Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mullin, Gerard E
New York: Rodale, 2011
573.3 MUL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lipski, Elizabeth
New York: McGraw-Hill, 2012
616.332 LIP d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Parameita Kresnawardhani
"ABSTRACT
Tikus merupakan salah satu induk semang 'reservoi:r' dari suatu golongan endoparasit, yaitu Helminthes (.cacing). Dengan meningkatnya jumlah penemuan penyakit manusia yang dapat ditularkan oleh tiklus (rat-borne human diseases), maka penelitian mengenai cacing parasit yang terdapat pada. tikus semakin banyak dilakukan. Dalam penelitian ini tikus diperoleh dari hasil penangkapan di beberapa tempat di sekitar Kampus UI, Depok dalam bulan juli - September 1988 selama 23 hari penangkapan. Setelah dilakukan identifikasi terhadap jenisjenis tikus yang tertangkap, selanjutnya dilakukan pembedahan untuk memperoleh cacing parasit yang terdapat di dalam saluran pencernaannya. Cacing parasit yang diperoleh kemudian diidentifikasi. Identifikasi cacing parasit ini didukung oleh pembuatan preparat. Dari penelitian pendahuluan ini diperoleh hasil bahwa tikus-tikus yang tertangkap terdiri dari jenis R. norvegicus, R. r. diardi, R. tiomanicus, R. exulans, dan R. argentiventer. Sedan.91can cacing parasit yang diperoleh terdiri dari jenis Rictularia sp. dan Viktorocara sp. dari Kelas Phasmidia, sertaRaillietina sp. dan strobilocercus (larva) Taenia taeniae.^ormis dari Kelas Cestoda."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia : Wolters Kluwer/Lippincott Williams Wilkins Health, 2012
617.550 75 KAW d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Claudya Anjani
"Penelitian ini menganalisis kelimpahan serta bentuk mikroplastik pada saluran pencernaan dan insang ikan kerapu lumpur Epinephelus coioides (Hamilton, 1822) di Tambak Desa Muara, Teluknaga, Tangerang. Pengambilan sampel ikan dilakukan ±4 jam setelah pemberian makan menggunakan alat pancing dengan kriteria sampel berukuran 300—400 g. Saluran pencernaan dibagi menjadi dua bagian yaitu lambung dan usus. Mikroplastik pada saluran pencernaan diamati dari air bilasan dan dinding permukaan masing-masing sampel. Setiap lambung dan usus dibedah untuk mengeluarkan isinya kemudian dibilas dengan 15 ml akuades. Sampel air bilasan diambil sebanyak 0,25 ml kemudian diletakkan pada gelas objek untuk diamati di bawah mikroskop. Saluran pencernaan yang telah dibilas selanjutnya dipotong menjadi 2 x 1 cm sampel lambung dan 3 cm sampel usus. Pengamatan insang dilakukan dengan memisahkan antar lembar insang dari lapisan terdalam hingga terluar. Partikel mikroplastik diukur menggunakan aplikasi ImageJ. Hasil penelitian menunjukan kelimpahan mikroplastik pada saluran pencernaan sebanyak 1.384 ± 197,95 partikel ind-1 pada air bilasan lambung, 1.822 ± 292,79 partikel ind-1 pada air bilasan usus, 103,24 ± 19,72 partikel ind-1 pada dinding lambung dan 154,27 ± 26,42 partikel ind-1 pada dinding usus. Kelimpahan mikroplastik yang ditemukan pada setiap lembar insang yakni 16,35 ± 2,8 partikel pada insang 1; 20,05 ± 3,1 partikel pada insang 2; 21,9 ± 2,9 partikel pada insang 3; dan 26,7 ± 3,4 partikel pada insang 4. Kisaran ukuran mikroplastik yang ditemukan pada seluruh sampel yakni 9—4.800 µm dengan kelimpahan tertinggi pada bentuk fiber. Terdapat perbedaan kelimpahan mikroplastik antara kedua bagian saluran pencernaan serta antara masingmasing lembar insang.

