. Hasil uji anti bakteri menunjukan bahan implant Ti6Al4V yang dimodifikasi pada tegangan 50 volt dengan menggunakan pengadukan ultrasonic selama 30 menit memiliki kinerja anti bakteri yang terbaik, dimana dapat mendisinfeksi bakteri hinggan 90.36% dibandingkan dengan model kontrol pada jam ke 24 pengujian. Hal ini menunjukan bahwa bahan implant Ti6Al4V yang dimodifikasi pada tegangan 50 volt dengan menggunakan pengadukan ultrasonic selama 30 menit merupakan kondisi optimum untuk mendapatkan bahan dengan sifat anti bakteri. Kinerja anti bakteri pada bahan implant Ti6Al4V berpotensi untuk ditingkatkan dengan kombinasi teknologi lainnya.
Ti6Al4V surface modification with anodizing variation method in form of voltage variation of 30, 40, 50, and 60 volt by using magnetic stirrer and time variation of 30, 60, and 90 minutes by using ultrasonic had been done. Characterizations of the samples show the change of TiO2 nanotubes diameter on voltage variation and crystalinity of the material upon on voltage and time variation. Antibacterial tests show that material modification on 50 volt by ultrasonic for 30 minutes produces the best result, which can achieve 90.36% bacterial disinfection compared to the control. The result shows that Ti6Al4V that is modified on 50 volt by ultrasonic for 30 minutes is the best condition to achieve anti bacterial tooth implant material. Further research can be done on Ti6Al4V material to increase anti bacterial ability by combine it with other technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Yuliani
"Scaleup atau perbesaran skala produksi dari skala lab menjadi skala industri merupakan bagian pekerjaan yang harus dilakukan untuk menerapkan hasil percobaan di laboratorium. Faktor penting dalam perubahan skala Untuk perbesaran skala sampai dengan 200.000 kali, diameter reaktor masingmasing 1,81 meter untuk tinggi reaktor sama dengan diameter dan 1,44 meter untuk reaktor dengan tinggi sama dengan dua kali diameter. Dimensi pengadukan masing-masing sebesar 0,60 dan 0,95 meter dengan putaran 0,15 dan 0,24 rpm.
Rasio luas permukaan terhadap volume akan mengalami penurunan seiring dengan perbesaran dari reaktor. Untuk perbesaran skala produksi 10.000 kali mengalami penurunan hingga tinggal 7-9% dari harga sebelumnya, sedangkan untuk skala produksi 200.000 kali mengalami penurunan hingga tinggal 3% dari harga sebelumnya.
Reaktor adalah kondisi hidrodinamika yang harus sama pada setiap perubahan volume operasi. Parameter bilangan hidrodinamika pada penelitian ini digunakan bilangan Reynold sebagai acuan perhitungan scaleup. RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil) digunakan sebagai umpan dalam percobaan. Reaktor jenis batch digunakan untuk reaksi perengkahan katalitik yang merupakan reaksi pemotongan rantai ikatan karbon dan hidrogen menjadi rantai yang lebih pendek. Produk hasil perengkahan antara lain dihasilkan biobensin. Katalis zeolit alam digunakan sebagai katalisator perengkahan. Reaksi dilakukan pada fasa cair dengan kondisi reaksi isothermal pada temperatur 320 ºC dan waktu reaksi bervariasi 60, 90 dan 120 menit.
Kenaikan temperatur dan waktu reaksi perengkahan akan menurunkan densitas biobensin. Densitas biobensin didapatkan sebesar 0,82 g/ml pada rentang temperatur distilasi 200-280 ºC. Konversi perengkahan katalitik pada T=320 ºC dan waktu reaksi 60, 90, 120 menit didapatkan masing-masing sebesar 24,86%, 30,26% dan 33,17%. Berdasarkan konversi yang diperoleh dari percobaan, dihitung dimensi reaktor dan dilakukan perbesaran dimensi skala reaktor berdasarkan rasio scaleup yang ditentukan. Perbesaran skala reaktor dilakukan pada 10.000 dan 200.000 kali dari produk hasil reaksi laboratorium.
Dari perhitungan didapatkan dimensi reaktor perbesaran skala 10.000, diameter reaktor didapatkan 0,667 meter apabila tinggi reaktor sama dengan diameter dan didapatkan 0,530 meter apabila tinggi reaktor sama dengan dua kali diameter. Dimensi pengadukan masing-masing sebesar 0,22 meter dan 0,35 meter dengan putaran 1,12 dan 1,78 rpm.Untuk perbesaran skala sampai dengan 200.000 kali, diameter reaktor masing-masing 1,81 meter untuk tinggi reaktor sama dengan diameter dan 1,44 meter untuk reaktor dengan tinggi sama dengan dua kali diameter. Dimensi pengadukan masing-masing sebesar 0,60 dan 0,95 meter dengan putaran 0,15 dan 0,24 rpm.
