Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arandhya Wikrama Wardana
"Penetrasi PLTS yang tinggi dapat mengganggu nilai tegangan pada distribusi jaringan tegangan rendah. Pada jaringan distribusi tersebut, nilai tegangan akan menurun pada ujung feeder. Penurunan tersebut juga bisa terjadi akibat beban yang besar. Akan tetapi, apabila di ujung feeder tersebut terdapat penetrasi PLTS yang tinggi, maka tegangan di ujung feeder akan mengalami kenaikan. Selain itu, PLTS hanya dapat beroperasi pada siang hari ketika terdapat sinar matahari. Akibatnya, pada siang hari dengan beban rendah, tegangan cenderung meningkat, sedangkan pada malam hari dengan beban tinggi, tegangan akan menurun. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian daya reaktif pada sistem distribusi tersebut agar tegangan dapat terkontrol dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengendalian daya reaktif adalah SVC atau Static VAR Compensator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan SVC secara efektif meningkatkan kualitas tegangan. Sebelum pemasangan SVC, tegangan berkisar antara 104,84% - 105,59% pada siang hari. Setelah pemasangan SVC, tegangan menurun di rentang 99,93% - 100,76% pada siang hari. Analisis lebih lanjut pada skenario penambahan beban dan penambahan daya PLTS menunjukkan bahwa kombinasi antara SVC dan tap transformator dapat meningkatkan kualitas tegangan secara signifikan. Kapasitas induktif dan kapasitif SVC yang digunakan pada berbagai skenario dirancang sesuai kebutuhan sistem untuk memastikan kualitas tegangan optimal.

High penetration of solar power plants can disrupt voltage values in low-voltage distribution networks. In these distribution networks, the voltage value will drop at the end of the feeder. This decrease can also occur due to large loads. However, if there is a high penetration of PLTS at the end of the feeder, the voltage at the end of the feeder will increase. In addition, PLTS can only operate during the day when there is sunlight. As a result, during the day with low load, the voltage tends to increase, while at night with high load, the voltage will decrease. Therefore, it is necessary to control reactive power in the distribution system so that the voltage can be controlled properly. One method that can be used to control reactive power is SVC or Static VAR Compensator. The results show that the use of SVC effectively improves voltage quality. Before the installation of SVC, the voltage ranged from 104.84% - 105.59% during the day. After the installation of SVC, the voltage decreased in the range of 99.93% - 100.76% during the day. Further analysis on the scenario of additional load and additional solar power shows that the combination of SVC and tap transformer can significantly improve the voltage quality. The inductive and capacitive capacities of SVCs used in various scenarios are designed according to the system requirements to ensure optimal voltage quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Skema load shifting merupakan strategi krusial dalam upaya menekan biaya pokok penyediaan (BPP) dalam sistem pembangkitan energi. Penelitian ini mengeksplorasi dua pendekatan utama dalam pelaksanaan load shifting: yang pertama, secara aktif melalui pemanfaatan Battery Energy Storage System (BESS), dan yang kedua, secara partisipatif dengan menerapkan tarif dinamis. Fokusnya adalah pada simulasi kedua skema ini dalam jangka waktu mendatang, khususnya mengantisipasi penetrasi masif PLTS dalam lima tahun ke depan di wilayah Sistem Jawa-Madura-Bali. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik implementasi BESS maupun penerapan tarif dinamis Time of Use (TOU) efektif dalam meningkatkan efisiensi pembangkitan listrik. Studi ini juga mengidentifikasi karakteristik unik dalam simulasi tarif dinamis TOU untuk berbagai jenis pelanggan, termasuk rumah tangga, industri, dan komersial. Penelitian ini memberikan metodologi yang praktis dan relevan bagi sistem besar di seluruh dunia, dengan studi kasus pada Sistem Jawa-Madura-Bali yang menyoroti hasil terbaik pada skenario 10.5% load shifting untuk pelanggan rumah tangga.

The load-shifting scheme plays a pivotal role in reducing the cost of electricity provision in power generation systems. This study explores two main approaches to implementing load shifting: firstly, actively through the utilization of Battery Energy Storage System (BESS), and secondly, participatively by applying dynamic tariff schemes. The focus lies on simulating both schemes in future time horizons, particularly anticipating the massive penetration of Photovoltaic Solar (PLTS) within the next five years in the Java-Madura-Bali System. The analysis results demonstrate the effectiveness of both BESS implementation and the Time of Use (TOU) dynamic tariff scheme in enhancing electricity generation efficiency. The study also identifies unique characteristics in the simulation of TOU dynamic tariffs for various types of consumers, including households, industries, and commercial entities. This research provides a practical and relevant methodology for large-scale systems worldwide, with a case study on the Java-Madura-Bali System highlighting household consumers' best outcomes in the 10.5% load-shifting scenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library