This study analyzed the abundance and shape of microplastics in the digestive tract and gill of orange spotted grouper Epinephelus coioides (Hamilton, 1822) in Muara Village Pond, Teluknaga, Tangerang. Fish sampling was carried out ±4 hours after feeding by using fishing line with weight criteria around 300—400 g. Digestive tract is divided into two parts which are stomach and gut. Microplastic in digestive tract was observed from rinsed water and the surface wall of each sample. Each stomach and gut were dissected to take out its content then they were rinsed with 15 ml distilled water. The rinse water sample was taken as much as 0,25 ml and then placed on object glass to be observed under a microscope. The digestive tract that has been rinsed with the distilled water then cut into 2 x 1 cm stomach sample and 3 cm gut sample. Gill observation was done by seperating gills from innermost to outermost layer. Microplastic particles were measured using the ImageJ application. The results showed the abundance of microplastic in digestive tract was 1.384 ± 197,95 particles ind-1 in stomach rinsed water, 1.822 ± 292,79 particles ind-1 in gut rinsed water, 103,24 ± 19,72 particles ind-1 in stomach wall and 154,27 ± 26,42 particles ind-1 in gut wall. Microplastics abundance which found in each gill were 16,35 ± 2,8 particles in 1st gill; 20,05 ± 3,1 particles in 2nd gill; 21,9 ± 2,9 particles in 3rd gill and 26,7 ± 3,4 particles in 4th gill. The range of microplastic sizes found in all samples was 9—4.800 µm with fiber as the most abundant shape. There was a difference in microplastic abundance between two parts of the digestive tract and between each gill."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Claudya Anjani
"Penelitian ini menganalisis kelimpahan serta bentuk mikroplastik pada saluran pencernaan dan insang ikan kerapu lumpur Epinephelus coioides (Hamilton, 1822) di Tambak Desa Muara, Teluknaga, Tangerang. Pengambilan sampel ikan dilakukan ±4 jam setelah pemberian makan menggunakan alat pancing dengan kriteria sampel berukuran 300—400 g. Saluran pencernaan dibagi menjadi dua bagian yaitu lambung dan usus.  Mikroplastik pada saluran pencernaan diamati dari air bilasan dan dinding permukaan masing-masing sampel. Setiap lambung dan usus dibedah untuk mengeluarkan isinya kemudian dibilas dengan 15 ml akuades. Sampel air bilasan diambil sebanyak 0,25 ml kemudian diletakkan pada gelas objek untuk diamati di bawah mikroskop. Saluran pencernaan yang telah dibilas selanjutnya dipotong menjadi 2 x 1 cm sampel lambung dan 3 cm sampel usus. Pengamatan insang dilakukan dengan memisahkan antar lembar insang dari lapisan terdalam hingga terluar. Partikel mikroplastik diukur menggunakan aplikasi ImageJ. Hasil penelitian menunjukan kelimpahan mikroplastik pada saluran pencernaan sebanyak 1.384 ± 197,95 partikel ind-1 pada air bilasan lambung, 1.822 ± 292,79 partikel ind-1 pada air bilasan usus, 103,24 ± 19,72 partikel ind-1 pada dinding lambung dan 154,27 ± 26,42 partikel ind-1 pada dinding usus. Kelimpahan mikroplastik yang ditemukan pada setiap lembar insang yakni 16,35 ± 2,8 partikel pada insang 1; 20,05 ± 3,1 partikel pada insang 2; 21,9 ± 2,9 partikel pada insang 3; dan 26,7 ± 3,4 partikel pada insang 4. Kisaran ukuran mikroplastik yang ditemukan pada seluruh sampel yakni 9—4.800 µm dengan kelimpahan tertinggi pada bentuk fiber. Terdapat perbedaan kelimpahan mikroplastik antara kedua bagian saluran pencernaan serta antara masing-masing lembar insang.

