Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Krisbiyantoro
Abstrak :
ABSTRAK
Metode pengadaan langsung merupakan cara pengadaan yang paling sederhana dimana tidak melalui proses lelang, lebih efisien karena dapat melakukan negosiasi langsung kepada penyedia barang/jasa tanpa perantara. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner. Kemudian data tersebut dievaluasi dengan analisa deskriptif dan divalidasi dengan wawancara pakar. Manajemen pengadaan langsung di kecamatan dan kelurahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara keseluruhan dari tahap perencanaan sampai dengan pengendalian tidak berjalan dengan baik, SDM dalam pengadaan mempunyai keterampilan yang kurang dan pejabat-pejabat yang bertanggung jawab dalam pengadaan belum sepenuhnya bersertifikat. Selain itu terdapat 13 proses yang belum diatur secara jelas atau tidak sesuai dengan best practice, maka dibuat strategi dalam pelaksanaan manajemen pengadaan langsung yang dapat diterapkan di kecamatan dan kelurahan Provinsi DKI Jakarta.
ABSTRACT
Direct procurement method is the simplest way which does not through an auction process, is more efficient because it can negotiate directly to the providers without any intermediaries. The study was conducted by collecting data through a questionnaire survey. Then the data is evaluated by descriptive analysis and validated with expert interviews. Direct procurement management in districts and villages of DKI Jakarta as a whole from the planning stage until the control is not going well, the human resources in the procurement have lack of skills and the officials that responsible in procurement has not been fully certified. In addition there are 13 processes that are not yet clearly regulated or not in accordance with best practice, then the strategy was made in the implementation of direct procurement management that can be applied in the districts and villages of DKI Jakarta.
2015
T44709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Farani
Abstrak :
ABSTRAK Salah satu aplikasi e-Government yang dibangun oleh Kementerian Keuangan untuk mendukung reformasi birokrasi adalah Sistem Informasi Manajemen Pengadaan Langsung (SIMPeL). Aplikasi ini mulai dibangun pada tahun 2013 dengan tujuan untuk memfasilitasi proses pengadaan langsung secara elektronik. Terdapat dua jenis pengadaan langsung yang dapat dilaksankan melalui aplikasi SIMPeL, yaitu pengadaan langsung dengan Surat Perintah Kerja (SPK) dan pencatatan pembelian untuk pembelian dengan menggunakan kuitansi. Aplikasi ini dibangun secara internal dengan pengembangan secara bertahap. Dalam pengembangan aplikasi SIMPeL, Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan belum memiliki dokumen perencanaan maupun cetak biru yang baik. Hal ini menjadi kendala dalam pengembangan aplikasi SIMPeL untuk menyesuaikan dengan perubahan kebijakan pengadaan barang/jasa dan perubahan kebijakan internal Kementerian Keuangan terkait pengelolaan sistem informasi. Pada saat ini aplikasi SIMPeL membutuhkan perbaikan dari sisi proses bisnis untuk menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan perbaikan dari sisi teknis yang berkaitan dengan bahasa pemograman yang digunakan aplikasi sudah tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan Kementerian Keuangan. Penelitian ini melakukan perancangan spesifikasi kebutuhan pengembangan SIMPeL dengan menggunakan metode Rational Unified Process (RUP) terbatas untuk tahapan requirement pada fase inception dan elaboration. Dari penelitian ini, dihasilkan dokumen artifak kebutuhan aplikasi SIMPeLyang terdiri dari Requirement Management Plan, Stakeholder Requests, Vision, Software Requirements Specification, Use Case Specification, Supplementary Specification, dan Glossary. Kebutuhan yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari 38 Stakeholder Requests, 24 Needs, 18 fitur utama, dan 35 use case.
One e-Government application developed by the Ministry of Finance to support bureaucratic reform is the Direct Procurement Management Information System (SIMPeL). This application began to be built in 2013 with the aim to facilitate the direct procurement process electronically. There are two types of direct procurement that can be carried out through the SIMPeL application, namely direct procurement with Work Order (SPK) and recording of purchases for purchases using receipts. This application is built internally with gradual development. In developing the SIMPeL application, the Bureau of Management of State Property and Procurement does not yet have a good planning document or blueprint. This has become an obstacle in the development of the SIMPeL application to adjust to changes in procurement policies and changes in internal policies of the Ministry of Finance related to information systems management. At this time the SIMPeL application requires improvements in terms of business processes to adjust to applicable regulations and improvements in technical terms relating to the programming language used by the application is not in accordance with the standards set by the Ministry of Finance. This research designs the specification of the development needs of SIMPeL using the Rational Unified Process (RUP) method is limited to the requirements phase in the inception and elaboration phases. From this research, requirement analysis artifact documents that produced consisted of Requirement Management Plans, Stakeholder Requests, Vision, Software Requirements Specification, Use Case Specification, Supplementary Specification, and Glossary. The requirements generated from this research consisted of 38 Stakeholder Requests, 24 Needs, 18 main features, and 35 use cases
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library