Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Candra Bangun Wiguna
Abstrak :
Tingginya biaya logistik di Indonesia disebabkan sistem logistik laut yang belum efisien. Tingginya biaya disebabkan karena penggunaan kapal skala kecil, waktu tunggu kapal lama, dan perbedaan rate pengiriman setiap daerah. Perubahan rute pelayaran utama domestik menjadi salah satu opsi dalam upaya penurunan shipping cost Indonesia. Penelitian ini menggunakan simulasi berbasis diskrit dengan pendekatan multi-level simulation untuk menganalisis rute pelayaran domestik Indonesia. Penelitian ini memodelkan rute pelayaran dalam skala nasional dan pergerakan peti kemas dalam skala pelabuhan. Indikator yang dikeluarkan dalam penelitian ini adalah shipping cost yang dihasilkan oleh perubahan rute pelayaran dan trade-off yang terjadi terhdap waktu pengiriman. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa pendulum nusantara dapat mengurangi biaya logistik secara signifikan namun waktu tempuh pengiriman menjadi lebih tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan kebijkan terkait rute pelayaran domestik. Hasil penelitian juga dapat didiskusikan lebih lanjut dalam paper agar dapat dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya. ......Indonesia's high logistics cost is caused by the inefficient of its sea logistics. The three major factors are the using of small vessel capacity, long berthing time in ports, and the unbalanced distribution rate in each region in Indonesia. Shipping route selection becomes the alternative solution to reduce Indonesia shipping cost. This paper proposes discrete-event simulation model with multi-level simulation approach to analyze Indonesia domestic shipping route. The model in this paper consist of two levels, micro and macro level. Micro level model present the container terminal activities. The shipping route selection is modeled in macro level. the indicator from the model are shipping cost and shipping time from each route. From the simulation result, we see that pendulum nusantara could reduce the shipping cost significantly, however it increase the sipping time a lot. We hope this paper could help the policy maker to improve Indonesia shipping route to reduce cost. The model in this paper is available for another improvement for future research map likes increasing the detail on micro level model, increase the ports on macro level model, or use another shipping route for another consideration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza
Abstrak :
Tingginya biaya logistik di Indonesia disebabkan salahsatunya oleh ketimpangan perdagangan antara wilayah barat dan timur di Indonesia. Hal ini mengakibatkan perbedaan kesejahteraan antara kedua wilayah tersebut. Perencanaan pendulum nusantara sebagai salahsatu solusi pemerataan biaya logistik disebut menjadi pilihan tepat bagi pemerintah untuk menyejahterakan Indonesia. Penelitian ini mengoptimasi dua alternatif model perencanaan pendulum nusantara dengan memutuskan ketiga tingkat strategis, taktis, dan operasional dengan kombinasi rute yang berbeda-beda. Hasil optimasi memperlihatkan bahwa alternatif kedua dengan kombinasi empat pelabuhan menjadi yang paling produktif dalam hal keuntungan jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan kebijakan terkait rute pelayaran domestik ...... The high cost of logistics in Indonesia were caused by imbalances between trades on Western region and Eastern region in Indonesia. This has resulted in differences between the well-being of the region. Planning pendulum nusantara as a logistics cost equalization solution referred to be the right choice for the government to increases welfare of Indonesian people. This research is optimizing the planning models of two alternatives pendulum nusantara and decided the third level of strategic, tactical, and operational decision with a combination of some routes. Optimization results show that the second alternative with a combination of four ports became the most productive in terms of profit if compared to previous studies. This research is expected to help the retrieval of related policy cruise routes Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaffar Gibrani
Abstrak :