This study analyzed the abundance and shape of microplastics in the digestive tract and gill of orange spotted grouper Epinephelus coioides (Hamilton, 1822) in Muara Village Pond, Teluknaga, Tangerang. Fish sampling was carried out ±4 hours after feeding by using fishing line with weight criteria around 300—400 g. Digestive tract is divided into two parts which are stomach and gut. Microplastic in digestive tract was observed from rinsed water and the surface wall of each sample. Each stomach and gut were dissected to take out its content then they were rinsed with 15 ml distilled water. The rinse water sample was taken as much as 0,25 ml and then placed on object glass to be observed under a microscope. The digestive tract that has been rinsed with the distilled water then cut into 2 x 1 cm stomach sample and 3 cm gut sample. Gill observation was done by seperating gills from innermost to outermost layer. Microplastic particles were measured using the ImageJ application. The results showed the abundance of microplastic in digestive tract was 1.384 ± 197,95 particles ind-1 in stomach rinsed water, 1.822 ± 292,79 particles ind-1 in gut rinsed water, 103,24 ± 19,72 particles ind-1 in stomach wall and 154,27 ± 26,42 particles ind-1 in gut wall. Microplastics abundance which found in each gill were 16,35 ± 2,8 particles in 1st gill; 20,05 ± 3,1 particles in 2nd gill; 21,9 ± 2,9 particles in 3rd gill and 26,7 ± 3,4 particles in 4th gill. The range of microplastic sizes found in all samples was 9—4.800 µm with fiber as the most abundant shape. There was a difference in microplastic abundance between two parts of the digestive tract and between each gill.

 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badriul Hegar
"[

Metode Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) merupakan metode yang sedang berkembang saat ini. Metode ini adalah proses produksi yang digunakan untuk 3D print atau memperbaiki bagian logam, yang mengakibatkan metode WAAM sangat potensial dan inovatif. Skripsi ini menyajikan studi awal metode WAAM pada pengelasan dissimilar menggunakan Tungsten Inert Gas (TIG) otomatis, yang melibatkan stainless steel 316 dengan filler aluminium ER5356 , yang bertujuan untuk mencari hasil pengelasan yang terbaik dengan permukaaan yang rapih dan cacat las seminimal mungkin, dengan menggunakan polaritas AC dan DC dan arus 60 A – 170 A. Kecepatan pengelasan konstan di 3.125 cm/s dan gas pelindung menggunakan Argon dengan flowrate konstan sebesar 11 L/min. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa pengelasan menggunakan filler ER5356 hanya optimal menggunakan polaritas DC pada arus 160A. Sedangkan filler ER1100 optimal pada range arus 115A – 130A dengan menggunakan polaritas DC dan arus 75A dengan menggunakan polaritas AC. Disarankan menggunakan polaritas DC untuk kedua filler karena hasil manik lebih konsisten. Studi WAAM ini masih tahap awal, maka pengembangan yang lebih lanjut dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

 

 


Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) is a method that is currently being developed until now. This method is a production process used for 3D print or to repair metal parts, which makes the WAAM method very potential and innovative. This thesis presents a preliminary study of the WAAM method using automatic Tungsten Inert Gas (TIG) welding, involving stainless steel 316 with aluminium fillers ER5356 , which aims to find the best welding results with a clean surface and minimal defects, using both AC and DC polarity, weld current at 60 A – 170 A. The welding speed is constant at 3.125 cm/s and Argon is used as a shielding gas with a constant flowrate of 11 L/min. The results obtained show that welding using ER5356 filler is optimal only using DC polarity at 160A. While the ER1100 filler is optimal in the current range of 125A – 130A using DC polarity and 75A using AC polarity. It is recommended to use DC polarity for both fillers because the bead results are more consistent. This WAAM study is still in its early stages, so more development is needed to get perfect results

;, ]"
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia , [;2017, 2017]
612.32 BAD s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Badriul Hegar
"[

