Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chairil Amri
Abstrak :
Sebagai salah satu perusahaan minyak tertua di Indonesia, PT.X terus menerus melakukan pencarian-pencarian sumber minyak bam serta menggunakan teknologi-teknologi mutakhir untuk meningkatkan produksinya. PT. X merupakan produsen minyak mentah terbesar saat ini di Indonesia dengan jumlah produksinya sekitar 680,000 barrel per hari. Setelah didapatkannya minyak mentah dari hasil penambangan minyak tersebut, dan hasilnya disimpan dalam tangki penyimpan, selanjutnya PT. X dihadapkan kepada suatu proses lifting atau pengangkatan minyak untuk dijual kepada pembeli akhir, yaitu dengan menggunakan kapal tanker atau melalui pipa. Proses lifting ini dilakukan oleh para offtakers atau fihak-fihak yang mempunyai hak (entitlement) dalam rangka kontrak bagi hasil antara kontraktor dengan Pertamina / Pemerintah. Untuk mencapai hasil lifting yang maksimal, perusahaan harus menerapkan strategi maksimisasi lifting untuk jumlah minyak yang dikangkat atau dikapalkan, agar didapatkan jumlah revenue yang maksimal pula sehingga bisa meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk mendapatkan angka lifting yang maksimal tersebut, PT. X dihadapkan kepada beberapa batasan yang harus digunakan dalam menghitung perkiraan entitlement / lifting, antara lain jumlah produksi yang diperkirakan per hari, jumlah cost recoverable yang akan digunakan dan berapa harga minyak mentah yang akan dipakai dalam perhitungan. Kemungkinan-kemungkinan untuk bisa mendapatkan angka maksimal untuk lifting yang menjadi hak bagi PT. X, yang dalam hal ini adalah sebagai kontraktor, bisa dilihat dari asumsi-asumsi yang dipakai dalam perhitungan. Sebagai perhitungan dasar (base-case) dalam tahun 2001 - 2005, penulis memakai perkiraan produksi, cost recoverable dari harga minyak mentah sama seperti yang dipakai oleh PT. X dalam perhitungan untuk periode tahun 2001 - 2005, seperti yang terlihat pada Lampiran 2-6. Sedangkan untuk perkiraan harga minyak yang aktual adalah seperti yang terlihat pada Tabel 1.2. Dengan mengganti harga pada perhitungan awal dengan perkiraan harga rainyak yang aktual ini, untuk kontraktor akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang jumlahnya lebih kecil dari angka entitlement /lifting sebelumnya. Hal ini mengakibatkan kontraktor akan berada pada posisi overlift. Kalau overlift tetap terjadi selama satu triwulan, hal ini akan mengakibatkan kontraktor harus membayar jumlah overlift ini dikalikan dengan harga yang terjadi pada bulan ketiga, kepada Pertamina / Pemerintah. Pembayaran ini akan mengurangi revenue perusahaan dan dengan sendirinya akan mengurangi pendapatan perusahaan. Untuk tahun 2001 - 2005 penulis akan menghitung jumlah pembayaran overlift setiap triwulannya, dan dihitung nilai sekarangnya (present value) pada tahun 2000. Discount factor yang dipakai adalah 6.99% per tahun yang merupakan biaya modal rata-rata (weighted average cost of capital) dari PT.X, dan dihitung secara triwulanan. Pada simulasi kedua dalam perhitungan perkiraan entitlement / lifting untuk tahun 2001 - 2005, penulis merubah harga minyak mentah dari US$ 23 (SLC) dan US$ 21 (DC) menjadi US$26 (SLC) dan US$24 (DC). Sedangkan angka produksi dan cost recoverable sama dengan perhitungan awal (base-case). Besaran harga ini masih dibawah harga yang terjadi pada tahun 2000 dan dianggap cukup konservatip. Dari sini didapatkan angka entitlement I lifting buat kontraktor. Kemudian dengan mengganti harga minyak mentah dengan perkiraan harga aktual, akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang ternyata juga lebih kecil dari angka semula. Hal ini juga mengakibatkan kontraktor akan berada dalam posisi overlift. Jumlah pembayaran overlift selama tahun 2001 - 2005 akan dihitung nilai sekarangnya pada tahun 2000. Pada simulasi ketiga aalam perhitungan perkiraiin entitlement I lifting untuk tahun 2001 - 2005, penulis menggunakan cost recoverable yang diturunkan sebesar US$ IV periode tahun 2001 - 2005, seperti