Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rokman Lizar
Abstrak :
Di Provinsi DKI Jakarta khususnya kota madya Jakarta Timur masih banyak Permukiman kumuh dan ilegal termasuk dalam katogori terkumuh di tingkat DKI Jakarta. Dalam upaya penanganan pembangunan perumahan dan permukiman Pemerintah Propinsi DKI Jakarta telah melaksanakan beberapa kegiatan antara lain melalui Penataan lingkungan Perumahan dan Permukiman. Dalam Perbaikan lingkungan dengan penekanan pada 3 aspek yaitu aspek sosial, ekonomi dan fisik lingkungan.Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana permukiman di suatu kawasan perlu koordinasi dan sinkronisasi antar unit terkait sesuai bidangnya serta peran aktip dari masyarakat. Permasalahan yang sering timbul dalam pelaksanaan kegiatan adalah kurangnya koordinasi dan sinkronisasi yang dapat menimbulkan risiko yang akan mempengaruhi tercapainya target yang ditentukan yaitu mutu, waktu dan biaya. Tujuan Tesis ini adalah mendapatkan metode pendekatan manajemen proyek dan penerapan manajemen risiko yang terstruktur akan bermanfaat untuk mengetahui risiko risiko yang berpengaruh terhadap kinerja mutu proyek, sehingga dapat mengatasi dampak, penyebab dan tindakan yang diperlukan. Tahapan dalam penyusunan tesis ini adalah menetapkan Sasaran,Identifikasi faktor- faktor risiko, analisa risiko, evaluasi risiko dan memberi tanggapan dan perlakuan atas risiko, memantau dan mengkaji ulang, komunikasi dan konsultansi dan tahapan terakhir menyusun dokumentasi. Untuk mengetahui faktor risiko dilakukan secara kualitatif dengan menganalisa data persepsi dari kuesioner dan analisa risiko secara kuantitatif terhadap variabel risiko data diolah dengan dibantu oleh SPSS versi 13. Dengan mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan dalam mengelola risiko yang ada diharapkan kinerja mutu dalam Penataan lingkungan Perumahan Permukiman kumuh di Provinsi DKI Jakarta akan semakin baik. ......In DKI Jakarta province, particularly East Jakarta municipality, there are still many slum and illegal settlement area and labeled as the dirtiest in the level of DKI Jakarta. In order to manage the settlement development, the DKI Jakarta administration had conducted some activities, among others, slum settlement arrangement. In the improvement of the environment, the highlight was shed into 3 aspects, social, economy and physical environment. In fulfilling the need of facility and infrastructure of settlement in an area, coordination and synchronization are needed among related units in accordance with the respective field and active participation of people. The coordination and synchronization may cause risk that will afffect the target achievement defined, they area, quality, time and cost. The purpose of this thesis is to get structured project management approaching method and risk management application that will be beneficial to recognize the risks affecting the project quality performance, in turn, it may overcome the impact, cause and action needed. The phase of this thesis composition is to define objective, risk factor identification, risk analyses, risk evaluation and providing responses and handling to the risk, observing and reviewing, communication and consultation from the last phase of document composition. In recognizing the risk factor, the qualitative way is performed to the risk variable, the data was processed by SPSS version 13. Knowing what action should be done in managing the existing risks, it is expected that the quality performance in the slum settlement area in DKI Jakarta will get better.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24950
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susy Latifah
Abstrak :
Pertumbuhan penduduk perkotaan merupakan fenomena yang sedang dihadapi di Indonesia, saat ini jumlah penduduk perkotaan mencapai 36% dari total jumlah penduduk Indonesia. Selain itu akibat tingginya laju urbanisasi tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan, menyebabkan berkembangnya kawasan permukiman padat penduduk dan kumuh di wilayah perkotaan. Kondisi tersebut semakin mempercepat penurunan kualitas lingkungan fisik di kawasan permukiman padat penduduk dan kumuh. Kemampuan daya beli masyarakat menjadi menurun termasuk pemeliharaan prasarana dan sarana di kawasan permukiman, pula krisis tersebut meningkatkan jumlah penduduk miskin termasuk di wilayah permukiman kumuh. Program pemerintah untuk mengatasi permasalahan permukiman kumuh salah satunya yaitu penerapan kegiatan Perbaikan Lingkungan Permukiman. Kegiatan perbaikan permukiman kumuh di Jakarta telah di laksanakan sejak 1969 sampai sekarang (sudah 40 tahun), dan selalu mengalami perbaikan-perbaikan aspek pelaksanaannya, namun demikian permasalahan permukiman kumuh semakin meluas dan tetap menjadi permasalahan kota yang belum terselesaikan.Rumusan masalah pada penelitian ini adalah