Metode Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) merupakan metode yang sedang berkembang saat ini. Metode ini adalah proses produksi yang digunakan untuk 3D print atau memperbaiki bagian logam, yang mengakibatkan metode WAAM sangat potensial dan inovatif. Skripsi ini menyajikan studi awal metode WAAM pada pengelasan dissimilar menggunakan Tungsten Inert Gas (TIG) otomatis, yang melibatkan stainless steel 316 dengan filler aluminium ER5356 , yang bertujuan untuk mencari hasil pengelasan yang terbaik dengan permukaaan yang rapih dan cacat las seminimal mungkin, dengan menggunakan polaritas AC dan DC dan arus 60 A – 170 A. Kecepatan pengelasan konstan di 3.125 cm/s dan gas pelindung menggunakan Argon dengan flowrate konstan sebesar 11 L/min. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa pengelasan menggunakan filler ER5356 hanya optimal menggunakan polaritas DC pada arus 160A. Sedangkan filler ER1100 optimal pada range arus 115A – 130A dengan menggunakan polaritas DC dan arus 75A dengan menggunakan polaritas AC. Disarankan menggunakan polaritas DC untuk kedua filler karena hasil manik lebih konsisten. Studi WAAM ini masih tahap awal, maka pengembangan yang lebih lanjut dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

 

 


Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) is a method that is currently being developed until now. This method is a production process used for 3D print or to repair metal parts, which makes the WAAM method very potential and innovative. This thesis presents a preliminary study of the WAAM method using automatic Tungsten Inert Gas (TIG) welding, involving stainless steel 316 with aluminium fillers ER5356 , which aims to find the best welding results with a clean surface and minimal defects, using both AC and DC polarity, weld current at 60 A – 170 A. The welding speed is constant at 3.125 cm/s and Argon is used as a shielding gas with a constant flowrate of 11 L/min. The results obtained show that welding using ER5356 filler is optimal only using DC polarity at 160A. While the ER1100 filler is optimal in the current range of 125A – 130A using DC polarity and 75A using AC polarity. It is recommended to use DC polarity for both fillers because the bead results are more consistent. This WAAM study is still in its early stages, so more development is needed to get perfect results

,

Penelitian ini membahas tentang gerakan perlawanan perempuan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri melawan PT. WKS Grup Sinarmas dalam mempertahankan hak tanah ulayat masyarakat selama tahun 2017-2020. Penelitian ini menggunakan teori politik contentious dan konsep ekofeminisme. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif berperspektif feminis guna menggali motif dan pengalaman perempuan yang sifatnya personal dan kolektif terkait gerakan perlawanan perempuan melawan korporasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik contentiou terjadi akibat adanya klaim lahan ulayat dari para perempuan dan ijin konsesi dari PT.WKS Grup Sinarmas yang melahirkan sejumlah aksi kolektif Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri yang solid dan efektif, salah satunya demonstrasi dengan membuka pakaian. Penggunaan teori politik contentious relevan untuk memotret keseluruhan gerakan perlawanan Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri, sementara konsep ekofeminsime digunakan mampu menjelaskan posisi perempuan yang sejalan dengan hubungan relasi perempuan yang erat dengan lingkungan di sekitarnya.


This study discusses the women's farmer resistance movement of the Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri against PT. WKS Group Sinarmas in defending community customary land rights during 2017-2020. This study uses the theory of contentious politics and the concept of ecofeminism. The research method uses qualitative methods with a feminist perspective to explore women's personal and collective motives and experiences related to the women's resistance movement against corporations. The results showed that contentious politics occurred due to customary land claims from women and concession permits from PT. WKS Sinarmas Group created several solid and effective collective actions by the Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri, one of which was an undressing demonstration by the women farmers. The use of the theory of contentious politics is relevant for portraying the entire resistance movement of the Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri, while the concept of ecofeminism is used to explain the position of women which is in line with women's close relationship with the environment around them.

, ]"
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia , [, , 2017]
612.32 BAD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Komalasari
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S33069
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>