Rasio luas permukaan terhadap volume akan mengalami penurunan seiring dengan perbesaran dari reaktor. Untuk perbesaran skala produksi 10.000 kali mengalami penurunan hingga tinggal 7-9% dari harga sebelumnya, sedangkan untuk skala produksi 200.000 kali mengalami penurunan hingga tinggal 3% dari harga sebelumnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Anka Yehezkiel
"Kesadahan pada air merupakan air dengan kandungan ion Ca2+ dan CO3 2- tinggi. Kesadahan menyebabkan pendepositan kerak dan meningkatnya penggunaan deterjen. Sehingga diperlukan cara untuk mengurangi kesadahan air. Beberapa penelitian telah membuktikan adanya beberapa proses yang dapat mengurangi kesadahan air. Penelitian yang kini dilakukan adalah penurunan kesadahan air dengan proses pengadukan dan magnetisasi. Penelitian dilakukan dengan membuat model air sadah, dan diberi perlakuan khusus untuk mendapat hasil berupa ppm CaCO3. Untuk analisa jumlah endapan, dilakukan titrasi EDTA dengan menghitung jumlah ion Ca2+ yang belum terpresipitasi. Dari penelitian akan didapatkan peningkatan presipitasi CaCO3 seiring peningkatan konsentrasi larutan, jumlah magnet, kecepatan dan waktu pengadukan.

Hardness in the water with a water content of high Ca2+ and CO3 2-. It cause the deposit of crust hardness and increasing use of detergents. So needed a way to reduce water hardness. Several studies have proven the existence of several processes that can reduce water hardness. Research is currently doing is lowering the water hardness with stirring and the magnetization process. The study was conducted by making models of hard water, and given special treatment to get results in the form of ppm CaCO3. To analyze the amount of sediment, EDTA titration performed by counting the number of Ca2+ ions are not precipitated. Of the study will be obtained CaCO3 precipitation increase with increases in the concentration of the solution, the number of magnets, stirring speed and time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agus Setiawan
"Penelitian sintesis biodiesel dari minyak Sawit sudah banyak dilakukan bahkan sudah banyak diproduksi secara komersial. Metode konvensional yang paling sering digunakan untuk sintesis biodiesel adalah proses transesterifikasi. Reaksi transesterifikasi dengan katalis basa lebih disukai karena lebih cepat dan lebih tidak korosif dibanding katalis asam. Namun demikian, kecepatan reaksi, konsumsi energi dan waktu pemisahan produk dengan proses transesterifikasi dengan katalis basa masih dapat diimprovisasi dengan metode yang memiliki mekanisme reaksi yang berbeda. Metode elektrolisis plasma terbukti mampu menghasilkan banyak spesies radikal yang reaktif dan mampu mengonversi minyak kelapa sawit menjadi biodiesel dengan kinerja yang lebih baik dibanding proses konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengamati bagaimana pengaruh durasi proses, kecepatan pengadukan, dan rasio molar minyak-metanol pada metode elektrolisis plasma terhadap pembentukan biodiesel. Hasil yang didapat menunjukkan kecepatan pengadukan merupakan variabel yang paling memberikan pengaruh signifikan terhadap kecepatan reaksi, yield biodiesel dan konsumsi energi.. Hasil optimum dari penelitian ini mendapatkan 92% yield biodiesel dan energi spesifik 372 J/g pada kondisi rasio molar metanol-minyak 18 : 1, kecepatan pengadukan 500 rpm, dan durasi proses 5 menit.