yang terlihat pada Lampiran 2-6. Sedangkan untuk perkiraan harga minyak yang aktual adalah seperti yang terlihat pada Tabet 1.2. Dengan mengganti harga pada perhitungan awal dengan perkiraan harga minyak yang aktual ini, untuk kontraktor akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang jumlahnya lebih kecil dari angka entitlement /lifting sebelumnya. Hal ini mengakibatkan kontraktor akan berada pada posisi overlift. Kalau overlift tetap terjadi selama satu triwulan, hal ini akan mengakibatkan kontraktor hams membayar jumlah overlift ini dikalikan dengan harga yang terjadi pada bulan ketiga, kepada Pertamina / Pemerintah. Pembayaran ini akan mengurangi revenue perusahaan dan dengan sendirinya akan mengurangi pendapatan perusahaan. Untuk tahun 2001 - 2005 penulis akan menghitung jumlah pembayaran overlift setiap triwulannya, dan dihitung nilai sekarangnya (present value) pada tahun 2000. Discount factor yang dipakai adalah 6.99% per tahun yang merupakan biaya modal rata-rata (weighted average cost of capital) dari PT.X, dan dihitung secara triwulanan. Pada simulasi kedua dalam perhitungan perkiraan entitlement / lifting untuk tahun 2001 - 2005, penulis merubah harga minyak mentah dari US$ 23 (SLC) dan US$ 21 (DC) menjadi US$26 (SLC) dan US$24 (DC). Sedangkan angka produksi dan cost recoverable sama dengan perhitungan awal (base-case). Besaran harga ini masih dibawab harga yang terjadi pada tahun 2000 dan dianggap cukup konservatip. Dari sini didapatkan angka entitlement I lifting buat kontraktor. Kemudian dengan mengganti harga minyak mentah dengan perkiraan harga aktuaf, akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang ternyata juga lebih kecil dari angka semula. Hal ini juga mengakibatkan kontraktor akan berada dalam posisi overlift. Jumlah pembayaran overlift selama tahun 2001 - 2005 akan dihitung nilai sekarangnya pada tahun 2000. Pada simulasi ketiga aalam pe^hitungan perkiiaar* entitlement I lifting untuk tahun 2001 - 2005, penulis menggunakan cost recoverable yang diturunkan sebesar US$ 1,500,000 per bulan. Angka ini diambil dan perbedaan rata-rata antara angka perkiraan dengan angka aktual dari cost recoverable pada tahun 1999 dan 2000. Sedangkan angka produksi dan harga minyak mentah sama dengan perhitungan awal (base-case). Dari sini didapatkan angka entitlement I lifting buat kontraktor. Kemudian dengan mengganti harga minyak mentah dengan perkiraan harga aktual, dan mengembalikan cost recoverable kepada posisi semula, maka akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang ternyata lebih kecil dari angka semula. Hal ini juga mengakibatkan kontraktor akan berada dalam posisi overlift. Jumlah pembayaran overlift selama tahun 2001 - 2005 akan dihitung nilai sekarangnya pada tahun 2000. Dari ketiga simulasi diatas maka nilai sekarang yang paling kecil untuk nilai overlift adalah pada simulasi kedua dimana harga perhitungan awal entitlement I lifting menggunakan harga US$26 (SLC) dan US$24 (DC). Simulasi yang kedua ini adalah sebagai alternatif cara perhitungan yang paling tepat bagi PT. X dalam menentukan strategi lifting untuk tahun 2001 -2005 dibanding kedua cara yang lain, dimana dicapainya nilai revenue yang maksimal, sehingga pendapatan perusahaan juga akan menjadi maksimal.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gevin Maheswara Satari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perubahan pembayaran kas dividen dengan perubahan pendapatan dari perusahaan publik di Indonesia dalam periode 2006 sampai dengan 2015. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang kuat antara perubahan pembayaran kas dividen dengan perubahan pendapatan baik itu kenaikan perubahan pembayaran dividen maupun penurunan pembayaran dividen. Analisis lebih lanjut menyimpulkan bahwa terdapat relasi searah yang lemah antara kenaikan pembayaran kas dividen dengan perubahan pendapatan perusahaan namun tidak pada penurunan pembayaran dividen setelah model estimasi menginkoropasi faktor return on equity dan earning per share.
