Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thung, Ju Lan
"Salah satu faktor penunjang pembangunan yang tak dapat diabaikan adalah pendidikan.Pendidikan sebagai sarana pembinaan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa, perlu mendapat perhatian khusus. Pendidikan harus selalu mengikuti perkembangan masyarakat yang dinamis, agar dapat menciptakan suatu generasi penerus yang up to date tidak terkebelakang.Untuk memperbaiki mutu pendidikan agar up to date, tidak hanya perlu mane mukan/menciptakan hal-hal yang Baru, tetapi juga perlu meninjau masa lampau untuk memetik pengalaman-pengalaman yang berguna/berharga sebagai cermin melangkah ke masa depan. Mempelajari hal-hal yang lampau, tidak usah berpatok pada diri sendiri atau pada negara sendiri, tetapi juga dapat mempelajari masa lampau orang lain atau masa lampau negaralain.Melalui penelitian terhadap buku-buku perpustakaan mengenai pendidikan di Cina,tersusun suatu tulisan yang menguraikan perkembangan pendidikan di Cina dari tahun 1905 sampai tahun 1966, dengan maksud untuk menarik segi-segi positifnya bagi kapentingan pembangunan negara kita, khususnya dalam bidang pendidikan.

One of the factors supporting development that cannot be ignored is education. Education as a means of developing the young generation as the nation's next generation, needs special attention. Education must always follow the dynamic development of society, in order to create a future generation that is up to date and not left behind. To improve the quality of education so that it is up to date, it is not only necessary to discover/create new things, but also to review the past. to gain useful/valuable experiences as a mirror for moving into the future. Studying things in the past, you don't need to be based on yourself or your own country, but you can also study the past of other people or the past of other countries. Through research into library books regarding education in China, an article was compiled that describes the development of education in China from 1905 to 1966, with the aim of drawing out its positive aspects for the interests of our country's development, especially in the field of education
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S13078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evira Tri Noverni
"Pendidikan bagi wanita Cina pada umumnya masih rendah. Hal ini disebabkan adanya perbedaan perlakuan antara laki-laki dan wanita. Sejak dikeluarkannya peraturan agar wanita diperbolehkan masuk dalam sekolah-sekolah formal pada tahun 1907 semakin banyak wanita yang memperoleh pendidikan. Dengan demikian inereka dapat berpartisipasi dalam membangun negaranya, meskipun pendidikan formal yang mereka peroleh masih tetap terbatas."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S12953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Sadewi
"ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah Gerakan Pendidikan Sosialis yang dicetuskan oleh Mao Zedong tahun 1962 berhasil mencapai sasarannya. Pembahasan ditekankan pada konsep-konsep yang dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan gerakan dan realisasi konsep-konsep tersebut. Gerakan Pendidikan Sosialis dilancarkan untuk memperbaiki pendirian ideologis rakyat serta mencegah matinya semangat revolusioner di kalangan rakyat. Sehubungan dengan pelaksanaannya, maka dikeluarkan konsep-konsep Sepuluh Butir Awal, Sepuluh Butir Kedua, Sepuluh Butir Perbaikan dan Konsep Duapuluh Tiga Butir. Tujuan Konsep Sepuluh Butir Awal yang dikeluarkan atas prakarsa Mao bulan Mei 1963 adalah untuk memulihkan semangat kolektifisme di pedesaan dan membersihkan korupsi di kalangan kader Partai. Realisasi dari konsep ini adalah gerakan Empat Pembersihan dengan menitikberatkan pada organisasi rakyat biasa dan inisiatif massa petani. Sementara itu Liu Shaoqi dan Deng Xiaobing tidak menghendaki organisasi petani memegang kendali untuk melakukan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yagn diperbuat para kader Partai. Pada bulan September 1963 dikeluarkanlah konsep Sepuluh Butir Kedua dan Sepuluh Butir Perbaikan pada bulan September 1964. Pada kedua periode ini pelaksanaan gerakan diambil alih oleh kelompok kerja dan secara keseluruhan berada di bawah pimpinan aparat Partai. Bulan Januari 1965, Mao mengeluarkan instruksi Dua puluh Tiga Butir. Penekanan konsep ini adalah merubah sasaran gerakan yang semula ditujukan pada kader-kader pedesaan beralih kepada pejabat-pejabat Partai yang mengambil jalan kapitalis. Mao juga menarik Tentara Pembebas Rakyat melalui Lin Biao dalam upaya meluruskan kecenderungan profesionalisme dan menghancurkan birokrasi Partai. Pada akhir pelaksanaan, Gerakan Pendidikan Sosialis yang bertujuan memurnikan garis ideologi Maoisme tidak banyak merubah atau meluruskan kecenderungan yang disebut sebagai revisionis dan kapitalis. Lebih jauh lagi gerakan ini makin memperlihatkan perbedaan pandangan antara Mao dan Liu mengenai garis-garis kebijakan pemerintahan.