Researches about biodiesel synthesis have been studied by many researchers as its commercial production has been advanced by some companies. Conventional method commonly used in biodiesel synthesis is transesterification. Transesterification reaction with alkali catalyst is preferred because it is faster and less corrosive than acid catalyst. Nevertheless, reaction rate, energy consumption, and separation process of transesterification with alkali catalyst may be able to be improvised with a method that has different reaction mechanism. Plasma electrolysis evidently can produce many radical species and it can convert palm oil better than conventional process. Therefore, this research wants to observe the effect reaction time, mixing rate, and molar ratio of methanol-oil. The results showed that mixing rate is the variable that has the most significant effect to yield of biodiesel and energy consumption. Besides, reducing molar ratio of methanol-oil from 24:1 to 18:1 can accelerate separation process significantly. Based on this research, the optimum result is 92%-vol yield of biodiesel and 372 J/g energy consumption under condition molar ratio of methanol-oil 18:1, mixing rate is 500 rpm, and reaction time is 5 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Kurnianingsih
"Pengadukan dalam Anaerobic Digestion AD dapat dikontrol untuk meningkatkan kinerja proses AD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas pengadukan terhadap kinerja proses AD, transfer panas di dalam digester dan untuk menganalisis kesetimbangan energi. Penelitian dilakukan menggunakan Continuous Stirred Tank Reactor CSTR dengan volume terisi 400 L yang beroperasi pada suhu rata-rata 27,8 1,07oC. Penelitian operasi skenario pertama dilakukan dengan input substrat sampah makanan dengan Organic Loading Rate OLR 10 kg VS/m3 selama 43 hari dan diaduk menggunakan variasi intensitas pengadukan 30 rpm dan 60 rpm selama 4 jam/hari untuk melihat kinerja proses AD. Operasi skenario kedua dilakukan menggunakan substrat sampah makanan dan kotoran sapi banding limbah Fat Oil and Grease FOG sebesar 10:1 dengan OLR 10 kg VS/m?3 dan dilakukan variasi pengadukan berkala 30 rpm, 15 menit/1,5 jam dan kontinu 30 rpm, 4 jam/hari untuk melihat tansfer panas dalam digester. Hasil penelitian operasi skenario pertama menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua intensitas pengadukan.

Mixing in Anaerobic Digestion AD can be controlled to improve the performance of the AD process. This study aims to determine the effect of mixing intensity on the performance of the AD process, heat transfer in the digester and to analyze the energy balance. The study was conducted using a Continuous Stirred Tank Reactor CSTR with 400 L working volume which operates at an average temperature of 27,8 1,07 C. In the first scenario operation study, reactor was fed with food waste with Organic Loading Rate OLR 10 kg VS m3 for 43 days and mixed using variation of mixing intensity 30 rpm and 60 rpm for 4 hours day to see AD process performance. The second operation was carried out using food and cow dung with Fat Oil and Grease FOG waste ratio 10 1 and mixed intermittent 30 rpm, 15 min 1.5 hour and continuous 30 rpm, 4 hour day to see heat transfer in the digester. The results of the first scenario operation study showed that there was a significant difference in both mixing intensity p."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindi Sekarsari
"Sejak tahun 2006, Pemerintah Daerah Kota Depok telah membangun Unit Pengolahan Sampah (UPS) dalam rangka mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir. Salah satu kegiatan yang dilakukan di UPS Kota Depok adalah melakukan pengomposan secara open windrow untuk mengolah sampah organiknya. Namun, upaya pengomposan yang sedang berjalan belum menghasilkan kualitas kompos yang sesuai dengan SNI 19-7030-2004. Secara teoritis, beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengomposan open windrow antara lain komposisi bahan baku, ukuran partikel dan juga pengadukan. Berdasarkan survey pendahuluan, frekuensi pengadukan menjadi indikasi utama faktor yang mempengaruhi hasil kualitas kompos di UPS Kota Depok. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh frekuensi pengadukan terhadap proses pengomposan open windrow dengan mengambil tempat di UPS Jalan Jawa, Kota Depok. Variasi frekuensi pengadukan yang diterapkan adalah tanpa pengadukan (gundukan I), pengadukan seminggu sekali (gundukan II) dan pengadukan seminggu tiga kali (gundukan III). Parameter kualitas yang dikontrol adalah temperatur dan pH (setiap interval satu minggu), kelembaban dan perbandingan C/N (setiap interval dua minggu) dan seluruh parameter di atas ditambah parameter water holding capacity (WHC) dilakukan saat kompos matang. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh frekuensi pengadukan terhadap proses pengomposan open windrow. Selama proses pengomposan, gundukan II dan gundukan III yang mengalami pengadukan memiliki kualitas lebih baik untuk parameter temperatur, pH, kelembaban dan perbandingan C/N dibandingkan dengan gundukan I (tanpa pengadukan). Sedangkan hasil kualitas kompos antara gundukan II dan gundukan III memiliki kemiripan sehingga metode pengomposan open windrow yang lebih efektif untuk diterapkan di UPS Jalan Jawa adalah dengan melakukan frekuensi pengadukan seminggu sekali (gundukan II) didukung dengan penambahan air rata-rata 39 liter per minggu dan volume gundukan sebesar 1,35 m3.