ABSTRACT
This study aims to analyze the relationship between dividend changes and its effect on company rsquo s revenue in the same year on the period of 2006 2015. The result of this study found that there is no strong relationship between dividend positive or negative changes on revenue. Further study shows that only dividend positive changes have a weak but positive impact on company rsquo s revenue even after incorporating return on equity and earning per share as controlling variables.
2017
S68326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octania Rayyan Ayu
Abstrak :
ABSTRAK
Laporan ini membahas proses audit yang dilaksanakan oleh KAP PQR atas pendapatan management fee PT ABC, sebuah perusahaan manajemen investasi yang mengelola dana kolektif dan aset nasabah individual. Proses audit yang dilaksanakan mengacu pada PQR Audit Guide PAG yang telah disesuaikan dengan Standar Audit SA . Selama proses audit, prosedur konfirmasi piutang tidak berjalan sesuai dengan rencana sehingga diperlukannya prosedur alternatif. Hasil audit menunjukkan bahwa pengendalian dan pengungkapan yang terkait dengan pendapatan management fee PT ABC telah disajikan dengan wajar dalam semua hal yang material tanpa adanya penyesuaian.
ABSTRACT
This report discusses about the audit process by KAP PQR on management fee revenue of PT ABC, an investment management company that manages mutual funds and discretionary clients rsquo assets. The audit process that was done is based on PQR Audit Guide PAG , which has been adjusted to International Standards on Auditing ISA . During the audit process, the procedure to confirm account receivables did not go as planned thus causing an alternative procedure to be done. The audit result shows that the control and disclosure of PT ABC that is related to management fee revenue has been presented fairly in all material respects.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Vigazi
Abstrak :
ABSTRAK
Laporan magang ini menjelaskan proses audit yang dilakukan KAP BLU terhadap akun pendapatan PT DAL yaitu perusahaan pengelola aset milik negara. Prosedur audit dirancang oleh auditor dengan berpedoman pada manual audit BLU Internasional. Tim audit melakukan tes uji untuk memastikan apakah pendapatan tercatat secara wajar. Dengan mempertimbangkan seluruh bukti audit dan penyesuaian, tim audit akhirnya menyimpulkan bahwa pendapatan PT DAL telah disajikan secara wajar. Selain itu, tim audit juga menyimpulkan bahwa prosedur audit yang diterapkan telah sesuai dengan standar yang berlaku.
ABSTRACT
This internship report discusses the audit process performed by KAP BLU for revenue account of PT DAL, a state-owned asset management company. The audit procedures were designed based on the audit manual of BLU International. The audit team performed series of tests to ensure whether the revenue is fairly stated. By considering all audit evidences and adjustments, the audit team finally concluded that the revenue of PT DAL has been fairly stated. In addition, the audit team also deduced that the audit procedure performed was already in accordance with the prevailing standards.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Ananda Putra
Abstrak :
Laporan magang ini membahas masalah yang biasanya muncul pada Perusahaan Jasa Konstruksi, yaitu bagaimana dan kapan mengakui pendapatan yang diperoleh dari kontrak konstruksi yang berjangka waktu melebihi satu periode akuntansi. Selain itu, laporan magang ini juga membahas prosedur audit yang dilakukan atas pengakuan pendapatan dari kontrak tersebut, apakah sudah sesuai dengan Standar Audit SA dan standar akuntansi yang berlaku, yaitu PSAK 34 revisi 2017 . Untuk memudahkan pembaca laporan magang ini, penulis juga akan membahas tahap-tahap yang dilakukan oleh Perusahaan Jasa Konstruksi dalam mendapatkan kontrak konstruksi sampai menyelesaikan kontrak tersebut. Hasil analisis penulis menunjukkan bahwa pendapatan diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian dengan survei pekerjaan sebagai metode untuk menilai progress penyelesaian pekerjaannya. Lalu dari hasil audit, menunjukkan adanya selisih atas pendapatan proyek yang diakui pada akhir periode, yang dikarenakan masalah pembulatan. Secara keseluruhan, pengakuan pendapatan pada PT IAP dinyatakan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material dan sesuai dengan PSAK 34 revisi 2017.