"
1986
S12834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Monetta
"Rou Pu Tuan ditulis pads masa menjelang keruntuhan dinasti Ming, Novel ini dikenal sebagai salah satu novel erotik dalam kesusastraan klasik Cina karena mengetengahkan banyak adegan seks secara rinci. Pembahasan masalah moral novel Rou Pu Tuan bertujuan mengungkapkan segi pendidikan moral dari novel erotik tersebut. Penulisan skripsi ini memakai metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan buku-buku tentang sejarah, moral dan kesusastraan klasik Cina balk yang umum maupun yang khusus mengenai dinasti Ming (1368-1644). Hasil akhir dari pembahasan mengenai moral dalam novel erotik berjudul Rou Pu Tuan ini adalah : Rou Pu Tuan muncul sebagai reaksi penulis terhadap situasi kacau menjelang keruntuhan Ming, Perilaku Para kerusakan moral dalam tubuh pemerintah dan rakyat khususnya yang masuk dalam golongan cendekiawan. Dengan kata lain, lewat novel ini pengarang mengkritik sikap pemerintah dan para cendekiawan. Rou Pu Tuan merupakan alert pengarang untuk menyampaikan amanat serta peringatan pada para pembaca untuk memperbaiki sikapnya karena ada bahaya yang mengintai bangsanya, Penggambaran adegan seks secara rinci dalam novel Rou Pu Tuan sebenarnya bukanlah hal yang luar biasa bagi para pembaca mass itu. Novel-novel seperti Rou Pu Tuan ternyata saat itu sangat digemari dan para pembacanya umumnya terdiri dari golongan atas dan kalangan terhormat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhao, Yong
"The secrets behind China's extraordinary educational system – good, bad, and ugly
Chinese students' consistently stunning performance on the international PISA exams― where they outscore students of all other nations in math, reading, and science―have positioned China as a world education leader. American educators and pundits have declared this a "Sputnik Moment," saying that we must learn from China's education system in order to maintain our status as an education leader and global superpower.
Indeed, many of the reforms taking hold in United States schools, such as a greater emphasis on standardized testing and the increasing importance of core subjects like reading and math, echo the Chinese system. We're following in China's footsteps―but is this the direction we should take?
Who's Afraid of the Big Bad Dragon? by award-winning writer Yong Zhao offers an entertaining, provocative insider's account of the Chinese school system, revealing the secrets that make it both "the best and worst" in the world. Born and raised in China's Sichuan province and a teacher in China for many years, Zhao has a unique perspective on Chinese culture and education. He explains in vivid detail how China turns out the world's highest-achieving students in reading, math, and science―yet by all accounts Chinese educators, parents, and political leaders hate the system and long to send their kids to western schools. Filled with fascinating stories and compelling data, Who's Afraid of the Big Bad Dragon? offers a nuanced and sobering tour of education in China."
California: Jossey-Bass, 2014
370.951 ZHA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library