Current meter merupakan alat ukur kecepatan air yang paling sering digunakan, namun, alat tersebut membutuhkan baterai maupun listrik untuk bisa digunakan, hal tersebut akan menyulitkan penggunanya untuk melakukan pengukuran di tempat-tempat terpencil terutama yang jauh dari listrik, karena itulah penulis menyarankan alternatif berupa alat ukur kecepatan air pendulum. Untuk membuktikan bahwa alat ukur kecepatan air pendulum benar dapat mengukur kecepatan air, dilakukanlah tiga buah percobaan. Ketiga percobaan tersebut dilakukan pada apparatus Hydraulic Flume di Laboratorium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai FTUI. Percobaan pertama dilakukan untuk membuktikan bahwa sudut pada pendulum dapat mewakili kecepatan alirannya, dengan cara menurunkan ketinggian aliran mulai dari 12.5 cm hinga 5 cm dimana setiap ketinggian aliran dilakukan pengukuran dengan pembacaan sudut dan dengan current meter sebagai benchmark. Lalu percobaan kedua dilakukan untuk mengetahui panjang tali berapa yang paling efektif dengan memvariasikan panjang tali menjadi 43 cm, 53 cm, dan 63 cm. Percobaan terakhir dilakukan untuk mengetahui lubang tali mana yang paling efektif dengan memvariasikan lubang tali pengikat 1, 2, dan 3. ......Current meter is the most commonly used water velocity measurement tool, however, the device requires batteries and electricity to be used, it will make it difficult for users to take measurements in remote places, especially those far from electricity, thats why the authors suggest alternatives in the form of pendulum as a water measurement tools. To prove that the pendulum water velocity meter can correctly measure water velocity, three experiments were carried out. All three experiments were carried out on the Hydraulic Flume apparatus at the Hydraulics, Hydrology, and River Laboratory FTUI. The first experiment was carried out to prove that the angle in the pendulum could represent the flow velocity, by reducing the height of the flow starting from 12.5 cm to 5 cm where each height was measured by reading the angle and with the current meter as a benchmark. Then the second experiment was carried out to find out which rope length was the most effective by varying the length of the rope to 43 cm, 53 cm and 63 cm. The last experiment was carried out to find out which rope holes were most effective by varying the 1, 2 and 3 strap ties.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny
Abstrak :
Di tahun 2015, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia belum memiliki performa logistik yang baik jika ditinjau dari indeks performa logistik ataupun persentase biaya logistik terhadap GDP. Hal ini disebabkan oleh adanya ketimpangan aliran barang di Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur yang membuat mahalnya biaya transportasi ke Indonesia bagian timur. Oleh karena itu, perancangan jaringan logistik Indonesia menjadi penting agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing logistik maritimnya dengan mengoptimalkan keuntungan yang didapat oleh perusahaan penyedia jasa pelayaran. Penelitian ini akan berfokus ke tiga level pengambilan keputusan dalam logistik maritim dengan mempertimbangkan penggunaan rute tipe kupu-kupu di Indonesia. Adapun tiga level keputusan terebut adalah keputusan strategis yang tertuang dalam pemilihan jenis kapal, keputusan taktis dalam bentuk pemilihan rute, dan keputusan operasional dalam bentuk alokasi kontainer untuk setiap rute. Selain itu penelitian ini juga akan membahas tentang rute pendulum nusantara dan rute tol laut mengenai hubungannya dengan keuntungan yang diperoleh dan pesentase kontainer yang terangkut dalam kondisi optimal. Hasil dari penelitian ini merekomendasikan penggunaan rute kupu-kupu lebih baik jika dikombinasikan dengan rute back and forth terutama dalam pelayanan rute berjarak pendek. Kemudian, rute pendulum nusantara dan rute tol laut dapat meningkatkan persentase jumlah kontainer terangkut di kondisi keuntungan yang optimal.
In 2015, Indonesia as the biggest archipelago country in the world doesn rsquo t have excellent performance in the logistics system from logistics performance index and logistics costs as a percentage of GDP as parameters. It is caused by imbalances between trades on western region and eastern region in Indonesia that drives the costly transportation system from and to eastern region of Indonesia. Therefore, Indonesian maritime logistics network design is very important to improve the competitiveness of Indonesian maritime logistics. This research will be focus on three levels of decision making in logistics network design which are type of ships in strategic level, shipping routes in tactical level, and container allocation in operational level with butterfly routes implementation in Indonesia logistics network problem. Furthermore, this research will analyze the impact of Pendulum Nusantara and Sea Toll routes against the profit of the company and the percentage of containers shipped. The result of this research recommends the implementation of butterfly routes must be combined with back and forth routes. Then, Pendulum Nusantara and Sea Toll routes will increase the number of container shipped even though it decrease the weekly profit of the company.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library