Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astari Amalia Putri
"Tesis ini berisi terjemahan novel The Seed and the Sower ke dalam Bahasa Indonesia serta anotasinya untuk memberi penjelasan padanan yang digunakan dalam menghadapi masalah-masalah penerjemahan terutama dalam unsur kebudayaan Afrika Selatan dan Jepang, serta kesalahan tata bahasa. Novel ini dipilih karena pekat dengan unsur budaya akibat banyak kebudayaan yang terlibat, serta terdapat banyak situasi komunikasi orang
asing yang berbahasa Inggris salah akibat latar belakang novelnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan skoposnya dan bertanggung jawab terhadap terjemahan itu dengan anotasi yang sesuai. Ada tiga masalah yang dijabarkan dalam penelitian ini: 1 masalah penerjemahan yang dihadapi saat menerjemahkan, 2 teknik penerjemahan yang digunakan, dan 3 ideologi penerjemahan yang dipilih dan pengaruhnya terhadap penerjemahan kata bermuatan budaya dalam TSu. Unit datanya adalah kata dan frasa yang bermuatan budaya. Data
diambil dari bab dua bagian keenam novel The Seed and the Sower. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa teknik penerjemahan yang paling banyak muncul adalah teknik amplifikasi. Kesalahan tata bahasa dalam TSu lebih baik diterjemahkan menjadi tata bahasa yang salah juga dalam Bahasa Indonesia. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik penerjemahan dalam menerjemahkan satu teks dapat berbeda-beda tergantung skoposnya. Ideologi pengasingan juga lebih unggul dalam terjemahan, tetapi pada dasarnya kedua ideologi dapat digunakan bersamaan apabila sesuai dengan tujuan penerjemahan.

This thesis is about the translation of The Seed and the Sower novel from English to Indonesia along with its annotation to give an explanation about the equivalent words used to face translation problems especially in the culture of South Africa and Japanese, and also the grammar mistake made deliberately in the source text. The novel is chosen because it has a lot of cultural elements because a variety of cultures are involved. It also has a lot of communication situations in which foreigners speak broken English grammar due to the storys background situation. The purpose of this research is to make a translation which is true to its skopos and to be responsible to the translation with the proper annotation. The researcher is dealing with three problems in this research: 1 translation problems faced while translating the source text, 2 translation techniques used for the translation, and 3 translation ideology chosen and its effect on translating cultural terms. The unit data are words and phrases which have cultural
meaning. The data are taken from the second chapter and sixth section of the novel. The finding shows that translation technique with most appearance is amplification technique. The broken grammar that appears in the source text is also better to be translated in broken Indonesian grammar. From the finding, it can be concluded that different translation technique can be used to translate a text, depending on the skopos. In addition, foreignisation is the superior ideology for translation, but the two translation
ideologies can basically used alternately if it suits the translations goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sugih Priatin
"Tulisan ini merupakan terjemahan beranotasi. Terjemahan beranotasi adalah salah satu alternatif tugas akhir yang dapat dipilih oleh mahasiswa penerjemahan Program Magister Linguistik Universitas Indonesia. Dalam tugas akhir ini, teks yang diterjemahkan berjudul "The 'Warrior Hero' and the Patriarchal State". Teks ini menarik untuk diterjemahkan karena belum banyak buku ajar Hubungan Internasional yang membahas feminisme dalam bahasa Indonesia. Permasalahan penerjemahan yang dihadapi antara lain tanda baca yang konvensi penggunaannya berbeda dalam Bsu dan Bsa. Selain itu, penulis Tsu banyak menggunakan kata yang memiliki makna khusus. Kata-kata tersebut diterjemahkan secara komunikatif agar pembaca Tsa dapat lebih memahami maksud penulis Tsu. Istilah khusus dalam bidang politik dan kajian wanita juga merupakan masalah penerjemahan karena belum semua istilah memiliki padanan yang baku dalam bahasa Indonesia. Dengan melihat kembali proses penerjemahan, jelas bahwa menerjemahkan bukanlah pekerjaan yang mudah. Diperlukan usaha dan waktu untuk dapat menghasilkan terjemahan yang "baik".

This work is an annotated translation. An annotated translation is an alternative for students of Master"s Degree Program in Translation University of Indonesia to finish his/her studies. The ST is titled "The 'Warrior Hero' and the Patriarchal State". I am interested in translating this text because I find that there are not many International Relations books discussing feminism in Indonesian. One of the translation problems encountered is the use of punctuation. Besides that, The ST writer uses many words with special meaning which cause another translation problem. The words are not translated literally in order to render the message more effectively. Apart from punctuation and words with special meaning, technical terms also need to be dealt carefully. Many of the terms do not have recognized equivalence in Indonesian. As I retrospect, it is obvious that translation is not an easy job. It takes a lot of work and time to produce a "good" translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T37357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library