Since 2006, the Government of Depok has been constructing the Waste Management Unit (UPS) in order to reduce the volume of waste disposed at landfill. One of the activities carried out in UPS Depok is conducting open windrow composting to process the organic waste. However, the current composting is not producing good quality compost according to SNI 19-7030-2004. Theoretically, several factors that affect open windrow composting are composition of feedstock, particle size, and also turning frequency. Based on initial survey, turning frequency is the main indication that affect the quality of compost in UPS Depok. Therefore, there?s a need to conduct a study to determine the effect of turning frequency in open windrow composting. The study is carried out at UPS Jalan Jawa, Depok. The variation of the turning frequency are without turning (pile I), turning once a week (pile II) and turning three times a week (pile III). The parameters of quality control from this study are temperature, pH (interval once week), moisture and C/N ratio (interval two weeks) and all the parameters above plus water holding capacity for mature compost. The result of this study proves that turning frequency affects open windrow composting. During the composting process, pile II and pile III which are turned have better quality for temperature, pH, moisture and C/N ratio compared to the pile I (without turning). While the results of compost quality from pile II and pile III have similarities. So, the most effective open windrow composting method that can be applied in UPS Jalan Jawa is turning once a week (pile II) and supported by addition approximately 39 litre of water per weeks and pile volume about 1,35 m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S108
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Valha Tsabita Hidayat
"Dewasa ini, vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) berkembang dengan pesat, karena tidak memiliki risiko infeksius dan reaktogenisitas. Untuk menjamin penghantaran mRNA yang efektif dan stabil, diperlukan sistem penghantaran, salah satunya lipid nanoparticles (LNP). Sistem penghantaran perlu memiliki karakteristik yang ideal sehingga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik tersebut, termasuk di dalamnya parameter kritis pembuatan, penting untuk diteliti. Pada penelitian ini, diteliti pengaruh kecepatan pengadukan dan amplitudo sonikasi dalam metode preparasi injeksi solven terhadap bentuk, ukuran, indeks polidispersitas, potensial zeta, dan efisiensi penjerapan partikel. Dibuat preparasi RNA-LNP dengan variasi tiga kecepatan pengadukan, yaitu 200, 300, dan 400 rpm, serta tiga amplitudo sonikasi, yaitu 30%, 40%, dan 50%. Hasil analisis ANOVA dan Kruskal-Wallis menunjukkan kecepatan pengadukan memiliki pengaruh signifikan terhadap ukuran partikel (p < 0,001), pengaruh signifikan terhadap indeks polidispersitas (p < 0,001), dan pengaruh tidak signifikan terhadap potensial zeta (p = 0,052). Sedangkan, amplitudo sonikasi memiliki pengaruh signifikan terhadap ukuran partikel (p < 0,001), pengaruh signifikan terhadap indeks polidispersitas (p < 0,001), dan pengaruh signifikan terhadap potensial zeta (p < 0,001). Kecepatan pengadukan 300 rpm dan amplitudo sonikasi 30% menghasilkan karakteristik yang paling optimal, yaitu ukuran partikel 140,78 nm, indeks polidispersitas 0,311, dan potensial zeta 4,85 mV.

Development of mRNA-based vaccine known for its absence of infectious and reactogenicity risk has been rapidly increasing. An ideal delivery system for mRNA, like lipid nanoparticles (LNP), is needed for effective delivery and storage stability, which is influenced by its characteristics. Critical process parameters are the most important factor towards a delivery system’s characteristics; therefore, it is necessary to know the effects it causes on the delivery system’s characteristics. One of the methods for LNP preparation is solvent injection with homogenizing speed and sonication amplitude as one of its critical process parameters. The purpose of this research is to analyze the effect of those parameters on particle size, polydispersity index, and zeta potential. Three variants of homogenizing speed and sonication amplitude are used for LNP preparation. Results analyzed with ANOVA and Kruskal-Wallis test show that homogenizing speed has a significant effect on particle size (p < 0.001), polydispersity index (p < 0.001), but not on zeta potential (p = 0.052). Meanwhile, sonication amplitude has a significant effect on particle size (p < 0.001) and polydispersity index (p < 0.001), and zeta potential (p < 0.001). Homogenizing speed of 300 rpm and sonication amplitude of 30% gives the most optimal characteristics: particle size of 140,78 nm, polydispersity index of 0,311, and zeta potential of 4,85 mV."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library