Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
Dany Cahyadi
Abstrak :
Kementerian PUPR sebagai salah satu pemangku kebijakan bidang konstruksi/infrastruktur perlu tanggap terhadap pemanfaatan revolusi industri 4.0. Salah satu pemanfaatan teknologi 4.0 dalam penyebarluasan informasi teknologi yaitu dengan pemanfaatan teknologi melalui media interaktif menggunakan perangkat mobile yang dapat memberikan visualisasi kepada peserta diseminasi atau pengunjung pameran untuk merasakan pengalaman secara virtual dengan teknologi Augmented Reality (AR). Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan media diseminasi dan pameran untuk teknologi RUSPIN dan BRIKON yang menggabungkan antara animasi digital 3D dengan obyek nyata dengan menggunakan teknologi AR. Pembuatan AR teknologi RUSPIN dan BRIKON mengacu pada data atau dokumen teknis, pedoman teknis, buku teknis teknologi, materi presentasi teknologi dan dokumentasi teknologi. Sehingga data teknis yang ditampilkan dan proses perakitan teknologi tersebut sudah sesuai dengan dokumen teknis. Diharapkan dengan adanya pemanfaatan teknologi AR dalam penyebarluasan informasi teknologi dapat mempermudah pengguna umum atau khususnya peserta diseminasi dan pameran dalam memahami dan memvisualisasikan teknologi RUSPIN dan BRIKON.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:1 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ulfiandri
Abstrak :
Aspek-aspek hukum pemerintahan yang baik (good governance) merupakan definisi yang berkaitan dengan aturan-atura, segala proses dan tingkah laku pemerintah (BPPT) dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPPT selaku Lembaga Pemerintah Non Kabinet yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi.
Berdasarkan data dan kenyataan yang ada, bahwa terciptanya pemerintahan yang baik (good governance) di lingkungan BPPT sangat tergantung pada kemauan yang kuat dari pimpinan BPPT yang didukung oleh pengawas internal dan eksternal serta bagaimana kedepan mneyempurnakan aturan-aturan terkait, khususnya yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.
Legal apects of good governance is the definitions relating to the rules, all the processes and the behaviour of the government (BPPT) in carrying out the main duties and functions of BPPT as non cabinet institution which is engaged in research and technology development.
Based on data and facts, the creation of good governance at BPPT is highly dependent on a strong willingness from the head of BPPT, which is supported by internal and external supervisor as well as how future improvements to the related rules, especially those relating to procurment of goods and services.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27728
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Yose Rizal
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah:
- Mengenalkan pembuatan konstruksi kapal laminasi
- Meneliti kelebihan dari kapal ikan Tuna Long Line 60 GT dengan konstruksi kayu laminasi produk dalam negeri
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi pustaka dan peninjauan lapangan sebagai bahan perbandingan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36587
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Azhar Richsan
Abstrak :
ABSTRAK
PT. Q adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri berat dengan produksi antara lain, forklift, traktor dan lain-lain. PT. Q berkeinginan memiliki hasil produksi yang kompetitif dan mempunyai target untuk menjadi sebuah perusahaan kelas dunia. Untuk mencapai semua itu salah satu hal yang sangat diperhatikan atau sebagai awal langkah dalam mencapai target itu adalah memperbaiki sistem pengendalian persediaan yang menunjang pembuatan rencana kegiatan produksi dan rencana kebutuhan material.
Dalam upaya mencapai peningkatan kemampuan itu telah dibentuk suatu organisasi yang bernama BPRe (Business Process Re-engineering) untuk menganalisa kondisi saat ini dan menganalisa potensi penerapan CIM (Computer Integrated Manufacturing) di PT. Q. Perangkat utama yang digunakan oleh BPRe adalah SAP R/3 System. SAP R/3 mempakan sebuah sistem aplikasi database yang mempunyai kemampuan integrasi dan automasi yang tinggi serta bersifat terbuka (open system). SAP R/3 System mensupport sebagian besar kebutulian BPRe tersebut yang meliputi area Production Planning dan Material Management, dengan derajat integrasi yang tinggi dan derajat automasi antara menengah sampai tinggi.
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah memberikan sumbangan nyata berupa analisis ilmiah tentang identifikasi permasalahan serta solusinya bempa usulan pemilihan seting dalam hal perencanaan kebutuhan material yang ada di PT. Q, sehingga kondisi yang ada saat ini di PT. Q dapat dibawa menuju konsep Rencana Kebutuhan Material yang dibuat oleh BPRe dengan support SAP R/3 System.
1996
S36641
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Desak Putu Damayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis pekerjaan konstruksi bangunan tradisional dalammenganalisis efektifitas pelaksanaannya masih jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan metode pelaksanaan konstruksi tradisional memiliki mekanisme pekerjaan yang spesifik. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi jalur kritis selama proses penerapan teknologi pada konstruksi atap berbahan sirap bambu di Desa Angseri Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Objek penelitian adalah bangunan tradisional Bale Paruman Agung dan Bale Paselang. Penelitian ini bersifat eksploratif evaluatif. Pengumpulan data primer dilakukan melalui ekplorasi lapangan selama 3 bulan. Data yang dikumpulkan terfokus pada tahapan pengerjaan, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan lama waktu pengerjaan. Menurut rencana, proses penerapan teknologi pada peremajaan konstruksi atap sirap bambu membutuhkan jumlah sirap sebanyak 30.000 bilah sirap selama 60 (enam puluh) hari kerja. Namun, pekerjaan membutuhkan tambahan waktu pengerjaan selama 30 (tiga puluh) hari. Berdasarkan hasil evaluasi ditemukan bahwa jalur kritis terdapat pada tahapan pembuatan bilah sirap dan pengawetan bambu dengan larutan Boron 5% (menggunakan metode Boucherie). Rendahnya tingkat penguasaan teknologi terkait pembuatan sirap dan proses pengawetan menyebabkan terdapat sebagian sirap yang dihasilkan tidak layak digunakan. Sehingga dibutuhkan tambahan waktu untuk membuat ulang sirap pengganti sebesar 10% dari jumlah yang dibutuhkan (3.000).
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Raldiastari Hardjatmo
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library