belum ada informasi kinerja keberhasilan kegiatan Perbaikan Kampung Terpadu tahun 2006-2008, padahal informasi tersebut sangat penting untuk dijadikan dasar perencanaan program perbaikan selanjutnya. Penelitian ini difokuskan pada Pengukuran Keberhasilan Program Penataan Lingkungan Permukiman Di DKI Jakarta, dengan studi kasus RW 02 dan RW 05 Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Kota Administrasi Jakarta Utara. Pengukuran keberhasilan kegiatan PKT menggunakan metode evaluasi keputusan teoritis dengan teknik survai pemakai. Survai dilakukan dengan kuesioner untuk wawancara pada fasilitator dan masyarakat. Selanjutnya hasil kuesioner diolah dengan program SPSS ver 16, pengolahan data mengunakan Crosstab, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis untuk mengetahui Pemenuhan Indikator Keberhasilan Kegiatan Perbaikan Kampung Terpadu 2006-2008 dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan Perbaikan Kampung Terpadu 2006-2008. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Perbaikan Kampung Terpadu tahun 2006-2008 dapat berhasil memenuhi indikator tujuan keberhasilan Program Penataan Lingkungan Permukiman. Ketiga indikator tujuan tersebut yaitu menumbuhkembangkan organisasi sosial; meningkatkan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan; dan membenahi kondisi fisik lingkungan. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan kegiatan Perbaikan Kampung Terpadu tahun 2006-2008 adalah perencanaan kegiatan dapat terealisasi, pelaksanaan kegiatan direncanakan dan dilaksanakan oleh masyarakat, dan tingkat keterlibatan masyarakat dalam kegiatan PKT. Sedangkan dari segi manfaat tidak memenuhi ketiga indikator keberhasilan kegiatan Perbaikan Kampung Terpadu tahun 2006-2008, hal itu karena permasalahan lingkup kawasannya yang masing-masing permasalahan berbeda satu dengan yang lainnya. ......Urban population growth is a phenomenon that is encountered in Indonesia, the current urban population reached 36% of the total population in Indonesia. Also due to the high rate of urbanization is not offset by increased revenue, causing the development of a densely populated residential areas and slums in urban areas. The condition is further accelerate the decline in the quality of the physical environment in a densely populated residential areas and slums. Purchasing power of people to be declining, including maintenance of infrastructure and facilities in residential areas, the crisis also increases the number of poor people in the region including the slums. One of the Government programs to overcome the problems of the slums is the implementation of the Settlement Environmental Improvement activities. Slum improvement activities in Jakarta has been conducted since 1969 untill now (it has been 40 years), and always experience the improvements aspects of it’s implementation, however, problems expanding slums and the city remains a problem that has not been finished yet. The conclusion of that problem in this study is there is no performance information the success of Integrated kampong years 2006-2008, when the infonnation is very important to base the next improvement program planning. This study focuses on the measurement of success of the Setup Program Environmental Settlement In DKI Jakarta, with case studies RW 02 and RW 05 Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, North Jakarta City administration. Measurement of the success of PKT activities used theoretical evaluation methods with the user survey techniques. Survey conducted with questionnaires to interview the facilitators and the community. Further results of the questionnaire is processed by using SPSS ver 16, data processing uses Crosstab, then the next step is to analyze for determining the success indicators of Fulfillment the Integrated Kampong year 2006- 2008 and the factors that influence the success of the Integrated Kampong year 2006- 2008. From those analysis, it can be concluded that the activity of the integrated kampong year 2006-2008 is able to successfully meet the goals of success indicators Settlement Environment Slum Program. The three of goal indicators are to develop a social organization; to increase insight, knowledge and skills; and to fix the physical condition of the environment. The factors which significantly influence the success of the Integrated Kampong year 2006-2008 are the planning activities can be realized, the implementation of activity is planned and implemented by the community, and the level of community involvement in PKT activities. While the benefits in terms of the three indicators do not meet the success of the Integrated Kampong year 2006-2008, it is becaused of the problem areas in scope of each problem is defferent from one another.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26874
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library