This report examines the problems that typically arise in Construction Services Company, which are how and when to recognize revenue derived from construction contracts that over one accounting period. In addition, this report also discusses the audit procedures performed on the revenue recognition from the contract, whether they comply with the "Standar Audit (SA)" and related accounting standard, which is PSAK 34 (revised 2017). To facilitate the reader, author also discusses the stages undertaken by the Construction Services Company in obtaining the construction contract until completing the contract. The results of the author's analysis show that the revenue is recognized by using the percentage of completion method with the job survey as a method to assess the progress of work completion. Then from the audit result, shows that there is difference on the recognized project revenues at the end of the period, which is due to rounding issues. In conclusion, the recognition of revenues in PT IAP is fairly presented in all material respects and in accordance with PSAK 34 (revised 2017).
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhani Setiawan
Abstrak :
Laporan magang ini bertujuan untuk memaparkan dan menganalisis perlakuan akuntansi serta pelaksanaan prosedur audit atas pendapatan PT HFS, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan. Berdasarkan hasil analisis, perlakuan akuntansi belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 23, tepatnya dalam hal pengakuan pendapatan. Pelaksanaan prosedur audit juga belum sepenuhnya sesuai dengan standar audit, khususnya terhadap Standar Audit 240. ...... This report aims to describe and analyze the accounting treatment of and the practice of audit procedures for revenue of PT HFS, a multi-finance company. The analysis results that the accounting treatment of revenue has not fully complied to PSAK 23, specifically in the revenue recognition. The practice of audit procedures has also not fully complied to auditing standards, especially to Standar Audit 240.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angelica Amadea Hestu
Abstrak :
Laporan magang ini disusun untuk mengevaluasi prosedur audit yang dilakukan oleh KAP AAH atas akun pendapatan PT XYZ untuk audit umum dengan periode laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2021. PT XYZ adalah perusahaan ritel di Indonesia yang menjual berbagai lini produk seperti pakaian, kosmetik, aksesoris, dan dekorasi rumah. PT XYZ memiliki tiga sumber pendapatan yaitu penjualan langsung, penjualan konsinyasi, dan penyewaan tempat. Namun, laporan magang ini hanya membahas pendapatan dari penjualan langsung. Prosedur audit yang dievaluasi adalah pengujian walk-through, pengujian pengendalian, dan pengujian rinci. Berdasarkan hasil evaluasi, KAP AAH telah melakukan prosedur audit sesuai dengan Standar Audit dan teori audit yang dikemukan oleh Hayes et al. (2014), Arens et al. (2019), dan Gray et al. (2019). KAP AAH direkomendasikan untuk melakukan juga pengujian rinci asersi klasifikasi berdasarkan alur pendapatan selain jenis pembayaran dikarenakan risiko kesalahan klasifikasi pendapatan berdasarkan alur pendapatan lebih tinggi. ......The objective of this internship report is to evaluate the audit procedures conducted by KAP AAH on the revenue account of PT XYZ for the general audit with the period ended December 31, 2021. PT XYZ is a retailer of various product lines such as clothing, cosmetics, accessories, and home decor in Indonesia. PT XYZ has three revenue streams, which are direct sales, consignment sales, and space rental. However, this internship report only discuss revenue from direct sales. The evaluated audit procedures are walk-through test, tests of control, and substantive procedures. Based on the evaluation, KAP AAH has carried out the audit procedures in accordance with Standar Audit and audit theory proposed by Hayes et al. (2014), Arens et al. (2019), and Gray et al. (2019). KAP AAH is also recommended to test classification assertion based on revenue stream in addition to means of payment because the risk of misclassification based on revenue stream is higher.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library